BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selalu membawa dampak bagi
manusia khususnya dalam kehidupan, baik dampak positif seperti perbaikan kualitas hidup
maupun negative seperti krisis moral dan turunnya nilai-nilai kemanusiaan. Pengembangan
serta alih pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan manusia terjadi melalui
pendidikan. Oleh karena itu, melalui pendidikan pula dampak-dampak negative
perkembangan jaman dapat dicegah dan diatasi. Dalam hal ini posisi guru menjadi sangat
vatal dalam pengembangan kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kualifikasi guru harus selalu ditingkatkan sebagai upaya untuk
meningkatkan generasi mendatang yang lebih baik.
Peningkatan kualifikasi guru sangatlah penting mengingat profesi mengajar
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Mengajar merupakan pekerjaan professional yang
membutuhkan kehlian khusus dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Dalam mengajar
terkandung kemampuan menganalisis kebutuhan siswa. Pengambilan
keputusan,perencanaan,pelaksanaan,mengevaluasi serta merevisi pembelajaran berikutnya
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal tersebut karena masa depan
perkembangan dan perilaku peserta didik sangat ditentukan dari apa yang mereka pelajari
oleh karena itu seorang guru harus dapat mempertanggung jawabkan setiap keputusannya
secara ilmiah, moral serta professional dalam memberikan pembelajaran
Guru yang baik adalah guru yang selalu mau belajar dari setiap apa yang telah
dilakukannya, guru mau melihat dan mengakui kekuatan dan kelemahannya dalam
pembelajaran, guru yang meu belajar dari apa yang membuatnya kuat dan lemah dalam
mengajar siswa, guru yang senang berdialog dengan diri sendiri serta siswa dan bersedia
menerima
masukan saran sertapendapat orang lain maupun dari siswa, serta guru bersedia
belajar dari pengalaman dan bersedia mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dan
dilakukan sebelumnya untuk perbaikan ke depan. Suatu pekerjaan yang sangat tidak mudah
mencari kekuatan/kelebihan maupun kelemahan diri sendiri dalam merencanakan maupun
dalam melaksanakan pembelajaran.
Bermula berdasarkan dari latar belakang permasalahan di atas, maka dalam upaya
meningkatkan kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara
2
4. Karakteristik Siswa
Keadaan siswa SDN Kalijaya 08 sangat beranekaragam baik itu dilihat dari segi
sosial ekonomi, agama, latar belakang keluarga, pendidikan keluarga maupun lainnya.
Dengan beranekaragam itulah, maka pola interaksi anak di sekolah berlangsung cukup
bervariasi.
Pada umumnya siswa mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan di sekolah
tersebut meliputi kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Berikut ini adalah keadaan
murid SDN Kalijaya 08 adalah sebagai berikut:
4
197208062000122001
Hj. YATI HARYATI, S.Pd
2 VI/A PNS Guru B. Studi Kelas VI A
196610092002122001
NUNUY NURCHOLIDAH, S.Ag Kelas VI
3 VI/B PNS Guru Kelas
197604262008012003 B
SUPRIYATI, S.Pd
4 II/A PNS Guru Kelas Kelas II A
196608272006042006
HURMAH, S.Pd Kelas I
5 I/A&B PNS Guru Kelas
197808132007012006 A&B
6 BUDI PRASETIYO, S.Pd III/A GTT/Honorer Guru B. Studi Kelas III A
REGITA NURUL FITRI, S.Pd
7 IV/A GTT/Honorer Guru Kelas Kelas IV A
2014, melanjutkan ke SMPN 1 Cibitung Lulus Tahun 2017 Kab,Bekasi. melanjutkan SMK
BAB II
PELAKSANAAN PKM
2. Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas mengajar yang
dimiliki agar lebih baik dikemudian hari;
5. Manfaat proses pemberian umpan balik yang diberikan oleh Supervisor 1 maupun
Supervisor 2 dapat memberikan masukan pada diri kita sebagai guru dalam
meningkatkan kekuatan yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan
yang ada agar menjadi baik atau paling tidak berkurang.
9
BAB III
ULASAN PRAKTIK MENGAJAR DALAM PKM Secara umum
Berbeda dalam praktek mata pelajaran eksakta, hal unik yang ditemukan pada mata
pelajaran non eksakta lebih bervariasi. Selama proses pembelajaran penggunaan metode
diskusi berkelompok mahasiswa mengalami kesulitan karena suasana menjadi gaduh akibat
sebagian siswa tidak aktif berdiskusi.
Reaksi siswa terhadap proses pembelajaran dalam mata pelajaran non eksakta salah
satu diantaranya yaitu ketika siswa terlihat bosan dan tiadak aktif menanggapi materi atau
bahan ajar. Hal itu disadari oleh mahasiswa karena kurangnya media pembelajaran yang
seharusnya ditampilkan.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
1. Mempersiapkan rencana pembelajran dengan menganalisis karakteristik dan
kebutuhan belajar siswa.
2. Menyusun recana pembelajaran bidang studi tertentu yang mengacu pada kurikulum
yang berlaku, dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan keilmuan bidang
studi serta pengalaman yang sesuai dengan jenjang persekolahan tempatnya bertugas.
3. Melakukan pembelajaran, termasuk menilai prosesdan hasil belajar siswa, dengan
mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusunya (merancang, melaksanakan
dan melakukan penilaian belajar siswa).
4. Melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan dan kekuatan pembelajaran yang
dilakukan.
5. Memperbaiki pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan dalam
pembelajaran sebelumnya.
6. Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran yang dilakukan
berdasarkan keilmuan pendidikan di SD.
B. Rekomdasi
Secara garis besar hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebaiknya :
1. Guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran agar pencapaian penguasaanmateri
pelajaran lebih baik lagi.
2. Penerapan metode yang digunakan harus bervariasi, sehingga akan memotivasi
siswalebih aktif lagi dalam pembelajaran di kelas.
3. Siswa yang kurang dalam belajar, harus banyak berlatih dan diberi bimbingan khusus
sehingga dapat mengejar kekurangan
11
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23, 24 Tahun 2006 BSNP Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.http://www.puskur.net/index.php?
menu=profile&pro=148&iduser=5
PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
Sadjana, Nana, (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido
Offset.
Tim FKIP UT. (2007). Panduan PKM PGSD. Jakarta: Karunika.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1)
dan (2).
LAMPIRAN-LAMPIRAN