Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Perkembangan
Oleh ;
NURHIDAYA
NIM.601022023018
AIDIL ADRAWAN
NIM.601022023029
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan yang
bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih
Penulis
ii
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR RUJUAN 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontribusi kaum muslimin terhadap kelangsungan dan perkembangan
ekonomi pada khususnya dan peradaban dunia pada umumnya telah diabaikan
oleh ilmuan barat. Bahkan buku-buku teks ekonomi barat hampir tidak pernah
kontribusi muslimin, sehingga barat memiliki andil besar dalam hal ini karena
tidak memberikan penghargaan yang layak atas kontribusi peradaban lain bagi
Akan tetapi, pada pertengahan abad ke-9 M adalah abad di mana dunia
Islam tengah mengalami masa keemasan (golden age).2 Ilmu pengetahuan tengah
Bahkan beberapa aliran pemikiran terutama ahl al-ra’y dan ahl al-hadits telah
mulai muncul dan berkembang. Mazhab Hanafi yang beraliran ahl al-ra’y telah
berkembang di Kufah dan Mazhab Maliki yang beraliran ahl al-hadits telah
berkembang di Madinah.2
aktifitas ekonomi ini seiring dengan kemajuan dan kejayaan Dinasti Abbasiyah
1
2
Yahya bin Umar merupakan bapak pemikir tentang ekonomi dan bisnis
khusunya dalam hal tentang konsep harga, Yahya bin Umar merupakan salah satu
ulama' abad III H dari madzhab Maliki yang sangat produktif dalam menuangkan
ide-idenya menjadi karya tulis yang bermanfaat bagi orang banyak. Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf Al Kannani Al
Andalusi. Karya tulis yang sudah berhasil dibukukan ± dari 40 juz, diantaranya
adalah kitab "Ahkam asSuq." Sebuah kitab yang membahas tentang persoalan-
persoalan ekonomi.
merupakan hasil dialektika Yahya bin Umar dengan lingkungan sosialnya, yaitu
kota Qairuwan, yang terletak di Afrika Utara. Sebuah kota yang sudah memiliki
institusi pasar yang permanen sejak tahun 155 H. Sekalipun tema utama yang
tentang ta'sir (penetapan harga), tetapi pada dasarnya Umar bin Yahya lebih
banyak membahas tentang persoalan ihtikar dan siyasah al Ighraq. Kedua istilah
Yahya bin Umar, sebagi salah seorang ulama besar pada zamannya, lahir
pada saat ilmu pengetahuan dan ekonomi tengah mengalami kemajuan. Tulisan ini
3
Yadi Janwarin, Pemikiran Ekonomi Islam, dari Masa Rasulullah Hingga Masa Kontemporer
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2016), h. 144
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Nama lengkap Yahya bin Umar adalah Abu Zakariya Yahya bin Umar bin
Yusuf bin Amir al-kinani al-Andalusi. Lahir pada 828 M (213 H) di Andalusi. Dia
berasal dari Jaen (Ceyyan) tapi ia di besarkan di Kordoba. Yahya bin Umar
pengembaran ilmiah dari satu tempat ke tempat yang lain. Di antara tempat yang
dilaluinya adalah Mesir, hejaz, Irak, dan Afrika. Yahya bin Umar merupakan salah
Menurut Yahya bin Umar, pengetahuan yang pertama yang harus dilestarikan dan
kemudian ditransfer secara sempurna adalah hafalan. Oleh karena itu, Yahya bin
Urnar mengunakan hafalan sebagal metode untuk menjauh dan perdebatan, tidak
bergabung dalam diskusi dan tidak menjawab pertanyaan yang ditujukan dengan
motif argumentasi.5
Yahya bin Umar mengajar banyak murid dari dalam maupun luar Afrika,
terutama di daerah Qayrawan. Bahkan Yahya bin Umar tidak hanya mengangkat
murid tetapi juga menulis banyak buku. Sebagian buku-bukunya hilang seiring
4
Abdul Haris Simal, ‘Konsep Pemikiran Ekonomi Dan Kebijakan Pasar Perspektif Yahya Bin
Umar’, Tahkim, 14.2 (2018)
5
Adiwarman Karim Azwar, Sejarah Pemikiran Islam Edisi Keempat, (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 145
Ikhtilaf Ibnu al- Qasim wa al-Ashab, al-Fada’il al-Wudu’ wa al-Shalah, al-Kitab
al-Mizan,
6
7
Fadha’il al Munatsir wa al-Ribat, al-Kitab al-Radd ‘ala al-Syafi’I, al-Radd ‘ala al-
Shuquqiyyah, al-Radd ‘ala al-Murjiyyah, dan al-Nahy ‘an Huduri Masjid al-Sabt.6
Buku Ahkam al-Suq, secara luas dikenal juga dengan nama yang
bervariasi. Pada awalnya, buku ini dikenal dengan judul al-Qawl fi ma Yanbaghi
fihi min al- Aswaq dan al-Nazhar wa al-Ahkam ‘ala Atsar al-Muslimin fi al-
Mawazin wa Zibat wa Jami’ al-Ahwali Aswaq Muslim. Berikutnya buku ini pun
dikenal dengan Ahkam al- Suq dan Aqdiyah al-Suq. Namun demikian, seiring
berkembangnya maka buku tersebut di kenal Ahkam al-Suq. 7 Buku ini ditulis
bin Umar. Buku Ahkam al-Suq dianggap sebagai karya independen pertama dalam
Yahya bin Umar meninggal pada tahun 901 (289 H) di Sausah. Dalam
pengembangan dan perluasan Mazhab Maliki. Dia adalah salah seorang ahli
hukum Mazhab Maliki yang terkemuka dan berada di garda terdepan. selain itu
Yahya bin Umar juga telah mencetak murid-muridnya menjadi ulama-ulama besar
6
Yadi Janwarin, Pemikiran Ekonomi Islam, dari Masa Rasulullah Hingga Masa Kontemporer
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2016), h. 145
7
Muhammad Nejatullah Siddiq, Recent Work of on History of Economic Thought in Islamic
(Jeddah: International Centre for Research in Islamic Economic, 1982), h. 10
8
Abdul Haris Simal, ‘Konsep Pemikiran Ekonomi Dan Kebijakan Pasar Perspektif Yahya Bin
Umar’, Tahkim, 14.2 (2018)
9
Saprida, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2021), hal.
150.
8
1. Struktur Pasar
yang ingin membeli barang atau jasa dan orang-orang yang ingin menjualnya
yang dating secara bersamaan. Menurutnya, pasar itu tidak perlu memiliki
Yahya bin Umar dalam bukunya menyiratkan pasar sebagai sebuah tempat di
pasar yang ideal itu ialah pasar yang harus memiliki karakteristik adanya
terutama harga barang di pasar. Dalam prespektif Yahya bin Umar, satuan
apabila di pasar hanya ada seseorang yang bertindak sebagai pemasok produk
10
Abdul Haris Simal, ‘Konsep Pemikiran Ekonomi Dan Kebijakan Pasar Perspektif Yahya
Bin Umar’, Tahkim, 14.2 (2018)
11
Abu Zakaria Yahya bin Umar bin Yusuf al-Kanani al-Andalusi, Kitab al-Suq (Istanbul:
ISAM, 2011), h. 6
9
terjadinya monopoli dan kartel. Hal ini disebabkan karena monopoli akan
tunggal dan menghilang alternatif dari pasar itu. Monopoli ini pada
gilirannya akan mengganggu ketertiban umum dari pasar itu sendiri. Pada
saat yang bersamaan juga, Yahya bin Umar tidak menghendaki terjadinya
kartel di pasar. Larangan kartel ini karena kartel akan merugikan pasar,
persaingan tidak sehat yang terjadi di pasar. Sebab, persaingan tidak sehat
serta akan menipu konsumen dan pemasok. Tindakan yang masuk pada
atas barang tertentu. Hal tersebut merupakan jenis-jenis perbuatan yang tidak
2. Harga
Harga pasar ialah harga suatu barang atau jasa yang pasarnya
uang bagi barang dan jasa. Harga juga dapat diartikan sebagai sesuatu
tersebut di ridha oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah direlakan
oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama
dengan nilai barang/jasa yang ditawarkan oleh pihak penjual kepada pihak
pembeli.14
14
Jamaliah Abdul Majid and others, ‘Strategi Penetapan Harga’, Acta Universitatis
Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 16.2 (2019), 39–55.
11
Harga menurut pandangan Yahya bin Umar dalam Janwari ada dua
ideal. Dalam kondisi ini, intervensi negara dalam menetapkan harga tidak
3. Penetapan Harga
barang namun ditolak oleh Rosulullah dengan alasan Allah lah yang
mengusai harga. Dalam konteks ini, penetapan harga yang dilarang oleh
Yahya bin Umar adalah kenaikan harga karena interaksi permintaan dan
15
Amelia Oktaviani, Desi Isnaini, and Nonie Aftrianty, ‘Penetapan Harga Jual Ikan
Berdasarkan Pemikiran Yahya Bin Umar’, EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, 1.2
(2022), 176–85
12
masanya :
menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. Ihtikar akan
pada tingkat harga lebih rendah daripada yang berlaku dipasar. Hal ini
seimbang, harga akan terjadi pada titik ekuilibrium dari penawaran dan
permintaan dan pemasok akan mendapatkan keuntungan yang wajar. Jika ada
untuk menjual harga yang lebih rendah dalam jangka waktu yang singkat.
13
keuntungan yang ekstrim. Atau pemasok lain dapat berlaku untuk forestalling
menjual di bawah harga pasar (polotic dumping atau banting harga) menurut
Yahya bin Umar harus diusir dari pasar dan memberikan kesempatan kepada
sebab selain bidang pertanian dan perdagangan merupakan salah satu profesi
standar aktifitas. Karakteristik inilah yang menjadi kekhasan Islam yang tidak
intervensi terhadap harga. Pada pasal 5 ayat 1 dan 2 UU No. 5 Tahun 1999
Dalam hal ini, jika kenaikan harga di pasar diakibatkan oleh ulah para
melakukan stabilisasi.
Bagi Yahya bin Umar, peran Negara dalam regulasi pasar sangat
penting. Oleh karena itu, dalam Ahkam al-Suq dijelaskan apa yang harus
kewajiban untuk membuat ukuran dan skala bagi pasar yang ideal. Berbagai
Menurut Yahya bin Umar, peran Negara dalam regulasi pasar adalah
sehingga Negara harus memiliki peran yang sangat kuat dalam kendali pasar
18
Suparno Suparno and Ahmad Mukhlishin, ‘Konsep Pemikiran Ekonomi Dan Kebijakan
Pasar Dalam Perspektif Yahya Bin Umar Dan Relevansinya Pada Sistem Ekonomi Modern’, Asas,
15.01 (2023), h. 111
19
Abdul Haris Simal, ‘Konsep Pemikiran Ekonomi Dan Kebijakan Pasar Perspektif Yahya
Bin Umar’, Tahkim, 14.2 (2018)
20
M. Yusuf, Economic Justice in Islam (New Delhi: Kitab Bavhan, 1988), h. 42
15
agar pasar berfungsi dengan baik. Jika pasar dibiarkan dengan sendirinya
tanpa pengawasan dan audit, maka pasar bisa saja diintervensi oleh pihak
lain, baik secara internal maupun eksternal. Apabila pasar sudah diintervensi
oleh pihak luar, maka akan menghambat fungsi pasar secara normal dan akan
ketidakstabilan itu, maka Negara harus ikut campur tangan dalam situasi
tersebut dan mengakhiri tindakan yang dapat merusak pasar. Jika tidak
Hal yang paling baik dan menarik dari pemikiran ekonomi Yahya bin
Umar terkait dengan masalah pengawasan pasar ketika Negara tidak bisa
pengawasan pasar.22
Ide yang digagas oleh Yahya bin Umar pada pemikirannya abad yang silam
1. Pemikiran Yahya bin Umar yang digagasnya sekitar 15 abad yang lalu
praktek monopoli murni (pure monopoly) dan adanya sanksi bagi pihak yang
21
Hamzah Ya’kub, Kode Etik Dagang Menurut Islam (Bandung: CV, Diponegoro, 1984), h.
13- 14
22
Abu Zakaria Yahya bin Umar bin Yusuf al-Kanani al-Andalusi, Kitab al-Suq (Istanbul:
ISAM, 2011), h. 103
16
melanggarnya. Meskipun bahasa yang digunakan oleh Yahya bin Umar sangat
sederhana.
2. Statement Yahya bin Umar yang melarang praktek banting harga (dumping)
lebih pada suatu upaya untuk mencegah terjadinya dampak negatif terhadap
pasar turun atau murah karena faktor alami tidaklah menjadi masalah, semisal
barang di pasar banyak, maka menurut hukum ekonomi harga barang akan
turun. Tetapi jika harga di pasar murah, karena ada rekayasa untuk menguasai
harga secara monopoli, dan berakibat kepailitan pedagang lain maka hal
peran yang sangat kuat dalam kendali pasar agar pasar berfungsi dengan baik.
Jika pasar dibiarkan dengan sendirinya tanpa pengawasan dan audit, maka
pasar bisa saja diintervensi oleh pihak lain, baik secara internal maupun
eksternal. Apabila pasar sudah diintervensi oleh pihak luar, maka akan
Negara harus ikut campur tangan dalam situasi tersebut dan mengakhiri
tindakan yang dapat merusak pasar. Jika tidak keadaan ini akan menyebabkan
4. Dalam sistem negara modern ini, keterlibatan negara dalam mengontrol pasar
khususnya yang terkait dengan fluktuasi harga barang dan regulasi pasar
17
bebas yang berujung pada merebaknya otoritasi kontrol harga yang terpusat
Islam atau tahun baru dan lain-lain. Tidak mengherankan jika pada hari-hari
besar tersebut tiba-tiba harga barang meningkat tajam, atau stok habis dari
peredaran. Bahkan kelangkaan juga tejadi pada barang yang jelas-jelas telah
atau minimnya minyak tanah barubaru ini dan langkanya pupuk di beberapa
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Nama lengkap Yahya bin Umar adalah Abu Zakariya Yahya bin Umar bin
Yusuf bin Amir al-kinani al-Andalusi. Lahir pada 828 M (213 H) di Andalusi. Dia
berasal dari Jaen (Ceyyan) tapi ia di besarkan di Kordoba. Yahya bin Umar
pengembaran ilmiah dari satu tempat ke tempat yang lain. Di antara tempat yang
dilaluinya adalah Mesir, hejaz, Irak, dan Afrika. Yahya bin Umar merupakan salah
Yahya bin Umar dalam pemikiran ekonomi secara rinci dalam karyanya
yang berjudul Ahkam al-Suq. Merurut Yahya bin Umar ada empat poin penting
dalam pemikirannya yaitu, struktur pasar, harga, penetapan harga, dan peran
menguraikan lima aspek penting: pertama transparansi, kedua tidak ada monopoli
B. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan
DAFTAR RUJUKAN