Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu menyelesaikan nilai waktu dari uang (time value of money).
2. Future Value
Uang yang ditabung hari ini (present value atau PV) akan berkembang menjadi
sebesar future value karena mengalami proses bunga berbunga (compounding).
Jadi future value adalah nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang.
Future value dapat dihitung dengan konsep bunga majemuk (bunga-berbunga)
dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu
investasi tidak diambil (dikonsumsi) tetapi diinvestasikan kembali.
Rumus untuk menghitung future value adalah:
FVn = PV (1+k)n
dimana:
FVn = Future Value periode ke n
PV = present value
k = suku bunga
152
n = periode penggandaan/ compounding.
n
(l+k) dapat dihitung menggunakan tabel A-3 (Tabel FVIF) yang dapat dilihat
pada Lampiran 3. Nilai (l+k)n adalah future value Interest factor (FVIF).
FVn = PV (FVIF,k,n)
Contoh:
Andi menginvestasikan uang sebesar Rp 1 juta ke dalam usaha jagung bakar
yang menghasilkan suatu tingkat keuntungan 20% per tahun. Tingkat
keuntungan ini tetap selama 3 tahun. Diasumsikan pula Andi menginvestasikan
kembali seluruh keuntungannya pada usaha ini. Berapa uang Andi 3 tahun
mendatang?
Jawab:
PV = = PVn
153
Pada perhitungan PV, k sering disebut tingkat diskonto.
Nilai adalah present value Interest Factor (PVIF) yang nilainya dapat
PV = FVn . (M F, k,n)
0,9070
2
Contoh:
Perusahaan harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp 10 juta 5 tahun
mendatang. Berapa present value dari pembayaran tersebut jika diasumsikan
opportunity cost atau tingkat keuntungan pada investasi perusahaan adalah 10%
dan suku bunga ini tetap selama 5 tahun mendatang.
Jawab:
PV = FV-5 / (1 + k)5
= 10.000.000 1 (1 + 0, 1)5
= 6.209.200
atau menggunakan bantuan tabel A-1:
PV = FV-5 (PVIF, 10%,5)
= 10.000.000 (0,6292)
= 6.209.200
4. Annuitas
Annuitas atau annuity adalah suatu seri penerimaan/ pembayaran
sejumlah uang yang tetap untuk suatu periode waktu tertentu.
Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setiap periode,
annuitasnya disebut annuitas biasa (ordinary or deferred annuity).
x = penerimaan/ pembayaran.
Rumus untuk menghitung ordinary annuity adalah:
FVAn =
dimana:
FVAn = Future value Annuity ordinary
PMT = Penerimaan/ pembayaran
154
k = Suku bunga
n = Periode waktu
dapat dicari t=1 dengan bantuan tabel A-4. (lihat Lampiran 4).
Contoh:
Selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun ini (t=0) perusahaan menerima
pembayaran bunga sebesar Rp 1 juta. Berapa future value dari rangkaian
pembayaran ini jika diasumsikan : (1) opportunity cost perusahaan 20%, (2)
pembayaran bunga dilakukan pada akhir tahun ?
= FV (20%, 3, 1 juta, 1)
FVA =
Contoh:
155
Melanjutkan soal future value annuity di depan. Dengan data yang sama
kecuali opportunity cost diganti menjadi 15%, hitunglah present value dari
sejumlah penerimaan pembayaran bunga tersebut?
Jawab:
dan
PVA(due) = PMT . (PVIA,k,n) (1+k)
Contoh:
Melanjutkan kedua soal di depan tetapi diasumsikan bahwa penerimaan
pembayaran bunga dilakukan pada awal tahun.
156
Dengan bantuan tabel A-2:
PVA (due) = 1.000.000 (PVIFA,15%,3) (1+0,15)
= 1.000.000 (2,2831) (1,15)
= 2.625.700
5. Perpetuity
Perpetuity adalah annuitas yang berlangsung sampai periode waktu tak
terhingga. Dengan demikian pembayaran (PMT) dari suatu perpetuity adalah tak
terhingga jumlahnya.
Rumus menghitung present value suatu perpetuity:
PV (perpetuity) = PMT/k
dimana:
PMT = payment
k = suku bunga atau tingkat diskonto
Perlu dicatat bahwa PMT dan k harus sama periode waktunya. Jika PMT setiap
tahunan, k juga suku bunga per tahun. Jika PMT setiap bulanan, k harus suku
bunga per bulan.
Contoh:
Prof. Dr. Drs. Ir. Amir Syaripuddin, MBA,M.Sc. menerima royalti buku
karangannya sebesar Rp 1 juta per tahun. Diasumsikan penerimaan ini tetap dan
berlangsung terus hingga turun temurun (buku ini laku terus sepanjang masa).
Berapa present value dari royalti buku ini jika opportunity cost sang professor
10% dan tidak berubah sepanjang masa?
Jawab:
Royalti buku bersifat tak terhingga dan jumlahnya tetap. Ini merupakan ciri-ciri
perpetuitas.
PV = PMT/k
= 1.000000/0,1
= 10.000.000
6. Periode compounding
Compounding dan discounting tidak selalu tahunan, tapi bisa harian,
mingguan, bulanan atau tengah tahunan. Semakin singkat periode
compounding, semakin menguntungkan penabung atau investor karena bunga
157
segera diterima dan dapat diinvestasikan kembali. Dengan demikian, untuk
bunga yang sama, misalnya sebesar 10%, tabungan yang menawarkan bunga
yang dibayar harian akan lebih menarik daripada tabungan bunga yang dibayar
bulanan. Untuk periode compounding/ discounting yang tidak tahunan perlu
suatu modifikasi:
FVn = PV (1+k)n menjadi:
FVn = PV (1 + kNom/m)m.n
dimana:
knom = suku bunga nominal/tahun
m = berapa kali bunga dibayar dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun).
Dengan bantuan tabel, k = kNom/m
n = m.n
Untuk present value:
PV =
Contoh:
Amir menabung Rp 1 juta dengan bunga 10% per tahun dan tidak berubah.
Bunga tidak pernah diambil. Berapa future value dari tabungan Amir pada akhir
tahun ke-2 jika bunga dibayar setiap 6 bulan?
Jawab:
PV =
dan
FVn= V.ek.n
dimana:
e = 2,7183
k = suku bunga
n = periode.
158
Effective Annual Rate (EAR).
EAR adalah suku bunga yang menghasilkan nilai yang sama dengan
penggandaan (compounding) secara tahunan, atau suku bunga tahunan, yang
benar-benar dinikmati oleh investor.
EAR = (1 + kNom/ m)m - 1
dimana:
kNom = suku bunga per tahun
m = berapa kali dalam setahun bunga dibayar
Contoh:
Bunga tabungan 12%, bunga dibayar setiap 3 bulan.
knom = 12%
m= =4
EAR = (1+12%/4)4 -1
= 12,55%
Jadi investor sebenarnya menikmati bunga tahunan 12,55%, bukan 12%.
PMT =
Contoh:
Ali menerima uang Rp 1 juta dari KPR (kredit pemilikan rumah) sebuah
bank dan harus membayar bunga 6% per tahun. Bunga dihitung dari saldo
hutangnya (hutang yang masih tersisa). Ali mengangsur pembayaran bunga
serta pokok pinjaman sebesar Rp x,- setiap tahun selama 3 tahun. Angsuran
pertama dilakukan tahun mendatang. Berapakah x ?
Jawab:
PVA = 1.000.000
PMT = VA / PVIFA,6%,3
= 1.000.000 /2,6730
= 374.110
159
Contoh:
Melanjutkan soal sebelumnya, kita dapat membuat skedul amotisasi sebagai berikut:
Akhir Tahun Angsuran Bunga Pokok Pinjaman Saldo Hutang
1 347.110 60.000 314.110 685.890
2 347.110 41.154 332.956 352.934
3 347.110 21.176 352.934 0
160
PERTANYAAN DAN SOAL
Pertanyaan
Soal
1. Dinayanti menginvestasikan uang dalam tabungan sebesar Rp 50 juta rupiah,
dan mendapatkan bunga sebesar 1,5% tetapi bunga tersebut dibayarkan setiap
tiga bulan sekali, berapa jumlah uang pada akhir tahun kalau bunga tabungan
Dinayanti ditabung lagi? Berapa pula jumlah uang yang akan diterima pada
akhir tahun, jika bunga hanya diterima sekali dalam setahun?
3. Jika Bank BCA memberikan bunga setiap semester, berapakah nilai deposito
Farah pada akhir tahun ke-2?
4. Bila Bank BCA memberikan bunga setiap kuartal, berapakah nilai uang Farah
pada akhir tahun ke-2?
5. Triana menabung 5 tahun yan lalu di Bank Mandiri sebesar Rp 5 juta. Apabila
nilai tabungan yang lalu Triana saat ini adalah Rp 12,44 juta, berapkah suku
bunga di Bank Mandiri?
7. Dr. Zanetta menabung secara rutin di Bank BNI sebsar Rp 10 juta setiap
tahun. Setelah 5 tahun, berapakah nilai tabungan Dr. Agustanti apabila suku
bunga yang berlaku 10% per tahun?
8. Dr. Zanetta berniat mengumpulkan uang senilai Rp 320 juta selama 10 tahun,
apabila Bank BNI menawarkan bunga sebesar 10%/tahun, berapakah yang
harus di tabung Dr. Zanetta per tahun?
9. Dr. Zanetta akan memebeli mobil Xenia baru dengan harga Rp 100 juta.
Setelah mencari informasi kesana-kemari, Dr.Zanetta akhirnya memutuskan
membayar uang muka mobil sebesar 20%. Sisanya akan dicicil selama 5 tahun
dengan bunga 10%/tahun. Besarnya cicilan adalah Rp 2 juta /bulan atau Rp 24
juta/tahun. Berapakah nilai Xenia tersebut pada saat jatuh temponya?
10. Haji Kusa berniat menjadi nasabah Tabungan Pendidikan di Bank Niaga untuk
Nanang anaknya yang berusia 5 tahun. Untuk itu Haji Kusa menyisihkan uang
sebesar Rp 1 juta/tahun hingga Nanang berusia 18 tahun. Berapakah nilai
161
tabungan Haji Kusa pada ulang tahun Nanang ke 18? (Bunga adalah 10% per
tahun?)
11. Dr. Rizkia dihadapkan pada dua pilihan investasi yaitu Usaha Bengkel atau
Usaha Fotocopy. Adapaun proyeksi hasil usaha kedua investasi adalah sebagai
berikut:
Bengkel Fotocopy
Tahun Penghasilan Tahun Penghasilan
1 Rp 10 juta 1 Rp 2 juta
2 Rp 10 juta 2 Rp 5 juta
3 Rp 10 juta 3 Rp 10 juta
4 Rp 10 juta 4 Rp 15 juta
5 Rp 10 juta 5 Rp 20 juta
Dari table di atas maka berpakah nilai sekarang usaha Bengkel? Suku bunga
berlaku adalah 10%.
162