1. ESTI (230110111002)
2. INGGIT OCTAVIA (230110111021)
3. SINDI VATIKA (230110111029)
4. MAWARISDA AHNAF ALIM (230110111014)
5. CICI ASRIANI (230110111001)
6. DEVI RAHMAWATI (230110111009)
7. KAMILA RADISTI AULIA ACTORA (230110111022)
8. SUCI RAHMAWATI (230110111016)
9. L.D MUHAMAD QURANUL ALIFRAN (230110111017)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA
2023/2024
TUGAS MAKALAH
“Konsep Dasar Mobilisasi dan Imobilisasi”
1. ESTI (230110111002)
2. INGGIT OCTAVIA (230110111021)
3. SINDI VATIKA (230110111029)
4. MAWARISDA AHNAF ALIM (230110111014)
5. CICI ASRIANI (230110111001)
6. DEVI RAHMAWATI (230110111009)
7. KAMILA RADISTI AULIA ACTORA (230110111022)
8. SUCI RAHMAWATI (230110111016)
9. L.D MUHAMAD QURANUL ALIFRAN (230110111017)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji Bagi Allah Tuhan Pencipta Seluruh Alam yang telah memberikan
kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR
MOBILISASI DAN IMMOBILISASI” tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tercurahkan
keharibaan baginda Rasulullah SAW yang telah membawa manusia dari alam kekelapan dan
kebodohan menuju alam yang terang benderang dan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Ucapan terimakasih tak terhingga kepada bapak/ibu dosen yan telah membimbing kami
serta semua pihak yang terlibat dalam penuyusunan makalah ini. Semoga penyusunan makalah
ini dapat menambah wawasan dan referensi kita semua dalam memaham ikonsep dasar
mobilisasi dan immobilisasi.
Apabila dalam penyusunan makalah ini, terdapat kekeliruan dan kekurangan, maka mohon
masukkan dan bimbingan dari pembaca agar ilmu yang kita peroleh semakin baik dan
bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami
harapkan untuk perbaikan makalah ini kedepan.
Semoga Alla senantiasa memberikan Taufik dan Hidayahnya kepada kita semua untuk
memperoleh ilmu yang barokah dan bermanfaat. Terimakasih.
Halaman Sampul........................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3. Tujuan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Mobilisasi...........................................................................................................
2.1.1. Pengertian Mobilisasi............................................................................
2.1.2. Pengertian Imobilisasi...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Mobilisasi atau kemampuan untuk bergerak bebas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
yang harus terpenuhi.Tujuan mobilisasi adalah memenuhi kebutuhan dasar (termasuk aktifitas hidup
sehari-hari dan aktifitas rekreasi), mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma), mempertahankan
konsep diri, mengepresikan diri emosi dengan gerakan tangan non verbal. Mobilisasi secara garis besar
dibagi menjadi 2, yaitu mobilisasi secara pasif dan mobilisasi secara aktif. Mobilisasi secara pasif yaitu
mobilisasi dimana pasien dalam meggerakan tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang lain secara
total atau keseluruhan. Mobilisasi aktif yaitu dimana pasien dalam meggerakan tubuh dilakukan sendiri
tanpa bantuan orang lain. (Priharjo 1997).
Mobilisasi secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan pasien.
Secara psikologis mobilisasi memberikan kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai merasa sembuh.
Perubahan dan pergerakan posisi ini harus diterangkan kepada pasien dan keluarga pasien, sehingga bisa
mengetahui manfaat mobilisasi dan dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi.
Imobilisasi merupakan keadaan di mana seseorang dalam komdisi tidak bergerak secara aktif
akibat adanya gangguan pada organ tubuh baik fisik maupun mental. Kondisi ini dapat menyebabkan
peningkatan tekanan pada kulit dan mempengaruhi organ dalam ,seperti ganguan di system pernafasan
yang di sebabkan oleh kadar oksigen di dalam tubuh menurun karena paru mngalami penurunan
pergerakan saat mengambil oksigen (Rohman 2019).
Imobilisasi yang terlalu dapat menyebabkan berbagai masalah ,terutama pada usia lanjut antara
lain inkontinensia ,kelakuan sendi ,terganggunya sirkulasi darah dekubitus dan infeksi paru .jika kondisi
ini tidak segera dilakukan Tindakan pencegahan maka dapat menyebabkan masalah serius pada usia
lanjut pada kasus ini tirah baring adalah masalah umum yang sering terjadi pada lansia imobilisasi
(Sulidah 2017)
a. Tujuan khusus
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
b. Tujuan umum
2.9. Mobilisasi
Imobilisasi adalah ketidak mampuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai
penyakit atau impairment (gangguan pada alat atau organ tubuh yang bersifat fisik atau
mental . Imobilisasi dapat juga di artikan sebagai keadaan tidak bergerak atau tirah baring
yang terus menerus selama lima hari atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis.(Potter
dan Perri, 2010)
Imobilisasi merupakan pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan
dan tubuh itu sendiri dalam berputar,duduk dan berjalan .Hal ini ini salah satunya dapat
disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan grafitasi berkurang seeperti saat duduk
atau berbaring .(Susan J.Garrison, 2004)
imobilisasi fisik, merupaka membatsan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan
mencegah terjandinya gangguan komplikasi pergerakan ,seperti pada pasien debgab
himeplegia yang tidak mampu untuk mempertahankan tekanan di daerah paralisis
sehingga tidak dapat mengubah posisi tubuhnya untuk megurangi tekanan .
Imobilisasi intelektual merukan keadaan Ketika seseorang mengalami keterbatasan
daya pikir seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit .
Imobilisasi intelektual merukan Ketika keadaan seseorang mengalami pembatasan
secara emosianal karena adanya perubahan secara tiba -tiba dalam menyesuaiakan diri
.
Imobilisasi sosial merupakan keadan individu yang mengalami hambatan dalam
melakukan imterksi sosial karena keadaanya penyakitnya sehingga dapat
mempengaruhi peranya dalam kehidupan sosial
2.14.1. Mobilisasi
a. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pemdidikanya makin tinggi
timgkat Pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan
kesehatanya demikian halnya dengan pengetahuan Kesehatan tentang mobilitas
seseoran akan senantiasa melakukan mobilitasi dangan cara yang sehat
misalnya ;seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seseorang
pramugari atau pemabuk
b. Proses prnyakit dan injury
Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorag akan mempengaruhi
mobilitasnya misalnya seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi
secara bebas.demikian pula orang baru menjalani oprasi .karena adanya nyeri merka
cenderung untuk bergerak lrbih lamban.
c. Kebudayan.
Kebudayan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas
misalnya ; seorang anak desa yang bisa jalan kaki setiap hari akan berbeda
mobilitasnya dengan anak kota yang terbiasa naik mobil dalam segala keperluanya
d. Tingkat energy.
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukam tenaga atau energi, orng yang lagi
sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingka dengan orang sehat apalagi dengan
seorang pelari
2.14.2. Imobilisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi imobilisasi sebagai berikut :
a. Cidera tulang ,seprti penyakit reumatik,pengapuran tulang atau fraktur tentu
penghamat pergerakan
b. Penyakit saraf, seperti adanya sroke , penyakit Parkinson ,dan ganggguan saraf lain
yang menimbulkan gangguan pergerakan dan mengakibatkan imobilisasi
c. Penyakit jantung dan pernapasan ,penyakit jantung dan pernapasan akan menimbilkan
kelelahan dan sesak nafas letka beraktifias .
d. Gangguan penglihtan yaitu rasa percaya diri untuk bergerak akan terganggu bila ada
gabgguan pada penglihtan karena ada kekhawatiran terpeleset atau tersandung .
e. Penyait kritis yang memerlukan istrahat
2.15. Permasalahan Fisik Yang Dapat Terjadi Akibat Mobilisasi / Imobilisasi Yang Tidak Tepat
I. Pengkajian
a. Identitas Diri Klien
Nama : Ny.ML
Tanggal Masuk RS : 19 Maret 2022
Tempat/Tanggal Lahir : 01-07-1956
Sumber Informasi : Rekam medis dan keluarga
Umur : 65 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Suku : Bali
Pekerjaan : Swasta
Lama Bekerja : +/- 15 tahun
Alamat : Br. Batulumbang Kec. Abiansemal Kab. Badung
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragic
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh susah menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan dan
kirinya.
f. Terapi Dokter
1) IVFD NS 20 tpm
2) Citicolin 250mg @ 12 jam
g. Fisiologis
Hemiparase/ atau
hemiplegia kanan dan kiri
1) Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan
alat bantu (mis. pagar
tempat tidur)
2) Fasilitasi melakukan
mobilisasi dini
3) Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2) Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
3) Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. duduk di
tempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah daritempat
tidur ke kursi)
Intervensi Pendukung:
Pengaturan Posisi
(I.01019)
Observasi
1) Monitor status
oksigenasi
Terapeutik
1) Motivasi melakukan
ROM aktif atau pasif
2) Ubah posisi setiap 2
jam
IV. Implementasi
Prosedur Kegiatan
Persiapan Klien
1. Menjelaskan pada klien mengenai
tujuan dari tindakan keperawatan
yang diberikan kepada klien
2. Kaji kembali keluhan klien dan
disesuaikan dengan indikasi, serta
rencana tindakan yang ingin
diberikan kepada klien
3. Kontrak waktu dengan klien : kapan
pelaksanaan dan berapa lama
pelaksanaan tindakan keperawatan
Pelaksanaan
Fase Orientasi
Fase Kerja
1. Menutup sampiran/gordyn
2. Mencuci tangan
3. Melakukan ROM pada ekstremitas
atas dan bawah
4. Cuci tangan
Fase Terminasi
Latihan ROM aktif Latihan dengan meminta klien menggunakan otot untuk
melakukan gerak mandiri.
Latihan ROM aktif dengan pendampingan (active-assisted) Latihan gerak mandiri
dengan dibantu atau didampingi oleh perawat atau tenaga kesehatan lain.
Latihan ROM pasif
Latihan ROM yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lain kepada klien
yang tidak mampu atau memiliki keterbatasan pergerakan.
Adapun waktu yang tepat untuk pelaksanaan ROM adalah sebagai berikut :
Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu tangan sementara tangan lain
memegang pergelangan.
Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas
Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan tangan kita (pelaksana) dan pegang
pergelangan kaki pasien dengan tangan satunya.
Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
Kembalikan ke posisi semula.
Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
Kembalikan ke posisi awal.
Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki pasien dan satu tangan yang lain
di atas lutut pasien.
Putar kaki ke arah pasien.
Putar kaki ke arah pelaksana.
Kembalikan ke posisi semula.
Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur dan pertahankan posisi tetap
lurus. Gerakan kaki menjauhi badan pasien atau ke samping ke arah perawat.
Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi badan pasien.
Kembalikan ke posisi semula.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan
yang lain.
Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada pasien sejauh mungkin dan semampu pasien.
Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat kaki ke atas.
Kembalikan ke posisi semula.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut :
3.2. Saran
Adapun saran yang kami berikan adalah pembaca dapat mempelajari dan referensi yang
memadai untuk mempraktikan dalam dunia kesehatan dalam pelayanan pasien.
DAFTAR PUSTAKA