Urgensi Managemen Pendidikan Islam
Urgensi Managemen Pendidikan Islam
uk
Provided by Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV) - Cluster PANTURA
Abstraksi
A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini, manajemen sebagai ilmu begitu popular
sehingga banyak kajian yang difokuskan pada manjemen baik berupa
pelatihan, seminar, kuliah, maupun pembukaan program studi
manajemen meliputi manajemen ekonomi, manajemen sumberdaya
manusia, manajemen pendidikan, dan sebagainya. Dalam
perkembangan selanjutnya, manajemen telah di implementasikan
dalam berbagai persoalan yang bersifat batiniyah, seperti manajemen
qalbu.
Awal mulanya, tema manajemen hanya popular dalam dunia
perusahaan atau bisnis. Kemudian tema ini digunakan dalam profesi
lainnya, termasuk oleh pendidikan dengan beberapa modifikasi dan
spesifikasi tertentu lantaran terdapat perbedaan objek. Dalam
pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib, dan teratur, proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.
Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.2 Mulai dari urusan
terkecil seperti mengatur urusan rumah tangga sampai dengan urusan
terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan
pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah
1 Penulis adalah Dosen Tetap STAI Raden Qosim Lamongan Program Studi Ekonomi
Syari’ah.
2 Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa
selesai secara efisien dan efektif.
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan
bentuk yang ada seperti pada jalur pendidikan formal ada jenjang
pendidikan dasar yang berbentuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), jenjang pendidikan menengah ada yang
berbentuk Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), dan pada jenjang pendidikan tinggi terdapat begitu banyak
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan berbagai bentuknya
ada yang berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan
Universitas. Pada jalur pendidikan non formal seperti Kelompok
Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), Majelis Ta’lim, Pesantren dan
Madrasah Diniyah. Jalur Pendidikan Informal seperti pendidikan
yang diselenggarakan di dalam keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan. Kesemuanya itu perlu pengelolaan
atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya
gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada
masyarakat akan tetap melekat dan sulit dihilangkan bahkan mungkin
pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan yang
dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya, sebagaimana
dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran yang tidak terorganisir
dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi”.
3John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (1995), hlm. 372.
4Ike Kusdyah Rachmawati, Manajemen: Konsep – Konsep Dasar dan Pengantar Teori,
(Malang: UMM Press, 2004)
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 26
5 Ibid.
6 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: CV. Masaagung, 1990), 84
7 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 4.
8 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Cet. 3, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003), 19.
9 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), 362.
10 Yayasan Bina’ Muwahhidin, Al Qur’an dan Terjemah, (Surabaya: Sukses Publishing,
2012), 416.
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 27
1. Division of work
Merupakan sifat alamiah, yang terlihat pada setiap masyarakat.
Bila masyarakat berkembang maka bertambah pula organisasi-
organisasi baru menggantikan organisasi-organisasi lama. Tujuan
daripada pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang
lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama.
3. Discipline
Hakekat daripada kepatuhan adalah disiplin yakni melakukan
apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para
pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-
peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
4. Unity of command
Untuk setiap tindakan, seorang pegawai harus menerima
instruksi-instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar,
wewenang (authority) berarti dikurangi, disiplin terancam,
keteraturan terganggu dan stabilitas mengalami cobaan, seseorang
tidak akan melaksanakan instruksi yang sifatnya dualistis.
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 29
5. Unity of direction
Prinsip ini dapat dijabarkan sebagai : “one head and one plan for a
group of activities having the same objective”, yang merupakan
persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi dan
kekuatan dan memfokuskan usaha.
7. Remuneration of personnel
Gaji daripada pegawai adalah harga daripada layanan yang
diberikan dan harus adil. Tingkat gaji dipengaruhi oleh biaya
hidup, permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Di samping itu agar pemimpin memperhatikan kesejahteraan
pegawai baik dalam pekerjaan maupun luar pekerjaan.
8. Centralization
Masalah sentralisasi atau disentralisasi adalah masalah
pembagian kekuasaan, pada suatu organisasi kecil sentralisasi
dapat diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus
diterapkan disentralisasi.
9. Scalar chain
Scalar chain (rantai skalar) adalah rantai daripada atasan
bermula dari authority terakhir hingga pada tingkat terendah.
10. Order
Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang
yaitu, suatu tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya masing-masing.
11. Equity
Untuk merangsang pegawai melaksanakan tugasnya dengan
kesungguhan dan kesetiaan, mereka harus diperlakukan dengan
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 30
13. Initiative
Memikirkan sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilannya
merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang.
Kesanggupan bagi berfikir ini dan kemampuan melaksanakan
adalah apa yang disebut inisiatif.
َُللا
ُ ُن ُ ُتُلِغَدُُ َواتَّقُوا
َُّ ِللاَُإ ُُ ُللاَُ َو ْلتَنظُرُُْنَ ْفس
ُْ ُُ َّماقَ َّد َم َُ يَاأَيُّهَاُالَّ ِذ
ُ ُينُ َءا َمنُواُاتَّقُوا
َُ ُُُُبِ َماُتَ ْع َمل
ون ُُ َخبِير
63.
18 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), 271.
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 34
22 Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), 156.
23 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), 274.
Jurnal Ummul Qura Vol V, No 1, Maret 2015 37
F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA