Disusun Oleh:
Azhar Kamal 2302130136
M. Z. Al Adzimi Purnomo 2302130137
Lucky N. Arif Mahensa 2303050104
Nadya Ananda 2307030393
Nur Rizki Aprilisa T. P. Parlin 2307030395
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------1
PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------------------2
Pendidikan kebencanaan (disaster education atau disaster risk education) merupakan proses
membangun kesadaran manusia yang dimulai dari menanamkan pengetahuan, pemahaman dan tindakan
yang mendorong kesiapsiagaan, pencegahan dan pemulihan terhadap bencana melalui proses pendidikan
(Tahmidaten, 2019). Tujuan utama pendidikan kebencanaan adalah untuk memahami adanya bahaya
bencana alam beserta resikonya, sekaligus mempersiakan diri dalam menghadapi bencana untuk
meminimalisir dampaknya.
Pelaksanaan pendidikan kebencanaan ini dapat dilaksanakan dalam mode pendidikan formal,
non-formal, maupun informal (Kitagawa, 2021). :
a) Pendidikan Informal
Pendidikan kebencanaan secara informal dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di
Indonesia sendiri, masyarakat Indonesia telah menerapkan pendidikan kebencanaan
melalui kearifan lokal. Salah satu contoh kearifan lokal yaitu Pikukuh Karuhun yang
dilakukan oleh oleh masyarakat Baduy, Banten untuk mencegah terjadinya bencana alam.
Ketentuan pikukuh karuhun ini di antaranya adalah terkait pembuatan bangunan (rumah,
jembatan, lumbung, dsb), larangan untuk mengubah jalan air, mengubah kontur tanah,
dan meratakan tanah untuk pemukiman (Suparmini Suparmini, 2015). Selain melalui
kearifan local, Pendidikan kebencanaan juga dapat diimplementasikan dengan penguatan
literasi pada masyarakat.
b) Pendidikan Formal
Melalui pendidikan formal, pelaksanaan pendidikan kebencanaan akan lebih efektif.
Maka dari itu intitusi sekolah atau satuan pendidikan sebagai sumber pengetahuan
berperan penting untuk pelaksanaan pendidikan kebencanaan. Pendidikan kebencanaan
harus dilakukan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Untuk SD, pelaksanaan dilakukan dengan penetapan sekolah siaga bencana. Jenjang
Menengah, dapat dibekali dengan media booklet yang memberikan informasi mengenai
kesiapsiagaan bencana, dan untuk jenjang perguruan tinggi dengan melalui pengkajian
topik kebencanaan.
1.3 Rangkuman
Daftar Pustaka
Abd Rahman BP, S. A. (2022). PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR
PENDIDIKAN. Makassar: journal.unismuh.ac.id.
Suparmini Suparmini, S. S. (2015). MITIGASI BENCANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BADUY.
JURNAL PENELITIAN Humaniora.
Tahmidaten, L. &. (2019). Implementasi pendidikan kebencanaan di Indonesia (Sebuah studi pustaka
tentang problematika dan solusinya). lectura: Jurnal Pendidikan, 136-154.