Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelola Pembelajaran


Dosen pengampu : Dr. Miftahus Salam,S.Pd.I.,M.Pd.I

Kelompok 3
Disusun Oleh :
Umar Faruq 202291010153
Dicky Abi Nurrahim 202291010032
Saiful Bahri 202291010132
Esa Adi Wisesa 202291010036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
AT TAQWA BONDOWOSO
2024-2025

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan mengucap puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan

Taufik dan Hidayah – Nyalah makalah yang membahas “MENCIPTAKAN


PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN” ini dapat terselesaikan.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Khususnya kepada Dr. Miftahus
Salam,S.Pd.I.,M.Pd.I yang telah mengajar kami dengan penuh rasa sabar dan ikhlas menuntun
kami untuk bisa menyelesaikan makalah ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan makalah ini dengan kalimat yang
mudah dipahami dan jelas penulisannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin

Wssalamuallaikum wr.wb

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Karakteristik Pembelajaran yang Efektif ........................................1
2. Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Yang Menyenangkan .......................1
C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif dan menarik ...................1
2. Mengevaluasi dampak metode pembelajaran terhadap motivasi dan
keterlibatan siswa .................................................................................................1
3. Memahami peran emosi dalam pembelajaran dan keterlibatan siswa ..............1

BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif ..............................................................2


B. Menciptakan Pembelajaran Yang Menyenangkan ................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................6
B. Saran .....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembelajaran yang efektif biasanya ditandai dan diukur oleh tingkat ketercapaian tujuan oleh
sebagian besar siswa. Tingkat ketercapain itu berarti pula menunjukkan bahwa sejumlah
pengalaman belajar secara internal dapat diterima oleh para siswa. Pembelajaran yang efektif itu
menurut Kyriacou (2009) mencakup dua hal pokok, yaitu yang pertama berkenaan dengan
jumlah waktu yang dicurahkan oleh siswa selama dalam pelajaran berlangsung. Bagaimana para
siswa terlibat, engage, dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal
yang kedua berkaitan dengan kualitas aktual belajar itu sendiri. Artinya, bagaimana proses atau
interaksi pembelajaran dapat berlangsung antara guru-siswa, siswa-siswa dan siswa-sumber
belajar.

Pendidikan pada umumnya diidentikkan dengan sekolah. Walapun sebenarnya arti pendidikan
itu sendiri sangatlah luas. Namun, penulis akan membahas tentang pendidikan yang ada di
sekolah atau lebih sering disebut pendidikan formal. Sekolah yang menjadi rumah kedua bagi
para siswa setelah rumah. Tempat mereka belajar sesuai dengan jenjang kelas dan standar-
standar dari pemerintah yang harus mereka penuhi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Karakteristik Pembelajaran yang Efektif ?
2. Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Yang Menyenangkan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif dan menarik.
2. Mengevaluasi dampak metode pembelajaran terhadap motivasi dan keterlibatan siswa.
3. Memahami peran emosi dalam pembelajaran dan keterlibatan siswa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif

Pembelajaran yang efektif, sesungguhnya bukan sesuatu yang mudah dan sederhana.
Pembelajaran yang efektif, bukan hanya masalah tercapainya seluruh tujuan khusus
pembelajaran. Banyak aspek yang terlibat di dalamnya. Kita nampaknya sepaham bahwa
sebagian besar kajian atau literature menyatakan pembelajaran yang efektif itu merupakan
suatu proses yang benar-benar kompleks

Pembelajaran yang efektif ini juga sangatterkait dengan guru yang efektif. Good and Brophy
(dalam MacGregor, 2007) menjelaskan bahwa guru yang efektif ini adalah guru yang:

a. guru yang menggunaian waktu pembelajaran secara maksimal,


b. menyajikan bahan atau materi pembelajaran dengan cara tertentu sehingga memenuhi
kebutuhan peserta didik,
c. memantau program dan kemajuan,
d. merancang kesempatan belajar bagi peserta didik untuk menerapkan pengalaman
belajarnya, 5) bersedia mengulang kembali jika diperlukan dan
e. mematok harapan tinggi, tetapi tujuan tersebut realistik.

Slavin (1994) menyusun suatu model pembelajaran efektif, didasarkan atas hasil kerja Carroll,
dan mengidentifikasi unsur-unsur atau elemen-elemen pembelajaran sebagai berikut. Unsur-
unsur model mencakup empat hal pokok, yaitu:

a. kualitas pembelajaran,
b. tingkat pembelajaran yang memadai,
c. ganjaran dan
d. waktu. Kualitas pembelajaran berkenaan dengan seberapa tinggi tingkat informasi atau
keterampilan yang disajikan kepada para peserta didik itu mudah dipelajari mereka.
Kualitas pembelajaran itu pada umumnya berupa hasil yang berkualitas berkenaan
dengan pengalaman belajar atau kurikulum dan pelajaran itu.

2
Tingkat pembelajaran yang memadai merujuk pada seberapa jauh guru yakin bahwa para peserta
didik siap belajar sesuatu hal yang baru. Artinya, mereka memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari hal baru tersebut, yang sebelumnya belum
pernah dipelajarinya. Dengan ungkapan lain, tingkat pembelajaran itu memadai jikalau suatu
pelajaran tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi peserta didik.

1. Bagaimana teknologi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran


Teknologi telah menjadi bagian integral dari pendidikan modern, memberikan peluang
besar untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan berbagai alat
dan platform digital, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik
dan relevan bagi siswa. Misalnya, penggunaan platform pembelajaran daring dapat
memungkinkan siswa untuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja,
memfasilitasi pembelajaran yang mandiri dan personal. Selain itu, teknologi juga
memungkinkan penerapan metode pembelajaran yang interaktif, seperti permainan
pembelajaran dan simulasi, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan
menyajikan materi pelajaran dalam format yang menarik dan menantang.
2. Apakah gaya mengajar guru berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya mengajar guru memiliki dampak yang
signifikan terhadap efektivitas pembelajaran siswa. Gaya mengajar yang beragam dapat
memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda di antara siswa dan memfasilitasi
pemahaman yang lebih baik. Sebagai contoh, guru yang mengadopsi pendekatan
pembelajaran aktif mendorong partisipasi siswa, membangun kolaborasi, dan
mendorong pemikiran kritis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pemahaman
konsep dan keterampilan siswa. Di sisi lain, pendekatan pembelajaran yang terlalu
terpusat pada guru atau berorientasi pada pemberian informasi dapat mengurangi
keterlibatan siswa dan membatasi kesempatan untuk eksplorasi mandiri. Oleh karena
itu, pemahaman dan penerapan berbagai gaya mengajar yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dapat berkontribusi secara positif terhadap efektivitas pembelajaran.

3
B. Menciptakan Pembelajaran Yang Menyenangkan

1. Mengorkestrasi suasana yang menggairahkan Ada 5 hal di dalam mengorkestrasi suasana


meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Kekuatan terpendam-niat Albert Bandura pernah mengatakan bahwa keyakinan


seseorang mengenai kemampuan dirinya sendiri sangat berpengaruh pada kemampuan
itu sendiri. Guru yang memperhatikan emosi siswanya dapat mempercepat
pembelajaran. Selain itu dengan memahami emosi dapat membuat pembelajaran lebih
berarti dan permanen. Ini semakin membuktikan penelitian bahwa adanya hubungan
antara keterlibatan emosi, memori jangka panjang, dan belajar. Yang perlu diingat
adalah, jangan mencemooh atau memebrikan tanggapan negatif siswa, karena itu akan
membuat kapasitas saraf untuk berpikir rasional mengecil, sehingga siswa tidak dapat
mengakses High Order Thinking Skills (HOTS), dimana fenomena ini disebut
downshifting.
b. Jalinan rasa simpati dan saling pengertian Perlunya ada rasa simpati dan saling
pengertian dalam hubungan guru-siswa. Quantum Teaching menyarankan guru untuk
mulai mengenal siswa dan membangun hubungan dengan mereka sejak hari pertama.
Ada beberapa tips dalam membangun hubungan dengan siswa yaitu : 1) perlakukan
siswa sebagai manusia sederajat; 2) ketahui apa yang mereka sukai; 3) bayangkan apa
yang mereka katakan kepada diri sendiri tentang diri mereka sendiri; 4) cari apa yang
menjadi hambatan bagi mereka; 5) jujurlah kepada siswa dengan cara yang mudah
diterima; dan 6) bersenang-senanglah dengan mereka.
c. Keriangan dan ketakjuban Hal ini mengingatkan kita ketika pertama kali belajar
menaiki sepeda, di sana ada risiko terjatuh dan terjatuh sampai akhirnya bisa lancar.
Dalam hal ini berlaku rumus : Risiko+Kegembiraan=Keriangan WOW = Wide Open
Wonder !
d. Pengambilan risiko Belajar adalah kegiatan yang mengandung risiko, setiap kali kita
mencoba hal baru, kita keluar dari zona nyaman kita. Tips untuk memahamkan siswa
agar tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dapat menggunaka cara : 1) beri
teladan dengan keluar dari zona nyaman guru; 2) ceritakan zona nyaman kepada

4
siswa; 3) beritahu siswa bahwa guru mendukung mereka 100%; dan 4) ajak semua
anggota kelas untuk saling mendukung.
e. Rasa saling memiliki Rasa memiliki membuat seseorang merasa berdaya dan diterima
apa adanya. Rasa memiliki menyingkirkan kemasan, membuat otak santai, dan proses
belajar dapat berlangsung maksimal.
f. Keteladanan. Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Sebenarnya, para
siswa mencari-cari alasan untuk tidak tertarik dengan apa yang kita sampaikan tetapi
semakin banyak guru bercerita, siswa justru akan semakin tertarik dan menjadikan
guru model karena mereka melihat adanya kesebangunan antara apa yang diucapkan
dan tindakan guru

2. Mengorkestrasi lingkungan yang mendukung Lingkungan yang perlu diorkestrasi adalah


sebagi berikut.

a. Lingkungan sekeliling Guru dapat menggunakan posterposter untuk menghiasi kelas


ya harus bisa menghias.
b. Alat bantu Alat bantu dapat membantu siswa mempermuah mencari konsep, dengan
ciri khas yang ada duit di dompet dadine
c. Pengaturan bangku Ada beberapa tips, yaitu ketika diskusi, bentuk bangku menjadi
setengah lingkaran, tetapi jika guru ingin memberi tugas untuk perorangan ataupun
mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunju kepada kelompok kecil, bisa
sambil duduk di pantai.
d. Tumbuhan, aroma, hewan peliharaan, dan unsur organik lainnya Warna-warna cerah,
kata-kata dinding, musik sepanjang waktu, tetapi ternyata mereka sudah biasa saja.
e. Musik dan belajar Tujuan penggunaan musik ini adalah utnuk menata suasana hati,
meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan menyoroti hal-hal penting
f. Mengorkestrasi perancangan dan pengajaran yang dinamis Kegiatan ini meliputi hal-
hal sebagi berikut. a. Dari dunia mereka ke dunia kita Ingatlah bahwa asas utama
Quantum Teaching terletak pada kemampuan untuk menjembatani jurang antara dunia

5
guru dengan dunia siswa, dari wawancara yang sudah dilakukan pada beberapa
sampel, sebagian tidak megerti apa itu AMBAK, jadi mereka tida mau mendengarkan
g. b. Modalitas V-A-K V-A-K adalah gaya belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik. Setiap
orang memiliki akses untuk ketiga gaya belajar tersebut, tetapi orangorang cenderung
apda salah satu sudutnya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada tiga tugas utama atau tugas pokok guru,yaitu mencakup merancang (design),
melaksanakan (execute) dan menilai (evaluate), danmenurut Permendiknas 41/2007
ditambah lagidengan tugas pengawasan. Tugas utama tersebutterarah untuk mendukung
pencapaian kualitaspendidikan, atau pembelajaran secara khusus. Untukmewujudkan
standaproses, ditentukan adanya tigatahap pokok kegiatan, yang mencakup kegiatan
pendahuluan, pokok dan penutup.Parameter keberhasilan guru dalammemenuhi standar
proses sangat tergantung pada tingkat keterlaksanaan seluruh proses kegiatan atau aktivitas
yang dirancang oleh guru di dalam kelas.Indikator keberhasilan dan keefektifan
pembelajaran juga ditentukan dan bahkan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, konteks,
proses, ekstra dan system pendukung yang ada.
Kualitas hasil pembelajaran atau Pendidikan ditandai oleh adanya siswa yang sehat,
lingkungan sehat, nyaman dan aman, isi atau kurikulum yang relevan, pembelajaran berpusat
pada peserta didikdan hasil belajar secara terintegrasi mecakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap.

B. Saran

1. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon kiranya para pembaca
sekalian mau memberikan kritik dan saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.
2. Kepada seluruh pembaca kiranya memberikan kritikan yang bersifat membangun
sehingga apa yang kita harapkan dari isi tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dary, T., Prueter, B., Grinde, J., Grobschmidt, R., Evers, T. (2010). High Quality Instruction That
Transforms: A Guide to Implementing Quality Academic Service-Learning.

Wisconsin: Department of Public Instruction. Gagne, R.M. (1985).The Condition of Learning.


New York: Holt, Rinehart And Winstone Hewitt, D. (2008).

Undertanding Effective Learning. Strategies for The Classroom. NY: McGraw-Hill Education,
Open University Press. Huitt, W., Monetti, D., & Hummel, J. (2009).

Designing Direct Instruction. Pre-publication version of chapter published in C. Reigeluth and A.


Carr-Chellman, Instructional-Design Theories dnd Models: Volume III, Building A Common
Knowledgebase[73-97]. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Ana Farida, Suhud Rois, Edi S. Ahmad.(2012).Sekolah yang Menyenangkan : Metode Kreatif
Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa.

Bandung : Nuansa Martha Kaufeldt.(2008). Wahai Para Guru Ubahlah Cara Mengajarmu.Jakarta
: PT Indeks Forrest W. Parkay.(2011).

Menjadi Seorang Guru (Edisi 8).Jakarta : PT Indeks Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah
Singer-Nourie.(2008).Quantum Teaching.Bandung:PT Mizan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai