Makalah KEL 6 Statistik (Distribusi Frekuensi Dan Distribusi Kumulatif)
Makalah KEL 6 Statistik (Distribusi Frekuensi Dan Distribusi Kumulatif)
Disusun Oleh:
Kelompok
JAKARTA II
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Distribusi Frekuensi dan Distribusi
Kumulatif”, yang ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistik
Kesehatan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan, bimbingan,
serta dukungan. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami, atas berkat izin, dukungan, serta doa yang selalu diberikan
kepada sayauntuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah saya.
2. Ibu Endang Uji Wahyuni, SKM, MKM dan Ibu Fitri Andayani, SKM, MSc. PH.,
selaku dosen pengampu teori mata kuliah Statistik Kesehatan.
3. Sumber-sumber yang bersangkutan tentang materi tugas ini.
Penulisan makalah ini memiliki keterbatasan dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan dan kelancaran untuk di masa yang akan datang.
Penulis memohon maaf atas segala kesalahan baik sengaja ataupun tidak, baik dari
segi penulisan maupun bahasa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
analisa, dan presentasi data. Statistika deskriptif hanya bias mengambil kesimpulan dari data
yang ada, sedangkan Statistika inferensi bisa mengambil kesimpulan untuk populasi,
frekuensi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi relative.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah
dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai frekuensi yang
sesuai. Atau menurut definisi, distribusi frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk
kelompok mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan
Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri penting data
tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas
tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui,
karena dalam pengujian-pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat
dari keragaman data. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan
Secara garis besar, Tabel Distribusi Frekuensi terdiri dari Kelas (class) , Batas Kelas (class
limits), Tepi Kelas (Class Boundries), Interval Kelas (class interval) dan Nilai Tengah Kelas
2
1. Kelas (class)
Yang dimaksud kelas adalah tiap-tiap kelompok nilai variabel, dimana disusun dengan
Yang dimaksud batas kelas adalah nilai-nilai (data) yang membatasi kelas yang satu
dengan kelas yang lainnya. Dalam batas kelas terdapat dua batas kelas, yaitu batas kelas bawah
(lower class limit) dan batas atas kelas (uper class limit).
Tepi kelas ini disebut juga batas nyata kelas, merupakan batas kelas yang tidak memiliki
lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua Tepi
kelas yaitu, tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya dan tepi bawah kelas atau batas
Nilai tengah kelas biasa juga disebut dengan tanda kelas (class mark) adalah rata-rata
antara batas bawah dengan batas atas suatu kelas. Dengan kata lain, batas bawah kelas
Luas kelas atau suatu interval kelas adalah selisih antara tepi atas kelas (atas atas nyata
kelas) dengan tepi bawah kelas (batas bawah nyata kelas) dari kelas yang bersangkutan. Jika
interval kelas ditambahkan pada batas bawah suatu kelas, akan diperoleh batas bawah kelas
berikutnya.
Kelas frekuensi, merupakan banyaknya data yang ada atau muncul dalam satu kelas
tertentu.
3
Penyusunan suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data.
Pertama melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang
ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001).
1. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil.
2. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
3. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jumlah Kelas (k)/
Jangkauan (R)
4. Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari
data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari
data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
5. Menuliskan frekuensi kelas didalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai
banyaknya data.
Menurut Dajan (1991), frekuensi relatif dapat diartikan sebagai rasio antara frekuensi tiap-
tiap kelas dengan frekuensi total atau banyaknya pengamatan secara keseluruhan.
Frekuensi relatif dapat dinyatakan dalam bentuk proporsi terhadap frekuensi total dan
dapat juga dinyatakan dalam bentuk presentase terhadap frekuensi total. Frekuensi relatif
4
Tabel 2.4 Frekuensi Relatif
Total 90 90/90 =1
Apabila frekuensi relatif pada Tabel 3.3 dan tabel 3.4 diatas dinyatakan dalam persentase
maka akan diperoleh frekuensi relatif berturut-turut untuk Tabel 3.3 adalah 11%, 18%, 42%,
16% dan 13% sedangkan frekuensi relatif berturut-turut untuk Tabel 3.4 adalah 18%, 20%,
dinyatakan dengan nilai kumulatif. Distribusi frekuensi kumulatif dapat dinyatakan dalam 4
2. Sama atau lebih besar dari batas atas kelompok ( batas atas kelompok).
3. Kurang atau sama dengan batas atas kelompok (≤ batas atas kelompok).
4. Lebih besar dari batas atas kelompok (> batas atas kelompok).
Model ini digunakan untuk mengetahui frekuensi data yang mempunyai nilai di bawah
kelompok tertentu. Agar dapat dipahami dengan jelas maka akan diberikan contoh sebagai
berikut:
5
Misalkan kita akan mengukur Berat Badan (BB) 55 orang penderita yang dirawat di bagian
penyakit dalam suatu rumah sakit untuk mengetahui berapa orang penderita yang memiliki
Perhitungan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari batas bawah kelompok tertentu
dilakukan dengan menjumlahkan semua frekuensi yang terletak sebelum nilai batas bawah
kelompok tersebut. Misalnya, berat badan kurang dari 51 kg maka jumlah frekuensi kelompok
sebelumnya adalah 2 + 5 = 7.
2) Distribusi frekuensi kumulatif sama tau lebih besar dari batas bawah kelompok
berikutnya, yaitu 15 + 11+ 8 + 1 + 0 = 35. Ini berarti bahwa penderita dengan berat badan 56
6
Tabel 2. Distribusi frekuensi kumulatif sama atau lebih batas bawah
3) Distirbusi frekuensi kumulatif kurang dari atau sama dengan batas atas kelompok
Distribusi ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dengan cara menjumlah frekuensi pada kelompok
yang diinginkan dengan semua frekuensi kelompok sebelumnya. Misalnya, (BB) kurang atau
sama dengan batas atas 55 kg diperoleh dengan menjumlah 13 + 2 + 5 = 20. Dengan ini dapat
diketahui jumlah orang dengan berat badan lebih kecil atau sama dengan 55 kg adalah 20
orang.
7
Tabel 3. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari atau sama dengan batas atas
Untuk mengetahui banyaknya frekuensi beat badan yang lebih besar dari batas atas
Ini berarti bahwa jumlah penderita dengan berat badan lebih dari 60 kg adalah 20 orang.
Tabel 4. Distribusi frekuensi kumulatif lebih besar dari batas atas kelompok
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bagaimana frekuensi dari gejala atau variable yang dilambangkan dengan angka itu, telah
tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut sebagai pengelompokkan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Adapun alat
penyajian data statistik bias berupa tabel, yang disebut sebagai table distribusi frekuensi. Data
yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat disajikan dalam
bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun memiliki macam jenis
dalam penyajiannya.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dansangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah diatas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara.
Jakarta.
Djarwanto Ps, Statistik Sosial ekonomi, Edisi ketiga, BPFE Yogyakarta, 2001
Ir. M. Igbal Hasan, M.M. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1.Jakarta.PT Bumi Aksara
10