Anda di halaman 1dari 4

1.

Olahraga atletik masuk ke Negara Indonesia melalui Negara Belanda saat Negara Belanda menjajah
Negara Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad. Tentu saja, pada saat itu olahraga atletik belum dapat
dikenal oleh rakyat Indonesia secara keseluruhan. Karena, tidak semua rakyat Indonesia bersekolah dan
diizinkan untuk mengikuti berbagai kegiatan dengan intensitas besar seperti olimpiade.Saat Negara
Indonesia masih dijajah oleh Negara Belanda, diketahui Negara Belanda sudah terlebih dahulu
mendirikan sebuah organisasi yang menaungi olahraga atletik yang ada di Negara Indonesia. Organisasi
atletik yang didirikan oleh Negara Belanda tersebut dikenal dengan singkatan NIAU (Nederlands Indische
Athletiek Unie). Organisasi tersebut diketahui telah ikut serta dalam berbagai jenis olimpiade dengan
cabang olahraga yang sudah ditetapkan oleh organisasi pusar seluruh dunia.Selanjutnya muncul sebuah
ide usaha untuk membuat cabang organisasi tersebut di beberapa kota besar di Indonesia. Akhirnya
usaha tersebut membuahkan hasil dan dibangunlah beberapa cabang organisasi di kota besar, seperti
Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Solo, Kota Jogjakarta, dan juga Kota
Medan. Peluasan cabang organisasi direalisasikan dengan dibangnnya beberapa sekolah dan tempat
yang berguna untuk kegiatan kemiliteran.Pada sekitar tahun 1942 hingga tahun 1945, tepatnya saat
masa penjajahan jatuh ditangan Negara Jepang, cabang olahraga atletik berkembang pesat-pesatnya,
perkembangan ini diawali dari siaran yang ada di Radio Taiso yang membuat seluruh pelajar Indonesia
mula mengetahui cabang olahraga apa saja yang akan dilombakan, dilanjut dengan melatih kemampuan
dari berbagai jenis olahraga atletik serta senam.Olahraga atletik mendapat respon yang sangat baik dari
Negara Indonesia tepat saat masa penjajahan oleh Negara Jepang. Pada saat itu, banyak sekali
perlombaan yang diadakan, mulai dari lomba lari, lomba lompat tinggi, dan berbagai jenis cabang atletik
lainnya pun juga dilombakan.perlombaan tersebut paling banyak diadakan di sekolah, lalu antar kota,
hingga ke tahap yang lebih tinggi. Budaya lomba tersebut masih dilaksanakan hingga saat ini

2. •Posisi Kepala yang Keliru. .

•Terlalu Condong ke Depan atau Ke Belakang.

•Mengayunkan Lengan dengan Benar.

•Postur "Duduk" Saat Berlari.

•Mengangkat Lutut dengan Rendah.

3. •Tim menjatuhkan tongkat estafet.

•Ada passing tongkat yang kurang atau tidak tepat.

•Salah ketika start.

•Menyalip tim lawan dengan cara tidak benar.

•Mencegah tim lawan untuk lewat.

•Sengaja menghalangi dan mengganggu tim lawan.


4. Tata cara langkah kaki dalam melempar lembing merupakan bagian krusial dalam teknik yang dapat
mempengaruhi jarak dan akurasi lemparan. Berikut adalah tata cara langkah kaki dalam melempar
lembing:

1. **Posisi Awal:**

- Berdiri tegak dengan kaki selebar bahu.

- Pastikan berat badan merata di kedua kaki untuk stabilitas.

2. **Penentuan Kaki Dominan:**

- Identifikasi kaki yang dominan, yang akan menjadi kaki yang berada di belakang saat melempar.

3. **Langkah Awal:**

- Ambil langkah maju dengan kaki yang berlawanan dengan tangan yang memegang lembing.

- Pastikan langkah ini tidak terlalu besar untuk menjaga keseimbangan.

4. **Rotasi Panggul:**

- Putar panggul Anda searah jarum jam (jika tangan kanan dominan) atau berlawanan jarum jam (jika
tangan kiri dominan).

- Rotasi panggul memberikan tenaga tambahan pada lemparan.

5. **Ayunkan Lengan:**

- Ayunkan lengan ke belakang dan pastikan siku tetap sedikit ditekuk.

- Pergerakan lengan ini membangun momentum untuk lemparan.

6. **Lepaskan Lembing:**

- Ketika lengan mencapai titik tertinggi, lepaskan lembing dengan melepaskan pegangan tangan secara
cepat dan tepat.

7. **Langkah Berlanjut:**

- Setelah melempar, lanjutkan dengan langkah maju untuk meningkatkan jarak dan stabilitas.

- Pindahkan berat badan ke kaki yang maju.

8. **Perbaikan Teknik:**
- Perhatikan setiap langkah dan perbaiki teknik Anda dengan mempraktikkan gerakan yang benar.

- Rekam dan evaluasi lemparan Anda untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

9. **Praktik Konsisten:**

- Lakukan latihan rutin untuk meningkatkan kekuatan dan keterampilan teknis Anda.

- Dapatkan umpan balik dari pelatih atau ahli lempar lembing untuk perbaikan lebih lanjut.

Ingatlah bahwa tata cara ini dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi individu dan jenis lembing yang
digunakan. Penting untuk berkonsultasi dengan pelatih atau ahli lempar lembing untuk mendapatkan
bimbingan yang tepat sesuai dengan kondisi fisik dan kemampuan teknis Anda.

5. Dalam melaksanakan lempar lembing, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi. Berikut
adalah beberapa kesalahan yang perlu diperbaiki:

1. Teknik lempar yang tidak benar: Salah satu kesalahan umum adalah teknik lempar yang tidak benar.
Hal ini dapat meliputi posisi tubuh yang tidak tepat, gerakan lengan yang tidak koordinatif, atau
kurangnya penggunaan tenaga dari seluruh tubuh. Untuk memperbaiki hal ini, penting untuk
mempelajari teknik lempar yang benar dan berlatih secara konsisten untuk meningkatkan koordinasi
dan kekuatan tubuh.

2. Posisi kaki yang tidak stabil: Posisi kaki yang tidak stabil saat lempar lembing dapat mengurangi
kekuatan dan akurasi lemparan. Posisi kaki yang benar adalah dengan kaki yang sedikit terbuka, satu
kaki sedikit di depan yang lain, dan berat tubuh yang merata di kedua kaki. Dengan posisi kaki yang
stabil, Anda dapat menghasilkan tenaga yang lebih baik dan menjaga keseimbangan saat melempar.

3. Kurangnya rotasi tubuh: Rotasi tubuh yang kurang saat melempar lembing dapat mengurangi jarak
dan akurasi lemparan. Penting untuk menggerakkan tubuh dengan energi yang cukup dan menghasilkan
rotasi yang kuat saat melempar. Ini melibatkan penggunaan otot inti dan koordinasi yang baik antara
tubuh bagian atas dan bawah.

4. Kurangnya latihan dan kekuatan: Salah satu faktor penting dalam lempar lembing adalah kekuatan
fisik. Kurangnya latihan dan kekuatan dapat menghambat kemampuan Anda dalam melempar dengan
jarak dan akurasi yang baik. Penting untuk melibatkan latihan kekuatan dan latihan khusus untuk
meningkatkan kekuatan otot yang terlibat dalam lempar lembing.

5. Kurangnya konsistensi dan pengulangan: Konsistensi dan pengulangan adalah kunci dalam
meningkatkan keterampilan lempar lembing. Penting untuk melatih lempar lembing secara teratur dan
mengulangi gerakan yang benar secara konsisten. Dengan latihan yang konsisten, Anda dapat
memperbaiki teknik dan meningkatkan kekuatan serta akurasi lemparan.

Anda mungkin juga menyukai