1. Identifikasi dan jelaskan prosedur yang harus diikuti oleh nakhoda kapal saat tiba atau
berangkat dari pelabuhan berdasarkan peraturan tersebut.Berikan contoh situasi di mana
prosedur ini khususnya penting untuk keselamatan dan keamanan kapal.
2. Jelaskan, bagaimana sistem pemantauan kapal (VMS atau AIS) dapat meningkatkan
transparansi operasional kapal dan mempermudah pengawasan.
Sistem pemantauan kapal (VMS atau AIS) memainkan peran krusial dalam
meningkatkan transparansi operasional kapal dan mempermudah pengawasan di sektor
perikanan.
a. Pemantauan Real-time:
Sistem AIS dan VMS memungkinkan otoritas perikanan untuk memantau kapal
penangkap ikan secara real-time.
b. Pencegahan Penangkapan Ilegal:
Sistem pemantauan kapal dapat membantu mendeteksi dan mencegah penangkapan
ikan ilegal.
c. Penyusunan Rute yang Tepat:
menghindari zona-zona yang dilarang atau yang memiliki batasan tertentu untuk
mendukung pelestarian sumber daya ikan.
d. Pemantauan Batasan dan Kuota:
Sistem pemantauan kapal dapat digunakan untuk memastikan bahwa kapal perikanan
mematuhi batasan dan kuota penangkapan yang ditetapkan oleh otoritas perikanan. Ini
membantu mencegah penangkapan berlebihan yang dapat merugikan stok ikan.
3. Jelaskan pelanggaran kesyahbandaran menurut PERMEN-KP No. 03/2013.Berikan
contoh sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran yang Anda ketahui
4. Identifikasi dan jelaskan tata cara pelaporan ke kantor kesyahbandaran terkait perjalanan
kapal, hasil tangkapan, dan kondisi keselamatan. Jelaskan manfaat dari proses
pelaporan ini dalam pengawasan sumber daya perikanan
1. Pelaporan perjalanan kapal: Kapten atau perwakilan dari kapal harus melaporkan
setiap perjalanan kapal kepada kantor kesyahbandaran setelah kapal kembali ke
pelabuhan. Laporan tersebut harus mencakup rute perjalanan kapal, jumlah dan jenis
ikan yang ditangkap, kondisi keselamatan selama perjalanan, serta kondisi mesin kapal.
2. Pelaporan hasil tangkapan: Setelah kapal kembali ke pelabuhan, kapten atau
perwakilan kapal harus melaporkan jumlah dan jenis ikan yang ditangkap kepada kantor
kesyahbandaran. Laporan ini wajib disertai dengan dokumen valid seperti bukti angkutan
ikan (BAI), surat jalan, invoice atau dokumen lain yang menyediakan informasi lengkap
tentang hasil tangkapan.
Manfaat dari proses pelaporan ini dalam pengawasan sumber daya perikanan adalah
untuk:
5. Jelaskan bagaimana izin operasional kapal berperan dalam menjaga keteraturan dan
keamanan di pelabuhan perikanan.
Izin operasional kapal memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan dan keamanan
di pelabuhan perikanan. Izin ini diberikan oleh otoritas maritim atau pihak yang berwenang
dan biasanya mencakup persyaratan yang harus dipenuhi oleh kapal sebelum dapat
beroperasi di pelabuhan. Berikut adalah beberapa cara di mana izin operasional kapal
berkontribusi dalam menjaga keteraturan dan keamanan di pelabuhan perikanan:
1. Pengendalian Akses:
2. Pematuhan Terhadap Regulasi Keselamatan:
3. Pemantauan dan Pengawasan:
4. Manajemen Lalu Lintas Kapal:
5. Perlindungan Lingkungan:
6. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan:.
Melalui pengaturan dan pemantauan yang ketat melalui izin operasional kapal,
pelabuhan perikanan dapat menjaga keteraturan, keamanan, dan keberlanjutan di
lingkungan maritim mereka. Izin operasional menjadi instrumen penting untuk mencapai
tujuan ini dengan memastikan bahwa semua kapal yang beroperasi di pelabuhan mematuhi
standar dan regulasi yang ditetapkan.
6. Identifikasi dan jelaskan tanggung jawab pelaku usaha perikanan tangkap dalam
menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan dan mematuhi aturan kesyahbandaran.
Jelaskan dampak positif dari kepatuhan pelaku usaha pada ekosistem perikanan.