Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN AI DALAM BIDANG ADMINISTRASI PUBLIK PADA

ERA REVOLUSI INDRUSTI 4.0

Disusun oleh :
JOSUA JULIAN RUHULESSIN
19021105009

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik “Penerapan Artificial Intelligence (AI
dalam bidang administrasi publik pada era revolusi industri 4.0”. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah yang di susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Manado, Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PEDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1. Latar belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pengertian....................................................................................................................................3
2.2 Revolusi Industri 4.0....................................................................................................................3
2.3 Penerapan Artificial Intelligence dalam bidang administrasi public pada era revolusi industry
4.0......................................................................................................................................................4
2.4 Dampak Penerapan Artificial Intellligence pada bidang administrasi public...............................5
2.5 Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintahan dalam penerapam artificial intelligence
dalam bidang administrasi public......................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................8

ii
BAB I

PEDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Revolusi Industri 4.0 sudah menjadi istilah yang sangat familiar di masyarakat
saat ini. Adanya Revolusi Industri 4.0 telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang, antara lain:
B. Sektor pemerintahan, kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya.
Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi industri keempat yang ditandai
dengan perkembangan teknologi yang pesat dan munculnya keterkaitan antara
perkembangan teknologi dan pemanfaatannya, serta berpotensi membawa hal-hal
baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam revolusi industri.
Sebagai kecerdasan buatan, hal ini akan berdampak besar pada berbagai
sektor, meningkatkan peran dan penggunaan teknologi dalam Revolusi Industri 4.0,
khususnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Hal ini juga dapat
mempengaruhi perubahan gaya hidup dan kebiasaan masyarakat sehingga
menimbulkan kebutuhan dan permasalahan yang kompleks di masyarakat.
Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan amanat undang-
undang no.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik bab III bagian kesatu pasal 6
ayat (1) dan (2) yang menjelaskan:
1. Guna menjamin kelancaran penyelenggaraan public diperlukan pembina dan
penanggung jawab
2. Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Pimpinan Lembaga Negara, Pimpinan Kementerian, Pimpinan Lembaga
non Kementerian, Pimpinan Lembaga komisi Negara atau yang sejenis dan
Pimpinan Lembaga lainnya.
b. Gubernur pada tingkat provinsi
c. Bupati pada tingkat Kabupaten
d. Walikota pada tingkat Kota
Sedangkan yang dimaksud dengan penanggung jawab yang dimaksud tertuang
pada undang-undang no.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik BAB III pasal 7
ayat (1) yang menjelaskan bahwa penanggung jawab adalah pimpinan
kesekertariatan lembaga sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) atau pejabat
yang ditunjuk pembina.
1.2 Rumusan masalah
Dari penjelasan undang-undang di atas memberikan penegasan bahwa
Pemerintah merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga dengan masuknya
revolusi industri 4.0 pemerintah memiliki peranan penting untuk bisa memberikan
pelayanan berbasis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dalam menjalankan fungsi dan peran dengan baik pada revolusi 4.0 ini,
pemerintah diharapkan dapat melakukan transformasi sehingga dapat beradaptasi
dengan perkembangan teknologi salah satunya adalah menerapkan teknologi
artificial intelligence pada bidang administrasi publik.
Makalah ini akan membahas bagaimana implementasi teknologi artificial
intelligence dalam menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui
penggunaan aplikasi berbasis teknologi pada pelayanan publik, serta kesiapan
sumber daya manusia dalam penerapan artificial intelligencedi bidang administrasi
publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
a. Pengertian Peneraparan/Implementasi
Pengertian pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara umum
adalah tindakan atau pelaksanaan suatu rencana yang disusun secara cermat dan
rinci. Menurut Totnanatzky dan Jhonshon (Alihamdan, 2020), implementasi adalah
transformasi suatu proses rekayasa alat atau metode kerja dari pengetahuan menjadi
praktik. Berdasarkan dua pendapat di atas, implementasi dapat diartikan sebagai
penerapan metode mulai dari perencanaan hingga tindakan nyata.

b. Pengertian Artificial Intellegence


Pengertian Kecerdasan Buatan menurut publikasi online Quartz (Nurlaela
Arief, 2019). “Kecerdasan buatan adalah perangkat lunak atau program komputer
dengan mekanisme pembelajaran dan, seperti halnya manusia, menggunakan
pengetahuan ini untuk mengambil keputusan dalam situasi baru”. Sementara itu,
Lasse Louhiainen (Nurlaela Arief, 2019), “Kecerdasan buatan adalah kemampuan
mesin untuk belajar darinya” dan berasal dari data menggunakan algoritma. Ia
menggunakan apa yang dipelajarinya untuk membuat keputusan seperti yang
dilakukan manusia. AI adalah sebuah sistem yang berpikir seperti manusia.'' Sebuah
sistem yang bertindak seperti manusia, sebuah sistem yang berpikir secara rasional,
sebuah sistem yang bertindak rasional.
Kecerdasan buatan adalah program komputer dengan algoritma yang
mempunyai kemampuan untuk memeriksa data dan menggunakannya untuk
melakukan proses berpikir dan bertindak seperti manusia.

c. Pengertian Administrasi Publik


Menurut Marshal Dimock, Gladys Dimock, dan Douglas Fox (Amin Ibrahim,
2013), “Pemerintahan adalah produk barang dan jasa yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan warga negara dan pelanggan.
Sedangkan menurut Dubnick dan Romzek (Amin Ibrahim, 2013).“Praktik
administrasi publik melibatkan koordinasi dinamis berbagai kekuatan dalam upaya
pemerintah mengelola publik dan program-programnya”. Inilah proses yang harus
dijalankan. Itu dibuat agar sesuai dengan masyarakat.
2.2 Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 pertama kali diumumkan pada tahun 2011 di pameran
perdagangan Ham “Revolusi Industri 4.0” oleh sekelompok perwakilan ahli Jerman dari
berbagai bidang keahlian. "Revolusi Industri 4.0 dimulai pada awal abad ini dan
dibangun di atas revolusi digital. Revolusi ini ditandai dengan meningkatnya penetrasi
dan penetrasi Internet, sensor yang lebih kecil dan lebih kuat, serta kecerdasan buatan
dan pembelajaran mesin." Klaus Schwab (2019: 3)

3
Pada Revolusi Industri 4.0, automatisasi dan integrasi teknologi menawarkan
keunggulan yang tidak terdapat pada revolusi industri sebelumnya, di era di mana
masyarakat terhubung secara luas melalui perangkat teknologi, terobosan baru terjadi
dalam revolusi ini, dan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of
Things (IOT), bigdata, kendaraan otomatis, pencetakan 3D, nanoteknologi, bioteknologi,
sains material, penyimpanan energi, komputasi kuantum.
Penerapan kecerdasan buatan dalam bidang administrasi publik di era Revolusi
Industri 4.0 merupakan penerapan program komputer atau perangkat lunak dengan
kecerdasan yang sebanding dengan kecerdasan manusia untuk membantu pemerintah
dalam mengelola dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kasus ini mengintegrasikan
dunia fisik dan digital
2.3 Penerapan Artificial Intelligence dalam bidang administrasi public pada era
revolusi industry 4.0
Istilah artificial intelligencepertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di konferensi
Dartmouth. Sejak saat itu artificial intelligenceterus dikembangkan melalui berbagai
penelitian yang membuat teori-teori dan prinsip-prinsip mengenai artificial intelligence.
Meskipun artificial intelligenceini mulai dikenal pada tahun 1956 namun penelitian dan
pembahasan mengenai teori-teori yang membahas tentang artificial intelligencesudah
muncul sejak tahun 1944 (Suyanto,2011:3). Perkembangan artificial intelligence saat
ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik pada perkembangan
hardwaredan software artificial intelligencetelah berhasil membangun produk-produk
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, produk-produk tersebut
dikelompokan menjadi kedalam empat teknik dalam artificial intelligenceyaitu
searching, reasoning, planning,dan learning, keempat teknik ini telah digunakanpada
banyak sektor bidang salah satunya dalam bidang administrasi publik.Salah satu contoh
penerapan artificial intelligencepada bidang administrasi publikterlihat pada penggunaan
beberapa aplikasi pelayanan publikdi Kota Bandung, adapun contoh dari aplikasi
pelayanan public tersebut diantaranya :
a. e-SATRiA (Electronic SelfAssessment Tax Reporting Apps) adalah aplikasi
pelaporan pajak online bagi Wajib Pajak yang dapat melaporkan SPT tanpa harus
mengunjungi kantor pajak setempat. Yang harus Anda lakukan adalah mengunjungi
aplikasi, masuk, mengajukan pajak, mendapatkan nomor pembayaran, dan
melakukan pembayaran.

b. GAMPIL (Aplikasi Gadget Mobile untuk Lisensi). Telah ditambahkan aplikasi


layanan lisensi online berbasis mobile/smartphone dari HAYU Bandung. Merupakan
satu-satunya aplikasi perizinan berbasis telepon selular/smartphone di Indonesia
sehingga semakin memudahkan dalam memperoleh perizinan. Ponsel pintar diyakini
milik semua orang sehingga layanan yang setara tersedia di semua lapisan
masyarakat. Peluncuran aplikasi ini pada 25 Februari 2016 yang bertepatan dengan
penambahan dua layanan usaha mikro belum berizin ke Kota Bandung, juga dihadiri
oleh Menteri Koperasi. Layanan ini memungkinkan Anda mendaftarkan bisnis Anda
dengan mengirimkan TDUM/TDUK dibuat berdasarkan empat syarat sederhana:
KTP dan Kartu Keluarga Kota Bandung, surat keterangan usaha, dan foto lokasi
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat pengguna perizinan
dan mempermudah memperoleh pelayanan perizinan. Aplikasi GAMPIL ini dapat
digunakan untuk semua aplikasi berlisensi.

4
c. LAYAD RAWAT. Kesehatan merupakan hak mendasar bagi setiap orang.
Kelompok masyarakat khusus, seperti masyarakat miskin, masyarakat terpencil, dan
masyarakat sakit, mempunyai risiko tinggi karena kurangnya akses terhadap layanan
kesehatan dan pengetahuan yang memadai. Program Rayad Rawat bertujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan preventif, promotif dan kuratif (layanan kesehatan
esensial) kepada kelompok masyarakat tersebut di wilayah binaan Puskesmas Kota
Bandung. Kegiatan ini didukung dengan aplikasi IMPILO berbasis online.

d. Aplikasi Moovit merupakan suatu sistem terintegrasi dengan GPS yang terpasang
pada angkutan umum yang memudahkan pengguna dalam menentukan lokasi
angkutan umum yang digunakannya.

Penerapan keuangan yang dijelaskan di atas hanyalah beberapa contoh bagaimana


kecerdasan buatan dapat diterapkan dalam administrasi publik. Adanya aplikasi
pelayanan publik berbasis teknologi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan publik yang semakin baik. Administrasi publik Kebutuhan
sosial di era revolusi industri 4.0.

2.4 Dampak Penerapan Artificial Intellligence pada bidang administrasi public


Dalam setiap penerapan suatu program akan selalu memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dapat memberikan dampak baik itu dampak positif maupun negative
pada kehidupan manusia. Dalam penerapan artificial intelligence ini ada beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya yang memberikan dampak terhadap
kehidupan Masyarakat.
Kelebihan penerapan artificial intelligence pada bidang administrasi public
a. Meningkatkan kinerja pemerintah agar menjadi lebih efektif, mempercepat proses
birokrasi sehingga dapat mengefisienkan waktu dan biaya
b. Membantu pemerintah dan memenuhi kebutuhan Masyarakat dalam banyak aspek
terutama yang berkaitan dengan penyediaan pelayanan public
Kekurangan penerapan artificial intelligence pada bidang administrasi public
a. Berkurangnya interaksi sosial secara langsung antara pemerinta dengan Masyarakat
yang berakibat adanya jarak sosial antara pemerintah dan Masyarakat
b. Munculnya criminal atau hacker yang mencuri katasandi dan data pada situs-situs
pemerintah yang seringkali berujung pada penyalahgunaan data untuk tindak
kejahatan
c. Mahalnya biaya pengadaan infrastruktur perangkat artificial intelligence baik pada
perangkat hardware dan software
Sedangkan dampak yang timbul dari penerapan artificial intelligence pada bidang
administrasi public adalah sebagai berikut :
Dampak positif dari penerapan artificial intelligence pada bidang administrasi public :
a. Terjadinya peningkatan produktivitas pada kinerja pemerintahan karena banyak dari
tugas pemerintah yang dapat didelegasikan dengan menggunakan perangkat
teknologi.
b. Alur birokrasi menjadi lebih efisien karena pelayanan bersifat pelayanan terpadu
satu pintu

5
c. Meningkatnya kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan public
Dampak negative dari penerapan Artificial Intelligence pada bidang administrasi public:
Adanya perampingan aparatur pemerintahan terutama pada Tingkat esselon III dan IV,
hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato pertama usai
pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Dalam pidatonya Presiden Joko
Widodo mengungkapkan bahwa perampingan ini dilakukan untuk memperepat proses
birokrasi yang saat ini dituntut untuk bisa dilakukan dengan cepat dan untuk
mewujudkan hal tersebut pemerintah akan menerapkan pemanfaatan Artificial
Intelligence pada pekerjaan administrasi yang bersifat teknis dan pengolahan data yang
biasanya dilakukan secara manual.
2.5 Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintahan dalam penerapam
artificial intelligence dalam bidang administrasi public
Kesiapan artificial intelligence pemerintah Indonesia berada pada Tingkat ke-5
sebagaimana dapat di lihat pada grafik di bawah ini,

Grafik government AI Readiness Index 2019 di ASEAN

Sumber : Oxford Insight, International Development Research Center, 2019


Grafik diatas menunjukan bahwa Pemerintah Indonesia menduduki urutan ke-5 dalam
persiapan implementasi Artificial Intelligence pada tingkat ASEAN, sedangkan pada tingkat
dunia Pemerintah Indonesia berapa pada peringkat ke 57 dari 194 negara dengan skor 5,420
pencapaian ini masih masuk pada kategori rendah.
Rendahnya tingkat kesiapan Pemerintah Indonesia dalam kesiapan implementasi
Artificial Intelligenceini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya mahalnya biaya
pengadaan insfrastruktur baik perangkat softwaredan hardware, serta kesiapan sumber daya
manusia pada bidang pemerintahan yang bisa dikatakan masih “gagap teknologi” sedangkan
dalam implementasi artificial intelligenceini kita membutuhkan sumber daya manusia
yang memiliki kemampuanyang mengarah pada penguasaan teknologi digital.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Revolusi industry 4.0 merupakan perjalanan keempat dari perkembangan revolusi
industri, pada revolusi ini dapat ditemukan banyak penemuan baru pada perkembangan
teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet Of Thing (IOT), Bigdata kendaraan
otomatis, percetakan 3D, nanoteknologi, bioteknologi, sains material, penyimpanan energi
dan komputasi kuantum. Pada revolusi industry 4.0 yang menjadi titik beratnya adalah
otomatisasi dan integrasi antara dunia fisik dan digital.
Artificial intelligence yang merupakan salah satu produk dari revolusi industry 4.0
merupakan teknologi yang perkembangan dan pemanfaatannya sudah dapat dirasakan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah aplikasi pelayanan public
berbasis digital pada bidang administrasi public.
Penerapan artificial intelligence pada bidang admnistrasi publik telah membantu
pemerintah dalam mengelola dan memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini yang telah
banyak mengalami perubahan akibat adanya penetrasi teknologi, namun penerapan artificial
intelligence ini belum bisa dimanfaatakan oleh seluruh intansi pemerintahan di indodnesia hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya besarnya anggaran penyedian insfrastruktur
perangkat teknologi dan kurangnya kesiapan sumber daya manusia pada sektor
pemerintahan baik dalam technical skill maupun non-technical.
Pemerintah sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan negara tidak
hanya bertanggung jawab terhadap penyediaan pelayanan publik yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat tapi juga bertanggungjawab terhadap peningkatan skill
sumberdaya manusia baik technical maupun non-technical terutama pada sektor
pemerintahan
3.2 Saran
Revolusi industry 4.0 memiliki manfaat yang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, tetapi ada beberapa faktor yang berdampak dalam penerapan artificial
intelligence dalam bidang administrasi publik ini yaitu ada sedikit banyak sektor yang akan
menggeserkan peran manusia. Dalam hal ini diharapkan pemerintah lebih bijak lagi dalam
pengambilan Keputusan penerapan artificial intelligence dalam bidang administrasi public.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alihamdan, Pengertian Implementasihttps://www.alihamdan.id/implementasi/kusnadi,


Baryati. 26 Contoh Program Inovatif Kota Bandunghttp://www.bralink.id/contoh-
program-inovatif/

Arief, N. Nurlaela. 2019. PublikRelations In The Era Of Artificial Intelligence. Bandung :


Simbiosa Rekatama Media

Deviyanto, Y. Dwiasnati, S, (2020). Kerangka Kerja Sistem Kecerdasan Buatan dalam


Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Indonesia
researchgate.net/publikation/340612212_Kerangka_Kerja_Sistem_Kecerdasan_Buata
n_dalam_Meningkatkan_Kompetensi_Sumber_Daya_Manusia_IndonesiaAprilia, A.
(2019)
Hidayati, Nur, Kecerdasan Buatan Bakal Pangkas Birokrasi, Ringankan Tugas
ASNhttps://www.matamatapolitik.com/kecerdasan-buatan-bakal-pangkas-birokrasi-
dan-ringankan-tugas-asn-news-polling/
Jayani, Dwi Hadya. Kesiapan Artificial Intelligence Pemerintah Indonesia Peringkat 5
ASEANhttps://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/29/2019-kesiapan-ai-di-
pemerintah-indonesia-peringkat-lima-asean
Penerapan Teknologi Dalam Pelayanan
Publikhttps://www.academia.edu/38173809/Penerapan_Teknologi_Dalam_Pelayanan
_PublikArtikel Daring
Pertiwi, Wahyunanda Kusuma. Tantangan “Artificial Intelligence” Di
Indonesiahttps://tekno.kompas.com/read/2019/03/12/18300787/tantangan-penerapan-
artificial-inteligence-di-indonesia?page=all
Schwab, Klaus. 2019. Revolusi Industri keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Setiawan, Sakinah Rahma Diah. Indonesia Harus Bangun Sdm Berbasis Teknologi
Digitalhttps://money.kompas.com/read/2019/12/28/111220426/indonesia-harus-
bangun-sdm-berbasis-teknologi-digital-ini-alasannya.

Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Anda mungkin juga menyukai