Anda di halaman 1dari 10

Laporan Hasil Wawancara

Nama : Rosalina Lefteuw (202033046)


Marschia Bethliz Paays (202033003)
Kelas : B Minat Ekonomi A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Letar Belakang
Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi, dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau
klien, serta mengarahkan arus barang atau jasa yang dibutuhkan dari produsen
kepada pelanggan. Pemasaran adalah proses sosial dan amanjerial dimana
individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui kreatifitas, pertukaran produk dan nilai dengan orang lain.

Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan


dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk
pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk
melewati semua rantai kegiatan dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan
beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari
jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak
mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan.
Menurut Michael Porter rantai nilai mengkategorikan aktivitas
umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik
masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan
(permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi:
manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia,
teknologi dan pengadaan. Hal ini dilakukan agar dapat memaksimalkan nilai
pelanggan dan kinerja dari setiap kegiatan tersebut.

Sekarang ini, di kota Ambon telah banyak perusahaan-perusahan yang


berdiri di tengah-tengah pemukiman warga yang menghiasi perkotaan. Dapat
kita lihat di dalam kota Ambon telah di penuhi dengan berbagai jenis toko,
mulai dari toko makanan sampai bengkel. Tetapi yang kami pilih sebagai
narasumber pada wawancara kami adalah pengusaha batu bata. Dimana yang
kita ketahui cukup banyak usaha batu bata yang berdiri di kota Ambon dan
persaingannya semakin pesat.
Pengusaha yang kami jadikan narasumber adalah sosok pekerja keras dan
rendah hati yang patut dijadikan sebagai referensi dalam mempertahankan
bisnis kedepan.
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat mempunyai kesempatan untuk melaksanakan kegiatan
wawancara dengan penguasaha batu bata. Wawancara ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah manajemen pemasaran. Dengan terlaksananya kegiatan
wawancara ini, harapan kami bisa memenuhi tugas manajemen pemasaran dan
mendapatkan nilai yang baik.
B. Tujuan Wawancara
1. Untuk memenuhi tugas manajemen pemasaran.
2. Untuk memperoleh informasi tentang usaha batu bata.
3. Untuk mengetahui tentang proses pembuatan batu bata sampai dengan cara
pemasarananya.
C. Topik Wawancara
Pengusaha batu bata
D. Waktu dan Tempat Wawancara
Hari/tanggal : Sabtu, 6 November 2021
Waktu : 13.00-15.00
Tempat : Negeri Hutumuri

BAB II
PEMBAHASAN

Manajemen Pemasaran adalah ilmu sekaligus seni. Mereka yang bertanggung


jawab untuk pemasaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai
konsep dan praktik dalam pemasaran, komunikasi, keterampilan dan kemampuan
untuk mempertahankan hubungan yang efektif dengan pelanggan, yang akan
memungkinkan mereka untuk merencanakan dan melaksanakan rencana
pemasaran.

Bapak Jeki Limahelu adalah seorang pengusaha batu bata. Beliau membuka
usanya sudah sejak tahun 2016. Beliau membeli bahan mentah untuk pembuatan
batu bata dari tambang pasir, dan juga membeli semen dari tokoh. Proses
pembuatan bahan mentah tersebut diolah menjadi batu bata dengan cara pasir,
semen dan air dicampur sampai merata. Setelah itu, dipukul-pukul dan diangkat
atau dipindahkan ke tempat yang kering. Beliau mengirimkan batu bata sesuai
dengan pemesanan konsumen. Selanjutnya beliau memasarkan atau menjual
produknya kepada konsumen secara langsung atau bisa juga tidak langsung
(online). Pelayanan yang dilakukan beliau kepada konsumen agar tetap menjadi
pelanggan setia menjaga komunikasi yang baik, selalu ramah, sopan, saling
menghargai, tepat waktu dan bertanggungjawab terhadap pemesanan yang
diberikan serta adanya pemberian diskon atau potongan harga. Perolehan sumber
daya ini untuk kegiatan pembanguna yang dibutuhkan. Dalam menunjang
pengembangan teknologi untuk penjualan batu bata secara online dibutuhkan
media sosial seperti facebook dan WhatsApp yang dapat mempermudah dalam
proses penjualan. Pekerjaan batu batu ini dibutuhkan sumber daya manusia dengan
jumlah pekerja 3 orang. Prasarana perusahan untuk membantu proses pengiriman
batu bata dengan menggunakan mobul truk.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisas serta mengarahkan arus barang atau jasa yang
dibutuhkan dari produsen kepada pelanggan. Dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran produk, perlu adanya 5 kegiatan utama dan 4 kegiatan pendukung
dalam rantai nilai menurut Michael Porter. Dapat kita lihat di dalam kota
Ambon telah di penuhi dengan berbagai jenis toko, mulai dari toko makanan
sampai bengkel. Tetapi yang kami pilih sebagai narasumber pada wawancara
kami adalah pengusaha batu bata. Dimana yang kita ketahui cukup banyak
usaha batu bata yang berdiri di kota Ambon dan persaingannya semakin pesat.
B. Saran
Saran kami untuk bapak Jeki Limahelu, agar bisa membuka lebih banyak
lagi cabang usaha batu bata ini.
Lampiran

Hasil Wawancara

A. Narasumber

Nama : Bapak Jeki Limahelu


Alamat : Negeri Hutumuri
Pekerjaan : Pengusaha batu bata

B. Pewawancara
Nama : 1. Rosalina Lefteuw
2. Marschia Bethliz Paays
C. Transkip Wawancara

Pewawancara : Assalamualaikum, selamat siang pak.


Narasumber : waalaikumsalam,selamat siang.
Pewawancara : Maaf mengganggu waktunya pak, kami mahasiswa dari
Unpatti- Ambon. Kedatangan saya dan teman saya ingin
mewawancarai bapak, untuk memenuhi tugas
manajemen pemasaran kami.
Apakah bapak bersedia meluangkan waktu untuk kami
wawancarai tentang usaha bapak?
Narasumber : Iya saya bersedia.
Pewawancara : Usaha apa yang sedang bapak jalankan saat ini?
Narasumber : Usaha batu bata.
Pewawancara : Kapan bapak memulai usaha batu bata ini?
Narasumber : Pada tahun 2016.
Pewawancara : Maaf pak, kalau kami boleh tau berapa modal awal untuk
membuka usaha bapak ini?
Narasumber : Modal awal untuk membuka usaha batu bata Rp 10.000.000.

Pewawancara : Dari pukul berapa pekerjaan ini dilakukan?


Narasumber : Pukul 08.00- 17.00 WITA
Pewawancara : Ada berapa tenaga kerja yang bapak pekerjakan??
Narasumber : Ada 3 orang.
Pewawancara : Dalam proses pembuatan batu bata , bahan dan alat apa saja
yang digunakan?
Narasumber : Bahan yang saya gunakan yaitu pasir, semen, dan air.
Sedangkan alatnya gerobak, sekop, dan cangkul.
Pewawancara : Bagaimana cara pembuatan batu bata?
Narasumber : Untuk 1 sak semen pasir di butuhkan pasir yang diukur
menggunakan gerobak. Kemudian campurkan semen dan
pasir hingga merata menggunakan peralatan sekop dan
cangkul. Langkah selanjutnya, campuran tersebut disiram
dengan air yang secukupnya. Artinya campuran tidak boleh terlalu
cair atau terlalu
kering. Karena, jika campuran terlalu cair maka hasil batu
batanya bengkok atau tidak lurus dan jika terlalu kering hasilnya
akan mudah pecah. Setelah itu dibiarkan selama 15 menit
sampai air meresap pada campuran. Selanjutnya campuran
dimasukan ke dalam tempat cetakan menggunakan sekop
lalu dipukul-pukul hingga padat dan merata. Kemudian diangkat
atau dipindahkan dan disusun secara rapi ke tempat yang
kering atau terkena udara. Agar batu bata cepat kering diperlukan
sinar matahari yang secukupnya supaya batu bata tersebut
kuat dan tahan lama.
Pewawancara : Berapa harga batu bata perbuah pak?
Narasumber : Saya menjual batu bata perbuah secara langsung Rp 2.000 dan
harga jual secara online Rp 2.200.
Pewawancara : Berapa penghasilan penjualan batu bata yang bapak terima
perbulan?
Narasumber : Penghasilan penjualan batu bata yang saya terima biasanya
Rp 5.500.000. Pejualan ini tergantung pada pembelinya,
apalagi di masa pandemi seperti ini kadang naik kadang juga
turun.
Pewawancara : Bagaiman cara pemesanan batu bata?
Narasumber : Cara pemesanannya yaitu pembeli atau konsumen bisa datang
dan melihat langsung pada tempatnya. Pembeli
melakukan pembayaran terhadap batu bata dan juga
transportasi yang mengangkut barang atau bisa juga
pembeli menggunakan transportasi pribadi.
Pemesanan batu bata juga bisa secara online melalui media
social seperti faceebook dan WhatsApp.
Pewawancara : Apa saja bentuk pelayanan yang bapak berikan kepada
konsumen agar tetap menjadi pelanggan yang setia?
Narasumber : Yang harus dilakukan pastinya tetap menjaga komunikasi yang
baik antara penjual dan pembeli, selalu ramah, sopan,
saling menghargai, tepat waktu dan bertanggungjawab
terhadap pemesanan yang diberikan serta saya
juga memberian diskon atau potongan harga kepada konsumen atau
pembeli.
Pewawancara : Apabila, ada pelanggan yang komplain karena barang yang
dibeli lecet atau hasilnya kurang memuaskan, apa yang akan
bapak lakukan?
Narasumber : Kalau ada barang yang lecet atau rusak saya akan
menggantikannya dengan yang baru.
Pewawancara : Apakah bapak memiliki cabang usaha batu bata di tempat lain?
Narasumber : Tidak ada.
Pewawancara : Baik kami rasa sudah cukup untuk wawancara hari ini, dan
terima kasih atas informasinya pak.
Assalamu’alaikum dan selamat siang pak.
Narasumber : Assalamu’alaikum, selamat siang.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai