Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizkiyan Hadi

NIM : 8216172007
Kelas : B – 2 Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Arah Kecenderungan dan Isu dalam Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Dr. Edy Surya, M. Si

Perbandingan Trend dan Isu Pendidikan Matematika di Singapura dan


Indonesia

1. Menurut anda, apa yang bisa diterapkan dari pendidikan Singapura untuk
pendidikan di Indonesia? Bagaimana dengan pendidikan matematika secara
khusus? Berikan penjelasan anda secara kritis !
Jawab :

Salah satu faktor yang membuat negara singapura menjadi salah satu
negara dengan sistem pendidikan terbaik adalah sistem penilaiannya. Nah
menurut saya sistem penilaian yang diterapkan oleh negara singapura bisa juga
diterapkan di Indonesia. Di karenakan Indonesia sering sekali menganti sistem
penilaian yang sangat berbeda dengan Singapura yang cenderung stabil,
Indonesia bisa menerapkan sistem ujian seperti di Singapura yang bernama
PSLE, PSLE adalah ujian tahunan yang diselenggarakan untuk siswa Primary
yang akan melanjutkan ke jenjang Secondary. Tidak ada batasan kelulusan
sehingga siswa pasti lulus.

Hanya saja, PSLE juga merupakan tes penempatan dimana siswa akan
dibedakan menjadi 3 golongan berdasarkan nilai tes mereka, yakni ; Express,
Special dan Normal (Academic dan Technical). Menerapkan PSLE indonesia
tidak perlu mengubah seluruh sistem atau pengaturan jenjang, tetap saja
menggunakan jenjang SD, SMP, SMA namun menghapuskan batas lulus saja
kemudian menambahkan kompetensi dasar dan indikator mengenai bakat peserta
didik pada soal ujian. Sedangkan dalam pembelajaran matematika, negara
Singapura menerapkan pendidikan matematika berbasis masalah yang juga saat
ini digaungkan di Indonesia hanya saja masih ada perbedaan dalam penerapannya
di sekolah. Semisal dalam pembelajaran sekolah dasar dalam penanaman konsep
penjumlahan anak-anak terlebih dahulu diberikan contoh masalah nyata.
Contohnya : Jika Ana memiliki 3 bola dan Elsa memiliki 2 bola, berapakah
jumlah bola keduanya?

Nah, disini anak akan disuruh untuk menggambar sebuah bar untuk mewakili
total dari bola tersebut. Kemudian membaginya menjadi porsi yang lebih besar
dan lebih sedikit. Selanjutnya, ia akan memberi label dua persegi panjang dengan
angka-angka dan kemudian cukup menambahkannya untuk melihat hasilnya.
Penerapan yang seperti ini bisa diterapkan pendidik dalam menanamkan konsep
bagian, keseluruhan atau pun penjumlahan sehingga siswa dapat membangun
konsep matematis dari masalah yang dapat mereka pahami.

2. Menurut anda, apa yang akan terjadi jika Pendidikan di Indonesia berhasil
menerapkan Pendidikan Singapura? Berikan penjelasan anda secara kritis !
Jawab :
Jika sistem pendidikan di Singapura berhasil diterapkan di Indonesia boleh
jadi Negara Indonesia akan mengalami kemajuan di bidang pendidikan terutama
dalam pendidikan matematika, atas kemajuan tersebut Indonesia juga akan dapat
dikatakan sebagai Negara maju dalam Pendidikan, serta Sistem pendidikan di
Indonesia akan semangkin membaik dan akan terterapnya disiplin ilmu yang
lebih baik lagi dalam pendidikan.

3. Apa hal paling dasar sehingga pendidikan di Singapura menjadi nomor 1 di Asia
dan bahkan tidak pernah terlepas dari peringkat 10 besar pendidikan terbaik
dunia?

Jawab :
Singapura adalah salah satu negara yang memiliki kualitas pendidikan
terbaik. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei Programme for International Student
Assessment (PISA). Kemampuan siswa usia 15 tahun di negara tersebut dalam
membaca, matematika, dan sains berada di peringkat kedua dari 78 negara. Ada
beberapa alasan yang menyebabkan negara singapura menjadi negara dengan
kualitas pendidikan terbaik, antara lain :

a. Pendidikan merupakan prioritas dalam pembangunan ekonomi, Pasca


kemerdekaan dari Inggris, Singapura telah melampaui beberapa negara terkaya di
Eropa, Asia, dan Amerika Utara untuk menjadi pemimpin dunia dalam pendidikan.
Hal ini dimungkinkan karena negara memandang pendidikan sebagai ekosistem.
Artinya agar ekosistem dapat berkembang, sistem sekolah harus menjadi yang
terdepan dan sebaliknya
b. Kurikulum berfokus pada pengajaran mata pelajaran tertentu dan keterampilan
memecahkan masalah, Sistem sekolah Singapura mendorong kerja proyek dan
pemikiran kreatif Sistem sekolah Singapura mendorong kerja proyek dan pemikiran
kreatif. Akibatnya, kelas fokus pada membekali siswa dengan keterampilan dan
pengetahuan pemecahan masalah tertentu dalam mata pelajaran tertentu. Tujuan dari
kurikulum ini adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan
praktis yang akan membantu memecahkan tantangan di dunia nyata.
c. Budaya kondusif, Di Singapura, orang tua memainkan peran mendasar dalam
pendidikan anak-anak mereka. Apalagi semua anak dianggap sama-sama pandai.
Artinya, bagi kebanyakan orang tua Singapura, upaya lebih dipuji daripada warisan
kecerdasan.
d. Sistem yang akuntabel, Setiap sistem sekolah kelas satu harus memiliki
kepemimpinan yang baik dan didukung oleh tim yang mampu secara profesional.
Komponen penting dari sistem pendidikan Singapura adalah para guru. Negara
menargetkan guru dari 5% lulusan teratas yang harus menjalani pelatihan di Institut
Pendidikan Nasional (NIE). Selain itu, Singapura telah berinvestasi secara signifikan
dalam tenaga pengajarnya, yang telah meningkatkan status dan prestise profesinya
untuk menarik lulusan terbaik.
e. Tujuan pendidikan yang tepat, Di antara ciri khas sistem sekolah Singapura, adalah
artikulasi yang jelas dan identifikasi hasil pendidikan yang diinginkan. Alasan tersebut
merampingkan pembuatan kurikulum nasional, adopsi berbagai pedagogi sambil
memastikan tingkat persiapan yang tinggi dan pengembangan profesional guru. Selain
itu, tujuan-tujuan ini mendorong hubungan antara konseptualisasi dan implementasi
kebijakan yang mengikuti visi pendidikan nasional.
f. Jalur pembelajaran yang dibedakan, Sistem pendidikan Singapura dirancang untuk
memberikan pandangan dan preferensi belajar yang bervariasi kepada siswa dengan
menggunakan berbagai profil pengajaran. Faktanya, Menteri Singapura yang
melayani, Tharman Shanmugaratnam, dalam sebuah pernyataannya menegaskan
bahwa pendidikan bertujuan untuk “mempertahankan berbagai keunggulan dan
mendorong semua anak muda untuk menemukan hasrat mereka dan mendaki sejauh
yang mereka bisa.” Selain dari yang ke 6 tersebut yang membuat pendidikan
Singapura selalu menjadi salah satu yang terbaik adalah sistem penilaian yang
cenderung stabil. Seperti PSLE atau Primary School Leaving Examination. PSLE ini
sudah ada sejak tahun 1960an hingga saat ini.dan masih dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai