Anda di halaman 1dari 3

Tahapan intervensi komunitas:

1. Persiapan
PT. PG dan Agrie Conservation
2. Assessment
3. Perencanaan alternatif program
Desain perencanaan program yang dibentuk oleh Agrie Conservation
4. Formulasi rencana aksi
Pihak agrie membaha hasil lalu didiskusikan di balai desa dengan kades dan
kelompok nelayan
5. Implementasi

Fokus 2018: kajian baseline dan rehabilitasi

Periode 1 2018:

- FGD
- Pembentukan/penguatan kelembagaan: 24 mei 2018 studi banding
- Ecological mangrove restoration
- Hibah fasilitas pendukung
- Masterplan dan kajian baseline ekologi-sosial-ekonomi
Periode 2 2018:

- 23 desember kerja bakti pembersihan lokasi


- Pembangunan fasilitas
2019: pengembangan ekowisata

2020: optimalisasi potensi desa

- Monitoring vegetasi mangrove


Maret – desember 2021: penciptaan nilai tambah

- Forum monitoring program


- Training pengelolaan hygiene dan sanitasi: 26 september 2021 pelatihan
hospitality dan pembuatan menu khas ekowisata mangrove kali lamong
- 7 agustus Upgrading karang taruna melalui fotografi dan digital marketing
- Pembentukan dan legalitas pokdarwis
- Pembangunan aula kayu, peta infografis, penambahan boardwalk, area bermain
- Monitoring keaneka ragaman hayati: 5-6 september
- Pembangunan pusat kuliner
2022: exit strategy: icon wisata wilayah gresik kota

16 oktober 2022 pasar kerang

6. Evaluasi program dan hasil


7. Terminasi
Diskusi tidak resmi

Bagaimana bentuk ketergantungan masyarakat untuk keberlanjutan program


ekowisata?

Bentuk ketergantungan:

1. Karakter masyarakat yang bergantung


2. Kesadaran dan kepedulian masyarakat rendah terlebih ketika mengharapkan
tenaga atau bantuan sukarelawan mereka
3. Masyarakat yang mengharap ketika ada kegiatan karena kegiatan PG biasanya
mendapatkan uang.
4. Gagalnya kepala desa memberdayakan perangkat dan masyarakat. Karena
masyarakat kalau kerja bakti menunggu kepala desa turun tangan baru mereka
gerak. Kemudian dr hasil observasi peneliti, jam di balai desa tidak akan diganti
oleh inisiatif perangkat kecuali kepala desa sudah memerintahkan 1 perangkat
untuk mengganti. Kertas penting di meja balai desa tidak disimpan dengan baik
oleh perangkat kecuali kepala desa menyuruh.
5. Adanya masalah internal salah satunya mengenai PILKADES antara desa dan
pokdarwis yang menghambat kegiatan dan pengembangan.
6. Bantuan pengajuan proposal ke pabrik sebelah (gloster, Nankai, haswin)
merupakan Langkah kepala desa terkait perbaikan sarana prasarana ekowisata
yang mulai rusak. Hal ini diinisiasi karena status tanah ekowisata merupakan
kewenanagn BWS atau tnah konservasi bukan milik desa. kepala desa tidak
disalahkan dalam penggunaan uang ketika dimintai pertanggung jawaban
pengadaan uang. Kemudian juga kebutuhan desa masih banyak yang butuh uang.
7. PT. Petrokimia Gresik tidak mau ada brand lain masuk. Artinya boleh ada pihak
luar yang membantu tetapi tidak boleh mencantumkan brandnya. Jadi
sebenanrnya banyak organisasi, komunitas yang mebantu tetapi terhambat
dengan ketentuan PT. Petrokimia
8. Tahapannya intervensi komunitas tidak diimplementasikan semuanya. Contohnya
evaluasi program hanya diomongan saja tetapi tidak membenahi apa yang
menjadi penghambat karena konsultan juga terkendala dengan masalah internal
desa-pokdarwis yang bukan ranahnya dan sudah berimbas ke mana-mana. Karena
fatal ketika program belum benah dan di eveluasi hanya disampaikan saja.

Anda mungkin juga menyukai