Laporan Pendahuluan Putri Melisa
Laporan Pendahuluan Putri Melisa
Disusun oleh:
Nama : Putri Melisa
NIM :2007093
Disusun oleh:
NIM :2007093
Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta, yang senantiasa
melimpahkan begitu banyak nikmat dan karunia Nya. Serta kekuatan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kasus ini, dengan sebaik-
baiknya.
Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kami panjatkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, pengukir peradaban terbaik sepanjang sejarah hidup manusia dan
sang revolusioner sejati, yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Alhamdulillahirobil’alamin, atas izin Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan pendahuluan ini dengan judul Asuhan Kebidanan
asuhan kebidanan pranikah pada ny.” P” umur 20 tahun dengan imunisasi tetanus
toxoid (tt ) di puskesmas lubuk buaya .
Dalam menyusun Laporan pendahuluan ini, penulis menyadari masih banyak
mengalami kesulitan dan hambatan.Namun berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagaipihak, akhirnya Laporan pendahuluan ini dapat diselesaikan. Untuk itu
penulis mengucapkanterima kasih banyak kepada :
1. Bapak Drs. Hasrinal, A.Md Kep. MM Selaku Ketua Yayasan Stikes Syedza
Saintika.
2. Ibu Silvi Zaimy, M.Keb. Selaku ketua Prodi Sarjana Kebidanan Stikes Syedza
Saintika.
3. Ibu (Dewi fransisca M,keb) Selaku pembimbing akademik dalam penulisan
laporan kasus ini.
4. Ibu (Efrina yanti S.Keb) Selaku pembimbing lapangan dalam penulisan laporan
kasus ini
.
Demikian yang dapat disampaikan oleh kami, atas kekurangannya kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................8
C. Tujuan............................................................................................................................8
D. MANFAAT....................................................................................................................9
BAB II TINJAUAN TIORI...................................................................................................10
A. Tinjauan Umum Iimunisasi Tetanus Toksoid(TT)..................................................10
1. Pengertian Imunisasi..................................................................................................10
2. Imunisasi Tetanus Toksoid Calon Pengantin (Catin)................................................10
3. Tujuan Imunisasi TT.................................................................................................11
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Imunisasi...............................................11
B. Tinjauan Khusus Tentang Imunisasi TT..................................................................12
C. Klasifikasi Imunisasi TT.............................................................................................12
D. Patofisiologi Imunisasi TT..........................................................................................13
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................................18
I. PENGKAJIAN.............................................................................................................18
II. INTERPRETASI DATA.............................................................................................25
Data Subjektif...................................................................................................................25
Data Objektif :..................................................................................................................25
V. PERENCANAAN........................................................................................................26
VI.PELAKSANAAN..........................................................................................................27
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................30
A. Kesimpulan..................................................................................................................31
B. Saran.............................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan dewasa awal adalah menikah lalu membangun sebuah keluarga, mengelola
rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tanggung jawab sebagai warga
negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu serta melakukan suatu
pekerjaan. Pernikahan merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang wanita dan
seorang pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga berdasarkan
adapun segala persiapan yang dilalui sebelum menikah seperti halnya, persiapan
pranikah, gizi pranikah, imunisasi TD yang penting bagi WUS atau pun pada ibu hamil,
dan Perencanaan kehamilan, persalinan, dan kontrasepsi (Valentina, 2012, 2). Salah satu
programnya adalah program MDGs yang bertujuan meningkatan kesehatan ibu dan bayi
dengan eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum. Beberapa cara diantaranya
melakukan imunisasi Tetanus Toksoid dengan pencapaian yang tinggi dan merata,
Pasangan calon pengantin yang akan menikah harus menyiapkan banyak hal.
Dimana pasangan calon pengantin akan melakukan tes kesehatan dengan lengkap. Salah
satu yang harus dipenuhi dan merupakan aturan wajib dari pemerintah adalah imunisasi
tetanus toksoid (TT). Suntik ini direkomendasikan bagi calon pengantin wanita
(Kemenkes RI,2017)..
status Td1 sampai Td5 pada wanita usia subur tahun 2019 masih sangat rendah yaitu
kurang dari 10% jumlah seluruh WUS. Cakupan Td5 sebesar 8,02% dengan cakupan
tertinggi di Provinsi Jawa Timur sebesar 51,61% dan terendah di Sumatera Utara sebesar
0,002%. Terdapat 4 provinsi yang belum melaporkan yaitu Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara bahwa topik-topik
paada wanita dan pasangannya (health promotion), identifikasi faktor risiko (risk
assessment) dan asuhan sesuai dengan faktor risiko (interventions) pada wanita dan
pada masa yang akan datang, Menurut Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2018
Cakupan Imunisasi Td pada WUSmasih sangat rendah dimana untuk imunisasi Td 1 pada
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sebesar 395 per 100.000 kelahiran hidup.
Anemia dan KEK pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarah dan
infeksi yang merupakan faktor utama kematian ibu. Berdasarkan data Riskesdas tahun
2007, proporsi wanita usia subur berisiko KEK usia 15-19 tahun yang hamil sebesar
31,3% dan yang tidak hamil sebesar 30,9%. Pada usia 20-24 tahun yang hamil sebesar
23,8% dan yang tidak hamil sebesar 18,2%. Pada usia 25-29 tahun yang hamil sebesar
16,1% dan yang tidak hamil sebesar 13,1%. Pada usia 30- 34 tahun yang hamil sebesar
12,7% dan yang tidak hamil sebesar 10,2% (Putri, et al. 2019).
Infeksi tetanus adalah salah satu penyebab kematian ibu yang disebabkan oleh
bakteri Clostridium tetani sebagai akibat dari proses persalinan yang tidak aman/steril
atau berasal dari luka yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Sebagai upaya
prioritas Kementerian Kesehatan yang dituangkan dalam Undang-Undang Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2009, untuk mencegah infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor
risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus
Toxoid (TD) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu hamil dan Berdasarkan hasil
penelitian yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa, Sumber informasi langsung
dan pengetahuan merupakan salah satu faktor penentu untuk kelengkapan imunisasi
(Hidayati, 2020)
Penyebab yang mempengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi tidak terpenuhi yaitu
disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi, ibu hamil yang
asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit maka akan mengalami gizi kurang dan
ibu hamil yang asupan makanannya kurang maka daya tahan tubuh akan melemah dan
akan mudah terserang penyakit, tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan ibu tentang
gizi kurang, pendapatan keluarga yang tidak memadahi, usia ibu yang kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun sehingga berpengaruh pada kebutuhan gizinya, paritas ibu
yang tinggi atau terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh, jarak
kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki tubuh setelah melahirkan, ibu hamil yang bekerja membutuhkan lebih
banyak energi karena cadangan energinya dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan bekerja
Menurut penelitian (Fikarsih, 2018), menyatakan bahwa data yang diperoleh dari
toksoid. Hal ini dikarenakan sebagian dari calon pengantin ada yang mendapatkan
calon catin untuk membangun rumah tangga yang sehat melalui pemberian konseling,
informasi dan edukasi (KIE) kesehatan reproduksi, diharapkan calon pengantin dapat
yang sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Dimana
keunggulan pendekatan KIE lebih tepat dilakukan yaitu intervensi dengan tatap muka
pengetahuan, pemikiran, pendapat dan sikap mental target sasaran calon WUS; informatif
persuasif yaitu komunikasi yang dipusatkan pada perubahan kesadaran atau sikap mental
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada catin yang akan
melakukukan imunisasi TT
b. Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial yang mungkin akan terjadi
c. Merencanakan Asuhan kebidanan Pra Nikah pada catin yang mau melakukan
imunisasiTT
melakukan imunisasi TT
D. MANFAAT
1. Klien
imunisasi TT yang diberikan kepada catin serta persiapan pra nikah yang akan
2. Mahasiswa
Mampu melakukan asuhan kebidanan holistic pada catin dalam persiapan pra
nikah yang ingin mempersiapakan pra nikah yang bersifat fisiologis sesuai kasus
nikah berupa KIE kepada para catin ataupun aktivitas pemberdayaan yang bisa
digunakan secara keseluruhan pada catin yang sudah sesuai dengan Evidence
Kiranya bisa dijadikan panduan jika terdapat para catin yang ingin mengetahui
bagaimana persiapan pra nikah di lahan praktik, sehingga bisa menjadi suatu
pemberdayaan berbasis KIE pada catin sehingga para catin di lahan praktik bisa
sehat dan sejahtera dan mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai pra nikah
BAB II
TINJAUAN TIORI
A. Tinjauan Umum Iimunisasi Tetanus Toksoid(TT)
1. Pengertian Imunisasi
penyakit melalui pemberian vaksin yang nantinya akan melindungi kesehatan ibu
dimurnikan, vaksin tetanus adalah vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang
(Tetanus Toksoid) tujuan utamanya ialah melindungi bayi baru lahir dari
kemungkinan terkena kejang akibat infeksi pada tali pusat (Tetanus Neonatrium).
Imunisasi ini harus fiberikan melalui ibunya, karena janin belum dapat
toksoid. Vaksin TT juga salah satu syarat yang harus dipenuhi saat mengurus
Imunisasi TT diberikan kepada catin wanita dengan tujuan untuk melindungi bayi
yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus neonatrium (Gunawan Rahman, 2016).
Bila pasangan usia subur melakukan imunisasi TT1 dan TT2, jika dalam waktu
tiga tahun ia melahirkan, bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus
3. Tujuan Imunisasi TT
Pemberian imunisasi TT ini dalam beberapa jenjang yang dapat dicapai seperti
murid perempuan kelas 6 SD, saat akan menikah dan pada saat hamil. Vaksin TT juga
dapat diberikan pada laki-laki dewasa.Karena hal ini dapat melindunginya dari bahaya
a. Umur
Penilaian status bisa dimulai pada saat bayi atau apabila tidak ada register
b. StatusPerkawinan
c. Jumlah anak
system syaraf pusat yang disebabkan oleh racun tetanospasmin yang dihasilkan oleh
clostridium tetani. Toksin yang dihasilkan seperti tetanospasmin yang secara umum
pemberian kekebalan tubuh yang dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan
dan memutus mata rantai penularan. 1 Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk
C. Klasifikasi Imunisasi TT
Perlindungan
TT 1 - - 0,5 ml
D. Patofisiologi Imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan
psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup, bahwa topik-topik penting yang
dan pasangannya (health promotion), identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan
asuhan sesuai dengan faktor risiko (interventions) pada wanita dan pasangannya untuk
mengurangi faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang
akan datang. Asuhan prakonsepsi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif
bagi kehamilan di seluruh dunia setiap tahun. Asuhan prakonsepsi berguna untuk
hidup, atau masalah sosial yang kurang baik yang memungkinkan mempengaruhi
Masa sebelum konsepsi bagi pasangan pengantin sangat penting untuk diperhatikan
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat
dan rhesus, gula darah sewaktu, thalasemia, hepatitis B dan C, TORCH), pemeriksaan
urin (urin rutin), pemeriksaan status gizi, pemberian imunisasi TT, menjaga
menggunakan pakaian dalam longgar dan berbahan non sintetik, membersihkan organ
reproduksi luar dari arah depan ke belakang dengan air bersih dan dikeringkan dengan
handuk bersih, kering, dan tidak bau, tidak sering menggunakan cairan pembilas
vagina, tidak memakai pembalut tipis dalam waktu lama, mengganti pembalut paling
lama 4 jam sekali atau setelah buang air, segera memeriksakan diri ke petugas
Manajemen asuhan kebidanan terdiri dari 7 langkah yang diawali dari langkah
Pada langkah ini dilakukan evaluasi dan pendataan atau semua informasi
yang berlaku dan lengkap dari semua sumber yang berhubungan dengan kondisi
klien untuk mendapatkan data melalui anamnesis berupa tanya jawab dengan pasien,
pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, dan data laboratorium (Patimah, dkk, 2016).
jawab dengan klien atau mengumpulkan data lengkap dari klien meliputi indentitas,
Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar, data sosial ekonomi, psikologi, kesiapan klien
untuk memiliki keturunan dan jumlah anak yang diinginkan, pengetahuan tentang
KB dan hubungan seksual (Patimah, dkk, 2016). Data objektif didapatkan melalui
hasil pemeriksaan terhadap klien yang dilakukan oleh tenaga kesehatan meliputi
vital, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan meliputi (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
yang benar pada data yang dikumpulkan. Data dasar yang dikumpulkan
biasanya berkaitan dengan pengalaman ibu yang diidentifikasi oleh bidan setelah hasil
diharapkan siap ketika potensi diagnosis/masalah ini muncul (Patimah, dkk, 2016).
4. Langkah IV : Mengidentifikasi
Perlunya Tindakan Segera atau Kolaborasi Pada tahap ini, bidan akan
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien atau pasien. Dalam bertindak bidan harus
sebelumnya bidan juga merumuskan tindakan segera atau darurat untuk segera
ditangani dan menentukan tindakan segera yang dapat dilakukan secara mandiri,
dari pengelolaan masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi
pada langkah sebelumnya. Rencana asuhan yang komprehensif tidak hanya mencakup
apa yang telah diidentifikasi oleh kondisi klien atau masalah terkait, tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap klien yang diperkirakan bisa saja terjadi
nantinya, bagaimana memberikan konseling dan apakah klien perlu dirujuk jika ada
Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh bidan dan klien agar dapat
dilaksanakan secara efektif karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan komprehensif ini harus rasional
dan benar-benar valid atas dasar yang relevan dan diakui kebenarannya dan sesuai
dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien (Patimah, dkk, 2016).
Asuhan Pada tahap ini rencana asuhan secara keseluruhan, seperti yang
dijelaskan pada langkah lima, dilakukan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
biasanya dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya (Patimah, dkk, 2016). Pada langkah ini
bidan melakukan semua sencana asuhan kepada wanita prakonsepsi dengan obesitas
yang telah diuraikan pada langkah lima yaitu modifikasi gaya hidup meliputi
meningkatkan aktivitas fisik dari biasanya minimal 30 menit dalam sehari dan
dilakukan 3-5 kali dalam seminggu serta dilakukan secara bertahap. Selanjutnya
protein, buah dan sayur yang masuk kedalam tubuh, melakukan puasa wajib maupun
sunnah serta mengevaluasi perubahan berat badan setiap minggu untuk mengetahui
Pada tahap ini dilakukan penilaian efektivitas asuhan yang diberikan meliputi
kebutuhan yang teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah. Rencana tersebut dapat
manajemen berlangsung dalam situasi klinis, dua langkah terakhir tergantung pada
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIA
N
A. IDENTITAS
Menarche : 13 tahun
Tgl Haid : 05 maret 2024
Terakhir
Lama : 5 sampai 6 hari
Menstruasi
Siklus : Teratur
Menstruasi
Keluhan : Tidak ada
D. RIWAYAT OBSTETRI
E. RIWAYAT KONTRASEPSI
F. RIWAYAT KESEHATAN
H. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kepala
1) Rambut
Warna : Hitam
2) Telinga
3) Mata
Sklera : putih
Kebersihan : bersih
4) Hidung
Kebersihan : bersih
Polip : ada
5) Mulut
b. Leher
c. Dada
Simetris/tidak : simestris
d. Perut
Inspeksi :
Bentuk :
1) Atas
Kebersihan :ya
2) Bawah
f. Genital
Kebersihan : ya
Pengeluaran pervaginam :
g. Anus
Kebersihan : berih
3. Pemeriksaan Penunjang
Cek HB
melakukan imunisasi TT
Data Subjektif:
• Klien mengata kan tes kesehatan pra nikah sebagai persyaratan menikah
• Setelah menikah klien ingin segera hamil dan mempunyai anak sehat.
Data Objektif :
b. Kesadaran: compesmentis
c. TTV
TD :120/66
N : 80 x/menit
P :18x/menit
d. Antropometri :
BB: 45 kg
TB:160 cm
Lila: 23 cm
III.DIAGNOSA POTENSIAL
V. PERENCANAAN
2. Pendidikan kesehatan
3. Konseling
Jelakan apa saja manfaat dari imunisasi TT dan penting nya mengetahui
Tidak perlu
Tidak perlu
6. Tindak lanjut
VI. PELAKSANAAN :
lengkap yaitu masih TT3 sehingga saat ini perlu mendapatkan suntik TT
3. Memberikan KIE tentang rencana kehamilan pada calon pengatin wanita:
Mengajarkan cara menghtung masa subur jika siklus haid teratur selam 14
hari ,siklus tidak tertur siklus terpendek dan terpanjang selama 3 bulan silus
Menginformasikan tanda2 masa subur seperti dari vagina keluar lender lebih
Persiapan pranikah
VII. EVALUASI
2. Catin wanita mengerti dengan penjelasan yang sudah di berikan dan akan
program kehamillan
6. Lakukan pendokumentasia
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan Mahasiswa
PEMBAHASAN
Pranikah pada Ny”P” dengan Umur 22 tahun dan memberikan imunisasi TT kepada
catin guna untuk mempertahankan kekebalan tubuh dan bertujuan agar wanita usia
subur adalah untuk mengeliminasi penyakit tetanus pada bayi baru lahir (Tetanus
Neonaturum).
kekebalan terhadap beberapa penyakit melalui pemberian vaksin yang nantinya akan
melindungi kesehatan ibu dan anak.Imunisasi TT dan KIE seblum menikah dilakukan
sangat berguna untuk kesehatan ibu saat merencanakan kehamilan dan membuat
tumbuh kembang bayi yang di kandung lebih baik ,serta imunisasi Tt dan Pesiapan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nn.P Baik dan normal,dari semua hasil pemeriksaan yang telah dikumpul kan baik
dari data subjektif maupun data objektif,keadaan nya normal dan tidak ada masalah
seusia dengan tioriyang ada sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
B. Saran
1. Bagi klien/pasien