Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN PANCASILA
DAN
KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:
CHEANDRE TAREK, S.Pd

FASE F KELAS XI
ELEMEN BHINEKA TUNGGAL IKA
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : Selina Tendean,S.Pd
2. Instansi : SMA N 3 Tondano
Tahun 2023
3. Jenjang Sekolah : SMA
4. Kelas XI
5. Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 X45 menit)
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Fase F
2. Elemen : Bhinneka Tunggal Ika
3. Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah
keragaman dalam masyarakat; serta peserta didik berperan aktif mempromosikan
Bhinneka Tunggal Ika.
4. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu menganalisis (C4) potensi konflik dan memberi (C5) solusi di
tengah keragaman dalam masyarakat.
5. Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:
1) Peserta didik mampu menentukan (C3) potensi konflik dan menguraikan (C4)
solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
2) Peserta didik mampu mendeteksi (C4) potensi konflik dan merekomendasikan
(C5) solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
3) Peserta didik mampu mengevaluasi (C5) potensi konflik dan membuat (C6)
solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
6. Konsep Utama: Potensi Konflik dan solusi di tengah keragaman dalam
masyarakat.

KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik pada awalnya belum mampu menentukan potensi konflik dan
menguraikan solusi di tengah keragaman dalam masyarakat, setelah mendapatkan
pembelajaran peserta didik diharapkan mampu menentukan potensi konflik dan
menguraikan solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
2. Peserta didik pada awalnya belum mampu mendeteksi potensi konflik dan
merekomendasikan solusi di tengah keragaman dalam masyarakat, setelah
mendapatkan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mendeteksi potensi
konflik dan merekomendasikan solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
3. Peserta didik pada awalnya belum mampu mengevaluasi potensi konflik dan
membuat solusi di tengah keragaman dalam masyarakat, setelah mendapatkan
pembelajaran peserta didik diharapkan mampu memproyeksikan potensi konflik
dan membuat solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

1. Berkebinekaan Global
1. Bergotong Royong
2. Bernalar Kritis
SARANA DAN PRASARANA
1. Ruangan (meja, kursi)
2. Sumber Listrik
3. Laptop
4. Jaringan Internet
5. HP Android
6. Kertas dan alat tulis
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler
MODEL PEMBELAJARAN:
Problem based learning (Pbl) / Pembelajaran Berbasis masalah
METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, presentasi.
MODA PEMBELAJARAN :
Tatap muka / Luring

KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Keragaman dalam masyarakat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kalian mendengar atau mengalami konflik yang terjadi di tengah
keragaman masyarakat?
2. Apa penyebab konflik itu?
3. Bagaimana solusi dari konflik itu?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran Elemen Bhinneka Tunggal Ika di bagi kedalam beberapa tahap
sebagai berikut :
Pertemuan 1 (menyelesaikan langkah pembelajaran 1 sampai 4)
Pertemuan 2 (menyelesaikan langkah pembelajaran 4 sampai 6)
Kegiatan Awal (20 menit)

1. Setelah seluruh peserta didik masuk ke kelas utama guru memberi salam.
2. Guru mengarahkan salah satu peserta didik untuk memimpin do’a sebelum pelajaran
dimulai.
3. Guru menanyakan kondisi kesehatan secara umum kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
5. Guru menyampaikan urutan aktivitas/skenario pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan inti
Pertemuan ke-1 (40 menit)
1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama.
a. Guru menyajikan masalah kontektual dengan tayangan video pada link ini:
https://youtu.be/nq8O9dgbAZE ke dalam kelas.

b. Siswa diarahkan untuk memahami permasalahan dalam tayangan video dan


paparan materi.
c. Siswa diarahkan merumuskan pertanyaan mendasar terkait masalah dalam
tayangan video dan paparan materi tersebut.
2. Mengorganisasi peserta didik
a. Membentuk kelompok-kelompok kecil
b. Membagikan sub masalah pada setiap kelompok
c. Mengarahkan Setiap kelompok berdiskusi untuk membahas masalah
yang telah di bagikan ke masing-masing kelompok.
d. Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan produk yang akan dihasilkan.
d. Guru membimbing dan memonitor setiap setiap langkah pada fase ini.
3. Membimbing penyelidikan terhadap masalah yang diangkat
a. Memberikan arahan sekaligus memonitoring tiap kelompok dengan
menjelaskan pemahaman-pemahaman serta penjelasan teori-teori atau
contoh yang berkaitan . dan tugas masing-masing anggota kelompok
b. Guru membimbing dan mengarahkan pada fase ini.
Pada akhir jam pembelajaran hari ini:
- Guru menginstruksikan untuk menghentikan seluruh aktivitas kelompoknya .
- Guru memberikan arahan kepada peserta didik dan menyampaikan rencana
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
- Guru mengakhiri dengan kata-kata penutup dan menutup pertemuan belajar.

Pertemuan ke-2 (40 menit)


Pra Pertemuan ke-2
- Menjalankan Kegiatan awal, setelah itu menjalankan sintak ke-4 dibawah ini:
4. Menyajikan hasil diskusi dan mengembangkannya
a. Setiap kelompok menyelesaikan tahapan-tahapan/aktivitas-aktivitas dalam
diskusi kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

c. Guru mendorong peserta didik lainnya untuk saling menanggapi/bertanya


mengenai setiap hasil diskusi kelompok lain.
d. Guru memberikan pandangan dan tambahan penjelasan berkaitan dengan hasil
diskusi setiap kelompok
5. Menganalisa dan Mengevaluasi.
A. Guru mendorong peserta didik lainnya untuk memberikan apresiasi kepada setiap
kelompok yang selesai menyajikan hasil diskusi, serta memberikan kesempatan
untuk memberi masukan.
B. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi berkaitan permasalahan yang
diangkat.
Pada akhir jam pembelajaran hari ini:
- Guru menginstruksikan untuk menghentikan seluruh aktivitas kelompoknya .
- Guru memberikan arahan kepada peserta didik dan menyampaikan rencana
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
- Guru mengakhiri dengan kata-kata penutup dan menutup pertemuan belajar.

Kegiatan Akhir (30 menit)


1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan seperti berikut:
a. Bagaimana kesan pembelajaran hari ini?
b. Apa manfaat pembelajaran hari ini?
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang aktif dan memberi motivasi
untuk yang lainnya.
4. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik untuk tetap semangat dan
mengikuti pembelajaran.
5. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
mempersilahkan siswa untuk keluar dari Google Meet.

REFLEKSI PENDIDIK
1. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian, misalnya: ketepatan pemilihan media
pembelajaran, ketercukupan alat dan bahan yang digunakan, ketepatan sumber
belajar, alat yang digunakan dapat bekerja dengan optimal, dsb.
2. Peserta didik yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai sikap peserta didik
dalam berdiskusi dan keterampilan peserta didik dalam kegiatan presentasi maka guru
akan memperhatikan dengan cermat setiap peserta didik dan akan memberikan
perhatian khusus pada beberapa peserta didik yang perlu bantuan.
3. Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan.
4. Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar - terlampir

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
1. Peserta didik yang telah tuntas dalam materi pembelajaran membantu peserta
didik yang belum tuntas dengan pembelajaran tuntor sebaya.
2. Peserta didik dengan capaian tinggi dapat di berikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan.
Remidial
1. Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas.
2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas. Memberikan
kesempatan untuk tes perbaikan.
BAHAN BACAAN PENDIDIK
1. Yuyus Kardiman, dkk, 2022. Pendidikan Pancasila, SMA/SMK kelas X, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
2. Abdul Wahidi, dkk, 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, SMA/SMK
kelas X, Bandung: Penerbit PT Thursina Mediana Utama.
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

1. Abdul Wahidi, dkk, 2021 .Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, SMA/SMK


kelas X, Bandung: Penerbit PT Thursina Mediana Utama.

DAFTAR PUSTAKA
1. Yuyus Kardiman, dkk, 2022. Pendidikan Pancasila, SMA/SMK kelas X, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
2. Abdul Wahidi, dkk, 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, SMA/SMK
kelas X, Bandung: Penerbit PT Thursina Mediana Utama.
3. https://tirto.id/penyebab-dan-akibat-konflik-dalam-keberagaman-masyarakat-
indonesia-gh6x
Lampiran : Bahan Ajar

BAHAN AJAR
SMA N 3 TONDANO

TEMA:
Potensi Konflik dan Memberi Solusi Di Tengah
Keragaman Dalam Masyarakat
KELAS XI
SEMESTER 2
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah
keragaman dalam masyarakat; serta peserta didik berperan aktif mempromosikan
Bhinneka Tunggal Ika.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah
keragaman dalam masyarakat.

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik mampu menentukan potensi konflik dan menguraikan solusi di
tengah keragaman dalam masyarakat.
2. Peserta didik mampu mendeteksi potensi konflik dan merekomendasikan solusi
di tengah keragaman dalam masyarakat.

A. Pendahuluan
Pada setiap individu maupun kelompok, selalu melekat sebuah identitas, istilah lainnya, jati
diri, sebuah ciri yang menyatu pada individu atau kelompok. Keberagaman yang ada dalam
masyarakat Indonesia antara lain keberagaman suku, agama, ras dan golongandapat
membawa dampak positif bisa juga berdampak negatif. Dampak positif dari
keberagaman masyarakat kita menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat negara lain,
sedangkan dampak negatifnya potensi konflik dari keberagaman akan semakin besar. Kita
akan membahas mengenai kebinekaan atau keberagaman dalam masyarakat, aspek
tersebut berkaitan dengan kompetensi peserta didik untuk menentukan dan mendeteksi
potensi konflik dan solusi yang dapat diberikan dari konflik suatu keberagaman. Untuk
sampai pada kompetensi tersebut, pada bagian ini peserta didik dengan dipandu oleh guru
akan mengidentifikasi berbagai macam keberagaman dalam masyarakat.

B. Inti
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena terdiri atas berbagai
suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda.
Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Berikut
contoh-contoh ilustrasi keberagaman dalam masyarakat di Indonesia.
Gambar ilustrasi keberagaman suku
Sumber diambil dari :
https://matsamu.sch.id/blog/kontak-keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia
Gambar ilustrasi keberagaman agama

Sumber diambil dari :


https://www.kompasiana.com/image/rizaldyramzy/5930404d137f618871f62bf9/kerukuna
n-dan-keragaman-umat-beragama-di-indonesia?page=1

Gambar ilustrasi keberagaman ras

Sumber diambil dari:


https://www.sosial79.com/2021/02/pengertian-keberagaman-unsur-faktor.html
Gambar ilustrasi keberagaman golongan
Sumber diambil dari:
https://www.kibrispdr.org/detail-43/contoh-keberagaman-antar-golongan.html

Hal ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke Indonesia. Namun, di balik
semua itu, keberagaman masyarakat memiliki potensi timbulnya berbagai masalah dalam
masyarakat, sebab salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan.
Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia Berdasarkan jenisnya, berikut ini adalah bentuk
konflik karena keberagaman yang ada di Indonesia.

1. Konflik antar suku, yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain.
Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem
kekerabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru
terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam
masyarakatnya.
2. Konflik antar agama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan
atau agama berbeda. Konflik ini dapat terjadi antara agama yang satu dengan agama
yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.
3. Konflik antar ras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang
berbeda-beda berdasarkan ras.
4. Konflik antar golongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam
masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar
pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya. Penyebab konflik dalam
masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi
melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala dalam masyarakat.

Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai
berikut.
1. Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok, seperti perbedaan tujuan,
cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.
3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan
kebingungan bagi masyarakat.
4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
5. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.
6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat,
tindakan kontorversial, dan pertentangan (konflik).

Akibat yang Ditimbulkan oleh terjadinya konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat
merupakan gejala sosial, apalagi masyarakat yang beragam. Konflik dalam masyarakat
berakibat negatif, baik secara perorangan maupun kelompok, misalnya sebagai
berikut.

1. Perpecahan dalam masyarakat merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi
dalam masyarakat. Kerukunan masyarakat akan terganggu akibat konflik yang
terjadi. Anggota masyarakat yang sebelumnya saling bertetangga berubah menjadi
tidak saling bertegur sapa, saling membenci, saling berprasangka, dan sebagainya.
2. Kerugian harta benda dan korban manusia Kehancuran harta benda sering terjadi
akibat konflik dalam masyarakat. Kerusakan fasilitas umum, rumah pribadi, serta
taman yang rusak merupakan contoh nyata akibat dari konflik. Konflik juga dapat
mengakibatkan korban jiwa dalam masyarakat.
3. Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada, nilai-nilai dan norma sosial dapat
hancur akibat konflik dalam masyarakat, seperti nilai kasih sayang, kekeluargaan,
saling menolong, dan persaudaraan. Nilai-nilai ini dapat digantikan oleh rasa
dendam, curiga, tidak percaya kelompok lain, dan sebagainya. Aturan-aturan sosial
juga dapat berubah, seperti larangan bertemu dengan kelompok lain, larangan
melakukan kerja sama dengan kelompok lain, dan sebagainya.
4. Perubahan kepribadian Kepribadian seseorang dapat berubah akibat konflik,
misalnya anak-anak korban konflik akan menjadi pemurung, takut melihat orang
lain, atau dendam. Orang yang terlibat konflik dapat menjadi beringas, pemarah,
dan agresif.
C. Penutup
Keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain keberagaman suku,
agama, ras dan golongan dapat membawa dampak positif bisa juga berdampak negatif.
Dampak positif dari keberagaman masyarakat kita menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat negara lain, sedangkan dampak negatifnya potensi konflik dari keberagaman
akan semakin besar. Oleh karena itu mari kita potensi-potensi konflik yang mungkin timbul
dari kebergaman itu sejak dini, sehingga dapat mencegah dan mencari solusi yyang tepat
untuk mengantisipasi terjadinya konflik.

Anda mungkin juga menyukai