Anda di halaman 1dari 2

Yth.

Tutor dan rekan-rekan Mahasiswa,


Izin menanggapi diskusi kali ini

Berdasarkan contoh kasus diatas, manakah bagian informasi yang menjelaskan tentang Merk?
Apabila terdapat produk sejenis yang memiliki kemiripan nama dan logo dan duluan terdaftar di
Ditjen KI Indonesia? Berikan analisis anda berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing.

Definisi tersebut sejalan dengan Pasal 1 angka 1 UU 20/2016 yang menjelaskan bahwa merek adalah
tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan
warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi
dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi
oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Berdasarkan contoh kasus di atas, menurut saya bagian informasi yang menjelaskan tentang merk
terdapat pada poin nomor 1 yaitu Perusahaan Jepang, Somy, bekerja sama dengan sebuah
perusahaan Swedia, Erricss, dan menamai ponsel buatan perusahaan tersebut dengan nama Somy
Errics. Jadi merk Somy Errics merupakan sebuah nama ponsel yang diberi nama atas kerja sama
kedua perusahaan tersebut.

Lebih lanjut, menurut Pasal 1 angka 5 UU 20/2016, hak atas merek adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negara kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.

Seain itu, Hukum merek di Indonesia juga menganut sistem first-to-file dalam memberikan
pendaftaran suatu merek. Sistem First-to-file berarti bahwa pendaftaran suatu merek hanya akan
diberikan kepada pihak yang lebih dahulu mengajukan permintaan pendaftaran untuk sebuah
merek, dan Negara tidak memberikan pendaftaran untuk merek yang memiliki persamaan dengan
merek yang diajukan lebih dahulu tersebut kepada pihak lain untuk barang/jasa sejenis.

Jadi suatu merek hanya akan memperoleh perlindungan hukum jika merek tersebut telah terdaftar
di Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI), Kementerian Hukum
dan HAM R.I. (Ditjen HKI). Pendaftaran merek melahirkan hak ekslusif kepada pemilik merek untuk
dalam jangka waktu tertentu (selama 10 tahun, dan bisa diperpanjang setiap sepuluh tahun sekali)
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi ijin kepada pihak lain untuk menggunakan
mereknya tersebut melalui suatu perjanjian.

Terkait pengaturan tentang Merek apabila terdapat produk sejenis yang memiliki kemiripan nama
dan logo dan duluan terdaftar di Ditjen KI Indonesia, maka pendaftaran merek tidak dapat didaftar
dan ditolak seperti yang tercantum dalam Pasal 20 dan 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis. Kemudian berdasarkan pada Pasal 16 ayat (2) Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek
(“Permenkumham 67/2016”), sebagai berikut:
Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan:
1. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu[1] oleh pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis;
2. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
3. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi
persyaratan tertentu; atau
4. Indikasi Geografis terdaftar.

Yang dimaksud dengan "persamaan pada pokoknya" adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya
unsur yang dominan antara Merek yang satu dengan Merek yang lain sehingga menimbulkan kesan
adanya persamaan, baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara
unsur, maupun persamaan bunyi ucapan, yang terdapat dalam Merek tersebut.

Apabila Anda menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya atau mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan merek terdaftar pada kelas barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan, maka Anda dapat dikenakan ketentuan pidana dalam Pasal 100 ayat (1)
dan (2) UU 20/2016 yaitu untuk sama pada keseluruhannya pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar, sementara untuk persamaan pada pokoknya
berupa pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar

Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan mohon dibantu untuk dikoreksi. Terima
kasih.

Sumber Referensi:
1. Buku Materi Pokok HKUM4302
2. UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis
3. https://www.hukumonline.com/klinik/a/pendaftaran-merek-yang-sama-dengan-merek-
terkenal-untuk-kelas-barang-yang-berbeda-lt5a4a1655f16a2/

Anda mungkin juga menyukai