Anda di halaman 1dari 1

JURNAL REFLEKSI DIRI MINGGU KE-18 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Oleh: Rina Afriza, S.Pd

1) Peristiwa
Minggu ke-18 ini merupakan minggu kedua dalam aktivitas pembelajaran modul 3.1, tepatnya
tanggal 13 April 2022 aktivitas pembelajaran di LMS kembali di lanjutkan dalam suasana bulan
Ramadhan. Diawali dengan kegiatan virtual ruang kolaborasi bersama rekan-rekan CGP dibawah
bimbingan Fasilitator kami mendiskusi pengambilan keputusan kasus dilema etika yang boleh
diangkat dari kasus nyata yang dialami oleh CGP sendiri ataupun mengangkat kasus yang ada di LMS.
Seperti biasanya, pembagian kelompok sudah disesuaikan dengan kelompok yang ada sebelumnya
sehingga ketika aktivitas diskusi di mulai kami para CGP langsung berdiskusi tentang tugas yang di
amanahkan. Lebih kurang satu setengah jam lamanya kegiatan ruang kolaborasi ini berlangsung, dan
kelompok saya kebetulan sudah menemukan kesepakatan tentang tugas yang akan di jadikan sebagai
kasus bersama di kelompok dan akan dipresentasikan untuk pertemuan selanjutnya.
2) Perasaan
Ruang kolaborasi selalu memberikan kejutan tidak terduga bagi saya, apalagi ketika kami
para CGP saling berbagi pengalaman suka dan duka sebagai seorang pendidik yang berangkat dari
karakter dan budaya sekolah yang berbeda. Dari perbedaan lingkungan mengajar tersebut ada banyak
pengalaman baru yag saya peroleh dari teman-teman berkat adanya aktivitas diskusi di ruang
kolaborasi tersebut. Apalagi berkenaan dengan kasus dilema etika dalam pengambilan keputusan
sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Ada beberapa kasus yang diceritakan rekan-rekan CGP
tersebut juga hampir sama dan pernah ditemukan di lingkungan saya mengajar, akan tetapi ada
beberapa trik baru yang saya peroleh dari rekan-rekan tadi dalam menghadapi kasus serupa.
3) Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran minggu ini mengenai 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip
pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, saya memperoleh
pembelajaran tentang bagaimana mengidentifikasi dilema etika yang sesuai pada suatu kasus,
menetapkan landasan pemikiran kita dalam mengambil keputusan, berdasarkan pada 3 prinsip, dan
mengambil keputusan berdasarkan 9 langkah pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal
masing-masing CGP.

4) Perubahan
Jika saya kembali berhadapan dengan suatu kasus yang mengandung lebih dari 1 paradigma dilema
etika, maka saya akan menentukan paradigma dilema etika yang paling dominan dari kasus tersebut,
sesuai arahan fasilitator dan instruktur. Setiap keputusan yang kita ambil akan ada konsekuensi yang
mengikutinya, dan oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab,
nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid. Karenanya saya akan menyandingkan 9
langkah pengambilan keputusan ini dengan pendekatan coaching model TIRTA. Keterampilan
coaching akan membantu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan
melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai