Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Keperawatan pada Ny.

S Dengan

Chronic Kidney Disease (CKD)

di Penyakit Dalam Atas, RSUD Lahat

Tahun 2023

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Refi Delta Sari 11. Dyah Triadini

2. Zahara Evika 12. Eflin Marshanda

3. Aldea Trecy Trenyca 13. Ella Juniarti

4. Nabila Jasilia 14. Elsa Putri D

5. Melani Puspita 15. Fadillah Rahmayani

6. Anisyah Indriani 16. Farras Ulfiyah

7. Dela Nova Apriani 17. Febby Septhoreza

8. Thyana Meydianti 18. Helsi Agustina

9. Dwiki Rahmadhany 19. Istikoma

10 Rezzy Lawara 20. Rihlaini Fajriana


.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI D III KEPERAWATAN LAHAT


TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga asuhan keperawatan yang
berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny.S Chronic Kidney Disease (CKD)di Penyakit Dalam Atas,
RSUD Lahat Tahun 2023Ini bisa selesai pada waktunya.

Laporan Praktik Klinik Keperawatan ini disusun untuk memenuhi tugas pada Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah II (PKKMB II) di Penyakit Dalam Atas, RSUD Lahat Tahun 2023.
Laporan ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah ikut serta dalam memberikan
masukan, saran, serta bimbingan sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si,Apt,MM,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang.

2. Ibu dr. Hj. Erlinda M.Kes selaku Direktur RSUD Lahat.

3. Bapak H.A.Gani,S.Pd.,SKM.,S.Kep.M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan Lahat


Poltekkes Kemenkes Palembang.

4. Bapak Kamesyoworo, SST.MM selaku Pembimbing akademik.

5. Ibu Eka Haryanti, S.Pd, M.Kes selaku Pembimbing akademik

6. Ibu Detiana, S.Kep,Ners,M.Kes selaku Pembimbing akademik

7. Bapak Abdul Somad, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Pembimbing akademik

8. Ibu Bela Pertiwi, S.Kep, Ners, M.Kep selaku Pembimbing Lahan Praktik

9. Bapak Burman Hedi, S.Kep, Ners selaku Pembimbig Lahan Praktik

10. Ibu Septi Iriyani, S.Kep, Ners selaku Pembimbing Lahan Praktik

11. Ibu Beti Hariyani, S.Kep, Ners selaku Pembimbing Lahan Praktik

12. Ibu Ira Oktaria, S.Kep, Ners selaku Kepala Ruangan Penyakit Dalam Bawah

13. Bapak H. Raden Sumaryono, Am.Kep selaku Kepala Ruangan Bedah

14. Bapak Firmansyah selaku Kepala Ruangan IBS

15. Seluruh kakak-kakak yang telah membimbing kami di RSUD Lahat

Kami berharap semoga asuhan keperawatan ini bisa menambah pengetahuan kami,
mahasiswa keperawatan dan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa asuhan
keperawatan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya asuhan keperawatan selanjutnya yang lebih baik lagi.

Lahat, 15 Juni 2023


Kelompok 1
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................................................................
Lembar Pengesahan.......................................................................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................................................

Bab I Tinjauan Pustaka


Definisi......................................................................................................................................................
Etiologi......................................................................................................................................................
Manifestasi klinis.......................................................................................................................................
WOC..........................................................................................................................................................
Pemeriksaan Penunjang.............................................................................................................................
Penatalaksanaan medis..............................................................................................................................
Prognosis...................................................................................................................................................
Bab II Tinjauan Kasus
Pengkajian.................................................................................................................................................
Analisa Data..............................................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan..............................................................................................................................
Intervensi dan Implementasi......................................................................................................................
Evaluasi.....................................................................................................................................................
Bab III DAFTAR PUSTAKA
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Menurut Smeltzer dan Bare (2015) CKD atau gagal ginjal kronis merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh
gagal untut mempertahankan metabolisme dalil keseimbangan cairan dan elektrolit
sehingga terjadi, uremia (retensi vrea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
CKD merupakan kerusakan ginjal yang terjadi dengan penurunan GFR
(Glomerular filtration Rate) <60 mL/min/1.73 m² selama lebih dari 3 bulan (Kasiske,
Betram, 2014).
CKD merupakan penyakit yang mempengaruh struktur dan fungsi ginjal. (KD
dapat didiagnosis berdasarkan kerusakan pengurangan ginjal (albuminuria) atau
fungsi ginjalnya menurun selama 3 bulan atau lebih (Maylannthi, 2016)

Klasifikasi CKD.
Pembagian CKD berdasarkan stadium dari tingkat penurunan GFR, yaitu
a. Stage 1: Kidney damage with normalor increased GFR (>90mL/min/173 m²).
b.Stage 2 Mild reduction in GFR (60-89 mL/min/1.73 m²) ber
c.Stage 3: Moderate reduction in GFR (30-59 ml/min/1.73 m²).
d. Stage 4: Severe reductioni in GFR (15-29 mL/min 1.73 m²).
e. Stage & Kidney failure (GFR 215 mL/min/1.73 m² or dialysis)

B. ETIOLOGI
Menurut Le Mone et al., (2016) etiologi dari penyakit ginjal kronis adolat

a) Penyakit infeksi tubolointerstitial


merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan interstitium dan tubulus
Penyakit ini dapat disebabkan obstruksi (batu stenosis, kelainan anatomi, benigna
prostat hyper- plasia) infeksi saluran kemih, efek obat-obatan dan minuman energi
b) Penyakit vaskular hipertensi
fungsi ginjalinya yang mengalami kerusakan sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah.
c) Gangguan jaringan Ikat
seperti lupus eritematosus Sistemik, poliartentes nodosa, dan sklerosis sistemik
progresif.
d) Gangguan kongenital dan herediter
seperti penyakit ginjal polikistik dan asidosis tubulus ginjal.
e) Penyakit metabolik yangdapat mengakit CKD antara lain diabetes melitus, gout,
Penyakit metabolik yang dapat hiperparatiroidisme dan amiloldosis
f) Nekropati toksik akibat penyalahgunaan analgesik dan refropati timah.
g) Nefropati obstruksi.
 Traktus urinarrus bagian atas: batu, neoplasma, fibrosis retroperito heal.
 Traktus urinarius bagian bawah: hipertrofi prostat, struktur uretra, anomali
kongenital leher verika urinaria dan uretra.

C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Ignatquicious et al., (2018) Manifestasi this penyakit ginjal kronis antara
lain.
1. Gastrointestinal (Akibat dan hiponatremia terjadi hipotensi, mulut kekeringan,
kelemahan, mual)
2. Kardiovaskuler (kardiomiopati, tekanan darah tinggi, edema perifer, gagal
jantung dan sindrom kardiorenal)
3. Sistem pernafasan (takipnea, pemafasan yg dalam, napas berbau urin, sesak
nafas, efusi pleura)
4. Integumen (kulit)
5. Neurologis (adanya neuropati perifer, kantuk di siang hari, konsentrasi yang
buruk).
6. Muskuluskeretal (kelemahan dan kram, nyeri tulang, patah tuling dan
osteodistrofiginjal)
D. WOC
Kerusakan ginjal

GFR

Gangguan fungsi ginjal berlangsung kronik

PGK (CKD)

Kerusakan glomerulus Kerusakan Tubulus Kurang terpapar


informasi
Permeabilitas kapiler Terganggunya fungsi
Aborsi,Sekresi,Ekresi Defisit
Loss protein pengetahuan
Menumpuknya toksik
Proteinuria masif Metabolit (fosfat, hidrogen,urea,
Amonia,kreatinin,dan sebagainya)
Hipoalbumin
Uremia
Tekanan onkotik

Transudasi cairan Pada GI Pada kulit Pada neuromuskular


Intravascular ke Iritasi syaraf perasaan
nyeri
Intertisil Gangguan Pruritus Kulit kering
keseimbangan Digaruk
Hipoualemia Asam basa Nyeri Nyeri
Kepala Otot

Aktivitas renin Iritasi lambung


Resiko
angrotensin Nyeri Akut
kerusakan
Aldosteron Asam lambung integritas kulit
Mual,muntah
Retensi Na & Air Berlebihan &
berkepanjangan Nausea
Kelebihan volume
Ketidakseimbang
cairan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan pada darah
a. BUN/Kreatinin meningkat, biasanya proporsional.
b. Hitung darah lengkap: Ht.
c. GDA: pH
d. Natrium serum : mungkin rendah
e. Kalium
f. Magnesium/Fosfat : naik
g. Kalsium: turun
h. Penurunan kadar protein serum.
2) Pemeriksaan pada urine
a) Karena terjadi aburia /oliguria maka volume urine ˂400 ml/24 Jam.
b) Warna :
1. berwama keruh disebabkan nanah, lemak bokter, fosfat lunak, sodium,
kotor, dan partikel koloid.
2. Urine warna coklat menunjukkan adanya darah, mioglobulin porforin
dan Hb.
3. Utrasonograpi ginjal
4. Sistouretrogram berkemih
5. Pielogram intravenia
6. Arterogram atau angiogran ginjal

F. PENATALAKSAAN MEDIS
1) Menstabilkan keseimbangan antara cairan dan elektrolit.
a. Berikan cairan sesuai kebutuhan untuk menjaga sirkulasi yang tepat
b. Berikan diuretik untuk mengurangi kelebihan air
c. Memperbaiki keseimbangan elektrolit
2) Mendukung fungsi kardiovaskular..
a. batas kelebihan air
b. Mengontrol tekanan darah tinggi (obat antihipertensi ).
c. Menjaga sirkulasi

3) Mencegah infeksi (antibiotik, hindari prosedur invasif).


4) Memperbaiki status gizi (protein yang tepat nutrisi enteral sesuai kebutuhan,
multivitamin)
5) Mengontrol perdarahan dan anemia
6) Lakukan dialysis
7) Lakukan transplantasi ginjal jika perlu (Beta & Sowden, 2015).

G. PROGNOSIS
Prognosis penyakit ginjal kronis tergantung pada komorbiditas yang dimiliki
pasien, usia, dan laju filtrasi glomerulus. Pasien dengan penyakit ginjal kronis
umumnya.
ASUHAN KEPERAWATAN
TEORITIS
A. Pengkajian
I. BIODATA
A. Identitas pasien
Melipuli nama jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama,
pendidikan pekerjaan, alamat, tanggal MRS, no register, dan diagnosa
medis.
B. Identitas Penanggung Jawab
Meliputi hama, hubungan, pekerjaan dan alamat

II. KELUHAN UTAMA


Merupakan hal-hal yang dirasakan oleh pasien sebelum masuk
kerumah sakit

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Biasanya pasien mengalami penurunan frekuensi urine, penurunan
kesadaran, perubahan pola nafas kelemahan fisik, adanya perubahan kulit,
adanya napas berbau anionla, rasa sakit kepala, dan perubahan pemenuhan
nutris.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Biasanya dimulai dengan masa penyakit ginjal akut karena berbagai
penyebab Identifikasi riwayat infeksi saluran kemih, gagal jantung,
penggunaan obat berebihan terutama obat nefrotoksi,dan obat lain yang
mempengaruhi fungsi ginjal. Selain itu ada penyakit. yang secara langsung
mempengaruhi seperti diabetes, hipertensi, batu saluran kemih.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Silsilah keluarga tidak memiliki dampak yang signifikan pada penyakit
ginjal kronis Karena penyakit ginjal kronis merupakan penyakit keturunan
bukan penyakit menular Namun, faktor pencetus seperti diabetes dan
hipertensi mempengaruhi kejadian. penyakit ginjal kronis karena penyakit ini
turun temurun.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


Kondisi ini tidak selalu menjadi masalah jika pasien memiliki serologi
koping adaptif yang tepat. Pada pasien ginjal kronis, perubahan psikososial
biasanya terjadi ketika pasien mengalami perubahan struktur fungsi fisik dan
menjalani proses dialysis. Pasien menjadi pendiam dan lebih mengurung diri.
Selain itu, kondisi tersebut juga disebabkan oleh biaya yang disebabkan oleh
biaya yang dikeluarkan selama pasien menjalani pengobatan, sehingga pasien
mengalami kecemasan.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan umum: Lemah
B. Tanda-tanda vital
Pada pemeriksaan vital sign, sering didapatkan adanya
perubahan pernafasan yang meningkat, suhu tubuh meningkat serta
terjadi perubahan tekanan darah dari hipertensi, ringan hingga menjadi
berat.
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1) Kepala dan rambut
Kepala : Meliputi bentuk, ubun-ubun, kulit kepala
Rambut :Rambut mudah rontok, tipis dan kasar
Wajah : Meliputi warna kulit dan struktur wajah.
2) Mata : meliputi konjungtiva, sklera, pupil, palpebra clan lainnya
3) Hidung : biasanya ada pernapasan cuping holung
4) telinga meliputi bentut, ukuran, lubang dan ketajaman pendengaran.
5) Mulut dan paring: meliputi keadaan bibir, gusi, gigi dan lidah
6) Leher meliputi Posisi trakea, thyroid, suara kelenjar limpe, vena
jugularis dan denyut nadi karotis.
D. Pemeriksaan Integumen
Kaji kebersihan, kehangatan, warna, turgor, kelembapan dan kelainan
pada kulit.
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
Kaji ukuran, bentuk, warna, kelainan payudara dan putting
F. Pemeriksaan Thorak dan Dada
1. Inspeksi: Bentuk frekuensi nafas, irama dan tanda kesulitan bernafas
2. Pemeriksaan paru :Meliputi palpasi getaran suara ,perkusi ,auskultasi
suara nafas,ucapan dan tambahan
3. Pemerikasan jantung ;inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi bunyi
jantung ,tambahan,murmur
G. pemeriksan abdomen :inspeksi,auskultasi,palpasi,dan perkusi abdomen
H. Pemeriksan kelainan dan sekitarnya.
1. Genitelia:meliputi,rambut pubis ,lubang uretra dan kelainanya
2. Anus dan pernium:meliputi lubang anus ,kelainan pada anus
dan prenium
I. Pemeriksaan muskuletal /ekstermitas
Kesemestrisan otot ,pemerikasan edema,kekuatan otot ,dan kelainan
pada anus perineum dan kaku
J. Pemeriksaan neurologi:tingkat kesadaran ,meningea sign,status
mental,menerus cranias fungsi motorik ,fungsi sensuri dan reflek

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


Pola tidur, pola eliminasi, pola makan, dan minum, ke bersihan
diridan personal hygiene.

B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. Kebutuhan volume cairan
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Nausea
5. Resiko kerusakan intregrasi kulit
C. Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut

Tujuan dan kreteria hasil Intervensi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi.


masalah teratasi dengan kreteria hasil: A. identifikas lokasi
1. keluhan nyeri menurun karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intesitas nyeri
2. Meringgis menurun B. Identifikasi skala nyeri
C. Identifikasi skala nyeri non verbal
D. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingati nyeri
Terapeutik.
A .beriknan teknik non farmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
B.kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi.
A. Jelaskan penyebab ,periode,dan pemicu nyeri
B. Jelaskan strategi meredahkan nyeri
C. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
A.Kolaborasi pemberian analgetik ,jika perlu

2. Kelebihan volume cairan

Setelah dilakukan tindakan Observasi.


keperawatan masalah teratasi dengan a. Periksa tanda dan gejala serta penyebab
kreteria hasil: hipervolemia
1. Asupan cairan meningkat b. Monitor intake dan output cairan
2. Edema menurun Terapeutik.
c. Batasi asupan cairan dan garam
Edukasi.
d. Ajarkan cara membatasi cairan
e. Anjurkan melapor jika haluaran urine
<0,5mL/kg/jam dalam 6 jam
Kolaborasi
f. Kolaborasi pemberian diuretic

3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Setelah dilakukan tindakan Observasi.
keperawatan masalah teratasi dengan a. Identifikasi status nutrisi
kreteria hasil: b. Identifikasi makanan yang disukai
1. Porsi makan yang dihabiskan c. Monitor asupan makanan
meningkat d. Monitor berat badan
2. Berat badan membaik Terapeutik.
e. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
f. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis: piramida
makanan)
g. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Edukasi.
h. Ajarkan posisi duduk, jika mampu
i. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi.
j. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis:
Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu

4. Nausea

Setelah dilakukan tindakan Observasi


keperawatan masalah teratasi dengan a. Identifikasi pengalaman mual
kriteria hasil: b. Monitor mual
1. Nafsu makan meningkat Terapeutik
2. Keluhan mual menurun c. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis:
bau tidak sedap, suara, dan rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
d. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi
e. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
f. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis untuk
mengatasi mual (mis: biofeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
g. Kolaborasi pemberian obat antiemetik, jika perlu

5. Resiko kerusakan integritas kulit

Setelah dilakukan tindakan Observasi


keperawatan masalah teratasi dengan a. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
kriteria hasil: Terapeutik
b. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
1. Kerusakan lapisan kulit menurun
c. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika
2. Suhu kulit
perlu
Edukasi
d. Anjurkan menggunakan pelembab (mis: lotion, serum)
e. Anjurkan minum air yang cukup
D. Implementasi
Suatu realisasi tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah
di rencanakan. Kegiatan pelaksanaan meliputi pengumpulan data yang
berkelanjutan, mengobservasi respon pasien sebelum dan sesudah tindakan
menilai data yang baru.

E. Evaluasi keperawatan
Dilakukan setelah diberikan tindakan keperawatan dengan melihat respon
klien mengacu pada kriteria evaluasi. Ada 3 tahap yaitu :
1. Berhasil
Jika perilaku klien sesuai dengan tujuan adanya dalam waktu yang telah di tetapkan.
2. Tercapai sebagian
Jika klien menunjukan perilaku perkembangan tetapi tidak sebaik yang ditentukan
pada pernyataan tujuan
3. Belum Tercapai
Jika klien tidak mampu sama sekali untuk menunjukan perilaku yang di harapkan
pada pernyataan tujuan.

Anda mungkin juga menyukai