Anda di halaman 1dari 3

Ketakutan yang Diubahkan ( Matius 28:1-10)

Pemasangan iklan dan Langganan koran SIB

RENUNGAN

Ketakutan yang Diubahkan ( Matius 28:1-10)

Oleh Pdt Dr JR Sipayung (Dosen STT Abdi Sabda,Medan)

Minggu, 12 April 2020 17:40 WIB30.826 view

Ketakutan yang Diubahkan ( Matius 28:1-10)

pixabay

Ilustrasi

Kristus sudah bangkit. Haleluya. Inilah kabar baik atau berita sukacita bagi setiap orang percaya
sepanjang masa. Syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita. Berita suka cita, kabar baik ini bukan hanya untuk Yesus, tetapi kabar baik bagi
dunia, kabar baik umat percaya dan kabar baik bagi kita di manapun kita berada.Ternyata kematian
bukan akhir kehidupan Yesus. Demikian juga hidup kita tidak berakhir di kematian. Ada kehidupan dan
ada kebangkitan bagi orang percaya. Firman Tuhan tegas menyebut “Barang Siapa yang percaya kepada
Kristus, Ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (bnd. Yoh 11:25).Berita kebangkitan Yesus Kristus
pertama sekali disaksikan oleh perempuan yaitu yang bernama Maria Magdalena, dan Maria yang lain
(ay.1). Dalam Injil Markus disebut ada tiga orang perempuan yang pergi ke kubur Yesus yaitu: Maria
Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome (Mrk 16:1). Merekalah menjadi saksi pertama tentang kabar
baik itu. Sekalipun dalam kultur budaya di zaman itu, status dan kesaksian kaum perempuan sangat
direndahkan / diragukan. Namun Yesus mentransformasi budaya, Yesus menghargai dan
memberdayakan semua baik laki-laki dan perempuan.Dalam ayat 5 ini disebut : mereka yang pergi ke
kubur itu berada dalam posisi ketakutan. Hal ini nyata dengan ungkapan: “Janganlah kamu takut”. Sama
halnya seperti penjaga-penjaga kuburan itu gentar ketakutan bahkan menjadi seperti orang mati (bnd.
ay.4). Bisa saja mereka takut karena “gempa bumi yang terjadi” atau “karena batu penutup kubur Yesus
sudah digulingkan” . Namun ketakutan yang mendasar ialah, karena Yesus yang sudah disalibkan dan
dikuburkan di tempat itu, tidak berada lagi di situ. Malaikat yang hadir itu menegaskan : “Ia tidak di sini,
sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya (ay. 6).Ketakutan dan merasa takut, sering
menghantui hidup manusia. Misalnya kita takut terhadap roh-roh halus (hantu), takut tidak lulus ujian,
takut tidak cukup biaya untuk kebutuhan keluarga, takut dan kecewa akan penyakit-penyakit silih
berganti, bahkan saat ini banyak orang di dunia ini takut sekali dengan Covid 19 atau virus corona.
Sehingga kita dianjurkan tinggal di rumah saja (stay at home). Sebagaimana ibu-ibu yang pergi ke kubur
Yesus ketika itu, mereka mengalami ketakutan, kita juga saat ini mengalami ketakutan, sekalipun
konteks situasinya berbeda, namun suasananya sama saja yaitu sama-sama ketakutan.Firman Tuhan
menyapa kita semua : “Janganlah kamu takut” (ay.5). Di dalam Alkitab perkataan “janganlah takut”
disebut sebanyak 365 kali. Misalnya kepada Yusuf diteguhkan untuk janganlah kau takut mengambil
Maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus (Mat 1:20), di
tempat lain disebut: “Janganlah kamu takut karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit”
(Mat 10:31). Dan juga di ayat ini janganlah kamu takut ( ay.5). Semua ini meneguhkan kita agar tegar
sekalipun dalam masa-masa sukar. Bila firman Tuhan menyebut janganlah takut 365 kali maka setiap
pagi ternyata kita disapa dan diteguhkan untuk tidak takut dalam menjalani hari hari kehidupan, sebab
ada janji Tuhan meneguhkan dan menyertai umat-Nya.Kristus sudah bangkit dari antara orang mati. Dan
Ia mendahului kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia. Kebangkitan Tuhan Yesus ternyata
berkuasa menaklukkan segala kuasa-kuasa dunia, kuasa kematian, bahkan kuasa ketakutan itu sendiri.
Kristus sudah bangkit. Inilah fakta dan dorongan bahwa kemenangan dan suka cita menjadi milik umat
percaya.“Dia akan mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia”. (ay. 7)Sebenarnya
sebelum Yesus bangkit Ia sudah menyampaikan bahwa sesudah Dia bangkit, Dia akan mendahului
mereka ke Galilea (Mat 26:32). Mengapa ke Galilea? Karena Galilea, adalah tempat kediaman Yesus,
tempat Ia bertumbuh dan dibesarkan. Bahkan Galilea adalah “wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang
diam dalam kegelapan” (Mat 4:12-17, bnd. Yes 8:23). Mereka butuh kabar baik. Karena itu Yesus
mendahului mereka ke Galilea. Artinya peristiwa kebangkitan akan diwartakan kepada keluarga, kepada
masyarakat / bangsa-bangsa lain, yang belum percaya kepada Yesus. Dengan Yesus mendahului mereka
hendak memberi suka cita dan peneguhan bagi mereka dan bagi banyak orang khususnya yang belum
percaya bahwa Kristus sudah bangkit dari kematian. Dia mendahului kita, mendahului dalam perjalanan
kita, bahkan mendahului kematian dan kebangkitan kita. Sukacita inilah yang menjadi peneguhan luar
biasa dan kabar baik bagi setiap umat. Inilah sukacita yang perlu kita bagi kepada keluarga dan sesama
umat lainnya.Yesus mendahului segala perjalanan dan situasi yang kita hadapi. Yesus ada di depan
menyambut dan meneguhkan kita sehingga kita kuat, tegar menghadapi suasana sukar yang sedang kita
hadapi saat ini.Dalam ayat 8 disebutkan ibu-ibu yang sudah melihat, mendengar, menyaksikan kubur
kosong itu mereka pergi sekalipun masih dalam keadaaan takut, tetapi sudah penuh dengan suka cita
yang besar dan cepat-cepat membagi kabar baik ini bagi murid-murid Yesus.Yesus yang berjanji akan
mendahului mereka ke Yerusalem, ternyata terbukti. Yesus menjumpai mereka di Galilea dan berkata:
“Salam bagimu” (ay.9). Kata “salam bagimu”, sebenarnya terjemahan aslinya adalah: “Berbahagialah
kamu”. Kata berbahagia atau bergembira, inilah hidup orang yang bertemu dengan Yesus. Seperti orang
Majus yang melihat bintang Timur yang mendahului mereka dan ketika mereka melihat bintang itu :
“Sangat bersukacitalah mereka” (Mat 2:10).Inilah peneguhan dan suka cita kita, Kristus sudah bangkit
dari kematian. Dia mendahului segala perjalanan dan situasi hidup kita hingga saat ini. Mari perlihatkan
dan bagikan kabar suka cita ini sehingga banyak orang melihat dan percaya kepada-Nya. Saat ini ada
kekuatiran melanda dunia yaitu munculnya wabah Covid 19. Dalam keadaan ini, kita disegarkan Kristus
yang sudah bangkit menyapa kita janganlah kamu takut, sekalipun untuk sementara harus stay at home,
tinggal di rumah untuk memutuskan penyebaran virus corona yang ada, namun iman dan percaya kita
kepada Tuhan mengubahkan ketakutan kita. Berbahagialah kita yang mengimani Yesus yang sudah
bangkit itu. Mari kita rayakan dan bagikan kabar baik ini dalam kehidupan setiap harinya, sehingga
banyak orang melihat dan percaya bahwa Dia sudah bangkit, Dia hidup, Dia mendahului kita dalam
setiap perjalanan dan masa depan kita. Bahkan Ia menyertai dan memberkati kita senantiasa. Kristus
mengubahkan ketakutan kita menjadi sukacita. Haleluya. Amen. (c)

Anda mungkin juga menyukai