Rancangan Aktualisasi Nur Ahadinun Lailan
Rancangan Aktualisasi Nur Ahadinun Lailan
Oleh :
NUR AHADINUN LAILAN, S.Farm., Apt.
NDH : 13
PUSKESMAS MOTAHA
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
NUR AHADINUN LAILAN, S.Farm., Apt
NDH : 013
COACH, MENTOR,
PUSKESMAS MOTAHA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
NUR AHADINUN LAILAN, S.Farm., Apt.
19921220 201903 2 018
NDH. 013
Telah diperbaiki dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada
Seminar/Evaluasi Pelaksanaa Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2020
PUSKESMAS MOTAHA
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
PUSKESMAS MOTAHA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil’allamin…
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga,
sehingga penulisan Laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “ETANA (Etiket Tepat Guna) Dalam Peningkatan Pelayanan Informasi Obat di
Puskesmas Motaha Kabupaten Konawe Selatan” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan
III Angkatan LXVIII Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Hasil Aktualisasi ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari
aspek pengetahuan, tenaga maupun materi.Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan Hasil
Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada:
Allah SWT yang telah menciptakan dan menuntun penulis hingga dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini;
1. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan
fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;
2. Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberi dorongan semangat dan doanya;
3. Bapak Ir. H. Amir Ma’sum selaku Coach serta Bapak Sunding Tehangga, SKM
selaku Mentor yang senantiasa membimbing dalam penyusunan Laporan Hasil
Aktualisasi ini;
4. Segenap panitia penyelenggara, fasilitator dan pelatih yang telah memfasilitasi
kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini dan;
PUSKESMAS MOTAHA
5. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS dan segala pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian Laporan Hasil Aktualisasi ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan aktualisasi ini kepada
segenap pembaca.Mudah-mudahan laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Pelayanan Kesehatan.Amin.
Penyusun,
DAFTAR ISI
11
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 11
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 11
1.2. Tujuan ..................................................................................................................... 13
1.3. Manfaat ................................................................................................................... 13
1.4. Ruang Lingkup ........................................................................................................ 13
1.5. Waktu dan Tempat ................................................................................................... 13
BAB II....................................................................................................................................
15
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, PERAN DAN
KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA ...................................................................... 15
2.1. Gambaran Umum Organisasi ................................................................................... 15
2.1.1 Kedudukan Organisasi ..................................................................................... 15
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi .................................................................................. 17
2.1.3 Motto ............................................................................................................... 18
2. 2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ................................................... 19
2.2.1 Akuntabilitas .................................................................................................... 19
2.2.2 Nasionalisme ................................................................................................... 19
2.2.3 Etika Publik ..................................................................................................... 20
2.2.4 Komitmen Mutu ............................................................................................... 20
2.2.5 Anti Korupsi .................................................................................................... 21
2.2.6 Manajemen ASN .............................................................................................. 22
2.2.7 Whole of Government (WoG) ........................................................................... 23
2.2.8 Pelayanan Publik .............................................................................................. 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pelaksanaan aktualisasi di Puskesmas Motaha 14
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Berdasarkan tugas dan Fungsi 25
Tabel 2.2 Analisis tapisan isu metode USG 26
Tabel 2.3 Kegiatan terpilih sebagai pemecahan isu 28
Tabel 3.1 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak Menyusun Standar 29
Prosedur Operasional (SPO) tentang Pelabelan
Tabel 3.2 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak membuat label ETANA 35
sesuai SPO
Tabel 3.3 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak mensosialisasikan 38
ETANA kepada tenaga kefarmasian
Tabel 3.4 Deskripsi kegiatan dan analisis dampak mengevaluasi penerapan 43
ETANA dalam pelayanan informasi obat
Tabel 3.5 Deskripsi kegiatan dan analisis dampak membuat pamflet terkait 48
penggunaan obat secara baik dan benar dengan 2 bahasa
Tabel 4.1 Capaian aktualisasi 54
Tabel 4.2 Melakukan konsultasi dengan mentor 58
Tabel 4.3 Menyusun rancangan SPO pelabelan 59
Tabel 4.4 Mengusulkan rancangan SPO pada kepala Puskesmas 60
Tabel 4.5 Menyusun penyempurnaan SPO pelabelan 61
Tabel 4.6 Merancangan desain ETANA 63
Tabel 4.7 Melakukan konsultasi desain ETANA kepada kepala Puskesmas 65
Tabel 4.8 Menyusun penyempurnaan ETANA 66
Tabel 4.9 Menyiapkan baku standar ETANA 68
Tabel 4.10 Melakukan sosialisasi terkait ETANA 69
Tabel 4.11 Menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat 70
Tabel 4.12 Memeriksa kelengkapan informasi obat di ETANA sebelum 73
memberikan kepada pasien
Tabel 4.13 Menganalisis penyebab kesalahan jika ditemukan 74
Tabel 4.14 Memperbaiki kesalahan yang terjadi 75
Tabel 4.15 Berkoordinasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang akan 77
dibuat
Tabel 4.16 Menyusun materi pamflet tentang penggunaan obat secara baik dan 78
benar dengan 2 Bahasa
Tabel 4.17 Mencetak pamflet tentang penggunaan obat secara baik dan benar 80
dengan 2 Bahasa
Tabel 4.18 Ringkasan sebelum dan sesudah aktualisasi 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Motaha 16
Gambar 2.2 Diagram mind mapping 28
Gambar 2.3 Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas selaku mentor 95
Gambar 2.4 Menyusun rancangan SPO pelabelan 95
Gambar 2.5 Draft SPO pelabelan 96
Gambar 2.6 Mengusulkan rancangan SPO pelabelan kepada kepala Puskesmas 97
Gambar 2.7 SPO pelabelan yang telah disahkan 98
Gambar 2.8 Merancang desain ETANA 99
Gambar 2.9 Melakukan konsultasi tentang desain ETANA 100
Gambar 2.10 ETANA (etiket tepat guna) yang disetujui oleh kepala Puskesmas 101
dan kepala unit pelayanan
Gambar 2.11 Baku standar yang akan disosialisasikan 102
Gambar 2.12 Sosialisasi ETANA kepada petugas kesehatan di apotek 103
Gambar 2.13 Daftar hadir kegiatan sosialisasi 104
Gambar 2.14 Penerapan ETANA saat pelayanan informasi obat 105
Gambar 2.15 Memeriksa kelengkapan kesalahan di ETANA 107
Gambar 2.16 Menganalisis penyebab kesalahan di ETANA 107
Gambar 2.17 Membuat daftar obat serta informasi penting tentang obat yang akan 108
diberikan kepada pasien
Gambar 2.18 Berkoordinasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang akan 109
dibuat
Gambar 2.19 Bertemu dengan kepala adat setempat dalam pengartian pamflet ke 111
Bahasa Daerah
Gambar 2.20 Pamflet ditempatkan pada saat pelayanan 112
PUSKESMAS MOTAHA
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pelayanan publik bagi ASN yaitu Pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas). Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyuluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Upaya kesehatan yang dapat menunjang terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal dapat dilakukan melalui pelayanan kefarmasian.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah suatu pelayanan yang bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Hal tersebut harus didukung oleh ketersediaan sumber daya
kefarmasian, pengorganisasian yang berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar
prosedur operasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang
bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan bahan medis habis pakai
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Salah satu tujuan dilakukan pelayanan farmasi klinik adalah memberikan pelayanan
kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas, keamanan, dan efisiensi obat dengan cara
memberikan pelayanan informasi obat (PIO).
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Aktualisasi ini adalah teraktualisasinya nilai-nilai dasar
ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, PERAN
DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
PUSKESMAS MOTAHA
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan secara tepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan
yang terjadi di masyarakat. Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di Puskesmas
Motaha adalah :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
Upaya kesehatan masyarakat essensial terdiri dari :
1. Upaya Promosi Kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan.
3. Upaya KIA dan KB
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan Pengendalian Penyakit ( P2)
6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui
ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi,
penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan. Ada lima dimensi
karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan (Berry
dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai
dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan
memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
2.2.5 Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena
PUSKESMAS MOTAHA
dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi.
Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan
curang.
b. Kepedulian
Dengan adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang memiliki
rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda
untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
c. Kemandirian
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah
bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
Menurut Undang-undang No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok
tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap;
(3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi.
2.2.6 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
PUSKESMAS MOTAHA
dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS
dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik bekerja lintas
batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
2.2.8 Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan
di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
PUSKESMAS MOTAHA
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan
excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki
ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-
rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif.
MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
3 : Cukup Berkembang
2 : Kurang Berkembang
1 : Tidak Berkembang
Berdasarkan analisis USG, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi
yaitu “Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dalam memberikan informasi obat
secara jelas kepada pasien/keluarga pasien” sebagai masalah yang paling serius dan
membutuhkan penyelesaian secepat mungkin karena jika tidak ditangani, masalah tersebut
akan menyebabkan kesalahan dan juga akan menganggu jalannya pelayanan kefarmasian.
pemberian etiket
yang kurang lengkap
Kurangnya daya
dukung tenaga
kefarmasian dalam
memberikan
informasi obat
secara jelas kepada
pasien/keluarga
pasien
3.4 Tujuan Gagasan Pemecahan isu: Meningkatkan pemahaman pasien terhadap penggunaan obat yang baik dan benar.
Tabel 3.1 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Pelabelan”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun Standar Melakukan Diperoleh Akuntabilitas : Dalam melakukan Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
Prosedur konsultasi dengan saran dan konsultasi dengan mentor penulis akan puskesmas Motaha
Motaha yaitu
Operasional (SPO) mentor masukan dari menjelaskan kegiatan secara terperinci yaitu
“MESRA” :
tentang pelabelan pihak terkait dan jelas (integritas). “Menyelenggarakan
Nasionalisme : Dalam melakukan pelayanan kesehatan Peningkatan Mutu dan
konsultasi dengan mentor penulis akan yang berkualitas, Aman
menggunakan bahasa Indonesia yang baik merata dan
dan benar (saling menghormati) terjangkau”
ETANA (ETIKET TEPAT GUNA) DALAM PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS MOTAHA
Tabel 3.2 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Membuat Label ETANA sesuai SPO”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat label Merancang desain Print out etiket Akuntabilitas : Dalam membuat label Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
ETANA sesuai ETANA ETANA sesuai SPO penulis akan puskesmas Motaha
Motaha yaitu
SPO membuat rancangan sebaik mungkin yaitu
“MESRA” :
sehingga mengandung informasi yang “Menyelenggarakan
meberikan pelayanan
akurat (Tanggung jawab) pelayanan kesehatan
yang berMutu,
Nasionalisme : Dalam membuat label yang berkualitas,
Responsif, dan Aman
ETANA sesuai SPO penulis akan merata dan
bagi pasien.
menerima segala saran tentang terjangkau”
rancangan yang akan dibuat (Diskusi)
Etika Publik : Dalam membuat label Dengan melakukan
ETANA sesuai SPO penulis akan tidak kegiatan pembuatan
mengintervensi profesi kesehatan label ETANA sesuai
lainnya (Sopan santun) SPO maka Pelayanan
Komitmen Mutu : Dalam membuat Informasi Obat di
label ETANA sesuai SPO penulis akan Puskesmas akan
memberikan informasi yang jelas dan menjadi maksimal dan
mudah dimengerti masyarakat berkualitas
(Efektif)
Antikorupsi : Dalam membuat label
ETANA sesuai SPO penulis akan
menggunakan fasilitas puskesmas
Tabel 3.3 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Mensosialisasikan ETANA kepada tenaga kefarmasian”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Mensosialisasikan Menyiapkan baku Print out etiket Akuntabilitas : Dalam Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
ETANA kepada standar ETANA mensosialisasikan ETANA kepada puskesmas Motaha Motaha yaitu
tenaga kefarmasian tenaga kefarmasian penulis akan yaitu “MESRA” :
memastikan materi telah tersedia “Menyelenggarakan meberikan pelayanan
(Integritas) pelayanan kesehatan
(Kepemimpinan)
Nasionalisme : Dalam melakukan
sosialisasi terkait ETANA penulis akan
Etika Publik : Dalam melakukan
sosialisasi terkait ETANA penulis akan
menjawab segala pertanyaan yang
diajukan (Pelayanan publik)
Komitmen Mutu : Dalam melakukan
sosialisasi terkait ETANA penulis akan
membawa pembaruan terkait informasi
yang didapat pasien (Inovasi)
Antikorupsi : Dalam melakukan
sosialisasi terkait ETANA penulis akan
melakukan kegiatan dengan tepat
waktu (Disiplin)
(Saling menghargai)
Etika Publik : Dalam menerapkan
ETANA pada saat pelayanan informasi
obat penulis akan melayani dengan
prinsip 3S (senyum, sapa, salam)
(Sopan santun)
Komitmen Mutu : Dalam menerapkan
ETANA pada saat pelayanan informasi
obat penulis akan melakukan double
chek pada obat sebelum diberikan
kepada pasien (Efesien)
Antikorupsi : Dalam menerapkan
Tabel 3.4 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Mengevaluasi penerapan ETANA dalam Pelayanan Informasi Obat”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi-Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Mengevaluasi Memeriksa Kelengkapan informasi Akuntabilitas : Dalam Dengan melakukan Kegiatan ini memperkuat
penerapan ETANA kelengkapan ETANA mengevaluasi penerapan kegiatan evaluasi tata nilai organisasi yaitu
dalam pelayanan informasi obat di ETANA dalam pelayanan penerapan ETANA, Komitmen, kerjasama dan
informasi obat ETANA sebelum informasi obat penulis akan maka hal ini disiplin. Puskesmas
memberikan menganalisis faktor risiko mendukung visi berkomitmen untuk
kepada pasien terjadinya kesalahan puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan
(Tanggung jawab) mewujudkan kesehatan masyarakat.
Nasionalisme : Dalam masyarakat yang
mengevaluasi penerapan sehat, mandiri dan
ETANA dalam pelayanan berbudaya dengan
informasi obat penulis akan pelayanan prima
mengoreksi kegiatan tenaga
kefarmasian (Kerjasama)
Etika Publik : Dalam
mengevaluasi penerapan
ETANA dalam pelayanan
(Tanggung Jawab)
Nasionalisme : Dalam
menganalisis penyebab
kesalahan jika ditemukan
penulis akan menggunakan
bahasa Indonesi Sesuai EYD
(Profesional)
Etika Publik : Dalam
menganalisis penyebab
kesalahan jika ditemukan
penulis akan berlaku sopan
dan jujur dalam
mengungkapkan alasan
(Sopan)
Komitmen Mutu : Dalam
menganalisis penyebab
kesalahan jika ditemukan
penulis akan memberikan
alasan penyebab yang dapat
meningkatkan perbaikan
pelayanan informasi obat
(Cermat dan Disiplin kerja)
Antikorupsi : Dalam
menganalisis penyebab
kesalahan jika ditemukan
penulis akan melakukan
proses kegiatan sesuai jadwal
(Adil dan tepat waktu).
mengidentifikasi faktor
penyebab terjadinya
kesalahan (Kejelasan)
Nasionalisme : Dalam
memperbaiki penyebab
kesalahan yang terjadi
penulis akan bekerja sama
dengan tenaga kefarmasian
lain dalam mencari
pengatasan masalah
(Kerjasama)
Etika Publik : Dalam
memperbaiki penyebab
kesalahan yang terjadi
penulis akan bersikap peduli
terhadap kesalahan-kesalahan
yang ada (Peduli)
Komitmen Mutu : Dalam
memperbaiki penyebab
kesalahan yang terjadi
penulis akan mencari solusi
yang tepat dan efisien
(Efektif dan efisien)
Antikorupsi : Dalam
memperbaiki penyebab
ANALISIS DAMPAK
- Perkiraan Hambatan : Tingkat pemahaman tenaga kefarmasian tentang pemberian informasi obat masih rendah
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak diketahui secara pasti tingkat pemahaman tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan informasi obat
- Alternatif Solusi : Memberikan kesempatan kepada tenaga kefarmasian dalam memahami pemberian informasi obat kepada pasien
Tabel 3.5 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Membuat pamflet terkait penggunaan obat secara baik dan benar dengan 2 Bahasa”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi-Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Membuat pamflet Berkoordinasi Izin pelaksanaan kegiatan Akuntabilitas : Dalam Mewujudkan Pemberian pamflet
terkait penggunaan kepada kepala dari atasan berkoordinasi kepada kepala kepuasan pasien, merupakan salah satu
obat secara baik Puskesmas tentang Puskesmas tentang media keluarga pasien upaya untuk melakukan
dan benar dengan 2 media yang akan yang akan dibuat penulis dan masyarakat inovatif yang dapat
Bahasa dibuat akan menjelaskan uraian melalui pelayanan meningkatkan mutu
kegiatan secara jelas dan yang berkualitas, pelayan Puskesmas.
masukan yang
terbaharukan
Antikorupsi : Dalam
berkoordinasi kepada kepala
Puskesmas tentang media
yang akan dibuat penulis
akan menunjukkan sikap
jujur dan kerja keras.
pancasila
Etika Publik : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan
2 bahasa penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan santun
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan
2 bahasa penulis akan
memilih layout dan konten
yang menarik
Antikorupsi : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan
2 bahasa penulis akan
memaparkan informasi secara
terbuka
Mencetak pamflet Tersedianya media informasi Akuntabilitas : Dalam
penggunaan obat penggunaan obat mencetak pamflet
penggunaan obat penulis
akan menerima masukan dan
arahan seluruh nakes
Nasionalisme : Dalam
mencetak pamflet
penggunaan obat penulis
akan mendiskusikan dengan
sejawat yang lebih
berkompeten mengenai isi
informasi (musyawarah)
Etika Publik : Dalam
mencetak pamflet
penggunaan obat penulis
akan menggunakan informasi
yang benar
Komitmen Mutu : Dalam
mencetak pamflet
penggunaan obat penulis
ANALISIS DAMPAK
- Perkiraan Hambatan : Kurangnya minat pasien untuk membaca pamflet yang diberikan
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pasien kurang mendapatkan informasi seputar cara peggunaan obat yang baik sehingga dapat menurunkan kualitas hidup
pasien
- Alternatif Solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang runut, sistematis, dan jelas (komunikasi efektif) mengenai pamflet tersebut serta
mendesain pamflet semenarik mungkin untuk dibaca.
PUSKESMAS MOTAHA
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1. Capaian Aktualisasi
Tahapan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Puskesmas Motaha Kabupaten
Konawe Selatan. Adapun capaian aktualisasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Capaian aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output Waktu Nilai Dasar Keterangan
Kegiatan Pelaksanaan
1. Menyusun a. Melakukan Diperoleh 11 Mei 2020 Akuntabilitas Terlaksana
Standar konsultasi saran dan Nasionalisme
Prosedur dengan masukan Etika publik
Operasional mentor dari pihak Komitmen
(SPO) tentang terkait mutu
pelabelan Antikorupsi
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
Tabel 4.3 Menyusun rancangan SPO pelabelan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
2. Menyusun rancangan Rumusan Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
SPO pelabelan standar SPO Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama, peduli, dan berani puskesmas Motaha Motaha yaitu
pelabelan dalam menanggung risiko atas apa yang penulis kerjakan dalam yaitu “MESRA” :
bentuk apapun “Menyelenggarakan Peningkatan Mutu
Nasionalisme : pelayanan kesehatan dan Aman
Penulis melakukan kegiatan ini untuk memberantas tindakan yang yang berkualitas,
melawan norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merata dan
merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun terjangkau”
tidak langsung
Etika Publik : Dengan menyusun
Dalam menyusun rancangan SPO pelabelan, penulis SPO maka akan
mengaktualisasikan nilai taat perintah pimpinan, sehingga setiap meningkatkan
saran dan masukan tentang SPO pelabelan penulis menerimanya. pemahaman dan
Komitmen Mutu : kompetensi tenaga
Tabel. 4.4 Mengusulkan rancangan SPO pada Kepala Puskesmas yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Tabel 4.5 Menyusun penyempurnaan SPO pelabelan yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
4. Menyusun SPO Pelabelan Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
penyempurnaan SPO yang telah Dalam menyusun penyempurnaan SPO pelabelan, penulis puskesmas Motaha Motaha yaitu
pelabelan disahkan berkoordinasi dengan kepala Puskesmas untuk menetapkan SPO yaitu “MESRA” :
pelabelan yang telah penulis sempurnakan, serta penulis “Menyelenggarakan Peningkatan Mutu
bertanggung jawab atas SPO tersebut. pelayanan kesehatan dan Aman
Nasionalisme : yang berkualitas,
Dalam menyusun penyempurnaan SPO pelabelan, penulis merata dan
Antikorupsi :
Dalam menyusun penyempurnaan SPO pelabelan, penulis
mengaktualisasikan nilai peduli dan kerja keras hingga SPO
pelabelan dapat disahkan.
Analisa Dampak :
a. Dampak Positif
Pembuatan SPO pelabelan merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien, profesionalitas, akuntabilitas, dan kepastian
hukum. Membuat SPO pelabelan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian sehingga dapat meningkatkan pelayanan informasi
obat kepada pasien dan tenaga kesehatan lain.
b. Dampak Negatif :
Jika tidak ada Standar Prosedur Operasional yang menjadi acuan bagi tenaga kefarmasian di Puskesmas Motaha maka informasi obat yang didapatkan
pasien atau tenaga kesehatan lain akan kurang atau tidak jelas sehingga pengobatan pasien tidak efektif yang akan berpengaruh pada mutu kualitas
pelayanan.
Permasalahan yang dihadapi :
Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana kegiatan Pembuatan SPO pelabelan
Solusi pemecahan masalah :
Pemberian penjelasan akan manfaat yang akan diperoleh dalam pembuatan SPO pelabelan dan jika disahkan maka akan menjadi sumber acuan
pelayanan informasi obat dan akan meningkatkan pelayanan publik serta kepuasan pasien.
4.1.2 Kegiatan 2 “Membuat Label ETANA Sesuai SPO”
Tabel 4.6 Merancang desain ETANA yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1. Merancang desain Print out etiket Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
ETANA sesuai SPO Dalam merancang desain ETANA sesuai SPO, penulis mencari puskesmas Motaha Motaha yaitu
sumber referensi terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan yaitu “MESRA” :
Nasionalisme : “Menyelenggarakan memberikan
Dalam merancang desain ETANA sesuai SPO, penulis meminta pelayanan kesehatan pelayanan yang
bantuan tenaga kefarmasian lain untuk saling diskusi dan kerja yang berkualitas, berMutu,
sama agar menciptakan desain yang informatif dan mudah merata dan Responsif, dan
Antikorupsi :
Dalam merancang desain ETANA sesuai SPO, penulis
membutuhkan kerja keras, teliti, dan cermat demi rampungnya
deisgn yang penulis buat.
Tabel 4.7 Melakukan konsultasi desain ETANA kepada kepala Puskesmas yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Tabel 4.8 Menyusun penyempurnaan ETANA yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
tenaga kefarmasian lain untuk andil dalam kegiatan ini. Hal ini label ETANA sesuai
merupakan salah bentuk sikap peduli penulis. SPO maka Pelayanan
Komitmen Mutu : Informasi Obat di
Dalam menyusun penyempurnaan ETANA, penulis menerapkan Puskesmas akan
nilai efektif dan efisien hal ini ditunjukkan dengan informasi yang menjadi maksimal dan
tercantum dalam ETANA sangat detail dan terperinci sehingga berkualitas
memudahkan masyarakat dalam menggunakan obat
Antikorupsi :
Dalam menyusun penyempurnaan ETANA, penulis
1. Menyiapkan baku Print out etiket Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
standar ETANA Dalam menyiapkan baku standar ETANA, penulis mencari puskesmas Motaha Motaha yaitu
sumber yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung yaitu “MESRA” :
jawabkan “Menyelenggarakan meberikan pelayanan
Nasionalisme : pelayanan kesehatan yang berMutu,
Dalam menyiapkan baku standar ETANA, penulis menerapkan yang berkualitas, Responsif, dan
nilai musyawarah dalam pembuatan ETANA merata dan Aman bagi pasien..
Etika Publik : terjangkau”
Dalam menyiapkan baku standar ETANA, penulis tidak
mengintervensi tenaga kesehatan yang lain. Hal ini mencerminkan Dengan melakukan
sikap sopan santun kegiatan sosialisasi
Komitmen Mutu : ETANA kepada tenaga
Dalam menyiapkan baku standar ETANA, penulis berpegang kefarmasian maka akan
Tabel 4.10 Melakukan sosialisasi terkait ETANA yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2020
Kontribusi
Kontirbusi terhadap
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
2. Melakukan Terdapatnya Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
sosialisasi terkait bukti foto dan Dalam melakukan sosialisasi terkait ETANA, penulis menerapkan puskesmas Motaha
Motaha yaitu
yaitu
ETANA daftar hadir nilai kepemimpinan yang dilakukan dengan penuh ketegasan dan “MESRA” :
“Menyelenggarakan
kegiatan cakap sehingga dalam penyampaian materi memberikan antusias pelayanan kesehatan meberikan pelayanan
yang berkualitas,
sosialisasi yang tinggi bagi para peserta. yang berMutu,
merata dan
Nasionalisme : terjangkau”
Responsif, dan
Dalam melakukan sosialisasi terkait ETANA, penulis Dengan melakukan Aman bagi pasien..
mengaktualisasikan nilai diskriminatif yaitu dengan cara tidak kegiatan sosialisasi
membeda-bedakan suku atau agama peserta. ETANA kepada tenaga
Etika Publik : kefarmasian
Dalam melakukan sosialisasi terkait ETANA, penulis menjunjung maka akan
tinggi etika luhur dengan menyampaikan isi materi secara sopan meningkatkan
Tabel 4.11 Menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2020
Kontribusi
Kontirbusi terhadap
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
3. Menerapkan ETANA Terlaksananya Akuntabilitas : Salah satu misi Tata nilai Puskesmas
puskesmas Motaha Motaha yaitu
pada saat pelayanan pelayanan Dalam menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat,
yaitu
informasi obat informasi obat penulis bertanggung jawab atas semua kegiatan pelayanan “Menyelenggarakan “MESRA” :
menggunakan informasi obat yang dilakukan tenaga farmasi dilingkungan pelayanan kesehatan meberikan pelayanan
yang berkualitas,
ETANA Puskesmas. merata dan yang berMutu,
Nasionalisme : terjangkau” Responsif, dan
Dalam menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat, Dengan melakukan Aman bagi pasien..
penulis tidak membeda-bedakan pasien satu dan yang lain kegiatan sosialisasi
dalam mendapatkan informasi obat yang akan mereka gunakan. ETANA kepada
Penulis juga menggunakan bahasa daerah jika terdapat pasien tenaga kefarmasian
yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. maka akan
Etika Publik : meningkatkan
Dalam menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat, kompetensi tenaga
penulis bersikap sopan, ramah, dan murah senyum pada semua kefarmasian dalam
pasien. memberikan pelayanan
Komitmen Mutu : informasi obat
Dalam menerapkan ETANA pada saat pelayanan informasi obat,
penulis mengecek kembali informasi penggunaan obat pasien
Analisa Dampak :
a. Dampak Positif
Salah satu prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah akuntabel. Akuntabel dalam pelayanan publik diartikan
sebagai semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka. Pertanggung jawaban tersebut tidak
hanya bersifat formal kepada pimpinan tetapi yang lebih penting dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka oleh masyarakat luas. Adanya
penerapan ETANA di Puskesmas Motaha menjadikan pelayanan kesehatan di Puskesmas meningkat, informasi yang diberikan juga harus akurat agar
tidak terjadi salah kaprah oleh masyarakat yang menggunakan obat, sehingga apoteker sebagai salah satu tenaga kefarmasian bertanggung jawab
penuh atas semua informasi obat yang didapatkan oleh pasien Puskesmas Motaha.
b. Dampak Negatif :
Jika sosialisasi ETANA tidak dilakukan pada tenaga kefarmasian dapat mengakibatkan kurang kompeten tenaga farmasi dalam memberikan pelayanan
obat kepada pasien.
Permasalahan yang dihadapi :
Adanya beberapa tenaga kefarmasian yang berhalangan hadir dikarenakan bertepatan dengan pergantian shift jaga di apotek
Solusi pemecahan masalah :
Melakukan pendekatan personal kepada tenaga kefarmasian yang berhalangan hadir serta menjelaskan tentang ETANA yang akan diterapkan di
Puskesmas Motaha
Komitmen Mutu :
Dalam memeriksa informasi obat di ETANA sebelum diberikan
kepada pasien, penulis melakukan dengan teliti agar terjadinya
kesalahan dapat diminimalisir.
Antikorupsi :
Dalam memeriksa informasi obat di ETANA sebelum diberikan
kepada pasien, penulis memanfaatkan waktu sebaik mungkin
agar pasien tidak menunggu terlau lama obat yang akan mereka
gunakan.
Tabel 4.13 Menganalisis penyebab kesalahan jika ditemukan yang dilaksanan pada tanggal 18 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
No. Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Dalam menganalisis penyebab kesalahan jika ditemukan, penulis dengan pelayanan masyarakat
berlaku sopan dan jujur dalam mengungkapkan alasan prima
Komitmen Mutu :
Dalam menganalisis penyebab kesalahan jika ditemukan, penulis
memberikan solusi yang tepat dan jitu sehingga dapat
meningkatkan perbaikan pelayanan informasi obat di Puskesmas
Motaha
Antikorupsi :
Dalam menganalisis penyebab kesalahan jika ditemukan penulis
akan melakukan proses kegiatan sesuai jadwal. Dalam hal ini
penulis mengaktualisasikan nilai adil dan tepat waktu
Tabel 4.14 Memperbaiki kesalahan yang terjadi yang dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
bekerja sama dengan tenaga kefarmasian lain dalam mencari mewujudkan berkomitmen untuk
pengatasan masalah masyarakat yang sehat, meningkatkan
Etika Publik : mandiri dan berbudaya pelayanan kesehatan
Dalam memperbaiki penyebab kesalahan yang terjadi penulis dengan pelayanan masyarakat
bersikap peduli terhadap kesalahan-kesalahan yang ada prima
Komitmen Mutu :
Dalam memperbaiki penyebab kesalahan yang terjadi, penulis
mencari solusi yang tepat dan efisien
Antikorupsi :
Dalam memperbaiki penyebab kesalahan yang terjadi penulis
bersikap jujur dalam melaporkan atau mendokumentasikan
kesalahan tersebut.
Analisa Dampak :
a. Dampak Positif
Pelaksanaan evaluasi ETANA dalam pelayanan informasi obat merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien,
profesionalitas, akuntabilitas. Evaluasi ini juga merupakan metode untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan tentang
sosialisasi dan pengenalan ETANA
b. Dampak Negatif :
Jika tidak dilakukan kegiatan evaluasi kegiatan penerapan ETANA dalam pelayanan informasi obat maka tidak akan diketahui tingkat pemahaman
tenaga kefarmasian tentang pelayanan informasi obat yang baik kepada pasien
Permasalahan yang dihadapi :
Adanya tenaga kefarmasian yang belum memahami proses pelayanan informasi obat menggunakan ETANA, selain itu petugas kesehatan yang bekerja
di Pelayanan Informasi Obat bukan hanya tenaga kefarmasian melainkan tenaga kesehatan lain yaitu bidan dan perawat sehingga mereka masih belum
memahami informasi yang akan diberikan kepada pasien.
Solusi pemecahan masalah :
Membuat daftar obat beserta kegunaan, aturan pakai, serta informasi lain yang harus diketahui petugas kesehatan yang bekerja di apotek Puskesmas
Motaha. Daftar obat tersebut kemudian ditempelkan di meja pelayanan obat, sehingga memudahkan petugas kesehatan baik farmasi maupun non
farmasi dalam menuliskan informasi yang dibutuhkan pasien.
4.1.5 Kegiatan 5 “Membuat Pamflet Terkait Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar dengan 2 Bahasa”
Tabel 4.15 Berkoodinasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang akan dibuat yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
yang akan dibuat, penulis mendengarkan segala masukan dan pelayanan informasi
arahan yang diberikan. obat 2 Bahasa
Komitmen Mutu : diharapkan pasien lebih
Dalam berkoordinasi kepada kepala Puskesmas tentang media cerdas menggunakan
yang akan dibuat penulis memilih ide-ide dan masukan yang obat, informasi tersebut
terbaharukan ditujukan kepada
Antikorupsi : semua pasien yang
Dalam berkoordinasi kepada kepala Puskesmas tentang media dapat berbahasa
yang akan dibuat, penulis menunjukkan sikap jujur dan kerja Indonesia dengan baik
keras. maupun yang hanya
mengetahui bahasa
daerah saja
Tabel 4.16 Menyusun materi pamflet tentang penggunaan obat secara baik dan benar dengan 2 Bahasa yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Tabel 4.17 Mencetak pamflet penggunaan obat yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2020
Kontirbusi terhadap Kontribusi
No. Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Pencapaian Nilai-
Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Analisa Dampak :
a. Dampak Positif
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik. Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang teribat sebagai
contoh yang berhubungan dengan kegiatan ini adalah joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan kelembagaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama. Penggunaan obat secara baik dan benar dengan menggunakan media berupa pamflet dengan
2 Bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Tolaki melibatkan kerjasama berbagai petugas baik dokter, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain
di Puskesmas juga melibatkan Tokoh Adat daerah setempat. Tujuan kegiatan ini dilakukan agar apoteker selaku tenaga kefarmasian di Pelayanan
Kesehatan ikut mencanangkan program pemerintah tentang Masyarakat Cerdas dalam menggunakan Obat, dengan memberikan informasi yang
edukatif kepada masyarakat yang bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia tetapi juga menggunakan Bahasa Daerah, agar seluruh masyarakat
yang berkunjung ke Puskesmas Motaha memperoleh informasi tersebut.
b. Dampak Negatif :
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, masyarakat akan kurang mendapatkan informasi tentang obat yang akan mereka gunakan.
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
b. Perlunya kematangan ide dan pemahaman dalam kegiatan yang dirancang sehingga
keraguan dari sejawat terkait SPO pelabelan tidak terjadi;
c. Adanya kerja sama dengan rekan kerja sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan
kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien;
d. Tersedianya sarana dan prasarana keperluan kegiatan yang dilakukan.
PUSKESMAS MOTAHA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Etana (Etiket Tepat Guna)
dalam Peningkatan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas Motaha Kabupaten Konawe
Selatan” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu, Antikorupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik
kesimpulan antara lain :
1. Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan antikorupsi (ANEKA) dan kedudukan serta peran ASN dalam
pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Apoteker Ahli Pertama di Puskesmas
Motaha dalam pelaksanaan tiap tahapan kegiatan. Rancangan kegiatan yang penulis
ajukan dapat terlaksana dengan baik, juga membawa dampak positif dan dapat
diterima oleh seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Motaha.
2. Terwujudnya peningkatan kompetensi tenaga kefarmasian dalam memberikan
pelayanan informasi obat kepada pasien di wilayah kerja Puskesmas Motaha setelah
dilakukan : kegiatan penyusunan SPO pelabelan, pembuatan ETANA, pelaksanaan
sosialisasi ETANA kepada tenaga kefarmasian, penerapan ETANA saat pelayanan
informasi obat, evaluasi kegiatan, serta pelayanan informasi obat menggunakan
pamflet 2 Bahasa. Adanya SPO pelabelan serta informasi penggunaan obat dengan 2
Bahasa sangat membantu para tenaga kefarmasian dalam melakukan pelayanan
informasi obat di Puskesmas, juga memudahkan pasien dalam menggunakan obat
ketika pulang ke rumah tanpa didampingi oleh tenaga kefarmasian. Beberapa kendala
terjadi saat kegiatan dilaksanakan, tetapi semua kendala tersebut berhasil dilewati
oleh penulis dengan memberikan solusi yang baik tanpa merugikan pihak manapun.
PUSKESMAS MOTAHA
2. Penerapan ETANA dalam proses pelayanan informasi obat akan dilakukan secara
terus menerus untuk mengasah kompetensi tenaga kefarmasian dalam memberikan
pelayanan yang maksimal
3. Sosialisasi ETANA juga akan dilakukan kepada tenaga kesehatan lain seperti
perawat dan bidan agar tenaga kesehatan lain dapat menjelaskan cara pakai obat
yang baik dan benar kepada pasien yang dirawat di Puskesmas Motaha.
4. Informasi penggunaan obat dengan 2 Bahasa akan terus dikembangan dalam bentuk
lain seperti leaflet, poster, dan video informatif guna menambah pemahaman
masyarakat tentang obat-obatan.
5.3 Saran
Pelaksanaan aktualisasi “Etana (Etiket Tepat Guna) dalam Peningkatan Pelayanan
Informasi Obat di Puskesmas Motaha Kabupaten Konawe Selatan” dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN, maka langkah peningkatan kompetensi berupa pembuatan SPO
Pelabelan dan diadakan sosialisasi kepada tenaga kefarmasian yang selanjutnya langsung
diterapakan pada saat pelayanan informasi obat bukan hanya bermanfaat saat proses
penyelesaian kegiatan aktualisasi tetapi dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang
panjang karena melihat manfaat yang akan diperoleh oleh Puskesmas Motaha pada masa
kini dan masa yang akan datang.
PUSKESMAS MOTAHA
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017.Whole of Goverment: Modul Diklat
PrajabatanGolongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015.Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Pemenkes RI. 2014. PMK Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Jakarta
Permenkes No.74 tahn 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Jakarta
Permenkes Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional
Umum Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
PUSKESMAS MOTAHA
MATRIKS HABITUASI
Nilai Indikator Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 Total
Dasar Nilai
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Akuntabilitas Tanggung Jawab 13
Kerjasama 1
Kepemimpinan 1
Nasionalisme Diskusi 3
Peduli 1
Menggunakan Bahasa 3
yang baik
Kerjasama 2
Tidak membeda- 3
bedakan
Cinta tanah air 2
Musyawarah 2
Menghargai 2
Koordinasi 1
Etika Publik Komunikasi 1
Taat perintah 1
Sopan 7
Saling menghargai 1
Peduli 2
Ramah 1
Murah Senyum 1
Jujur 2
Komitmen mutu Kreatif 1
Inovasi 3
Tepat 2
Sesuai prosedur 3
Efektif 3
Efisien 5
Mutu 2
Antikorupsi Peduli 1
Sesuai standar 1
Tepat sasaran 1
Kerjasama 2
Kerja keras 4
Jujur 5
Teliti 4
Mandiri 1
Tepat waktu 2
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
LAMPIRAN
PUSKESMAS MOTAHA
KEGIATAN 1
“MENYUSUN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) TENTANG
PELABELAN”
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
KEGIATAN 2
“MEMBUAT LABEL ETANA SESUAI SPO”
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
(a)
(b)
Gambar 2.10 ETANA (Etiket Tepat Guna) yang disetujui oleh Kepala Puskesmas
dan Keppala Unit Pelayanan (a) Etiket dalam (b) Etiket luar
PUSKESMAS MOTAHA
KEGIATAN 3
“MENSOSIALISASIKAN ETANA KEPADA TENAGA KEFARMASIAN”
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
KEGIATAN 4
“MENGEVALUASI PENERAPAN ETANA DALAM PELAY ANAN INFORMASI
OBAT”
PUSKESMAS MOTAHA
Gambar 2.17 Membuat daftar obat serta informasi penting tentang obat yang akan
diberikan kepada pasien
PUSKESMAS MOTAHA
KEGIATAN 5
“MEMBUAT PAM FLET TERKAIT PENGGUNAAN OBATT YANG BAIK DAN
BENAR DENGAN 2 BAHASA”
Gambar 2.18 Berkoordinasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang akan
dibuat
PUSKESMAS MOTAHA
PUSKESMAS MOTAHA
Gambar 2.19 Bertemu dengan Kepala adat setempat dalam pengartian pamflet ke
bahasa Daerah
PUSKESMAS MOTAHA