SKRIPSI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
KURVA PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM
DOMBA GARUT JANTAN UMUR 1 TAHUN PADA IMBANGAN 80%
HIJAUAN DAN 20% KONSENTRAT
SKRIPSI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI
Menyatakan bahwa tulisan dalam skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis,
data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah
ilmiah dan belum pernah dipublikasikan.
Penulis,
Oleh:
200110160016
Menyetujui :
Mengesahkan :
Garut Jantan Umur 1 Tahun Pada Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat”.
ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam rangka menyelesaikan studi
Hambatan dan kesulitan tidak luput dalam penulisan ini, akan tetapi berkat
bimbingan, nasihat, saran, dan kerja sama dari berbagai pihak, khususnya
kepada Dr. Ir. Dedi Rahmat, MS. selaku dosen pembimbing utama dan Dr. Ir.
Iman Hernaman, M.Si., IPU. selaku dosen pembimbing anggota yang telah
ini. Penulis juga mengucapkan termakasih kepada para pembahas bapak Dr. Johar
Arifin, S. Pt, MP., bapak Dr. Ir. Denie Heriyadi, SU., dan ibu Ir. Budi Ayuningsih,
MSi., serta panitia sidang yang telah meluangkan waktunya dan akan memberikan
Peternakan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir Husmy Yurmiati, MS., IPU., dan
Wakil Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Iman Hernaman, M. Si., IPU, serta
v
yang telah membimbing kegiatan akademik. Terima kasih juga kepada drh. F.
Renny Merlanty, kakek Mochamad Soleh dan nenek Pipih S. Puspitasari serta
keluarga besar Soemantri yang selalu memberikan doa, perhatian, dan dukungan
moril maupun materi. Ucapan terima kasih kepada rekan satu penelitian penulis
Destu Putra R, Raja Novyanda R, Indra Wijaya, Aldio Furqon, dan teman-teman
Ostrich 2016, KSPTP 17, camp ceria serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan memberi dorongan dalam
perbaikan skripsi ini ke arah yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
Penulis
vi
KURVA PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM
DOMBA GARUT JANTAN UMUR 1 TAHUN PADA IMBANGAN 80%
HIJAUAN DAN 20% KONSENTRAT
ABSTRAK
Kata kunci: Domba Garut, konversi ransum, kurva pertambahan bobot badan.
vii
THE WEIGHT GAIN CURVE AND FEED CONVERSION OF GARUT
SHEEP MALE AGE 1 YEAR ON BALANCE 80% FORAGE AND 20%
CONCENTRATE
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR············································· v
ABSTRAK ··························································· vii
ABSTRACT ························································· viii
DAFTAR ISI ························································ ix
DAFTAR TABEL ·················································· xi
DAFTAR GAMBAR ·············································· xii
DAFTAR LAMPIRAN ··········································· xiii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ················································· 1
1.2 Identifikasi Masalah ··········································· 3
1.3 Maksud dan Tujuan············································· 3
1.4 Kegunaan Penelitian ··········································· 4
1.5 Kerangka Pemikiran ··········································· 4
1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian ································· 7
II KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1 Domba Garut ··················································· 8
2.2 Taksonomi Domba·············································· 9
2.3 Karakteristik Domba Garut···································· 9
2.4 Pertambahan Bobot Badan Domba··························· 9
2.5 Pakan Domba···················································· 11
2.6 Imbangan Hijauan dan Konsentrat··························· 12
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian ······························ 13
3.1.1 Domba Garut Jantan ···································· 13
3.1.2 Ransum Peneltian ······································· 13
3.1.3 Bobot Badan Domba Garut Penelitian················ 14
3.1.4 Peralatan Penelitian······································ 14
ix
Bab Halaman
RINGKASAN ······················································· 29
DAFTAR PUSTAKA ·············································· 31
LAMPIRAN ························································· 34
BIODATA ··························································· 40
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xiii
I
PENDAHULUAN
karena Domba Garut memiliki keistimewaan di antaranya daya adaptasi yang baik
terhadap lingkungan, memiliki sifat prolifik, masa subur yang panjang, dan
menurut Dirjen Peternakan (2017) populasi domba nasional pada Tahun 2017
sebanyak 16.462.274 ekor, populasi domba di Jawa Barat pada tahun yang sama
penyediaan pakan. Pakan utama Domba Garut adalah hijauan dan konsentrat.
Hijauan diberikan sebagai sumber pakan yang mengandung banyak serat kasar.
nurtrien yang tidak terpenuhi menyebabkan Domba Garut tidak dapat mencapai
bobot yang ideal. Pemberian pakan dengan nutrien yang sesuai akan berpengaruh
terhadap produktivitas ternak dan nilai guna ternak itu sendiri. Pemberian pakan
Domba Garut pada umumnya masih dipelihara secara tradisional oleh para
peternak, sehingga perlu diadakan kajian lebih lanjut untuk para peternak agar
Pemberian pakan untuk Domba Garut baik untuk penghasil daging ataupun
domba tangkas masih secara tradisional dan pemberian pakan belum dapat
Imbangan antara pemberian hijauan dan konsentrat untuk Domba Garut belum
dapat mencapai titik pertambahan bobot badan yang maksimal. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pada imbangan 80%
hijauan dan 20% konsentrat. Pemberian hijauan yang lebih tinggi dibandingkan
kebutuhan daging domba. Perbaikan mutu genetik domba lokal melalui seleksi
nasional.
Ternak jantan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat daripada ternak
betina, sehingga domba jantan pada umur yang sama memiliki bobot badan yang
lebih besar dibandingkan domba betina. Umur pada domba sangat berpengaruh
3
domba. Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap performa produksi ternak, hal
ini disebabkan oleh adanya pertambahan bobot badan yang signifikan pada domba
jantan sebelum sapih. Pertambahan bobot badan Domba Garut jantan berkaitan
Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Ransum pada Domba Garut jantan pada
Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat. Hasil dari penelitian ini bertujan
bobot badan dan pemberian pakan seimbang untuk mendapatkan bobot badan
2) Berapa konversi ransum Domba Garut jantan umur 1 tahun yang diberi
insan akademik dan praktisi peternakan mengenai kurva pertambahan bobot badan
dan konversi pakan Domba Garut jantan umur 1 tahun yang diberikan imbangan
80% hijauan dan 20% konsentrat. Hasil penelitian ini juga menjadi petunjuk
pemberian imbangan 80% hijauan dan 20% konsentrat dalam susunan ransum dan
menjadi solusi agar bobot badan domba dapat mencapai bobot badan yang
maksimal.
Domba Garut merupakan salah satu sumber daya genetik ternak Jawa
Barat, yang keberadaannya perlu dilestarikan dan menjadi salah satu ruminansia
Garut sangat erat kaitannya dengan budaya di masyarakat Jawa Barat dan Domba
2013). Domba Garut merupakan domba lokal yang dianggap memiliki tingkat
produktivitas yang tinggi dan memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan yang
pada umumnya mengarah pada dua tujuan yaitu domba yang dipelihara sebagai
penghasil daging (tipe pedaging) dan sebagai ternak fancy (Heriyadi, 2001).
pertambahan bobot dan komposisi tubuh termasuk perubahan organ jaringan dan
badan (PBB) merupakan salah satu faktor untuk mengetahui laju pertumbuhan
dari suatu ternak (Anang dkk., 2013). Pertumbuhan ternak sangat dipengaruhi
oleh faktor genetik dan lingkungan, pada kondisi yang ideal bobot badan akan
semakin lambat saat menjelang dan telah mencapai dewasa tubuh (Sudarmono
bobot badan secara ideal mengikuti pola kurva huruf S (sigmoideal atau S-
ternak untuk menampilkan potensi genetik dan sebagai hasil ukuran akan
pertambahan bobot badan memiliki bermacam model yaitu, kurva regresi linier
dan kurva regresi non-linier. Kurva regresi linier memiliki kelemahan yaitu
akan mulai berkurang setelah mengalami titik infleksi, sedangkan pada kurva
Richards (Inounu dkk., 2007). Model – model kurva non linier ini memiliki
kelebihan dalam tingkat akurasi yang baik dan mampu menjelaskan titik infleksi.
6
dan kuantitas pakan, yang berarti penilaian pertambahan bobot badan domba
adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang akan digunakan untuk
1998).
Bobot badan merupakan salah satu kriteria pengukuran yang penting pada
merupakan salah satu dasar produksi di samping jumlah anak yang dihasilkan
beberapa faktor yaitu total protein yang diperoleh setiap harinya, jenis kelamin,
umur, keadaan genetis lingkungan, kondisi setiap individu, dan manajemen tata
laksana. Bobot badan domba dipengaruhi oleh bangsa ternak, jenis kelamin,
umur, jenis kelahiran, dan jenis pakan (National Research Council, 2006).
jenis, yaitu hijauan dan konsentrat. Hijauan adalah bahan pakan ternak yang
kasar yang cukup tinggi pada bahan keringnya. Konsentrat adalah suatu bahan
sebagai pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Pemberian imbangan hijauan 80%
dan konsentrat 20% dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan konversi
ransum Sapi Aceh jantan, hal ini dikarenakan imbangan tersebut memiliki daya
toleransi yang baik dan sangat mendukung aktivitas rumen dalam mendegradasi
protein dan energi yang baik maka pertambahan bobot badan ternak akan
yang tepat maka pertambahan bobot badan Domba Garut dapat maksimal dan
Jawa Barat.
8
II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Domba Garut merupakan rumpun domba asli dari Jawa Barat, yang
memiliki ciri khas yaitu telinga rumpung (<4 cm) atau ngadaun hiris (4-8 cm)
dengan bentuk ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong atau kombinasinya
(Heriyadi, 2001). Selain memiliki ciri khas, Domba Garut juga memiliki sifat
kuantitatif yaitu bobot badan jantan 57,74 kg dan betina 36,89 kg; panjang badan
jantan 63,41 cm dan betina 56,37 cm; lingkar dada jantan 88,73 cm dan betina
77,41 cm; tinggi pundak jantan 74,34 cm dan betina 65,61 cm; lebar dada jantan
22,08 cm dan betina 16,04 cm; bobot lahir jantan 2,8 kg dan betina 2,4 kg; serta
bobot sapih 90 hari jantan 11,5 kg dan betina 9,1 kg. Sifat kualitatif Domba Garut
meliputi bentuk ekor segitiga terbaik dengan timbunan lemak pada pangkal ekor
(lebih dari 11 cm) dan mengecil pada bagian pangkal ekor, serta Domba Garut
memiliki pola warna bulu hitam, putih coklat, dan kombinasinya (Heriyadi, 2001).
Domba Garut diyakini berasal dari Kabupaten Garut sebagai sumber daya
genetik ternak (SDGT) asli Jawa Barat, yaitu berasal dari daerah Cibuluh,
Cikajang dan Kecamatan Wanaraja ini cukup sesuai dengan fakta dan sejarah
Domba Garut yang dilandasi oleh teori genetika dan logika yang dapat diterima
bahwa Domba Garut yang popular saat ini merupakan domba asli dari Kecamatan
Cikajang, khususnya domba dengan ciri warna dominan hitam pada bagian muka
dan Jawa Barat sebagai penyumbang terbanyak dengan populasi domba sebanyak
memiliki kuku genap dan termasuk sub-family Caprinae dari family Bovidae.
Semua domba termasuk kedalam genus Ovis dan domba yang didomestikasi
adalah Ovis aries. Menurut Heriyadi dkk., (2002) taksonomi domba adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Sub Family : Caprinae
Genus : Ovis
badan harian sebesar 20-30 gram/hari, akan berbeda jika domba dipelihara secara
intensif yang pertambahan bobot badan harian dapat mencapai 50-150 gram/hari
oleh kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan, maksudmya penilaian terhadap
pertambahan bobot badan ternak akan sebanding dengan ransum yang dikonsumsi
(Thalib dkk., 2001). Pakan yang diberikan pada ternak domba pada umumnya
dibagi menjadi dua, yaitu hijauan dan konsentrat. Hijauan merupakan pakan yang
memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi seperti rumput dan
oleh beberapa faktor diantaranya konsumsi pakan, jenis ternak, umur ternak,
badan aktual suatu ternak apabila dimasukan ke dalam persamaan fungsi maka
berbagai model, diantaranya model kurva regresi linier dan kurva regresi non-
pertumbuhan yang tidak mengalami penurunan setelah titik infleksi. Model kurva
11
dalam laju pertumbuhan sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. Model
dan Richard karena model ini memiliki keakuratan dalam menjelaskan titik
Pada umumnya pakan domba dibagi menjadi dua jenis yaitu hijauan dan
kasar relatif tinggi. Hijauan umumnya terdiri atas berbagai jenis rumput-
rumputan, leguminosa, dan hasil ikutan pertanian (Sudarmono dan Sugeng, 2003).
Jenis hijauan yang umumnya diberikan pada ternak domba adalah rumput Gajah.
Salah satu varietas dari rumput Gajah yakni rumput Gajah varietas Taiwan
karakteristik ukuran batang yang lebih kecil dan lunak, pangkal batang berwarna
kemerah-merahan, dan tinggi mencapai 4-5 meter. Ukuran batang yang lebih
kecil dan lunak menjadikan rumput ini memiliki tingkat palatabilitas yang cukup
tinggi dan cocok sebagai pakan untuk Domba Garut (Kusnadi dkk., 2015).
kandungan serat kasar rendah, kandungan energi dan BETN yang tinggi (Tillman
dkk., 1998). Konsentrat yang diberikan pada ternak ruminansia digunakan untuk
protein yang berasal dari protein mikroba dan juga sebagai sumber energi yang
Pola pemberian pakan untuk ternak domba harus diperhatikan, karena jika pola
III
tahun sebanyak 8 ekor yang diberi imbangan pakan 80% hijauan dan 20%
Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hijauan yang
berupa rumput Gajah varietas Taiwan (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) dan
konsentrat yang tersusun dari berbagai bahan pakan. Kandungan nutrien ransum
Data bobot badan awal Domba Garut yang digunakan dalam penelitian,
Garut.
4) Alat tulis kerja, untuk mencatat hasil pengukuran dan mencatat kegiatan
yang dilakukan.
6) Laptop, untuk mengolah data yang didapat dari hasil pengumpulan data.
hubungan antara dua variabel ataupun lebih. Data ini diambil dari 8 ekor ternak
pertambahan bobot badan Domba Garut dan konversi ransum dilakukan setiap
meliputi:
1. Rata-rata ( x )
x=
∑ Xi
N
16
Keterangan:
x = Rata-rata
xi = Data ke-i
σ =√ σ =
2
√
Σ(x i−x)2
n−1
Keterangan:
σ2 = Ragam
Logistic, Richard, dan MMF. Penggunaan model ini karena model kurva tersebut
telah banyak digunakan dalam berbagai studi kurva pertumbuhan pada ternak dan
memiliki tingkat keakuratan yang baik serta dapat menjelaskan titik infleksi
regresi yang memiliki koefisien determinasi (R2) terbesar dengan nilai standar
pada Tabel 3.
Keterangan:
a = Konstanta
x = Waktu pengamatan
c = Laju pertambahan bobot badan
IV
Lingkungan Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat yang
sebagai percontohan, tempat magang, praktek kerja lapangan (PKL), dan tempat
untuk penelitian bagi siswa, mahasiswa, dan instansi serta tempat pelatihan untuk
peternak. Eksistensi UPTD BPPTDK Margawati ditetapkan berdasarkan Perda
Nomor 15 Tahun 2000 Perda Nomor 05 Tahun 2002 atas perubahan Perda Nomor
Garut yang memiliki lahan seluas ± 26 ha yang status lahannya milik Pemerintah
Lokasi ini memiliki suhu berkisar antara 16-260C, dengan ketinggian 1050
mdpl dengan tingkat curah hujan 2.020 mm/tahun dan kelembapan udara 85-95%,
Kebun Rumput : 22 ha
dilakukan secara intensif yakni ternak Domba Garut dikandangkan secara individu
atau koloni dan pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan
yang diberikan di UPTD BPPTDK Margawati yakni rumput Gajah cv. Taiwan,
pemberian hijauan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pada pukul
07.00, pukul 13.00, dan pukul 17.00. Pakan hijauan yang diberikan untuk ternak
didapatkan dari kebun rumput yang berada disekitar UPTD BPPTDK Margawati.
Pemberian konsentrat diberikan sebanyak satu kali dalam sehari pada pukul 10.00.
dengan jarak alas kandang dengan tanah 1 meter. Kandang yang digunakan
kandang dan agar feses dapat langsung terjatuh ke tanah. Bak pakan terbuat dari
alas berupa terpal untuk memudahkan pengambilan sisa pakan dan saat pemberian
Konsumsi ransum Domba Garut jantan umur 1 tahun pada imbangan 80%
Tabel 4. Rataan Konsumsi Bahan Kering Ransum Mingguan Domba Garut Jantan
Umur 1 Tahun pada Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat
Minggu ke- Rata-rata Konsumsi Bahan Kering Ransum
………...g/ekor/hari............
1 1341
2 1282
3 1267
4 1275
5 1201
6 1070
7 963
8 921
9 899
10 879
11 931
12 903
Rata-rata Keseluruhan 1078
penelitian sebesar 1078 g/ekor/hari. Hasil penelitian ini lebih besar dibandingkan
ransum Domba Garut hasil penelitian dianggap baik. Konsumsi pakan yang baik
dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan, kondisi fisiologis ternak, dan kondisi
Palatabilitas pakan akan menentukan jumlah pakan yang dimakan, ternak akan
memilih pakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan karakteristik dari pakan itu
memilih memakan bagian daun dibanding bagian batang karena nutrien dan daya
ekonominya. Bobot badan Domba Garut Jantan umur 1 tahun yang diberi
imbangan pakan 80% hijauan dan 20% konsentrat berdasarkan hasil penelitian
disajikan pada Tabel 6, dan untuk data keseluruhan disajikan pada Lampiran 1.
Domba Garut pada imbangan 80% hijauan dan 20% konsentrat memiliki rata-rata
bobot akhir sebesar 30,02 ± 2,29 kg. Hasil tersebut lebih kecil dari SNI Nomor
7523 (2015) yang menyatakan bahwa bobot badan Domba Garut jantan umur 12-
hijauan yang tinggi pada ransum domba menyebabkan pertambahan bobot badan
22
domba kurang maksimal jika dibandingkan dengan domba yang diberi imbangan
Tabel 6. Rataan Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 1 Tahun pada Imbangan
80% Hijauan dan 20% Konsentrat
Minggu ke- Rata-rata Bobot Badan
…...........................Kg…………………..
0 25,48
1 25,71
2 25,96
3 26,24
4 26,54
5 26,88
6 27,21
7 27,69
8 28,18
9 28,76
10 29,36
11 29,72
12 30,02
SNI, hal ini dikarenakan pemberian hijauan lebih banyak dibandingkan dengan
tinggi dalam pakan dapat meninggkatkan pertambahan bobot badan yang lebih
signifikan, hal ini dikarenakan konsentrat memiliki nilai gizi yang tinggi dan
mempengaruhi daya cerna pakan salah satunya adalah kandungan serat kasar.
Kandungan serat kasar yang tinggi akan menyebabkan kerja enzim pencernaan
ternak akan meningkatkan bulky atau voluminous, serta gerak laju digesti yang
tahun pada imbangan 80% hijauan dan 20% konsentrat disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rataan Konversi Ransum Domba Garut Jantan Umur 1 Tahun pada
Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat
Minggu ke- Rata-rata Konversi Ransum
1 25,44
2 24,27
3 23,97
4 24,12
5 22,79
6 20,32
7 18,29
8 17,48
9 17,09
10 16,37
11 17,73
12 17,22
Rata-rata Keseluruhan 20,45
Nilai konversi yang kecil menunjukan penggunaan pakan yang efisien dan
jantan umur 1 tahun pada imbangan 80% hijauan dan 20% konsentrat sebesar
20,45. Sihotang dkk., (2012) menyatakan bahwa konversi ransum domba lokal
jantan yang diberi hijauan berupa rumput lapang 70% menghasilkan konversi
ransum sebesar 18,24. Menurut Purbowati dkk., (2009) konversi pakan domba di
daerah tropis berkisar antara 7-15. Hasil dari penelitian dikatakan kurang baik
karena nilai konversi pakan Domba Garut terbilang cukup tinggi. Konversi pakan
dipengaruhi oleh konsumsi bahan kering pada ransum yang diberikan, semakin
bahan kering dan konversi ransum. Menurut Sihotang dkk., (2012) menyatakan
bahwa pemberian hijauan yang lebih banyak bagi domba lokal jantan berpengaruh
nyata terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, dan konversi
pakan.
Garut pada penelitian dilakukan dengan menghitung bobot badan domba setiap
minggu dibagi 7 hari. Penimbangan bobot badan Domba Garut pada penelitian
dilakukan pada pagi hari sebelum domba diberi pakan. Penimbangan bobot badan
domba setiap minggu untuk mendapat bobot yang lebih akurat dibandingkan
penimbangan bobot pada awal dan bobot akhir saja. Berdasarkan hasil penelitian
pertambahan bobot badan harian Domba Garut jantan pada imbangan 80%
lebih besar dibandingkan dengan pernyataan Prawoto dkk., (2001) yang mendapat
Sihotang dkk., (2012) menyatakan bahwa domba lokal yang diberi pakan hijauan
penelitian tersebut PBBH Domba Garut jantan pada imbangan hijauan 80% dan
Tabel 7. Rataan Pertambahan Bobot Badan Harian Domba Garut Jantan Umur 1
Tahun pada Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat
Minggu ke- Rata-rata PBBH
………...g/ekor/hari............
1 32,14
2 35,71
3 41,07
4 42,85
5 47,32
6 48,21
7 67,85
8 70,53
9 83,03
10 84,82
11 51,78
12 42,85
Rata-rata Keseluruhan 54,02
bertambahnya jumlah pemberian pakan. PBHH akan terus meningkat jika ternak
diberi pakan dengan kualitas dan kuantitas yang baik, sehingga pemberian pakan
ransum yang digunakan pada penelitian memiliki kualitas yang cukup baik karena
memiliki palatabilitas yang baik serta mampu meningkatkan PBBH Domba Garut
kualitas dan nilai palatabilitas yang tinggi dapat mempercepat laju pertumbuhan
yang terus meningkat dapat dilihat dari bentuk kurva pertambahan bobot badan
diamati berdasarkan nilai koefisien determinasi (R 2) dan standar error (SE). Nilai
26
koefisien determinasi (R2) dan standar eror (SE) hasil analisa disajikan dalam
Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Analisis Kurva Pertambahan Bobot Badan Domba Garut Jantan
Umur 1 Tahun pada Imbangan 80% Hijauan dan 20% konsentrat
No. Model Persamaan SE R2
Kurva
1 Polynomial y = 2,61+9,53x-3,50 x 2 +6 , 76 x 3 7,27 0,94
Fit
2 Sinusoidal y = 5,39+2,19cos(5,20 x+1 , 81 ¿ 9,19 0,90
Fit
3 Reciprocal 1 9,47 0,87
y=
Quadratic 4,90-8,37x+4,90 x
2
Gambar 1. Kurva Pertambahan Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 1 Tahun
pada Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat
28
5.1 Kesimpulan
(1) Model kurva pertambahan bobot badan terbaik untuk Domba Garut jantan
umur 1 tahun pada imbangan 80% hijauan dan 20% konsentrat merupakan
model kurva polynomial derajat 4, yang memiliki nilai standar error (SE)
(2) Konversi ransum Domba Garut jantan umur 1 tahun pada imbangan 80%
20,45.
5.2 Saran
penelitian lebih lanjut mengenai kurva pertambahan bobot badan Domba Garut
jantan dan menentukan titik infleksi kurva pertambahan bobot badan. Imbangan
pemberian hijauan yang lebih tinggi dibandingkan konsentrat pada pakan Domba
Garut jantan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki nilai
RINGKASAN
Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian adalah untuk memberi
gambaran dan mengetahui kurva pertambahan bobot badan dan konversi ransum
Domba Garut jantan umur 1 tahun yang diberi imbangan hijauan 80% dan
korelasional digunakan untuk mencari tahu keeratan dan bentuk hubungan antara
30
dua variabel ataupun lebih. Data diambil dari 8 ekor ternak Domba Garut jantan
umur 1 tahun yang diberi imbangan hijauan 80% dan konsentrat 20% yang
imbangan hijauan 80% dan konsentrat 20% memiliki rata-rata bobot akhir sebesar
30,02 ± 4,47 kg. Pertambahan bobot badan harian (PBBH) Domba Garut hasil
Model kurva yang pada penelitian ini adalah model polynomial, model sinusoidal
dan model reciprocal quadratic. Model kurva terbaik adalah model kurva
polynomial derajat 4 dengan nilai koefisien determinasi (R 2) 0,95 dan nilai standar
error (SE) 7,28. Rataan konsumsi bahan kering Domba Garut yang diberi
imbangan hijauan 80% dan konsentrat 20% sebesar 1078 gram/ekor/hari, dan
konversi ransum Domba Garut sebesar 20,45. Hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa model kurva terbaik adalah model kurva polynomial derajat 4, dengan
PBBH sebesar 54,02 gram/ekor/hari yang sudah dianggap cukup baik untuk
Domba Garut, namun konversi ransum masih dianggap kurang baik karena masih
.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anang, A., Dudi, H. Indrijani dan D. Rahmat. 2013. Laporan Akhir Penelitian Uji
Performance Domba Garut di UPTD BPPTD Margawati Garut Jawa
Barat. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Ilham, F. 2015. Pertumbuhan Pra dan Pascasapih Domba Garut Lokal pada
Padang Penggembalaan di Musim yang Berbeda. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 15-25.
Kusnadi, H., Wahyuni., A. W., dan Zul. E. 2015. Teknologi Pengawetan Hijauan
Makanan Ternak (HMT) dan Limbah Pertanian. Balai Pengkaji Teknologi
Bengkulu. Bengkulu. 15-17.
32
Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminasia dan Kimia Makanan Ternak. 2019. Hasil
Analisis Pakan. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran.
Lawrance, T. L. J., dan Fowler. VR. 2002. Growth of Farm Animals. 2th Edition.
CABI Publishing. Oxon, UK. 193-195.
Sudarmono, A.S dan B.Y. Sugeng. 2011. Beternak Domba. Penebar Swadaya.
Jakarta. 19-24.
Supratman, Hery., Hendi. S., Dwi. C. B., Anita. F., dan Dicky. R. 2016. Pengaruh
Imbangan Hijauan dan Konsentrat Pakan Komplit terhadap Konsumsi,
33
Yunasri, U., Eka M.S., Nuzul, F., 2013. Evaluasi Pertambahan Bobot Badan Sapi
Aceh Jantan yang Diberi Imbangan Antara Hijauan dan Konsentrat di
Balai Pembibitn Ternak Unggul Indrapuri. Jurnal Agripet Vol. 1 (2) : 41-
46.
34
LAMPIRAN
35
Lampiran 1. Data Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 1 Tahun pada
Imbangan 80% Hijauan dan 20% Konsentrat
Minggu ke- T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8
………………………..g/minggu…………………………
1 200 150 500 300 200 250 50 150
2 200 200 550 300 150 300 100 200
3 200 150 650 300 250 250 100 400
4 350 250 150 250 350 500 150 400
5 100 700 200 300 300 550 50 450
6 350 550 450 300 450 150 150 300
7 600 800 250 200 550 600 200 600
8 250 150 500 250 1100 700 850 150
9 500 300 550 800 750 850 750 150
10 500 350 550 900 650 950 700 250
11 500 400 450 150 600 250 100 450
12 450 350 400 300 150 300 100 350
Rata-rata 350 362,5 433,3 362,5 458,3 470,8 275 312,5
Minggu ke- T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8
………………………..g/minggu…………………………...
1 1301 1265 1393 1451 199 1418 1323 1181
2 883 1260 1383 1438 1390 1409 1305 1192
3 848 1250 1375 1430 1385 1399 1297 1153
4 858 1269 1387 1433 1388 1413 1314 1139
5 902 1182 1273 1312 1272 1299 1243 1125
6 877 1019 1138 1176 1103 1160 1109 978
7 836 896 1019 1051 987 1042 1003 869
8 793 848 976 1012 945 1003 961 825
9 896 788 938 975 908 963 932 788
10 986 737 900 934 868 927 898 779
11 1045 760 952 983 925 977 938 865
12 1006 741 923 947 898 942 899 871
Rata-rata 936 1001 1138 1179 1122 1163 1102 980
37
Minggu ke- T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8
1 26,02 24,43 22,50 28,02 21,37 21,08 33,68 26,45
2 17,66 24,33 22,34 27,77 21,22 20,95 33,23 26,69
3 16,97 24,13 22,21 27,62 21,16 20,80 33,02 25,83
4 17,17 24,50 22,40 27,68 21,19 21,01 33,45 25,52
5 18,04 22,82 20,56 25,33 19,43 19,32 31,64 22,21
6 17,54 19,67 18,39 22,70 16,85 17,24 28,23 21,90
7 16,73 17,31 16,46 20,30 15,07 15,49 25,52 19,47
8 15,86 16,38 15,77 19,55 14,44 14,92 24,46 18,48
9 17,92 15,22 15,15 18,83 13,87 14,31 23,74 17,64
10 19,72 14,22 14,54 18,04 13,25 13,78 22,86 17,45
11 20,90 14,67 15,38 18,99 14,12 14,52 23,87 19,37
12 20,12 14,31 14,91 18,28 13,72 14,01 22,89 19,51
Kumulatif 18,72 19,33 18,38 22,76 17,14 17,29 28,05 21,96
38
BIODATA
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 06 Mei 1999 sebagai anak pertama
Bandung dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016, Penulis terdaftar sebagai