eramuslim - Hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri
agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari
perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar,
kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat
memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses
Little things mean a lot, ya, banyak hal kecil yang sesungguhnya memiliki makna yang begitu
besar, jika saja kita mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih ke dalam, dan
sedikit saja berpikir. Ketika kita hanya memandang sesuatu dengan cara biasa, semuanya
akan tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, seakan memang demikianlah
seharusnya.
Ketika peristiwa-peristiwa yang kita temui atau kita jalani hanya lewat begitu saja, maka ia
hanya akan menjadi masa lalu hampa nilai yang tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa.
Padahal jika kita mau sedikit saja menggali lebih dalam, mungkin tidak sedikit bekas-bekas
berharga yang tertinggal di sana. Sebagaimana halnya mutiara, sebelum ada yang
mengeluarkannya dari cangkang sang kerang, tidak ada yang dapat merasakan pancaran
keindahannya.
Menjadi pembelajar sejati, hal yang cukup sulit dilakukan saya rasa. Bagi saya, seorang
pembelajar sejati akan selalu mencoba mencari celah pembelajaran dari setiap kejadian yang
dialaminya maupun kejadian yang dialami oleh orang lain. Sungguh saya ingin menjadi orang
seperti itu: yang senantiasa dapat memaknai hidup dari sudut pandang positif, yang mampu
melihat nilai-nilai yang belum tersingkap, serta mampu memunculkan keberhargaan walaupun
begitu tersembunyi adanya. Siapa yang tahu di dalam cangkang kerang yang gelap tersimpan
mutiara yang begitu indah jika tidak ada yang mencoba menyelam ke dasar lautan dan
mendapatkannya. Ya, mutiara itu akan tetap ada, terlepas dari apakah ada yang berusaha
Belajar, belajar, dan belajar, menunjukkan bahwa manusia benar-benar makhluk yang
memiliki banyak kelemahan dalam dirinya. Belajar, bagi saya merupakan bagian dari proses
menyaya (diambil dari istilah seseorang dalam sebuah tulisan *meng-aku), menjadi saya,
saya yang benar-benar saya, saya yang benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi
orang lain, semoga. Dan proses ini belum akan berhenti sampai ajal menjelang, dan maut
datang menjemput. Saat itulah saya baru dapat menunjukkan dan mengatakan "Inilah saya,
ftz12@yahoo.com