Nim : 2022051040
dan Indkatornya
No Variabel Konsep Variabel dan Sumber Indikator
Pustaka
1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah sikap suka 1. Tempat kerja
/tidak suka pegawa terhadap itu sendiri
pekerjaan. Sekumpulan perasaan 2. Imbalan
pegawai terhadap pekerjaan yang 3. Promosi
tercermin dari suka/tidak suka 4. Supervisi
Contoh senang tidak senang sikap mental 5. Lingkungan
hasil penilaian pegawai terhadap dan rekan
pekerjaaan. Adalah respon pegawai kerja
terhadap pekerjaannnya. 6. Prosedur kerja
Kepuasan keja terdiri dari faktor
pemus dan pemeliharaan.
(Luthans 2008, Robin 2011 Herzberg
2000))
2 Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah kesediaan 1. Memiliki
untuk mengeluarkan tingkat upaya tanggung
yang tinggi ke arah tujuan organisasi, jawab yang
yang dikondisikan oleh kemampuan tinggi atas
upaya itu untuk memenuhi sesuatu pekerjaannya
kebutuhan individual(Stephen P. 2. Prestasi kerja
Robbins:2009). 3. Pengakuan
atas kinerja
4. Peluang untuk
maju
5. Pekerjaan
yang
menantang
3 Leadership Kepemimpinan (leadership) adalah 1. Kesadaran diri
proses di mana seseorang atau 2. Empati
sekelompok orang mempengaruhi 3. Cerdas
individu atau kelompok lain untuk 4. Tangguh
mencapai tujuan tertentu. Ini 5. Pesaing
melibatkan kemampuan untuk
menginspirasi, memotivasi, dan
memandu orang lain dalam
mencapai visi atau misi bersama.
Kepemimpinan melibatkan berbagai
keterampilan dan karakteristik,
termasuk kemampuan komunikasi
yang baik, kepercayaan, integritas,
ketegasan, dan kemampuan untuk
mengambil keputusan yang
tepat.Nourthouse (2019), Yukl (2019)
4 Karir : Promosi dan Konsep variabel promosi dan demosi Indikator promosi:
Demosi dapat didefinisikan oleh para ahli 1. Anggaran promosi.
pemasaran dan manajemen sebagai 2. Kesadaran merek.
elemen-elemen yang mempengaruhi 3. Peningkatan
citra dan persepsi konsumen penjualan.
terhadap suatu produk atau merek. 4. Partisipasi
Variabel promosi meliputi aktivitas konsumen.
pemasaran seperti iklan, promosi 5. Aktivitas media
penjualan, hubungan masyarakat, sosial.
dan pemasaran langsung, sementara
variabel demosi mencakup aspek- Indikator demosi:
aspek seperti kebijakan perusahaan, 1. Keluhan atau
kualitas produk, dan respons pengembalian produk.
perusahaan terhadap kebutuhan dan 2. Penurunan reputasi
keinginan pelanggan.(Philip Kotler merek.
dan Gary Amstrong). 3. Umpan balik
pelanggan.
4. Persepsi merek
pesaing.
5. Tindakan
persaingan.
5 Komunikasi Konsep variabel komunikasi dalam 1. Tingkat kesadaran.
konteks pemasaran dan komunikasi 2. Pemahaman pesan.
adalah elemen-elemen yang 3. Interaksi atau
mempengaruhi proses komunikasi keterlibatan.
antara perusahaan atau organisasi 4. Respons langsung.
dengan konsumen atau audiens 5. Pemantauan opini
target. Beberapa konsep variabel publik.
komunikasi meliputi: 6. Analisis sentimen.
7. Konversi.
1. Sumber Komunikasi: Identitas atau 8. Loyalitas pelanggan.
entitas yang mengirimkan pesan
kepada audiens. Ini bisa berupa
perusahaan, merek, atau individu.
5. Pengakuan Karyawan:
Penghargaan non-moneter seperti
penghargaan karyawan tahunan,
pengakuan atas pencapaian kinerja,
atau program apresiasi karyawan.
7 Konflik dan stres kerja 1. Variabel Konflik Kerja : Indikator konflik kerja:
- Ini mencakup berbagai faktor yang 1. Tingkat konflik
dapat menyebabkan konflik antara antarpribadi.
individu atau kelompok dalam 2. Frekuensi konflik
lingkungan kerja. antar tim atau
- Faktor-faktor ini bisa berupa departemen.
perbedaan pendapat, persaingan, 3. Tingkat konflik
kurangnya sumber daya, atau antara atasan dan
ketidakcocokan dalam nilai-nilai atau bawahan.
tujuan antara karyawan atau 4. Tingkat
departemen. ketidaksepakatan
- Konflik kerja dapat muncul dalam dalam pengambilan
berbagai bentuk, termasuk konflik keputusan.
antarpribadi, konflik antara atasan 5. Tingkat kepuasan
dan bawahan, konflik departemen, kerja.
dan konflik peran.
Indikator stres kerja:
2. Variabel Stres Kerja : 1. Tingkat kelelahan
- Ini mencakup faktor-faktor yang atau kelelahan fisik.
menyebabkan tingkat stres yang 2. Tingkat kecemasan
tinggi pada karyawan di lingkungan atau ketegangan
kerja. emosional.
- Faktor-faktor stres kerja bisa 3. Tingkat absensi atau
berasal dari beban kerja yang tingkat kehadiran yang
berlebihan, tekanan waktu, rendah.
kurangnya kontrol atas tugas, 4. Tingkat
ketidakpastian pekerjaan, atau produktivitas yang
kurangnya dukungan sosial. menurun.
- Stres kerja dapat memiliki dampak 5. Tingkat
negatif pada kesejahteraan fisik dan keseimbangan antara
mental karyawan, produktivitas kehidupan kerja dan
kehidupan pribadi
kerja, dan kepuasan kerja.( oleh
yang buruk.
Jason A. Colquitt, Jeffrey A. LePine,
dan Michael J. Wesson)
7. Tingkat kecepatan
atau waktu yang
3. W. Edwards Deming: Deming diperlukan untuk
menekankan bahwa produktivitas menyelesaikan tugas.
kerja dipengaruhi oleh sistem dan
proses kerja yang ada di organisasi. 8. Tingkat inovasi atau
Dia mengemukakan bahwa perbaikan proses
produktivitas dapat ditingkatkan kerja.
melalui pengelolaan kualitas dan
9. Tingkat penggunaan
kontinu, serta melalui peningkatan
teknologi dan sistem
kepuasan karyawan.
informasi.
4. Gary Becker: Salah satu ekonom 10. Tingkat kepuasan
terkemuka, Becker memandang pelanggan atau rekan
produktivitas kerja sebagai kunci kerja.
dalam menentukan tingkat
pendapatan dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Menurutnya,
produktivitas dapat ditingkatkan
melalui investasi dalam pendidikan,
teknologi, dan pelatihan karyawan.
4. Sikap terhadap
tanggung jawab atas
tindakan dan hasil.
5. Respon terhadap
situasi yang tidak
terduga atau sulit.
6. Cara menghadapi
stres dan kecemasan.
7. Pola perilaku,
termasuk inisiatif dan
kemandirian.
19 Employe Engagement Employee engagement adalah 1. Tingkat kehadiran
keadaan di mana karyawan dan tingkat turnover
terinspirasi untuk berkontribusi karyawan.
secara maksimal terhadap
kesuksesan perusahaan mereka. Ini 2. Tingkat partisipasi
mencakup tingkat komitmen, dalam program
dedikasi, dan motivasi yang tinggi
pelatihan dan
dari karyawan terhadap pekerjaan
dan organisasi mereka, serta rasa pengembangan.
percaya diri dan keterlibatan dalam
3. Tingkat komunikasi
inisiatif perusahaan.(Kevin Kruse,
dan keterbukaan
David Sirota, dan Marcus
antara karyawan dan
Buckingham.)
manajemen.
4. Tingkat kepuasan
kerja dan loyalitas
terhadap perusahaan.
5. Tingkat keterlibatan
dalam inisiatif
perusahaan dan
proyek tim.
7. Tingkat pengakuan
dan penghargaan atas
kontribusi karyawan.
8. Tingkat pemahaman
terhadap tujuan dan
nilai-nilai perusahaan.
9. Tingkat kepuasan
karyawan terhadap
lingkungan kerja dan
budaya perusahaan.
10. Tingkat
produktivitas dan
kualitas hasil kerja
yang dihasilkan oleh
karyawan.
20 Risk taking Menurut David De Meza, seorang 1. Tingkat partisipasi
profesor ekonomi di London School dalam investasi
of Economics, risk taking berisiko.
(pengambilan risiko) adalah perilaku
di mana individu atau organisasi 2. Tingkat eksplorasi
mengambil keputusan yang dan adopsi inovasi.
melibatkan risiko dalam harapan
untuk mendapatkan keuntungan 3. Tingkat keterlibatan
atau hasil yang diinginkan. De Meza dalam proyek-proyek
menyoroti bahwa pengambilan risiko
yang memiliki risiko
adalah bagian alami dari proses
pengambilan keputusan dalam tinggi.
kehidupan sehari-hari, baik dalam
konteks bisnis maupun kehidupan 4. Tingkat keberanian
pribadi. Dalam pandangan De Meza, dalam mengambil
seseorang atau organisasi cenderung keputusan besar.
mengambil risiko ketika manfaat
yang diharapkan lebih besar daripada 5. Tingkat pengalaman
risiko yang terlibat. dalam menghadapi
risiko dan mengelola
konsekuensinya.
6. Tingkat toleransi
terhadap
ketidakpastian dan
keraguan.
7. Tingkat responsif
terhadap peluang baru
dan tantangan yang
muncul.
8. Tingkat pemahaman
tentang risiko yang
diambil dan potensi
dampaknya.
21 Self Efficacy Menurut Albert Bandura, self- 1. Keyakinan diri dalam
efficacy adalah keyakinan individu menyelesaikan tugas
terhadap kemampuannya untuk tertentu.
berhasil dalam mencapai tujuan dan
mengatasi tantangan. 2. Tingkat percaya diri
dalam menghadapi
tantangan atau
hambatan.
3. Keyakinan dalam
kemampuan untuk
mengatasi kegagalan
atau rintangan.
4. Tingkat motivasi
untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
5. Tingkat ketekunan
dan usaha dalam
menghadapi situasi
yang sulit.
6. Penggunaan strategi
pemecahan masalah
dan penyesuaian diri.
7. Tingkat optimisme
dan sikap positif dalam
menghadapi situasi
baru.
8. Respon terhadap
umpan balik atau
evaluasi terhadap
kinerja diri sendiri.