Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI BINA BICARA ABK(Oral Inaccurcy)

“Ketidakaturan Lisan”

Oleh :

Nurandini /220405501020
Nurnafiah /220405500021
Isnataeni /220405500008
Amelia Trinanda Nurman/220405501005
Fadlul Lailang Ramdhan/220405502020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi
mengenai Oral Inaccurcy ini tepat pada waktunya adapun tujuan dari penulisan
laporan hasil observasi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bina Bicara
ABK Universitas Negeri Makassar.

Kehadiran laporan hasil observasi ini tidak lepas dari kekeliruan dan
kelemahan oleh sebab itu, saran dan kritikan sangat diperlukan untuk
penyempurnaan selanjutnya. Mudah- mudahan dengan kehadiran laporan hasil
observasi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Makassar 9, Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Tujuan Observasi ..................................................................................... 1

C. Metode Observasi .................................................................................... 2

D. Tempat dan Waktu Observasi .................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A. Oral Inaccurcy (Ketidakaturan Lisan) ...................................................... 3

B. Identitas Anak.......................................................................................... 5

C. Instrumen Observasi ................................................................................ 5

D. Hasil Observasi........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................. 8

B. Saran ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9


DOKUMENTASI………………………………………………………………..10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Layanan Bina bicara, pada bidang kesehatan disebut Terapi bicara, yaitu
cara atau teknik pengobatan terhadap suatu kondisi patologis di dalam
memformulasikan ide, pikiran dan perasaan ke bentuk ekspresi verbal atau
media komunikasi secara oral. Secara terminologis bahwa Layanan Bina
bicara diartikan sebagai suatu bidang layanan yang mempelajari tentang
gangguan bahasa, bicara dan suara yang bertujuan untuk digunakan sebagai
landasan membuat diagnosis dan penanganan.

Tunagrahita merupakan istilah yang disematkan bagi anak-anak


berkebutuhan khusus yang mengalami permasalahan seputar intelegensi
dan kemampuan adaptasi dalam pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari
(Chasanah & Pradipta, 2018). Di Indonesia istilah tunagrahita merupakan
pengelompokan dari beberapa anak berkebutuhan khusus, namun dalam
bidang pendidikan mereka memiliki hambatan yang sama dikarenakan
permasalahan intelegensi. Dalam bahasa asing, anak yang mengalami
permasalahan intelegensi memiliki beberapa istilah penyebutan antara lain
mental retardasi, mental defectif, mental defisiensi, dan lain-lain yang mana
semua istila Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus: Tuna Grahita, Down
Syndrome dan Autisme DOI: On Process Jurnal Almurtaja : Jurnal
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol.1(1), 2022 | 5 tersebut merujuk
kepada anak yang mengalami permasalahan pada intelegensi dan
kemampuan adaptasi(Slb, n.d.).

Bina bicara ketidakakuratan lisan adalah masalah yang sering dihadapi


dalam pembelajaran bahasa, terutama bagi siswa dengan kebutuhan khusus
seperti tunarungu atau tunagrahita. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya latihan-latihan lisan secara intensif. Pembelajaran artikulasi
bersifat khusus dengan lebih diarahkan pada latihan pembentukan vokal,
konsonan serta upaya perbaikannya.
B. Tujuan Obserasi
Tujuan Observasi Oral Inaccurcy (Ketidakaturan Lisan) adalah agar kita
dapat mengidentifikasi apa penyebab anak mengalami Oral Inacccurcy
dan kita dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti
pengucapan, tata bahasa, atau kekurangan dalam memahami dan
menyampaikan informasi

C. Metode Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan dengan metode mengamati dan
wawancara oleh orang tuanya

D. Tempat dan waktu observasi


1. Tempat Observasi
Tempat : Rumah Anak
Alamat : Jl Veteran Bakung
Kecamatan : Somba Opu
Kabupaten/Kota : Kabupaten Gowa

2. Waktu Observasi
Kegiatan Observasi dilakukan di temapt tinggal anak yang dilaksanakan
pada hari Minggu tanggal 10 Desember 2023 mulai pukul 13.03 sampai
pukul 13.30
BAB II
PEMBAHASAN
A. Oral Inaccurcy (Ketidakaturan Lisan)
Ketidakakuratan lisan merujuk pada kesalahan atau kekurangan dalam
berbicara atau berkomunikasi secara lisan. Hal ini dapat terjadi karena
berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman terhadap bahasa yang
digunakan, kecemasan, atau masalah kesehatan seperti gangguan bicara.
Ketidakakuratan lisan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi secara efektif dan dapat mempengaruhi hasilkerja atau tugas
yang diberikan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah
ketidakakuratan lisan dengan cara yang tepat, seperti dengan mengikuti
pelatihan atau konseling, atau dengan mempraktikkan keterampilan
berbicara secara teratur.

Teori dasar ketidakakuratan lisan berkaitan dengan ketidakekuivalenan


antara bahasa sumber dan bahasa target dalam penerjemahan lisan.
Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi mengalami
gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data asli
tersebut. Selain itu, ketidakakuratan juga dapat terjadi karena faktor- faktor
seperti kondisi fisik penerjemah lisan, peralatan yang digunakan, dan situasi
komunikasi.

B. Identitas Anak

Nama : Muhammad Rahmatullah Hafid


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Gowa ,27 Maret 2011

Alamat : Jl. Veteran Bakung

Sekolah : SLB NEGERI 1 GOWA


Kelas : 1 SMPLB

Nama Wali : Abdul Hafid

C. Instrumen Observasi

INSTRUMEN

Pertanyaan iya Tidak Keterangan


Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak kesulitan mengucapkan
dalam mengucapkan kata-kata kata-kata tertentu seperti
tertentu? makan dan hanya tau
mengucapkan kata mama,
itupun tidak jelas
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak tidak kesulitan dalam
dalam membedakan antara membedakan antara suara yang
suara yang berbeda? berbeda
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak tidak ada rasa kusilitan
dalam memahami kata-kata dalam memahami kata yang
yang diucapkan oleh orang diucapkan oleh orang lain
lain?
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak memiliki rasa kesulitan
dalam berbicara dengan dalam berbicara dengan
kecepatan an yang tepat? kecepatan yang tepat
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak tidak memiliki rasa
dalam memahami kalimat yang kesulitan dalam memahami
Panjang dan kompleks? kalimat yang Panjang dan
kompleks
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anka memiliki rasa kesulitan
dalam berbicara dengan nada dalam berbicara dengan anak
yang tepat yang tepat
Adakah rasa kesulitan anak ✓ Anak memiliki rasa kesulitan
dalam mengontrol volume dalam mengontrol volume
suaranya sendiri? suaranya sendiri

D. Hasil Observasi
 Dari hasil observasi yang kami lakukan di tempat tinggal anak yang
berinisial MRH anak tersebut mengalami Oral Inaccurcy (Ketidakaturan
lisan) seperti sulit dalam mengucapkan kata-kata tertentu dan anak
hanya mampu mengucapakan beberapa kata yang sering didengar atau
diucapkan oleh orang sekitarnya seperti , Bapak, Mama, Kaka,
walaupun hanya mngucapkan kata awalan seperti “Ka: ,”Ma”, “Pak”
dan terkadang ada huruf yang hilang ,anak juga tidak dapat bicara dan
kadang hanya memberi isyarat Ketika ingin makan, minum, dan mandi.

 Dari hasil wawancara orang tua anak mengatakan bahwa awalnya orang
tua tidak tahu bahwa anaknya berbeda karena merasa bahwa anaknya
normal ,tetapi orang tua menyadari pada saat anak berusia 3 tahun mau
ke 4 tahun anak belum mampu berjalan dari situ orang tua menyadari
bahwa anaknya berbeda dengan anak lainnya. Ankanya juga sangat
pendiam dan tidak suka bergaul kecuali dengan orang sekitarnya

 Pada Aspek akademik anak belum mampu mengenal huruf ataupun


membaca tetapi saat menggunak handpone anak bisa dan paham Ketika
disuruh menelpon orang terdekat dkarenakan mungkin anak menghapal
dan sering melakukan hal tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang kami lakukan di tempat tinggal anak yang
berinisial MRH anak tersebut mengalami Oral Inaccurcy (Ketidakaturan
lisan) seperti sulit dalam mengucapkan kata-kata tertentu dan anak hanya
mampu mengucapakan beberapa kata yang sering didengar atau diucapkan
oleh orang sekitarnya seperti , Bapak, Mama, Kaka, walaupun hanya
mngucapkan kata awalan seperti “Ka: ,”Ma”, “Pak” dan terkadang ada
huruf yang hilang ,anak juga tidak dapat bicara dan kadang hanya memberi
isyarat Ketika ingin makan, minum, dan mandi.

B. SARAN
Laporan ini masih sangat sederhana untuk itu, kami berharap sumbang
saran atau kritikan dari para pembaca demi perbaikan laporan ini. Kami
berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi kami dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Amanullah, A. S. R. (2022). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus: Tuna

Grahita,Down Syndrom Dan Autisme. ALMURTAJA: Jurnal Pendidikan

Islam Anak Usia Dini, 1(1), Article 1.

Layanan Bina Wicara. (n.d.). Retrieved December 9, 2023, from

https://ldpi.disdik.padang.go.id/artikel/layanan-bina-wicara
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai