Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS DISKRIMINASI PADA PASAR TENAGA KERJA

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia
DOSEN Pengampu: Bapak Muhammad Wildan, S.E. Sy., M. Sy
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Farhan Hidayat 224110201017
Himayatul Hidayat Nur 224110201022
Novi Safari 224110201038
Reffi Adellia 224110201044
Mariana Salma 224110201033

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH KELAS A


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan hidayah-nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Studi Kasus Diskriminasi dalam Pasar Tenaga Kerja" tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga tetap terlimoah curahkan pada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang sudah membawa kita dari zaman jahiliyah menjadi zaman Islami.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak
Muhammad Wildan, S. E. Sy., M. Sy selaku dosen mata kuliah Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis
dan pembaca mengenai bagaimana diskriminasi pasar tenaga kerja.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa setiap perbuatan tentunya
memiliki kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk kritik dan sara
yang membangun dari para pihak untuk memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Purwokerto, 25 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... ..........................2

DAFTAR ISI ......................................................................................... ..........................3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... ..........................4

A. Latar Belakang ............................................................................ ..........................4


B. Rumusan Masalah ...................................................................... ..........................5
C. Tujuan ......................................................................................... ..........................5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... ..........................6

A. Konsep Dasar Diskriminasi Pasar Tenaga Kerja ........................ ..........................6


1. Pengertian Diskriminasi ................................................. ..........................6
2. Pengertian Pasar Tenaga Kerja ....................................... ..........................7
B. Hukum yang Mengantur Diskriminasi ....................................... ..........................8
1. Undang-undang RI ......................................................... ..........................8
2. Konvensi ILO ................................................................. ..........................8
C. Sebab Akibat Diskriminasi Pada Pasar Tenaga Kerja ................ ..........................8
1. Stereotip dan Prasangka.................................................. ..........................9
2. Ketidaksetaraan Pendidikan dan Pelatihan ..................... ..........................9
3. Praktik Rekrutmen yang Diskriminatif .......................... ..........................9
4. Tidak Adanya Kesadaran Budaya dan Sensitivitas ........ ..........................9
D. Jenis Diskriminasi Pasar Tenaga Kerja ...................................... ........................10
E. Studi Kasus Diskriminasi Pada Pasar Tenaga Kerja .................. ........................12
F. Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Adanya Diskriminasi di Pasar
Tenaga Kerja............................................................................... ........................13

BAB III PENUTUP .............................................................................. ........................15

A. Kesimpulan ................................................................................. ........................15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... ........................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara diurutan keempat dengan penduduk
terbanyak di dunia yaitu 277,7 juta jiwa. Indonesia merupakan negara yang kaya
akan budaya, ras, suku, dan lain sebagainya. Meskipun demikian yang menjadi
sebuah keunikan adah bhinneka tunggal Ika dimana meskipun berbeda tetapi tetap
satu jua. Indonesia memiliki banyak penduduknya yang masih bekerja meskipun
penduduknya banyak sekali yang masih berusia angkatan kerja yaitu minimal 15
tahun sampai 65 tahun. Akan tetapi dalam kondisi yang sebenarnya Indonesia
masih banyak sekali penduduk yang tidak bekerja.

Indonesia masih perlu membutuhkan peluang kerja supaya bisa


mengurangi tingkat pengangguran. Saat ini banyak berbagai industri baik di
perkotaan maupun pedesaan yang berdiri menjulang tinggi. Hal ini merupakan
salah satu cara untuk mengatasi pengangguran yang ada. Banyak perekrutan
tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai klasifikasi tertentu
yang harus dipenuhi oleh para pelamar kerja seperti harus laki-laki atau
perempuan, minimal pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya.

Meskipun Indonesia negara yang berkebhinekaan, namun dalam


prakteknya masih ada perusahaan yang merekrut untuk kalangan tertentu atau
melihat dari salah satu sisi saja. Ada beberapa perusahaan yang masih memegang
prinsipnya untuk pekerjaan tertentu harus dilakukan oleh siapa sehingga tidak
semua orang bisa mendaftar dan terkadang juga bisa melibatkan agama, ras,
budaya, maupun lainnya yang menyebabkan timbulnya sebuah diskriminasi. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana konsep
diskriminasi pada pasar tenaga kerja di Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut.

1. Bagaimana konsep dasar diskriminasi pasar tenaga kerja?

2. Apa saja hukum yang mengatur diskriminasi pasar tenaga kerja?

3. Apa penyebab dan akibat adanya diskriminasi pasar tenaga kerja?

4. Apa saja jenis diskriminasi pasar tenaga kerja?

5. Bagaimana studi kasus diskriminasi pasar tenaga kerja?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar diskriminasi pasar tenaga kerja

2. Untuk mengetahui apa saja hukum diskriminasi pasar tenaga kerja

3. Untuk mengetahui apa saja penyebab dan akibat adanya diskriminasi pasar
tenaga kerja

4. Untuk mengetahui apa saja jenis diskriminasi pasar tenaga kerja

5. Untuk mengetahui bagaimana studi kasus diskriminasi pasar tenaga kerja

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Diskriminasi Pasar Tenaga Kerja

1. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan suatu cara pandang dan perlakuan dari


seseorang dengan bentuk ketidakadilan dalam melihat keberagaman dan
karakteristik personal dari masing-masing individu maupun kelompok seperti
suku, agama, ras, jenis kelamin, budaya, dan lain sebagainya.1 Awal dari
adanya sebuah diskriminasi adalah dari prasangka dimana terdapat perilaku
yang membedakan antara satu individu atau kelompok dengan individu atau
kelompok terhadap lainnya. Prasangka tersebut muncul akibat
ketidakpahaman seseorang seseorang terhadap sesuatu yang tidak sesuai
dengan standar masing-masing seseorang. Kondisi ini menjadi lebih parah
apabila diiringi dengan sikap seseorang yang buruk. Diskriminasi akan terjadi
saat keyakinan atas cap buruk tersebut sudah berubah menjadi suatu aksi yang
melangar aturan yang bisa menyebabkan kegaduhan.

Menurut Waston (1984) diskriminasi adalah perlakuan negatif


terhadap kelompok tertentu. Menurut Liliweri, diskriminasi adalah suatu
kategori yang merupakan ancaman yang tidak seimbang pada orang lain.2
Sebagai contoh bahwa menganggap orang negro itu bodoh adalah prasangka
sedangkan melarang mereka bekerja atau bersekolah pada lembaga
tertetkarena mereka berkulit hitam adalah sebuah diskriminasi. Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa diskriminasi adalah
suatu cara pandang dan perlakuan seseorang dengan bentuk ketidakadilan

1
Fatima Alyani Hermawan, "Pengaruh Tingkat Upah, Work-Family Conflict, dan Diskriminasi
di Tempat Kerja Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita di Jawa Timur", Jurnal
Ilmiah, 2021 Hal. 6
2
Windar, “Diskriminasi Keagamaan dan Kebudayaan Terhadap Masyarakat Digital”, Jurnal
Agama dan Mayarakat, 2022, Hal. 5

6
dalam melihat keberagaman dan karakteristik personal masing-masing
individu maupun kelompok tertentu. Diskriminasi dapat dibedakan menajdi
dua yaitu:

a. Diskriminasi langsung, terjadi pada saat hukum, perarturan ataupun


kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti: jenis
kelamin, ras, agama, dan sebagainya sehingga bisa menghambat adanya
peluang yang sama.
b. Diskriminasi tidak langsung, terjadi pada saat peraturan yang bersifat
netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

2. Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja merupakan suatu keadaan dimana terdapat


penawaran tenaga kerja berasal dari angkatan kerja dsn permintaan tenaga
kerja yang bersumber dari perusahaan. Pasar tenaga kerja merupakan bagian
dsri faktor produksi. Unsur tenaga kerja yang ada di dalam pasar tenaga kerja
menunjukkan bahwa telah berlangsungnya kekuatan permintaan dan
penawaran tenaga kerja.3

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat kita ambil kesimpulan


bahwa diskriminasi pasar tenaga kerja merupakan kesenjangan upah dan juga
kesempatan kerja untuk pekerjaan yang sama. Dengan berbagai factor seperti
ras, agama, budaya, suku, Pendidikan, dan lainnya. Teori statistik
diskriminasi berdasarkan pada pendapat bahwa suatu perusahaan tidak dapat
mengontrol produktivitas para pekerjanya secara individual. Diskriminasi ini
terjadi apabila ada pekerja yang memiliki karakteristik produktif identik yang
diperlakukan berbeda karena kelompok demografis dimana dia berasal dan
juga bisa terjadi karena perbedaan selera.4

3
Hanifah Yuliatul Hijriyah, "Pasae Tenaga Kerja: Sebuah Tinjauan Dalam Perspektif Islam" The
International Journal of Applied Bussines Tijab,Volume 3 Nomor 1, April 2019.
4
Ida Budiyarti, “Kesenjangan Upah Pekerja di Pasar Kerja Provinsi Lampung”, Jurnal Ilmiah,
2016, Hal. 3

7
B. Hukum Yang Mengatur Diskriminasi

1. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan RI pasal 5


menyatakan: “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa
diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.”
2. Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM pada pasal 1 ayat 3: “....
setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan langsung ataupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, ras, suku,
etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin,
bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau
penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam
bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan
lainnya.”
3. Konvensi ILO (International Labor Organization) No. 111 melarang
diskriminasi atas tujuh dasar yaitu: ras, warna kulit, jenis kelamin, agama,
pendapat politik, kebangsaan atau asas sosial. Disamping tujuh dasar yang
tertuang dalam konvensi tersebut dasar-dasar diskriminasi lainnya dapat
ditambahkan di tingkat nasional (Pasal 1 (b)). Perundang-undangan Nasional
Indonesia melarang diskriminasi atas tujuh dasar ini serta dasar-dasar
tambahan berikut: kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
disabilitas, status HIV dan keanggotaan dalam serikat pekerja atau
pelaksanaan kegiatan serikat pekerja sehingga hal ini membuat total dasar
diskriminasi yang dilarang di Indonesia menjadi 14 yang harus ditaati dan
dilaksanakan supaya tidak lagi terjadi kasus diskriminasi.5

C. Sebab Akibat Diskriminasi Pada Pasar Tenaga Kerja

Konstitusi Organisasi Perburuhan Indonesia (ILO) menyatakan bahwa,


“semua manusia, tanpa memandang ras, kepercayaan, atau jemis kelamin,
memiliki hak untuk mengejar kesejahteraan material maupun pengembangan

5
Devi Andriyani, 2010, Bahan Ajar Ekonomi sumber Daya Manusia Universitas Malikussaleh,
Hal. 57

8
spiritual secara bebas dan bermartabat, dengan jaminan ekonomi serta kesempatan
yang sama.”6 Prinsip ini kemudian diartikulasikan sebagai hak-hak dasar setiap
manusia. Artinya ketika terjadi pelanggaran terhadap hak ini dalam bentuk
diskriminasi pada pasar kerja, ada penyebab yang melatarbelakangi. Berikut
beberapa penyebab terjadinya diskriminasi pada pasar tenaga kerja.

1. Stereotip dan prasangka


Diskriminasi seringkali muncul karena adanya stereotip dan prasangka
terhadap kelompok tertentu. Pemahaman yang keliru atau tidak akurat
terhadap kemampuan, karakter, atau kecocokan, pekerjaan dapat
menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak adil.
2. Ketidaksetaraan pendidikan dan pelatihan
Kesempatan pendidikan dan peatihan yang tidak merata dapat
menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan pasar tenaga kerja.
Individu dari kelompok tertentu mungkin menghadapi akses yang terbatas
ke pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan
kualifikasi mereka.
3. Praktik rekrutmen yang diskriminatif
Metode rekrutmen yang tidak adil atau berpihak terhadap kelompok
tertentu dapat memicu ketidaksetaraan dalam asks pekerjaan. Bias dalam
proses rekrutmen dapat menghalangi individu berbakat dari kelompok
minoritas untuk mendapatkan peluang yang setara.
4. Tidak adanya kesadaran budaya dan sensitivitas
Kurangnya kesadaran budaya dan sensitivitas terhadap keberagaman
masyarakat menyebabkan tindakan diskriminatif. Perusahaan atau
organisasi yang tidak memahami dan menghargai keberagaman dapat
melibatkan praktik yang merugikan kelompok tertentu.

6
ILO: Declaration of Philadelphia, Konferensi Umum, Organisasi Perburuhan Indonesia, Sesi ke-26,
Philadelphia, 1944

9
Akibat dari adanya diskriminasi pada pasar tenaga kerja antara lain :

1. Ketidaksetaraan peluang pekerjaan


Diskriminasi menciptakan ketidaksetaraan peluang pekerjaan,
menghambat individu dari kelompok tertentu untuk mengakses pekerjaan
atau kemajuan karir yang setara dengan rekan-rekan mereka.
2. Kerugian ekonomi dan produktivitas
Perusahaan atau organisasi yang terlibat dalam diskriminasi mungkin
mengalami kerugian ekonomi karena kehilangan bakat dan potensi
produktivitas dari kelompok yang diskriminatif.
3. Ketidakpuasan karyawan dan ketidakstabilan organisasi
Diskriminasi dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan,
mmenurunkan motivasi, dan menciptakan ketidakstabilan organisasi. Ini
dapat mempengaruhi budaya kerja dan kolaborasi tim.
4. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata
Diskriminasi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak
merata karena kelompok tertentu mungkin diabaikan atau dikesampingkan
dalam distribusi sumber daya dan peluang.
5. Dampak psikologis pada individu
Individu yang mendapatkan diskriminasi dapat mengalami dampak
psikologis yang serius, seperti sters, depresi atau kurangnya rasa harga
diri. Hal ini dapar memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional
mereka.
6. Ketidaksetaraan gaji dan kompensasi
Diskriminasi dapat mencipakan ketidaksetaraan gaji dan kompensasi
antara pekerja dengan kualifikasi dan pekerjaan yang sama. Ini
melanggengkan kesenjangan ekonomi antar kelompok.

10
D. Jenis Diskriminasi Pada Pasar Tenaga Kerja

Ada beberapa jenis diskriminasi yang terjadi pada pasar tenaga kerja yang
akan diuraikan secara singkat berikut ini.7

1. Jenis kelamin dan gender


Diskriminasi ini muncul ketika laki-laki dan perempuan memperoleh
kesempatan yang tidak setara atau perlakuan berbeda dalam pekerjaan
karena ada persepsi atau prasangka atas peran biologis dan atau gender
sosial dalam masyarakat. Di banyak Negara Asia, perempuan diberikan
prioritas kepada mengurus rumah tangga dan melakukan pekerjaan rumah
sehingga hal ini akan membatasi kinerjanya.
2. Ras dan warna kulit
Di Asia Timur dan Tenggara, etnis minoritas dan masyarakat adat
seringkali tidak beruntung dalam hal akses terhadap pendidikan, yang juga
menghambat peluang mereka nantinya dalam memperoleh pekerjaan yang
memerlukan kecakapan. Diskriminasi terhadap etnis minoritas dan
masyarakat adat dalam hal akses terhadap pekerjaan seringkali
bermanifestasi dalam bentuk rendahnya pengakuan dan dukungan
terhadap pekerjaan tradisional mereka.
3. Asal-usul sosial
Diskriminasi ini timbul ketika seseorang dinafikan dari pekerjaan atau
akses terhadap kegiatan ekonomi tertentu atau hanya diberikan jenis
pekerjaan tertentu karena ia termasuk ke dalam apa yang dikenal secara
luas sebagai “kelas” dalam masyarakat atau kelompok dengan karakter
sosial yang didefinisikan secara jelas.
Asal-usul sosial dapat dilihat terutama dalam bentuk mobilitas sosial, yang
didefinisikan sebagai kemungkinan bagi seorang individu untuk berpindah
dari satu kelas atau kategori sosial menuju kelas lainnya. Dengan
demikian, maka prasangka dan praktik melembaga berdasarkan asal-usul
sosial membatasi mobilitas sosial orang-orang tertentu.

7
Buku “Kesetaraan dan Non Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia” Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Repubik Indonesia, Jakarta, 2012

11
4. Asal kebangsaan
Diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan berdasarkan asal kebangsaan
meliputi pembedaan yang dibuat berdasarkan asal seseorang dari Negara
lain, tempat lahir, atau keturunan. Diskriminasi ini juga meliputi kelompok
etnis nasional dan linguistic minorita dan kelompok etnis imigran.
Pembedaan yang dibuat antara penduduk dengan asal-usul local dan
penduduk dengan kelahiran di atau asal dari negara lain merupakan cotoh
yang paling nyata.
5. Agama
Diskriminasi berbasis agama meliputi tindakan dan tingkah laku tidak
toleransi terhadap orang yang menganut agama atau keyakinan tertentu,
atau yang tidak menganut agama tertentu. Persyaratan suatu pekerjaan,
mata pencaharian, atau perdagangan dalam situasi tertentu mungkin
menghambat kebebasan melakukan praktik agama.
6. Disabilitas dan penampilan fisik
Diskriminasi terhadap individu dengan disabilitas dapat melibatkan
penolakan pekerjaan atau kebijakan yang tidak mendukung kebutuhan
khusus mereka. Ini bisa mencakup juga perlakuan tidak adil atau
ketidaksetaraan di tempat kerja. Sedangkan dalam penampilan fisik,
mereka mengalami diskriminasi seperti berat badan atau tato, yang tidak
relevan dengan kemampuan atau kualifikasi pekerjaan.

E. Studi Kasus Diskriminasi Pada Pasar Tenaga Kerja

Ditemukan beberapa kasus diskriminasi yang terjadi pada pasar tenaga


kerja. Salah satunya yang terjadi pada angkatan kerja wanita di Jawa Timur.
Dengan jumlah penduduk yang mayoritas perempuan namun tingkat partisipasi
angkatan kerjanya selalu lebih rendah daripada laki-laki tiap tahunnya.

Factor-faktor yang melandasi perempuan untuk terjun ke pasar tenaga


kerja antara lain tingkat upah, work-family conflict (konflik keluarga-pekerjaan),
serta diskriminasi di tempat kerja.

12
Diskriminasi selalu menjadikan perempuan sebagai objeknya.
Diskriminasi terhadap perempuan terjadi karena anggapan bahwa perempuan
kurang kompeten dibandingkan dengan laki-laki, juga anggapan bahwa
perempuan seharusnya tidak menghabiskan waktu di tempat kerja namun berada
di rumah untuk melakukan pekerjaan feminime.

Selain itu, diskriminasi dalam bentuk pemberian upah juga memberikan


pengaruh secara parsial terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di
Jawa Timur. Hal ini terjadi karena pembagian upah masih melihat status gender
dan jenis kelamin sehingga perempuan cenderung mendapatkan upah yang
rendah.8

Diskriminasi pada pasar tenaga kerja dalam bentuk diskiriminasi upah


juga terjadi di Provinsi Lampung. Melalui sebuah penelitian ditemukan bahwa
karakteristik pekerja laki-laki yang tidak tamat sekolah menengah atas, tidak
memiliki pengalaman cenderung mendapat upah yang selalu lebih besar
dibanding pekerja perempuan dengan karakteristik yang sama. Mereka hanya
menerima upah 26,03% dari rata-rata upah yang diterima oleh pekerja laki-laki.9

F. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya diskriminasi di pasar


tenaga kerja;10
1. Kewajiban negara untuk melindungi kepentingan para pekerja
Peran negara terhadap perlindungan hukum secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu right to (negara turut serta) dan freedom from (negara tidak
turut serta). Right to (negara turut serta) artinya dengan hadirnya negara
dalam segala lini kehidupan baik perbaikan pendidikan, kesehatan
termasuk juga pada perhatian khusus kepada korporasi dan pekerja,

8
Fatima Alyani Hermawan, "Pengaruh Tingkat Upah, Work-Family Conflict, dan Diskriminasi di Tempat
Kerja Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita di Jawa Timur", Jurnal Ilmiah, 2021 Hal. 9

9
Ida Budiarty, Rachmawati Ramadhan, “Kesenjangan Upah Pekerja di Pasar Kerja Provinssi Lampung
Tahun 2016” Hal. 3

10
Risky Atsari Samanha, Tri Hayati, “Upaya Pencegahan Pelanggaran HAM oleh Korporasi dalam
Perspektif HAM dan Bisnis” Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, Vol.5 No.1 2023.

13
apabila negara bersikap pasif terhadap kewajiban dan tanggungjawab
tersebut dan membiarkan adanya suatu pelanggaran hak asasi manusia
contohnya diskriminasi terhadap pekerja, maka negara dapat dikatan
melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Sedangkan freedom from
(negara tidak turut serta) yakni negara tidak boleh mencampuri atau
intervensi baik dari hak sosial politik, kebebasan individu dan kelompok
serta hak atas kebebasan berpendapat.
Peran utama negara dalam penanggulangan diskriminasi terhadap
pekerja adalah dengan memberi panduan dan sertifikasi kepada pihak
perusahaan dalam memanajemenkan perusahannya agar tidak melakukan
tindakan-tindakan pelanggaran hak asasi manusia. Dengan demikian
Negara dapat memberi perlindungan hukum terhadap Individu jika terjadi
pelanggaran hak asasi yang dilakukan Perusahaan.
2. Implementasi perlindungan hukum oleh institusi pemerintahan yang
berkaitan dengan lingkup sosial dan kemanusiaan
Upaya pemerintah untuk membuat perlindungan hukum jika tidak
diiringi dengan pelaksanaan yang baik oleh institusi pemerintahan (dalam
hal ini oleh dinas sosial) maka aturan perlindungan hukum tidak akan
berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya institusi pemerintahan yang
mampu untuk menjalankan aturan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan
untuk mensinkronkan antara peraturan dan pelaksanaan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan yakni dengan memantau dan memastikan dalam
perusahaan tidak ada unsur diskriminasi terhadap pekerja serta selalu
merespon dan memproses setiap laporan yang masuk terkait adanya
pelanggaran hak di lingkup Perusahaan.
3. Kewajiban Perusahaan untuk menghormati setiap kepentingan pekerjanya
Perusahaan diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar untuk
melaksanakan penghormatan hak asasi manusia. Perusahaan harus bisa
memenuhi hak-hak para pekerjanya dalam seluruh operasi bisnis yang
dilakukan. Dengan tata kelola penegakan hak asasi manusia yang
baikperusahaan dapat dilakukan dengan cara pengakuan prinsip-prinsip
hak asasi manusia di dalam perusahaan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diskriminasi pada pasar tenaga kerja merupakan tantangan serius yang


mempengaruhi individu, organisasi, dan masyarakat secara luas. Penyebab diskriminasi
melibatkan berbagai factor, seperti stereotip, ketidaksetaraan pendidikan, dan praktik
rekrutmen yang tidak adil. Akibatnya, terjadilah ketidaksetaraan peluang pekerjaan,
kerugian ekonomi, dan dampak psikologis pada individu yang menjadi korban.

Pentingnya kesadaran budaya, pelatihan keberagaman, dan rekrutmen yang adil


tidak dapat diabaikan. Upaya kolektif dari individu, organisasi, dan pemerintah
diperlukan untuk memerangi diskriminasi dan menciptakan pasar tenaga kerja yang adil,
inklusif, dan berkelanjutan.

Penting juga untuk terus mendorong penelitian dan advokasi yang mendalam
mengenai diskriminasi di tempat kerja agar kita dapat memahami dampaknya secara
menyeluruh. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan kebijakan dan praktek yang
mempromosikan keadilan, keberagaman, dan kesetaraan di seluruh lapisan masyarakat.

Melalui tindakan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang


menghargai dan memanfaatkan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai hambatan.
Hanya dengan mengatasi akar penyebab dan memperjuangkan perubahan positif, kita
dapat membentuk masa depan pasar tenaga kerja yang inklusif dan adil bagi semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Fatima Alyani, "Pengaruh Tingkat Upah, Work-Family Conflict, dan


Diskriminasi di Tempat Kerja Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Wanita di Jawa Timur", Jurnal Ilmiah, 2021

Windar, “Diskriminasi Keagamaan dan Kebudayaan Terhadap Masyarakat Digital”,


Jurnal Agama dan Mayarakat, 2022

Hijriyah, Hanifah Yuliatul "Pasar Tenaga Kerja: Sebuah Tinjauan Dalam Perspektif
Islam" The International Journal of Applied Bussines Tijab,Vol. 3 No. 1, April
2019.

Ida Budiyarti, “Kesenjangan Upah Pekerja di Pasar Kerja Provinsi Lampung”, Jurnal
Ilmiah, 2016,

Andriyani, Devi, Bahan Ajar Ekonomi sumber Daya Manusia Universitas Malikussaleh,
2010

ILO: Declaration of Philadelphia, Konferensi Umum, Organisasi Perburuhan Indonesia,


Philadelphia, 1944

Buku “Kesetaraan dan Non Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia” Kementerian


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Repubik Indonesia, Jakarta, 2012

Samanha, Risky Atsari dan Tri Hayati, “Upaya Pencegahan Pelanggaran HAM oleh
Korporasi dalam Perspektif HAM dan Bisnis” Jurnal Hukum dan Pranata Sosial
Islam, Vol.5 No.1 2023

16

Anda mungkin juga menyukai