Anda di halaman 1dari 11

TOPIK 2

aksi nyata
Filosofi Pendidikan Indonesia

Delia Anggraeni
Perasaan selama melakukan perubahan di kelas

Setelah mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara dan


menerapkannya di kelas, saya merasakan dorongan kuat untuk
melakukan perubahan. Rasanya tertarik untuk melakukan
penyelarasan lebih lanjut dengan filosofi ini, menyesuaikan gaya
pembelajaran, memperhatikan karakter dan nilai moral, dan
memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk terlibat dan
berpartisipasi. Saya merasa bahwa pendekatan ini lebih menantang
dan menggugah saya untuk menghadirkan pembelajaran yang
lebih bermakna dan memadukan pengetahuan akademik dengan
pengembangan karakter. Meskipun ini adalah proses yang
memerlukan upaya ekstra dan kesabaran, saya merasa optimis
bahwa hasil akhirnya akan membawa manfaat yang signifikan bagi
siswa.
ide atau gagasan yang timbul selama proses perubahan

1. Kodrat anak adalah bermain, maka dalam pembelajaran saya


menyisipkan permainan agar pembelajaran menarik minat dan
perhatian siswa
2. Pembelajaran harus menuntun siswa bukan "menuntut”
3. Merancang dan melakukan aktivitas belajar student centered dengan
menerapkan nilai-nilai kolaboratif, aktif
4. Menggali potensi dan mengembangkan bakat siswa sesuai
kreativitasnya masing-masing (Pembelajaran yang berpihak pada
siswa)
5. Pembelajaran yang mengutamakan penanaman nilai seperti nilai
agama, budaya dan budi pekerti melalui aktivitas pembiasaan.
pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan
praktik baik
Guru sebagai Pamaong Pendekatan Emosional
Seiring dengan penerapan pemikiran Ki Hajar Saya mulai lebih memperhatikan aspek emosional
Dewantara, saya mulai mengambil peran sebagai siswa dalam pembelajaran, seperti rasa percaya diri,
pemimpin yang memandu dan mendukung siswa, motivasi, dan keterlibatan. Saya menyadari bahwa
bukan hanya sebagai sumber pengetahuan. Saya suasana emosional yang positif sangat penting
menyadari bahwa sebagai guru, saya bertanggung untuk keberhasilan belajar siswa, dan saya
jawab untuk membimbing siswa dalam proses berusaha untuk menciptakan lingkungan yang
pembelajaran mereka, sambil memberikan mendukung yang memberikan perasaan aman dan
dukungan dan motivasi yang diperlukan. nyaman.

Murid memiliki karakter beragam Murid, Subjek Sebagai Objek


Dengan pemahaman bahwa setiap murid memiliki Pembelajaran
karakter dan potensi unik, saya memulai Sebagai guru yang mengacu pada pemikiran Ki
pendekatan yang lebih individual dalam Hajar Dewantara, saya melibatkan siswa dalam
pembelajaran. Saya berusaha untuk memahami proses pembelajaran dengan lebih aktif, mengambil
kebutuhan dan kecenderungan masing-masing peran sebagai subjek dan objek pembelajaran.
siswa, serta membimbing mereka sesuai dengan Siswa terlibat dalam menetapkan tujuan
kodrat alamiah mereka. Ini melibatkan lebih banyak pembelajaran mereka sendiri, memberikan umpan
komunikasi, penjelasan, dan pendampingan pribadi balik tentang pembelajaran, dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. dalam evaluasi diri mereka sendiri.
pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan
praktik baik

Pemanfaatan IT Kepemimpinan Dimulai dari Diri Sendiri


Saya mulai memanfaatkan teknologi informasi Saya merasakan bahwa menjadi guru yang efektif
(IT) dalam pembelajaran, dengan cara yang sesuai dan memimpin proses pembelajaran yang
dengan kodrat alamiah siswa. Ini melibatkan bermakna dimulai dari kesadaran diri dan refleksi
penggunaan aplikasi, multimedia, dan sumber diri. Saya berusaha untuk menjadi teladan bagi
daya online untuk memperkaya pengalaman siswa saya, dengan menjaga sikap positif, etika kerja
pembelajaran dan membuatnya lebih menarik yang kuat, dan keterbukaan terhadap pembaruan
bagi siswa. dan perbaikan.

Murid Seperti Kertas


Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara, murid
dipandang seperti kertas yang bersih dan siap
menerima apa pun yang diberikan kepadanya.
Melalui pendekatan yang lebih individual dan
pembelajaran yang menuntun, saya berusaha untuk
memberikan pengalaman pembelajaran yang
relevan dan bermakna, serta menanamkan nilai-
nilai dan keterampilan yang diperlukan bagi masa
depan mereka
perencanaan

Sharing bersama rekan sejawat


dan Membuat Perencanaan

Aktivitas : Melakukan sharing tentang penerapan konsep


pemikiran ki hajar dewantara di sekolah
Hasil : Terdapat gambaran bagaimana penerapan pemikiran ki
hajar dewantara dilaksanakan
Pelaksanaan

Identifikasi Gaya Belajar Siswa Kesepakatan Kelas Pemanfaatan IT


Aktivitas : Melakukan asesmen diagnostik untuk Aktivitas : Melibatkan siswa dalam membentuk Aktivitas : Mengintegrasikan teknologi dalam
mengetahui cara siswa belajar terbaik aturan dan harapan di kelas pembelajaran untuk memperkaya pengalaman
Hasil : Peningkatan pemahaman tentang cara Hasil : Kesadaran siswa tentang aturan dan belajar siswa
siswa belajar dan tanggapan terhadap metode harapan kelas, serta tingkat partisipasi yang Hasil : peningkatan minat dalam penggunaan
pengajaran lebih tinggi dalam pengaturan kelas teknologi dalam pembelajaran
pelaksanaan

Menuntun bukan Menuntut Pembentukan Karakter Religius Pembentukan Karakter Disiplin


Aktivitas : Mengadopsi pendekatan yang lebih Aktivitas : Mengadopsi praktik yang menghargai Aktivitas : Mengembangkan kebiasaan disiplin
ramah dan membantu daripada mengkritik dan keberagaman agama dan mendorong toleransi positif seperti tata krama dan tanggung jawab
meminta siswa untuk mengingat fakta-fakta di antara siswa Hasil : Penurunan insiden dan pelanggaran
Hasil : Peningkatan motivasi siswa dan suasana Hasil : Pemahaman yang lebih baik tentang nilai- disiplin, serta peningkatan pengetahuan tentang
belajar yang lebih positif nilai agama dan pentingnya toleransi tata krama kelas dan tanggung jawab
antaragama
refleksi
Identifikasi Gaya Belajar Siswa: Pembelajaran Menuntun bukan Menuntut:
Meninjau untuk mengetahui Mengevaluasi reaksi dan respon siswa
apakah metode belajar sesuai terhadap pendekatan baru
dengan kebutuhan siswa

Kesepakatan Kelas: Pembentukan Karakter Religius:


Melakukan pemantauan dan meminta Melihat apakah siswa menunjukkan
umpan balik dari siswa tentang aturan keseriusan ketika berdoa
dan harapan kelas
Pembentukan Karakter Disiplin:
Pemanfaatan IT: Melihat apakah siswa menujukkan sikap
Menilai keterlibatan siswa dalam disiplin di sekolah, misalnya dengan
menggunakan teknologi selama datang tepat waktu dan masuk kelas
pembelajaran ketika bel berbunyi.
testimoni

Rafie Yasmin
Belajarnya asik, santai, seru Belajar rasa main, seru bu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai