Anda di halaman 1dari 23

1

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK 2

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL AKUT

DOSEN PENGAMPU :
Ns.Siti Aisyah Nur,M.Kep

OLEH KELOMPOK 7:

1. EGHA SISKA MAYENI PUTRI


2. MARIANA GUSTY ELINA NAIBAHO
3. RAISSYA SYAHDA PUTRI
4. SUCI AMALIA PUTRI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
PRODI KEPERAWATA 2A
2022/2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan,karena atas kuasaNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Anak 2.
.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang Kami miliki.Walaupun demikian,Kami berharap bahwa
makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Padang,27 Mei 2022

Penulis
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
A. DEFINISI GAGAL GINJAL AKUT ...................................................................................... 5
B. ANATOMI GINJAL ............................................................................................................. 5
C. FISIOLOGI GINJAL ............................................................................................................ 6
D. ETIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT .................................................................................... 7
E. PATOFISIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT .......................................................................... 8
F. PATHWAY/WOC GAGAL GINJAL AKUT ........................................................................ 10
G. MANIFESTASI KLINIS GAGAL GINJAL AKUT ............................................................... 11
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GAGAL GINJAL AKUT .................................................. 11
I. KOMPLIKASI GAGAL GINJAL AKUT ............................................................................... 11
J. PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL AKUT ................................................................12
K. PENCEGAHAN GAGAL GINJAL AKUT ...........................................................................12
L.konsep Dasar Asuhan keperawatan gagal ginjal akut ............................................................... 13
BAB III ...................................................................................................................................... 22
PENUTUP ................................................................................................................................. 22
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 22
B. SARAN ............................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23
4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal ginjal akut merupakan sindroma klinis akibat kerusakan
metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi
yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia (Kemenkes RI, 2017).Terapi
yang digunakan antara lain yaitu hemodialisa, transplantasi ginjal dan obat-
obatan seperti angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), namun terapi
tersebut selama ini tidak menunjukan perbaikan fungsi ginjal yang signifikan.Hal ini
membuat para peneliti mencari alternatif lain untuk pengobatan gagal ginjal akut antara lain
menggunakan
terapi mesenchymal stem cell(MSC). MSC mampu berdifferensiasi menjadi
berbagai sel spesifik termasuk sel renal, dan secara parakrin MSC juga mampu mensekresi
Growth factor (GF) seperti PDGF dan VEGF yang berperan dalam mengaktivasi stem cell
endogenous dan menstimulasi pembentukan vaskular dan pertumbuhan berbagai sel sehingga
memungkinkan untuk terapi gagal ginjal,tetapi metode tersebut belum banyak dipublikasikan.
Penyakit gagal ginjal akut meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk usia lanjut dengan angka prevalensi mencapai 13,4%,
dimana 1 diantara 10 orang berpotensi mengalami penyakit gagal ginjal.
Prevalensi penyakit ginjal akut di Australia, Jepang, dan Eropa adalah 6-11%,
terjadi peningkatan 5-8% setiap tahunnya.
MSC merupakan sekelompok sel yang memiliki karakteristik dapat
memperbaharui diri (self-renewal) secara terus menerus dan berdiferensiasi
menjadi sel spesifik termasuk sel renal.MSC diduga dapat meregenerasi sel
renal disebabkan karena sel nefron berasal dari mesenkim, di samping itu
pemberian sinyal parakrin yang tepat mampu memicu stem cell endogenous
berdifferensiasi menjadi sel nefron dan duktus kolektivus

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal akut ?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi Ginjal ?
3. Apa penyebab gagal ginjal akut ?
4. Bagaimana patofisiologi gagal ginjal ginjal ?
5. Bagaimana woc/pathway dari gagal ginjal akut?
6. Apa tanda dan gejala gagal ginjal akut?
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang gagal ginjal akut?
8. Bagaimana komplikasi gagal ginjal akut?
9. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan Gagal ginjal akut?
10. Bagaimana asuhan keperawatan gagal ginjal akut?
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI GAGAL GINJAL AKUT

Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti
berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan aliran darah ke ginjal,
gangguan pada ginjal, atau masalah sumbatan pada saluran urine.Ginjal adalah organ yang
memiliki fungsi utama untuk menyaring limbah sisa metabolisme dari dalam darah dan
membuangnya melalui urine. Jika fungsi tersebut terhenti, limbah yang seharusnya dibuang
malah menumpuk di dalam tubuh. Kerusakan ginjal pada gagal ginjal akut dapat terjadi tiba-
tiba. Kondisi ini dapat membahayakan nyawa penderitanya. Meskipun demikian, jika
dideteksi dan diobati secara cepat dan tepat, kerusakan ginjal akibat gagal ginjal akut dapat
disembuhkan.

Gagal ginjal akut merupakan kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan secara
mendadak. Kondisi ini otomatis membuat ginjal tak dapat berfungsi dengan normal.
Akibatnya, ginjal tidak dapat membuang limbah metabolisme dari dalam tubuh dan tidak
dapat menyeimbangkan air serta elektrolit.Limbah metabolisme akan terus menumpuk karena
tidak dapat dikeluarkan dalam bentuk urine. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat komplikasi
dari penyakit serius lain dan diidap oleh orang tua atau pasien perawatan intensif di rumah
sakit. Jika tidak ditangani dengan segera, gagal ginjal akut dapat mengancam nyawa.

B. ANATOMI GINJAL

Ginjal adalah dua buah organ berbentuk menyerupai kacang merah yang berada di
kedua sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya dibawah tulang rusuk manusia. Ginjal sering
disebut bawah pinggang. Bentuknya seperti kacang dan letaknya di sebelah belakang rongga
perut, kanan kiri dari tulang punggung.Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan,
berwarna merah keunguan.Setiap ginjal panjangnya 12-13 cm dan tebalnya 1,5-2,5 cm. Pada
orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Pembuluh-pembuluh ginjal semuanya masuk dan
keluar pada hilus (sisi dalam). Di atas setiap ginjal menjulang sebuah kelenjar suprarenalis.
6

Struktur ginjal dilengkapi selaput membungkusnya dan membentuk pembungkus yang


halus. Di dalamnya terdapat struktur-struktur ginjal. Terdiri atas bagian korteks dari sebelah
luar dan bagian medula di sebelah dalam. Bagian medula ini tersusun atas 15 sampai 16
massa berbentuk piramida yang disebut piramis ginjał. Puncak-puncaknya langsung mengarah
ke hilus dan berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal.Ginjal
dibungkus oleh jaringan fibrous tipis dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa (true
capsule) ginjal melekat pada parenkim ginjal. Di luar kapsul fibrosa terdapat jaringan lemak
yang bagian luarnya dibatasi oleh fasia gerota.Diantara kapsula fibrosa ginjal dengan kapsul
gerota terdapat rongga perirenal. Disebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau
glandula adrenal atau disebut juga kelenjar suprarenal yang berwarna kuning. Di sebelah
posterior,ginjal dilindungi oleh berbagai otot punggung yang tebal serta tulang rusuk ke XI
dan XII, sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh organ intraperitoneal.Ginjal kanan
dikelilingi oleh hati, kolon, dan duodenum, sedangkan ginjal kiridikelilingi oleh limpa,
lambung, pankreas, jejenum, dan kolon.

C. FISIOLOGI GINJAL
Mekanisme utama nefron adalah untuk membersihkan atau menjernihkan
plasma darah dari zat-zat yang tidak dikehendaki tubuh melalui
penyaringan/difiltrasi di glomerulus dan zat-zat yang dikehendaki tubuh
direabsropsi di tubulus. Sedangkan mekanisme kedua nefron adalah dengan
sekresi (prostaglandin oleh sel dinding duktus koligentes dan prostasiklin oleh
arteriol dan glomerulus). Beberapa fungsi ginjal adalah sebagai berikut :

a. Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh,Kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan
oleh ginjal sebagai urin yang encer dalam jumlah besar. Kekurangan air (kelebihan keringat)
menyebabkan urin yang diekskresikan jumlahnya berkurang dan konsentrasinya lebih pekat
sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.

b. Mengatur keseimbangan osmotik dan keseimbangan ion,Fungsi ini terjadi dalam plasma
bila terdapat pemasukan dan pengeluaran yang abnormal dari ion-ion. Akibat pemasukan
garam yang berlebihan atau penyakit perdarahan, diare, dan muntah-muntah, ginjal akan
meningkatkan
ekskresi ion-ion yang penting misalnya Na, K, Cl, Ca, dan fosfat.

c. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh,Tergantung pada apa yang dimakan,
campuran makan (mixed diet) akan menghasilkan urin yang bersifat agak asam, pH kurang
dari enam. Hal ini disebabkan oleh hasil akhir metabolisme protein. Apabila banyak makan
sayur-sayuran, urin akan bersifat basa, pH urin bervariasi antara 4,8 sampai 8,2. Ginjal
mengekskresikan urin sesuai dengan perubahan pH darah.

d. Ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme (ureum, kreatinin, dan asam urat),Nitrogen nonprotein
meliputi urea, kreatinin, dan asam urat. Nitrogen dan urea dalam darah merupakan hasil
metabolisme protein. Jumlah ureum yang difiltrasi tergantung pada asupan protein. Kreatinin
merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang
hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Peningkatan
kadar ureum dan kreatinin yang meningkat disebut azotemia.
7

e. Fungsi hormonal dan metabolisme,Ginjal mengekskresikan hormon renin yang mempunyai


peranan penting dalam mengatur tekanan darah (system rennin-angiotensis-aldesteron), yaitu
untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoesis). Disamping itu
ginjal juga membentuk hormon dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan
untuk absorbsi ion kalsium di usus.

f. Pengeluaran zat beracun,Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan,


atau zat kimia asing lain dari tubuh.

D. ETIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT

Penyebab gagal ginjal akut sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal
(prerenal), kerusakan pada ginjal itu sendiri, atau sumbatan pada aliran urine (postrenal).
Berikut adalah penjelasannya:

Gangguan aliran darah ke ginjal

Ada beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menghambat aliran darah ke ginjal dan
memicu gagal ginjal, yaitu:

• Kehilangan darah atau cairan akibat perdarahan, dehidrasi berat, atau diare berat
• Operasi
• Sepsis atau anafilaksis
• Penyakit hati, seperti sirosis hati
• Penyakit jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung
• Luka bakar berat
• Konsumsi obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat antihipertensi

Kerusakan pada ginjal

Gagal ginjal akut juga dapat terjadi akibat cedera atau kerusakan pada ginjal itu sendiri,
misalnya akibat:

• Glomerulonefritis atau peradangan pada saringan di ginjal


• Rhabdomyolisis atau kerusakan pada jaringan otot
• Penumpukan kolesterol yang menyumbat aliran darah ke ginjal
• Penggumpalan darah di pembuluh darah vena dan arteri di ginjal
• Skleroderma, yaitu kelompok penyakit yang menyerang kulit dan jaringan ikat
• Sindrom hemolitik uremik, yaitu penyakit akibat sel darah merah pecah terlalu cepat
• Sindrom tumor lisis, yaitu hancurnya sel-sel tumor yang berakibat pada lepasnya
racun yang menyebabkan kerusakan ginjal
• Penggunaan obat-obatan, seperti antibiotik aminoglikosida, obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS), obat hipertensi (seperti ACE inhibitor atau diuretik) dan obat
kemoterapi
• Penggunaan cairan kontras, yaitu cairan yang digunakan pada pemeriksaan foto
Rontgen atau CT scan
• Infeksi yang berat, seperti penyakit Weil karena leptospirosis
• Paparan racun, alkohol, kokain, atau logam berat
8

Penyumbatan pada saluran urine

Adanya sumbatan pada saluran urine, termasuk pelvis ginjal, ureter, kandung kemih, atau
uretra, akan menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal. Kondisi ini akan merusak ginjal dan
bisa menyebabkan gagal ginjal akut. Beberapa penyakit yang dapat menyumbat saluran urine
adalah:

• Batu ginjal
• Tumor pada saluran kemih, ginjal, atau organ yang ada di sekitar ginjal
• Pembesaran prostat
• Striktur atau jaringan ikat pada saluran kemih
• Kerusakan pada saraf kandung kemih (neurogenic bladder)
• Efek samping operasi pada panggul
• Trombosis pada pembuluh darah vena ginjal

Beberapa penyebab yang mendasari kondisi ini, antara lain:

• Infeksi saluran kemih akut.


• Kerusakan ginjal.
• Gagal jantung bawaan.
• Tekanan darah tinggi.
• Gangguan ginjal bawaan.
• Konsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat-obatan
sejenis lainnya.
• Cairan kontras saat pemeriksaan penunjang seperti X-ray atau CT scan.
• Penggumpalan darah pada vena dan ginjal.

E. PATOFISIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT

Patofisiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) adalah ketika terjadi gangguan
perfusi oksigen dan nutrisi dari nefron baik karena pasokan yang menurun maupun
permintaan yang meningkat. Patofisiologi dari gagal ginjal akut dibedakan berdasarkan
etiologinya.

Prerenal

Hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG),


seperti pada hipovolemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik dan peningkatan
resistensi vaskular. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan dalam mempertahankan
tekanan filtrasi intraglomerulus sehingga ginjal hanya menerima 25% dari curah jantung
(cardiac output). Sistem pembuluh darah di ginjal dapat mempertahankan perfusi hingga
tekanan darah sistemik dengan mean arterial pressure (MAP) 65 mmHg. Dalam sebuah
penelitian, MAP 72 – 82 mmHg diperlukan untuk menghindari gagal ginjal akut pada pasien
syok sepsis dan bila terdapat gangguan ginjal.

Renal

Gangguan terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh
darah intrarenal. Nekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis / ATN) merupakan penyakit
9

yang paling sering menyebabkan gagal ginjal akut. Kerusakan dan kematian sel tubulus dapat
disebabkan karena iskemik maupun toksik. “Sampah” hancuran sel akibat ATN ini kemudian
dapat menumpuk dan menyebabkan obstruksi yang memperparah gagal ginjal akut.

Pada gagal ginjal akut akibat gangguan renal, dapat terjadi isothenuria (kegagalan mengatur
osmolalitas urin), osmolalitas urin dapat kurang dari 300 mOsm/kgBB.

Pasca Renal

Adanya obstruksi pada traktus urinarius dimulai dari tubulus ginjal hingga uretra
dimana terjadi peningkatan tekanan intratubular. Obstruksi ini juga dapat memicu gangguan
tekanan darah pada ginjal dan reaksi inflamasi yang mengakibatkan penurunan.
10

F. PATHWAY/WOC GAGAL GINJAL AKUT

Pra Renal Rena Pascarenal


l

Gagal

Penurunan
produksi urine

Ekskresi Peningkatan
Retens kalium metabolisme pada
caira i menurun GE
n

Oedem Ketidak Nafas bau amoniak


a paru dan seimbangan
asidosis elektrolit
metabolik

volume Anoreksia/
cairan Po Hipe mual
la nafas rkalemi
tidak

Gangguan Intake
konduksi jantung nutrisi kurang
Ker darikebutuhan
usakan tubuh
implus saraf

Resti
Rest
11

G. MANIFESTASI KLINIS GAGAL GINJAL AKUT

Beberapa gejala gagal ginjal akut, antara lain:

• Berkurangnya produksi urine.


• Mual dan muntah.
• Nafsu makan berkurang.
• Bau napas menjadi tidak sedap.
• Sesak napas.
• Tingginya tekanan darah.
• Mudah lelah.
• Pembengkakan pada tungkai atau kaki akibat penumpukan cairan dalam tubuh.
• Penurunan kesadaran.
• Nyeri pada punggung, di bawah tulang rusuk.

Pembengkakan pada tungkai akibat penumpukan cairan

Gangguan irama jantung


Nyeri atau sensasi tertekan di dada
Muncul ruam atau rasa gatal di kulit
Demam
Sakit di perut dan punggung
Nyeri atau pembengkakan pada sendi
Tremor di tangan
Kejang
Koma

H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GAGAL GINJAL AKUT

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan riwayat penyakit pasien, kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan
penunjang yang meliputi:

• Tes darah, untuk mengukur kadar kreatinin dan urea nitrogen yang akan meningkat
pada gagal ginjal akut, serta untuk mengukur laju filtrasi glomerulus (glomerular
fitration rate) guna menilai tingkat keparahan gagal ginjal akut
• Tes urine, untuk mengukur kadar elektrolit dalam urine dan mengukur volume urine
yang keluar
• Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kondisi ginjal dan
mendeteksi ada tidaknya tumor atau sumbatan pada saluran kemih atau pembuluh
darah ke ginjal
• Biopsi ginjal, untuk mendeteksi ketidaknormalan pada jaringan ginjal.

I. KOMPLIKASI GAGAL GINJAL AKUT

Gagal ginjal akut dapat menyebabkan kematian dan sejumlah komplikasi berikut:

• Asidosis metabolik (meningkatnya kadar asam dalam darah)


• Ketidakseimbangan elektrolit
12

• Edema paru atau penumpukan cairan di paru-paru


• Penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, aritmia, atau henti jantung
• Gangguan pada sistem pencernaan, termasuk perdarahan saluran cerna
• Kerusakan ginjal yang bersifat permanen
• Hiperkalemia atau tingginya kadar kalium
• Gangguan saraf akibat penumpukan ureum atau uremia
• Perikarditis,yaitu peradangan pada selaput yang membungkus jantung.

J. PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL AKUT

Pengobatan gagal ginjal akut bertujuan untuk mencegah komplikasi dan


mengembalikan fungsi ginjal. Pasien biasanya perlu menjalani rawat inap yang lamanya
tergantung pada seberapa parah kondisinya dan seberapa cepat ginjalnya dapat kembali pulih.

Metode pengobatan gagal ginjal akut tergantung pada penyebabnya. Beberapa metode
pengobatan yang bisa diberikan oleh dokter adalah:

• Pengaturan pola makan, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan tinggi garam dan
kalium selama proses penyembuhan ginjal
• Pemberian obat-obatan, yaitu dengan memberikan obat yang dapat menyeimbangkan
kadar elektrolit di dalam darah, memberikan obat diuretik untuk mengeluarkan
kelebihan cairan, antibiotik jika gagal ginjal disebabkan oleh infeksi bakteri
• Cuci darah, yaitu prosedur yang dilakukan bila kerusakan ginjal cukup parah

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh pasien melalui infus, atau memperbanyak asupan
air putih bila gagal ginjal akut disebabkan oleh dehidrasi.

Bila gagal ginjal akut disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksi tersebut
hingga tuntas.

Merekomendasikan pasien untuk melakukan cuci darah bila kondisinya sudah cukup
berat. Pengobatan cuci darah ini bisa dihentikan bila fungsi ginjal sudah kembali normal.

K. PENCEGAHAN GAGAL GINJAL AKUT

Semua orang yang berisiko terkena gagal ginjal akut harus diawasi saat sakit atau
memulai pengobatan baru, dengan melakukan pemeriksaan darah serta urine secara rutin.
Selalu gunakan obat-obatan sesuai dosis yang dianjurkan dokter dan jaga kesehatan tubuh.

Cara untuk mencegah gagal ginjal akut adalah dengan menjaga kesehatan ginjal dengan
melakukan beberapa langkah di bawah ini:

• Mengonsumsi makanan sehat


• Membatasi asupan garam
• Menjaga berat badan ideal
• Mengontrol kadar gula darah
• Mengontrol tekanan darah
• Minum air putih dalam kadar yang cukup
• Membatasi konsumsi obat pereda nyeri
13

• Membatasi konsumsi minuman beralkohol


• Berhenti merokok
• Mengelola stres dengan baik
• Berolahraga secara teratur

L.konsep Dasar Asuhan keperawatan gagal ginjal akut

1) Pengkajian

1. Biodata(Nama/Inisial,Umur,Jenis Kelamin,agama,Pendidikan,tanggal
masuk,tanggal pengkajian,diagnose medik)
2. Identitas orang tua(nama,usia,pendidikan,pekerjaan, agama)
3. Riwayat Kesehatan

• Keluhan utama

Biasanya pasien dengan diagnose gagal ginjal akut sering terasa

sesak, mual, muntah.

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Biasanya pasien mengeluh badan terasa lemah, kencing terasa

sesak, mual dan muntah dan penambahan BB, nyeri tekan

pada abdomen, anoreksiadan lemah.

b. Riwayat Penyakit Dahulu

Menanyakan pasien apakah pernah merasakan penyakit gagal

ginjal akutsebelumnya.

c. Riwayat Penyakit Keluarga

Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga pasien pernah

mengalami penyakit yang sama dengan penyakit yang

dialami pasien

4. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Biasanya pasien tidak mampu makan karena pasien mual dan

muntah pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok makan


14

dari porsi yang disediakan dan pasien minum 2 gelas / hari.

b. Pola Istirahat

Biasanya pasien tidak dapat tidur dengan tenang dan hanya

tidur 4-5 jam/hari.

c. Pola Eliminasi

Biasanya BAB 2 hari satu kali dengan konsistensi padat dan

untuk BAK dengan urine warna kuning pekat agak kental.

d. Pola Aktifita
15

Biasanya aktivitas pasien dibantu keluarga karena pasien lemah

e. Personal Hygine

Biasanya personal hygene pasien dibantu keluarga karena k/u pasien lemah.

5. Riwayat Psikologis

Menanyakan pada pasien apakah ia merasa cemas dan berharap cepat

sembuh.

6. Riwayat Sosial

Biasanya pasien GGA dapat berinteraksi dengan keluarga dan keluarga pasien

lainnya.

7. Riwayat Spiritual

Menanyakan pada pasien apakah pasien berdoa untuk kesembuhan

penyakitnya dan mau berobat kerumah sakit.

3. A. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi

a. Edema pada kedua tungkai.

b. Pasien terlihat lemah terbaring ditempat tidur.

2. Palpasi

Nyeri tekan pad abdomen bagian bawah.

3. Perkusi

Perut kembung.

4. Auskultasi

Peristaltik usus terdengar sedikit lemah.

B. Pemeriksaan Head To Toe


16

a. Kepala

1. Kesimetrisan

2 Edema periorbital

3. Bentuk kepala : makrosefali, anecapali , encefalokel

4. Caput succeodenum

5 Cephalhematom

6. Distribusi rambut dan warna

b. Mata

1. Kesimetrisan

2. Apakah ada kelainan atau infeksi

3. Apakah terdapat sekret

4. Refleks Cahaya

5. Kemampuan akomodasi cahaya

c. Hidung

1. Kesimetrisan

2. Perhatikan jembatan hidung ( tidak ada Down Sindrom)

3. Cuping hidung masih keras

4. Passase udara ( gunakan Kapas )

d. Mulut

1. Kesimetrisan

2. Adanya labioschisi

3. Perhatikan adanya ovula apakah simetris , ovula naik bila bayi

menangis

4. Pengeluaran Saliva
17

5. Pertumbuhan Gigi ( apakah sejak lahir)

e. Telinga

1. Inspeksi struktur telinga luar

2. Bentuk : simetris atas bawah/tidak

3. Cairan : ada cairan yang keluar dari telinga/tidak

f. Leher

1. Lipatan pada leher ( garis ) Ada pembengkakan/tidak

2. Benjolan ada/tidak

g. Dada

1. Bentuk :simetris/tidak ( Barel chest : anterior posterior,

dan transversal 1 : 1)

2. Puting : timbul/tidak

3. Bunyi nafas : teratur/tidak

4. Takikardi, edema pulmonal, terdengar suara nafas

tambahan.

5. Bunyi jantung : normal/tidak, lemah/kuat

h. Adomen :

1. Terdapat distensi abdomen

2. Inspeksi ukuran abdomen dan palpasi kontur abdomen :

bulat menonjol , berbentuk seperti kubah karena otot

otot abdomen belum berkembang sempurna

3. Hepar dapat teraba 2 – 3 cm dibawah arcus costae.

4. Auskultasi bisisng usus : terdengar satu sampai dua jam setelah lahir.

i. Ekstremitas
18

1.Jumlah Jari >5 ( polidaktili ), jari bersatu (sidaktili))

2. Ujung jari halus

3. Kuku Clubing finger <180 derajat (gangguan pernapasan )

4. Telapak kaki nampak datar

5. Kelengkapan organ
6. Penis : ada/tidak

7. Prepotium : menutupi glans Penis

8. Testis : simetris/tidak, sudah turun masuk

serotum/tidakPerempuan

1. Vagina : berlobang/tidak

2. Terdapat labia mayor dan minor/tidak

3. Perhatikan Adanya Klitoris

3. Pemeriksaan Penunjang

1. Kreatinin dan BUN serum keduanya tinggi karena

beratnya gagalginjal.

2. Klirens kreatinin menunjukkan penyakti ginjal

tahap akhir bilaberkurang s/d 90%.

3. Elektrolik serum menunjukkan peningkatan kalium,

fasfor, kalsium,magnesium dan produk fasfor- kalsium

dengan natrium serum rendah.

2) Diagnosa keperawatan
19

1. Resiko ketidakseimbangan cairan b.d. penyakit ginjal dan kelenjer


2. Gangguan integritas kulit b.d. kekurangan volume cairan d.d. nyeri,kemerahan.
3. Resiko infeksi b.d. status cairan tubuh

3) Rencana keperawatan

n Dx SLKI SIKI
o
1 Resiko Setelah dilakukan intervensi Manajemen cairan:
ketidaksimbang selama 2x24 jam maka
an cairan b.d. keseimbangan cairan meningkat Observasi:
penyakit ginjal dengan kriteria hasil:
dan kelenjer • Monitor status
1. Asupan cairan(5) hidrasi
2. Haluaran urin(5) • Monitor berat
3. Kelembaban badan harian
membrane • Monitor hasil
mukosa(5) pemeriksaan
labor

Tarapeutik:

• Catat intake-output
dan hitung balance
cairan 24 jam
• berikan asupan
cairan,sesuai
kebutuhan

kolaborasi:

• kolaborasi pemberian
diuretic,jika perlu

2 Gangguan setelah dilakukan intervensi Perawatan integritas kulit:


integritas kulit selama 2x24 jam maka integritas
b.d. kekurangan kulit meningkat dengan kriteria Observasi:
volume cairan hasil:
d.d. • Identifikasi penyebab
nyeri,kemeraha 1. Elastisitas(5)
20

n. 2. Hidrasi(5) integritas kulit


3. Perfusi jaringan(5)
Tarapeutik:

• Ubah posisi tiap 2 jam


jika tirah baring
• Bersihkan perineal
dengan air hangat
• Lakukan pemijatan
pada area penonjolan
tulang

Edukasi:

• Anjurkan
menggunakan
pelembab
• Anjurkan minum air
yang cukup
• Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
• Anjurkan menghindari
paparan suhu ekstrem

3 Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan infeksi


b.d. status selama 2x24 jam maka tingkat
cairan tubuh infeksi menurun dengan kriteria Observasi:
hasil:
• Monitor tanda dan
1. Kemerahan(5) gejala infeksi local
2. Nyeri(5) dan sistemik
3. Bengkak(5)
Tarapeutik:

• Batasi jumlah
pengunjung
• Berikan perawatan
kulit pada area edema
• Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
beresiko tinggi

Edukasi:
21

• Jelaskan tanda dan


gejala infeksi
• Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
• Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan

Kolaborasi:

• Kolaborasi pemberian
imunisasi
22

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal mengalami


penurunan, sehingga tidak mampu lagi untuk melakukan filtrasi sisa
metabolisme tubuh dan menjaga keseimbangan cairan elektrolit seperti sodium dan kalium di
dalam darah atau urin.

Penyebab Gagal Ginjal akut di bedakan menjadi gagal ginjal pre-renal,gagal ginjal renal,
dan gagal ginjal post renal, gagal ginjal pre-renal merupakan
hipoperfusi ginjal, hipoperfusi dapat menyebabkan oleh hipovolemia atau menurunya volume
sirkulasi yang efektif. Pada gagal ginjal pre renal intregritas
jaringan ginjal masih terpelihara sehingga prognosis dapat lebih baik apabila factor penyebab
dapat di koreksi. Apabila upaya perbaika hipoperfusi ginjal tidak
berhasil maka akan timbul GGA renal berupa nekrosis tubular akut karena iskemia.

B. SARAN

1. Dengan mengetahui permasalahan penyebab penyakit gagal ginjal akut, diharapkan


masyarakat lebih berhati-hati dan menghindari penyebab penyakit ini serta benar -benar menjaga
kesehatan melalui makanan maupun berolaharaga yang benar

2. Para tenaga ahli juga sebaiknya memberikan penyuluhan secara jelas mengenai bahayanya
penyakit ini serta tindakan pengobatan yang tepat.
23

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unissula.ac.id/12820/7/Bab%20I.pdf
https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/gagal-ginjal-akut/patofisiologi
https://www.halodoc.com/kesehatan/gagal-ginjal-akut
https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-akut
http://repository.maranatha.edu/16386/6/9810092_Conclusion.pdf
http://scholar.unand.ac.id/22189/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai