Anda di halaman 1dari 11

Sistem Pendidikan di Singapura

Disusun oleh:
Devita Rahayu (2205111191)

Dosen Pengampu:
Dr. Merri Silvia Basri, S.S., M.Pd

Program Studi Bahasa Jepang


Jurusan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Jepang dengan judul “Sistem Pendidikan di
Singapura”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Merri Silvia Basri, S.S.,
M.Pd sensei selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum dan
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Jepang atas bimbingan dan arahannya selama
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan tentang
Sistem Pendidikan di Singapura.

Pekanbaru, 04 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1 Gambaran Umum Sistem Pendidikan di Singapura ................................. 2
2.2 Faktor-faktor Keberhasilan Pendidikan di Singapura .............................. 4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan di Singapura .................. 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 7
3.1 Simpulan ................................................................................................... 7
3.2 Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Singapura adalah salah satu negara yang tergabung di ASEAN. Walau
dikenal dengan negara dengan luas terkecil di ASEAN, Singapura juga di
kenal sebagai negara dengan sistem pendidikan yang unggul dan berhasil
dalam mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan yang
di kemukakan oleh Damayanti, E., dkk. (2022) bahwa Singapura adalah salah
satu negara di Asia Tenggara dengan sumber daya manusia serta pendidikan
yang paling maju. Hal tersebut terwujud karena beberapa faktor salah satunya
adalah kurikulum yang di implementasikan.
Baik kurikulum Indonesia maupun Singapura memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Kurikulum Indonesia lebih menekankan penguasaan
pengetahuan, sedangkan kurikulum Singapura lebih fokus pada pemahaman
kritis dan keterampilan. Meskipun demikian, hasil yang didapatkan sangat
berbeda. Berdasarkan data PISA (Programme for International Student
Assesment), Singapura konsisten menempati peringkat pertama dalam PISA
di seluruh dunia.
Singapura telah mengadopsi berbagai strategi untuk meningkatkan
kualitas pendidikannya, dan strategi-strategi ini telah terbukti berhasil dalam
menempatkan negara tersebut di antara yang terbaik di dunia. Dengan strategi
yang inovatif tersebut, Indonesia juga memiliki potensi mengadopsi strategi
tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Untuk itu, penulis tertarik untuk membahas mengenai Sistem Pendidikan di
Singapura yang mencakup Gambaran umum sistem pendidikan di Singapura,
faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di Singapura dan
Kelebihan serta kekurangan sistem pendidikan di Singapura.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
a) Bagaimana gambaran umum sistem pendidikan di Singapura?
b) Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di
Singapura?
c) Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem pendidikan di Singapura?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarakan rumusan masalah diatas dapat kita ambil beberapa tujuan
sebagai berikut:
a) Untuk mendeskripsikan mengenai sistem pendidikan di Singapura.
b) Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pendidikan di Singapura.
c) Untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan sistem pendidikan di
Singapura.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Sistem Pendidikan di Singapura
Budi, M., dkk (2022) menerangkan bahwa dari bahasa Yunani,
kata "systema" berarti "cara, strategi", dan dalam bahasa Inggris,
"system" berarti "sistem, susunan, jaringan, cara" dan "suatu strategi, cara
berpikir atau model berpikir". Pendidikan, di sisi lain, didefinisikan
sebagai proses mengubah sikap atau tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran
dan pelatihan, juga dikenal sebagai sistem pendidikan. Sistem
pendidikan secara umum didefinisikan sebagai rencana atau metode yang
terdiri dari berbagai elemen yang saling berhubungan untuk mencapai
tujuan.
Pendidikan di Singapura bertujuan untuk membekali siswa
dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk
menjadi warga negara yang aktif dan berkontribusi dalam masyarakat
global, menurut Kementerian Pendidikan Singapura (MOE). Selain itu,
MOE mengumpulkan data dan menganalisis kinerja siswa Singapura,
yang menunjukkan bahwa negara itu memiliki kinerja rata-rata, bukan
kinerja tinggi. Namun, MOE juga mengarahkan pendidikan yang lebih
terintegrasi yang memperhitungkan keterampilan otak kiri dan kanan,
serta keterampilan komunikasi, untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, yang mencakup keterampilan akademik, keterampilan praktis,
dan keterampilan komunikasi (CNBC Indonesia, 2023).
Budi, M., dkk (2022) mengungkapkan bahwa pendidikan di
Singapura dimulai pada masa kolonial, ketika pemerintah kolonial
Britania Raya mengatur pendidikan di negara itu. Sistem pendidikan
awal yang diatur oleh pemerintah kolonial berfokus pada penguasaan
keterampilan dasar seperti menghitung, membaca, dan memahami
bahasa Inggris. Pendidikan Singapura mengalami perubahan pada tahun
60-an ketika sekolah swasta didirikan, menawarkan pendidikan yang
lebih luas dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahun
1980-an, pendidikan di Singapura mengalami perubahan yang signifikan,
dengan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan terintegrasi yang
memperhitungkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek, seperti
keterampilan akademik, keterampilan praktis, dan keterampilan dasar.
Pendidikan Singapura mengalami perkembangan pada tahun 1990-an,
dengan sistem pendidikan yang lebih berfokus pada keterampilan yang
komprehensif dan terintegrasi yang memperhitungkan kemampuan otak
kiri dan kanan serta kemampuan komunikasi.
Pendidikan formal di Singapura dimulai dari Kindergarten, atau
setara dengan Taman Kanak-Kanak (TK) di Indonesia. Setelah lulus,
siswa melanjutkan ke Sekolah Dasar, atau setara dengan Sekolah Dasar
(SD), selama enam tahun, dan siswa harus pergi ke Sekolah Menengah
selama empat atau lima tahun untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi.
Siswa belajar Bahasa Inggris, Bahasa Ibu, Matematika, Sains, dan

2
Budaya (Sosial) di jalur ini. Sekolah dapat memberikan Applied Grade
Subjects (AGS) sebagai tambahan atau pengganti kurikulum untuk
memberi siswa berbagai pilihan. AGS biasanya mendorong siswa untuk
berlatih atau berorientasi pada pendidikan seperti politeknik (Damayanti,
E., dkk, 2022).
➢ Jenjang pendidikan di Singapura
i. Taman Kanak-kanak (kindergartens) adalah sekolah dengan
program masa pendidikan tiga tahun untuk anak-anak mulai umur
empat hingga enam tahun. Program pendidikan tiga tahun ini terdiri
dari taman kanak-kanak dasar, taman kanak-kanak pertama, dan
taman kanak-kanak kedua.
ii. Pendidikan dasar (primary education), juga dikenal sebagai sekolah
dasar, adalah program sekolah yang diwajibkan di Singapura.
Program ini berlangsung selama enam tahun, terdiri dari empat tahun
pendidikan dasar dari kelas satu hingga empat dan dua tahun
orientasi dari kelas lima hingga enam.
iii. Pendidikan menengah atau secondary education (SMP + SMA)
adalah program pendidikan kursus yang berlangsung selama 4-5
tahun dan difokuskan pada pilihan Spesial, Express, Normal
(Akademik), atau Normal (Teknik). Pilihan ini disesuaikan dengan
hasil ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda
disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa dan minat pribadi
mereka.
iv. Pre-University Education, atau Pendidikan Pra-Universitas, adalah
program pendidikan selama dua tahun yang bertujuan untuk
mempersiapkan siswa untuk lulus ujian GCE "A". Bergantung pada
jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, siswa yang lulus dapat
melanjutkan pendidikan mereka ke level universitas di universitas
lokal Singapura.
v. Institusi Politeknik didirikan dengan tujuan melatih profesional level
menengah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan teknologi
Singapura. Politeknik memberikan banyak pilihan jurusan untuk
membantu siswa mengembangkan diri sesuai dengan minat dan
keahlian mereka sehingga mereka dapat mendapatkan tempat di
dunia kerja setelah lulus.
vi. Universitas Singapura (Universitas Singapura). Pendidikan
bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk dunia kerja setelah
lulus. Singapore Management, Nanyang Technological University
(NTU), dan National University of Singapore (NUS) adalah tiga
universitas lokal di Singapura.

3
Sistem pendidikan Singapura berbasis karakter dan
pengembangan soft skills, dengan fokus pada karakter moral, intelektual,
dan sosial serta soft skills seperti kreativitas, komunikasi, dan kerja sama.
Peran guru dan siswa sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Singapura
(MOE). Salah satu tugas guru di Singapura adalah mencetak guru yang
memenuhi standar global yang memiliki kemampuan untuk berpikir
secara mandiri dan meningkatkan kapasitas mereka secara berkelanjutan.
Selain memiliki hubungan komunikasi yang kuat antara guru dan siswa,
guru harus merasa penting untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran. Untuk mendukung sumber daya manusia dan
profesionalisme guru, guru juga harus mengikuti pelatihan yang
disediakan oleh National Education Institute (NIE). Siswa Singapura
juga harus kritis, kreatif, dan berprestasi tinggi. Panduan utama untuk
belajar di Singapura menjelaskan bahwa siswa dapat mengikuti sistem
pendidikan K–12 negara, yang mengikuti kurikulum nasional yang
ditetapkan oleh MOE.

2.2 Faktor-faktor Keberhasilan Pendidikan di Singapura


Keberhasilan pendidikan di Singapura tentunya tidak lepas dari faktor-
faktor yang mendukungnya. Menurut Leni, N., (2019) ada tiga (tiga) faktor,
yaitu:
1. Pendidikan telah menjadi prioritas utama Singapura sejak negara itu
memperoleh kemerdekaan pada tahun 1965. Karena Singapura tidak
memiliki sumber daya alam, negara harus meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pembangunan ekonomi berbasis
pengetahuan.
2. Tujuan sektor pendidikan dan pendidikan tinggi sejak beberapa tahun
terakhir telah menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah dan bukan
lagi hanya membangun kemampuan tenaga kerja local.
3. Rencana pemerintah sejak tahun 2002 untuk menjadikan Singapura
sebagai "Global Scho Singapura sekarang menjadi tempat populer
untuk pelajar asing. Untuk tahun 2002, sektor pendidikan
menyumbang 3,6 persen dari perekonomian Singapura. Pemerintah
menargetkan bahwa pada tahun 2025, sektor pendidikan dapat
mencapai 5% dari perekonomian Singapura.

Faktor lain keberhasilan pendidikan di Singapura termasuk


1. Kurikulum yang kualitas tinggi: Kurikulum di Singapura dikenal
memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi yang diperlukan untuk
meningkatkan prestasi siswa.
2. Fokus pada pengembangan karakter: Sistem pendidikan di Singapura
berbasis karakter, yang memperhatikan pengembangan karakter moral,
intelektual, dan sosial serta pengembangan soft skills seperti komu-
nikasi, kerja sama, dan kreativitas.

4
3. Sistem ujian nasional: Sistem ujian nasional di Singapura bervariasi
menurut tingkat, membantu siswa berpikir kritis.
4. Hubungan kerja sama dengan pemerintah: Kerja sama yang kuat
dengan Kementerian Pendidikan Singapura (MOE) sangat penting un-
tuk keberhasilan sistem pendidikan negara.
5. Integrasi kurikulum sekolah dengan dunia industri: Proses menginte-
grasikan kurikulum sekolah dengan dunia industri membantu siswa
memperoleh keterampilan dan kemahiran yang berguna dalam ke-
hidupan nyata.
6. Kemahiran dan keterampilan: Sistem pendidikan Singapura berfokus
pada pengembangan keterampilan praktis dan kemahiran, yang diang-
gap sebagai fokus utama.
7. Teknologi: Sistem pendidikan Singapura menggunakan teknologi un-
tuk membantu siswa mengakses pengetahuan dan membuat guru lebih
mudah mengelola kelasnya.
8. Kesungguhan yang kuat: Sistem pendidikan Singapura memiliki
kesungguhan yang kuat dalam mengelola dan memajukan sistemnya,
yang membantu negara ini mencapai tujuan pendidikan internasional.
9. Hubungan internasional: Singapura memiliki hubungan yang erat
dengan negara-negara maju lainnya, yang membantunya mengem-
bangkan sistem pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi.
10. Pendidikan guru: Pendidikan guru yang baik sangat penting untuk
membantu siswa dalam belajar.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan di Singapura
Adanya keberhasilan yang dihasilkan oleh sistem pendidikan di
Singapura tentu tidak menjadikannya seratus persen sempurna. Tentu ada
beberapa kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh sistem
pendidikan negara Singapura, diantaranya:
Kelebihan
• Memperhatikan pengembangan karakter moral, intelektual, dan sosial.
• Memperhatikan pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerja
sama, dan kreativitas.
• Memperhatikan pengembangan keterampilan praktis dan kemahiran.
Kekurangan
• Kurang memperhatikan pendekatan berbasis karakter yang
menyangkut aspek afektif seperti kecerdasan emosional.
• Kurang memperhatikan hubungan yang harmonis antara guru dan
siswa.
• Kurang memperhatikan perkembangan jasmani, emosi, rohani,
intelek, dan sosial kanak-kanak.
Sa’adah, M., (2019) menjelaskan bahwa reformasi pendidikan
didasarkan pada berbagai faktor, termasuk tren global, ekonomi, sosial,
politik, budaya, dan geografis sebuah negara. Singapura adalah negara
yang cukup muda dengan sumber daya alam yang terbatas dan wilayah
yang tidak luas. Sejumlah program reformasi pendidikan Singapura,
seperti Thinking School, Learning Nation; Teach Less, Learn More, dan

5
School Excellent Model, telah terbukti efektif dalam menyiapkan
generasi mudanya untuk menghadapai tantangan globalisasi sekaligus
berperan aktif dalam agenda ekonomi global. Singapura mengivestasikan
masa depannya dengan perhatian penuh pada sumber daya manusia
melalui sistem pendidikannya. Karena Indonesia adalah negara besar
dengan keanekaragaman budaya, etnik, bahasa, dan agama, ada banyak
program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kebijakan reformasi pendidikan termasuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013, dan program desentralisasi
pendidikan dalam kerangka manajemen berbasias sekolah. Namun
demikian, tampak bahwa berbagai program tersebut tidak berhasil
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Karena kekayaan
sumber daya alam dan manusia Indonesia yang besar, reformasi
pendidikan menjadi lebih sulit untuk dicapai. Dibutuhkan waktu yang
lebih lama dan komitmen yang lebih kuat dari seluruh bangsa untuk
bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita reformasi pendidikan.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah kita bahas diatas maka dapat
diambil simpulan bahwa Pendidikan di Singapura bertujuan untuk membekali
siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk
menjadi warga negara yang aktif dan berkontribusi dalam masyarakat global,
menurut Kementerian Pendidikan Singapura (MOE). Keberhasilan pendidikan
di Singapura tentunya tidak lepas dari faktor-faktor yang mendukungnya. Namun
demikian, sistem pendidikan di Singapura ini tentu masih memiliki kelebihan serta
kekurangannya. Dibutuhkan waktu yang lebih lama dan komitmen yang lebih
kuat dari seluruh bangsa untuk bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita
reformasi pendidikan
3.2 Saran
Penulis sarankan hal-hal sebagai berikut:
1) Makalah selanjutnya dapat membahas tentang sistem pendidikan di
negara-negara lain, seperti di China dan Jepang.
2) Makalah selanjutnya dapat membahas perkembangan kurikulum di
Indonesia serta konsep dasar kurikulum.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budi, M., Hasbullah, Malik, A., Maulidan, M., R., & Syakrani, A., W. (2022).
Sistem Pendidikan Di Negara Singapura. Adiba: Journal Of
Education. 2(4). 517-527.
Damayanti, E., Nulhakim, L., & Yuliyanti. (2022). Perkembangan Kurikulum
Sekolah Dasar Di Indonesia Dan Perbedaan Dengan Kurikulum Di
Beberapa Negara. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. 11(3). 95-106.
Leni, N. (2019). Faktor Yang Membuat 7 Negara (Finlandia, Korea Selatan,
Hongkong, Jepang, Singapura, Belanda, Kanada) Diakui Memiliki
Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia dalam Kajian Antropologi dan
Matematika. Prosiding: Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika. 219-229.
Ministry of Education Singapore. (2014). Character and Citizenship
Education (Primary) Syllabus. Singapore.
Pantas Anak Singapura Pintar Matematika, Ini Rahasianya. (2023, December
11). Diakses pada April 3, 2024 dari artikel CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231211083604-33-
496042/pantas-anak-singapura-pintar-matematika-ini-rahasianya
Sa’adah, M. (2019). Studi komparatif reformasi pendidikan di Singapura dan
Indonesia. Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan
Aplikasi. 7(1). 70-79.

Anda mungkin juga menyukai