Kelas : PGSD B
NIM : H0523059
TUGAS 1
Uraian tahap kognitif piaget dalam video tersebut beserta contohnya!
Contoh :
Permainan Cilukba, ketika bayi melihat ibunya menutupi wajahnya dengan tangan lalu
membukanya kembali. Secara langsung bayi tersebut melihat ibunya yang menghilang
lalu muncul kembali.
Ibunya meletakkan benda di bawah selimut, maka selimut tersebut akan ditarik oleh
anak untuk mencari benda tersebut. Anak tahu bahwa benda yang biasanya ada (dia
lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan
ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.
Mainan pesawat disembunyikan dibawah kain hijau kemudian dipindahkan kekain
putih, maka anak itu akan mencari mainan pesawat dibawah kain hijau. Artinya anak
akan mencari dimana terakhir kali ia menemukannya bukan dimana ia terakhir kali
melihatnya.
Balita dan anak kecil memperoleh kemampuan untuk mewakili dunia secara internal
melalui bahasa dan gambaran mental.
Pada tahap ini, anak kecil sudah bisa memikirkan berbagai hal secara simbolis. Ini
adalah kemampuan untuk membuat sesuatu, misalnya kata atau benda, mewakili
sesuatu selain dirinya sendiri.
Pemikiran seorang anak didominasi oleh bagaimana dunia terlihat, bukan bagaimana
dunia ini sebenarnya. Ia belum mampu berpikir logis (pemecahan masalah).
Selain itu, anak tersebut mengalami kesulitan dalam kelas inklusi; dia dapat
mengklasifikasikan objek tetapi tidak dapat memasukkan objek ke dalam sub-
kumpulan, yang melibatkan pengklasifikasian objek sebagai milik dua kategori atau
lebih secara bersamaan.
Bayi pada tahap ini juga menunjukkan animisme. Hal ini merupakan kecenderungan
anak untuk berpikir bahwa benda mati (seperti mainan) mempunyai kehidupan dan
perasaan seperti milik seseorang.
Contohnya:
Di tahap ini, anak melihat 2 buah gelas yang sama berisikan jus yang sama banyak.
Kemudian salah satu jus dituangkan kedalam gelas lain yang lebih tinggi sehingga
jusnya terlihat lebih banyak, lalu diberi pertanyaan “mana yang lebih banyak?” maka
anak tersebut menjawab dengan memilih gelas yang paling tinggi. Meskipun
sebenarnya takaran jusnya sama.
10 koin yang di susun manjadi 2 baris masing masing berisi 5 koin.
Pertama, kedua baris koin tersebut disusun dengan posisi dan jarak yang sama dengan
jumlah yang sama, maka anak tersebut melihat bahwa kedua baris koin tersebut sama.
Kedua, salah satu barisan koin disusun dengan jarak yang lebih renggang dibanding
dengan barisan koin yang sebelumnya, maka anak tersebut melihat bahwa barisan
koinnya yang jaraknya lebih renggang tersebut lebih banyak dibandingkan barisan
koin lainnya. Artinya anak akan melihat jaraknya bukan jumlah koinnya.
Ada 3 buah papan yang akan dibagi bersama ibu, anak tersebut mendapatkan 1 papan,
sedangkan ibu mendapatkan 2 papan. Anak tersebut melihat bahwa tidak adil dalam
membagi karena ia hanya mendapatkan 1 papan saja dibandingkan ibu yang mendapat
2 papan. Lalu ibu memotong papan milik anak menjadi 2, anak tersebut pun merasa
sudah adil dalam membagi karena masing masing memiliki 2 papan. Artinya anak
hanya akan melihat jumlahnya bukan ukurannya.
Seorang anak yang melihat sebuah objek 3D dari arah yang berbeda, dari arah tersebut
ia melihat seekor kucing dan pohon. Kemudian anak tersebut melihat obejek dengan
arah yang berbeda lagi, ia melihat Seekor burung hantu, kambing, pohon kecil dan
gunung gunung. Anak melihat dunia hanya dari perspektif mereka sendiri. Anak
melihat sebuah benda. dari satu sisi, anak mungkin berpikir bahwa orang lain juga
melihat benda tersebut dari sudut yang sama.
Pada tahap ini, anak mulai berpikir logistik tentang peristiwa-peristiwa konkrit. Anak-anak
mulai memahami konsep konservasi; memahami bahwa, meskipun penampilan sesuatu dapat
berubah, sifat-sifat tertentu tetap sama.
Pada tahap ini, anak secara mental dapat mengeluhkan keadaan (misalnya, membayangkan
bola plastisin kembali ke bentuk aslinya).
Pada tahap ini, anak-anak juga menjadi kurang egosentris dan mulai berpikir tentang apa yang
mungkin dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Contoh :
Anak melihat 2 gelas yang sama berisi jus yang sama banyak. Lalu salah satu jus
dituangkan kedalam gelas lain yang lebih tinggi sehingga jusnya terlihat lebih banyak,
lalu diberi pertanyaan “mana yang lebih banyak?” maka anak tersebut memilih dengan
melihat bahwa jumlah jus dari kedua gelas sama banyak walaupun gelas yang tinggi
terlihat lebih banyak karena bentuk gelas yang berbeda ada yang lebar dan kurus,
tetapi jumlah jus tetap sama banyak karena jus yang dituangkan kegelas yang lebih
tinggi berasal dari gelas yang sama banyak.
Jika kaca pecah, anak tersebut akan mengerti bahwa kaca tidak bisa kembali seperti
semula meski potongan-potongannya masih ada. Pertanyaan yang diberikan kepada
anak. Ketika kaca dipukul memakai palu maka kaca tersebut? Anak tersebut
mengatakan pecah. Lalu jika kaca dipukul menggunakan bulu maka apa yang terjadi
dengan kaca tersebut? Anak tersebut mengatakan tidak terjadi apa apa atau tidak akan
pecah.
Operasi konkrit dilakukan terhadap sesuatu, sedangkan operasi formal dilakukan terhadap
gagasan. Pemikiran operasional formal sepenuhnya bebas dari kendala fisik dan persepsi.
Pada tahap ini, remaja sudah bisa menghadapi ide-ide abstrak. Mereka dapat mengikuti
bentuk argumen tanpa harus memikirkan contoh-contoh spesifik. Remaja dapat menghadapi
masalah hipotetis dengan banyak kemungkinan solusi. Mereka dapat berspekulasi tentang
banyak kemungkinan konsekuensinya.
Contoh:
Seorang remaja melihat kaca pecah dan mulai berpikir tentang berbagai faktor yang bisa
menyebabkan kaca itu pecah, seperti benturan keras, atau bahkan kualitas kaca itu sendiri.
Pernyataan yang diberikan. Don memukul kaca dengan palu maka kaca tersebut akan pecah.
Anak tersebut mengatakan iya, Lalu jika kaca dipukul menggunakan bulu maka apa yang
terjadi dengan kaca tersebut? Anak tersebut mengatakan tidak terjadi apa apa atau tidak
pecah.