Life
G u i d a n c e
(Keutamaan Menjadi Sahabat Al-Qur'an)
FIT
Pendahuluan Kita harus bisa bersahabat dengan Al-Quran, karena Al-
Hidup ini akan miris sekali jika selamanya harus dijalani
Quran adalah mukjizat khalidah(mukjizat abadi).
sendiri, maka itu sahabat yang setia harus kita cari sebagai Keberadaannya diyakini sebagaimana kata pepatah “tak
teman berbagi apa saja yang kita alami. Sebelum mencari lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.” Ia akan senantiasa
sahabat manusia, kita sebaiknya bersahabat terlebih dulu shalih fil al-zaman wa al- makan (selalu relevan di setiap
dengan Al- Quran. Dalam Al- Quran kita dapat menemukan waktu dan tempat). Kita sangat beruntung bila dapat
panduan hidup yang benar. Sebaliknya apabila kita jauh bersahabat dengan Al Quran.
dari Al- Quran dan tidak menjadikannya sahabat kita, maka
hidup kita akan mudah diperdaya oleh rayuan dan bujukan Untuk menjadikan Al-Quran sebagai sahabat karib, tentu
setan untuk dijadikan sahabatnya. kita harus memposisikan dan memperlakukannya seperti
kita memperlakukan sahabat. Yakni menjadikannya sebagai
Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah: teman curhat, mendengar nasehatnya, mengikuti petuahnya
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang dan ingin selalu dekat di sisinya. Dalam hal ini, bersahabat
Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan dengan Al Quran dengan selalu membaca, menjadikannya
(yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi petunjuk, memahaminya dan mengamalkannya. Dengan
teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf{43} : 36). begitu kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki dunia-
akhirat.
FIT
Keutamaan Membaca Al Qur'an
Perumpamaan tentang mu’min yang membaca
al-Qur’an dan tidak
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; telah keutamaan orang yang mempelajari dan
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari
mengajarkan al-Qur’an
Anas dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Perumpamaan seorang
Mukmin yang suka membaca Al Qur'an seperti buah Utrujah, Dari Utsman radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi
baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang
wasallam, beliau bersabda: "Orang yang paling baik di
Mukmin yang tidak suka membaca Al Qur'an seperti buah
antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan
kurma, tidak berbau namun rasanya manis. Perumpamaan
mengajarkannya.”
seorang Munafik yang suka membaca Al Qur'an seperti buah
(H.S. Riwayat al-Bukhary)
raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan
Perumpamaan seorang Munafik yang tidak suka membaca Al
Qur'an seperti buah hanzhalah, tidak berbau dan rasanya
pahit.'
(Hadits Shahih Riwayat al-Bukhary, Shahih al-Bukhariy)
FIT
Keutamaan Membaca Al Qur'an
Membaca Al- Qur'an
Membaca Al- Qur'an Membaca Al- Qur'an akan
merupakan ibadah yang
mendapatkan pahala mendapatkan Syafaat
utama
berlipat
''Sesungguhnya orang-orang yang selalu ”Barang siapa yang membaca satu “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia
membaca kitab Allah dan mendirikan akan datang pada hari kiamat
huruf dari kitabullah (Al-Qur'an),
shalat dan menafkahkan sebahagian menjadi pemberi syafa’at bagi
maka ia akan mendapatkan satu
dari rezki yang Kami anugerahkan orang-orang yang bersahabat
kebaikan. Dan satu kebaikan itu
kepada mereka dengan diam- diam dan dengannya”.
dengan sepuluh kali lipatnya. Aku
terang-terangan, mereka itu (HR. Muslim)
tidak mengatakan bahwa Alif Lam
mengharapkan perniagaan yang tidak “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan
akan merugi. Agar Allah Mim sebagai satu haruf. Namun
Alif merupakan satu huruf, Lam datang pada hari Kiamat sebagai
menyempurnakan kepada mereka
aatu huruf dan Mim juga satu pemberi syafa‘at bagi pembacanya.”
pahala mereka dan menambah kepada
huruf." (HR. Tirmidzi) (HR. Muslim dari Abu Umamah)
mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri."
(Fathir: 29 -30)
FIT
Bukti Kebenaran Al-Quran
( Al-Quran dan Sains modern)
Sesaknya dada pada ketinggian
Siti Aisyah meriwayatkan, "Abu Bakar (ayahnya) adalah seorang lelaki yang
mudah menangis. Beliau tidak mampu menahan air mata ketika membaca
Alquran" (HR. Bukhari).
Umar bin Khatthab juga demikian. Dari 'Abdullah bin Syaddad bin Had
mengatakan, "Aku pernah mendengar Umar membaca surah Yusuf dalam shalat
Subuh dan aku mendengar isakannya. Aku berada di akhir shaf. (Isakannya
saat) beliau sedang membaca (QS Yusuf [12]:86): "Sesungguhnya hanyalah
kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku."
FIT
Para Sahabat Rosul dan Al Quran
Nafi pernah menceritakan Ibnu Umar, "Tidaklah Ibnu Umar membaca dua ayat
ini dari akhir surah al-Baqarah kecuali pasti menangis. ‘Kepunyaan Allah-
lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan. Niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka, Allah mengampuni siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.’ Setelah membacanya, Ibnu Umar mengatakan,
‘perhitungan ini sungguh menyesakkan.’"
Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu menghatamkan Alquran setiap delapan hari.
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu menghatamkannya dalam satu pekan. Tamim ad-
Dari radhiallahu ‘anhu menghatamkannya juga dalam 7 hari. al-Aswad bin
Yazid rahimahullah menghatamkannya hanya dalam enam hari. dan Alqomah
menghatamkannya dalam lima hari.
FIT
Para Sahabat Rosul dan Al Quran
Sejarah telah mencatat kalimat-kalimat penuh hikmah dari Utsman bertutur
tentang Alquran. Ia berkata, “Jika hati kita suci, maka ia tidak akan
pernah puas dari kalam Rabb nya.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, bab al-
Adab wa at-Tasawwuf).
Beliau juga mengatakan, “Sungguh aku membenci, satu hari berlalu tanpa
melihat (membaca) Alquran.” (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir,
10: 388). Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Bagian dunia
yang kucintai ada tiga: (1) mengenyangkan orang yang lapar, (2) memberi
pakaian mereka yang tak punya, dan (3) membaca Alquran”. (Irsyadul Ibad li
Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 88)
Karna saking kecintaan beliau kepada Al-Qur’an,ber intraksi dengan Al-
Quran sudah menjadi kebiasaan dan tidak jarang, Allah al-Hakim mewafatkan
seseorang sedang melakukan kebiasaannya ketika hidup. Demikian pula yang
terjadi pada Utsman. Ia amat dekat dan selalu bersama Alquran. Hingga ia
wafat pun sedang membaca Alquran.
FIT
Adab Membaca Al-Qur’an
1. Berada dalam keadaan suci, atau berwudhu’ terlebih dahulu, meskipun boleh membacanya bagi orang
yang berhadats.
2. Membacanya di tempat yang bersih dan suci, untuk menjaga keagungan membaca al- Qur’an.
3. Ber-siwak atau menggosok gigi, membersihkan mulut sebelum mulai membaca
4. Membaca isti’adzah atau ta’awwudz
5. Membaca basmallah pada permulaan setiap surat, kecuali surath al-Bara’ah atau at-Taubah
6. Memperhatikan ketertiban bacaan (tajwid)
7. Membaguskan dan menghias bacaan al-Qur’an (tahsin wa tazayyun)
8. Membaca dengan tartil.
9. Dari Ábdullah Ibn Ámr, ia berkata: Rasulullah bersabda:'' akan dikatakan kepada pembaca al-Qurán:
perbaguslah, dan rapihkanlah (bacaanmu) sebagaimana engkau rapihkan urusanmu dalam keduniaan''
10. Mentadabburi bacaan (meresapi, memikirkan ayat-ayat yang dibaca)
11. Mengeraskan bacaan
12. Bila selesai membaca al-Qur’an mengucapkan Shadaqallahul-‘Adzhim atau Sami’na wa Atha’na
Ghhufranaka Rabba wa Ilaikal-Masir.
13. Bila dalam keadaan shalat maka imam membaca dan ma’mum mendengarkan
FIT
Adab Membaca Al-Qur’an
Kecintaan dan interaksi kita dengan Al Quran merupakan ukuran kebersihan hati kita. Jika suatu ketika hari
kita merasa berat untuk membaca Al Quran, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa hati kita kotor. Untuk
membersihkannya, paksakanlah untuk membaca Al Quran, InsyaAllah ayat-ayat Al Quran yang kita baca
akan membersihkan kotoran-kotoran tersebut. Allah Swt berfirman:
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi pen
yakit penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman. ”
(QS. Yunus {10} : 57).
Sungguh pantas, kiranya setiap kaum muslim menjadikan Al Qur’an sebagai sahabat karibnya, yaitu dengan
berakhlak sebagaimana akhlak Al Qur’an, menerapkan manajemen hidup yang Qurani, cara bergaul ala Al
Qur’an. Misalnya tentang perlunya menjaga tali persaudaraan,bsaling tolong menolong, tidak boleh bercerai-
berai, bermusuhan, berkelahi, bunuh-membunuh, caci-mencaci,
FIT
Pustaka:
Jazakallah
1. www.KhotbahJumat.com
2. www.Dakwatuna.com
3. tahfidzraudhatulquran.com-Bersahabat
Dengan Al-Quran.
4. Muhammad Imam asy-Syakir. Keutamaan
membaca Al-Qur'an.
5. Al-Bukhariy, 1981, Abu Abdillah
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-
Mughirah, Shahih al- Bukhâriy, Beirut :
Dâr al-Fikr
6. Al-Naisaburiy, Abu al-Hasan Muslim bin
Hajjaj al-Qushairiy, t.th. Shahih Muslim,
Beirut : Dâr al-Ihya’ al-Turâts al-‘Arabi
FIT