Anda di halaman 1dari 69

Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas Kedokteran

Blok 4.2
Neuroendocrine system disorder

Patofisiologi infeksi di sistem endokrin

Rani Afifah Nur Hestiyani, S.Si., M.Biotech

TA 2023-2024
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi infeksi pada endokrin, meliputi:
• Infeksi viral
• Infeksi bakteri
• Infeksi fungal

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Referensi
• Zaid, D. & Greenman Y. 2019. Human immunodeficiency virus infection
and the endocrine system. Endocrinology and Metabolism, 34 : 95-105.
• Somasundaran, N.P., and Gunatilake, S.S.C. 2021. Infection in
Endocrinology : Viruses. NCBI Book
• Mannar, V., H. Boro, M. Dalvi, and R.S.Kaswan. 2022. Bacterial infection in
Endocrinology. National Library of Medicine.
• Bhattacharya, S., S. Kubiha, and P. Tyagi. 2021. Fungi and Endocrine
Dysfunction. National Library of Medicine

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

SKDI 2012

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Sistem Endokrin
• Sistem endokrin ---sistem kelenjar (8
kelenjar), masing masing rilis hormon
ke dalam aliran darah untuk mengatur
tubuh.
• Sistem endokrin : organ endokrin
(kelenjar endokrin) dan sistem
endokrin (difusi sel-sel endokrin organ
dan jaringan
• Sistem endokrin bersama dengan
sistem saraf mengontrol
perkembangan tubuh dan struktur
serta fungsinya.
• Peran penting dalam homeostasis dan
kekebalan

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi di sistem endokrin


• Infeksi mikroorganisme → kadar hormon atau → Endokrinopati (Hipo/hiper fungsi
kelenjar endokrin yang bersifat sementara atau permanen )
• Sistem endokrin berperan ganda dalam perkembangan penyakit :
1. Jika sistem endokrin berfungsi normal saat terpapar patogen → perlindungan
tambahan → hormon membantu mengatur respon tubuh trhdp patogen dan
mempertahankan keseimbangan fisiologis melawan infeksi
2. Jika sistem endokrin terganggu saat paparan patogen → kerusakan
3. Gangguan sistem endokrin → perkembangan infeksi

Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Etiologi infeksi di sistem saraf


• Virus
• Bakteri
• Jamur

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi Virus di Sistem Endokrin

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Virus dan protein virus yang mengubah sistem sinyal endokrin tubuh

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patofisiologi virus di sistem endokrin


1. Aktivasi hypothalamo-pituitary-adrenal (HPA) axis secara tidak langsung sebagai
akibat dari infeksi virus sistemik dan peradangan
2. Kerusakan sel endokrin spesifik oleh infeksi virus langsung pada sel (melalui tahapan
siklus sel virus)
3. Kerusakan sel endokrin spesifik oleh protein virus yang diproduksi di dalam sel selama
replikasi virus di dalam sel.
4. Kerusakan organ endokrin yang terinfeksi virus oleh inflamasi melalui aktivasi reaksi
kekebalan tubuh (innate and cell mediated).
5. Kerusakan organ endokrin yang tidak terinfeksi melalui respons imun sistemik sebagai
akibat dari reaksi imun terhadap infeksi virus.
6. Kerusakan organ endokrin yang tidak terinfeksi melalui mekanisme autoimun/reaksi
silang antibodi.
7. Produk gen virus dapat menginduksi perubahan aktivitas/ produksi hormon oleh sel
endokrin.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
Mekanisme infeksi virus di sistem endokrin

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Respon imun
terhadap infeksi virus

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Pituitari

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

1. Respon Hiphotalamo-pituitary-adrenal (HPA) axis terhadap infeksi virus

• Infeksi virus → inflamasi sistemik/ viremia sistemik → sitokin proinflamasi (IL-1, IL-6 dan TNF-
α) dan sitokin sel T (INF-Υ dan IL-2)
• Sitokin proinflamasi → aktivasi HPA axis → rilis hormon stress kortisol
• Mediator imun bertindak di sel hipotalamus (produksi hormon corticotropin-releasing
hormon/CRH) → pelepasan CRH ke aliran darah → CRH merangsang kelenjar pituitary anterior
rilis hormon adrenocorticotropic hormon/ACTH → ACTH beredar ke kelenjar adrenal
produksi kortisol
• Kortisol → ekspresi reseptor glukokortikoid pada sel imun → reaksi imun naik
• Hormon stress epineprin dan norepineprin bantu mobilisasi sel imun ke tempat infeksi
• Kortisol mengurangi produksi sitokin → cegah respon imun berlebih yg merusak jaringan
• Produksi kortisol yg dipicu virus bervariasi → tergantung jenis virus dan tingkat respon imun

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• Cth kasus infeksi virus HSV 1 dan


influenzae
• Peningkatan glukortikoid----
mengurangi sitokin---kontrol respon
imun berlebih & memicu peralihan
kekebalan tubuh dari seluler ke
humoral

Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

2. Disfungsi Pituitary Anterior

• Disfungsi hipotalamus-hipofisis akibat infeksi sering diabaikan


• Hipofisis teridentifikasi selama infeksi virus akut pada Sistem saraf pusat terutama
setelah terjadi meningoensefalitis virus
• Disfungsi Hipofisis---kekurangan kortikotropin dan hiperprolaktinemia, kekurangan
gonadotropin, hormon pertumbuhan/tirotropin
• Prevalensi kekurangan hormon tertentu setelah infeksi virus—bervariasi (jenis agen
penyebab, lokasi infeksi, keparahan)
• Kekurangan sebagian/total hormon spesifik bisa terjadi---tergantung tingkat
kerusakan

Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• Sifat kerusakan sementara---biasanya dalam 1 tahun


• Keterlambatan perkembangan insufisiensi hipofisis dapat tetap tanpa gejala atau
dengan gejala yang tidak jelas.
• Kekurangan dalam kasus seperti itu akan tetap permanen, membutuhkan
penggantian hormon seumur hidup.
• Hipopituitarisme dapat salah didiagnosis sebagai sindrom pasca-encephali

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Hiperprolaktinemia

• Infeksi virus akut → sitokin IL1, IL2 dan IL6


• Sitokin → merangsang kelenjar pituitary produksi > prolactin → Hiperprolaktinemia
• Infeksi virus HIV →pengaruhi sistem dopamine (pengatur kadar prolaktin) di otak
• Reseptor prolaktin ada di berbagai jenis sel imun (makrofag, monosit, limfosit dan sel NK)
• Jika prolaktin terikat pada reseptor → memicu respon seluler yg melibatkan proliferasi,
diferensiasi dan survival sel imun
• Prolaktin melawan efek imunosupresif bbrp sitokin (TNF-α, TNF-β ) –mengatur sistem imun
selama infeksi (sistem imun lebih maksimal)
• Infeksi virus di sistem saraf pusat → apopleksi pada kelenjar pituitary (perdarahan pada
kelenjar pituitary normal atau pada tumor pituitary ---kekurangan hormon pituitary ----
kasus jarang terjadi

Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

3. Disfungsi Pituitari Posterior

• SIADH → komplikasi infeksi umum terutama infeksi virus pada sistem saraf pusat dg HSV
• Biasanya terkait dengan kekurangan hormon hipofisis anterior dan pasien
imunokompromis dengan ensefalitis.
• Mekanisme---pelepasan sitokin terutama IL-6 selama inflamasi---- pelepasan vasopresin
meningkat di kelenjar pituitary posterior yg tdk terikat osmotic
• Kerusakan langsung oleh virus terhadap neuron yang memproduksi ADH dan oksitosin di
hipotalamus, batang kelenjar pituitari, atau kelenjar pituitari posterior → diabetes
insipidus sentral (retensi air berlebih)

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Tiroid
Virus yang menginfeksi kelenjar tiroid

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Mekanisme infeksi kelanjar tiroid


• Infeksi sistemik → perubahan fungsi kelenjar tiroid → Sindrom “Sick Euthyroid”, “non-
thyroidal illness syndrome” atau Low T3 syndrome
• Tanda : kadar serum T3 dan kadang tirosin (T4) tanpa peningkatan TSH
• Mekanisme : peningkatan sitokin, kortisol, asam lemak bebas pengaruhi:
❖ deaktivasi enzim deiodinase-1 (kurangi konversi T4 jadi T3),
❖aktivasi enzim deiodinase-3 (peningkatan konversi T3 jadi rT3)
❖ penurunan regulasi hipotalamus-hipofisis-tiroid yg menghasilkan kadar TSH normal/rendah
meskipun kadar T3 rendah,
❖perubahan protein pengikat tiroid

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Mekanisme infeksi kelanjar tiroid


• Invasi virus langsung ke kelenjar tiroid dengan inflamasi yang dimediasi sel T sitotoksik
diikuti dengan infiltrasi folikel tiroid dengan gangguan membran basal →tiroiditis subakut
dan pelepasan hormon tiroid.
• Adanya materi virus telah diidentifikasi dalam kelenjar tiroid pada beberapa pasien
(misalnya, penyakit gondong) lainnya ada peningkatan titer antibodi IgG virus Mumps,
Coxsackie, adenovirus, dan influenza.
• Peningkatan antibodi terhadap virus-virus umum di saluran pernapasan dapat menjadi
respons anamnestik karena proses inflamasi.
• Data epidemiologi menunjukkan tiroiditis subakut selama wabah infeksi virus dan
pengelompokan musiman ketika infeksi virus juga sering terjadi.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Virus yang memicu respons imun yang mengarah pada perkembangan penyakit
tiroiditis autoimun seperti tiroiditis Hashimoto dan penyakit Grave. Mekanismenya
adalah ;
• Mimikri molekuler: mengenali epitop pada antigen eksternal
• Aktivasi TLR oleh virus dan efek heat-shock protein
• Peningkatan ekspresi tiroid molekul antigen leukosit manusia

• Pada penyakit Graves---homologi antara protein Nef virus HIV-1 dan reseptor TSH manusia---
meningkatkan kemungkinan aktivasi sel T melaui antigen virus---autoantigen
• Infeksi EBV---peningkatan ekspresi gen HLA---pengaruhi mekanisme mediasi imun pada penyakit
Graves
• Akibatnya hipertiroidism—biasanya pada Wanita
• Tanda dan gejala : kelenjar tiroid membesar (gondok), mata menonjol, detak jantung cepat,
kelelahan, penurunan berat badan walau nafsu makan meningkat

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Paratiroid dan Metabolisme Kalsium


• Kasus jarang
• Infeksi virus → Hiperparatiroidisme dan Hipokalsemia

• Hiperparatiroidisme
• Etiologi : HIV dan SARS-COVID 19
• Mekanisme : Sel-sel paratiroid mengekspresikan protein yang dikenali oleh antibodi
terhadap CD4, reseptor HIV-1. Oleh karena itu, ada kemungkinan bagi virus untuk secara
langsung menginfeksi sel-sel paratiroid dan juga autoantibodi yang bersirkulasi terhadap
CD4, dapat mengganggu pelepasan PTH melalui interaksi langsung

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• Hipokalsemia
• Gangguan metabolisme karena beberapa infeksi virus (misalnya, Dengue, campak, SARS-
COVID-19).
• Biasanya bersifat sementara selama penyakit aktif dan bisa menjadi sekunder untuk
kekurangan vitamin D, hipoalbuminemia sekunder untuk infeksi, masuknya kalsium ke dalam
sel yang rusak, atau hipoksia diinduksi pelepasan sitokin memediasi gangguan sekresi PTH
atau respons jaringan terhadap PTH

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Pankreas : Diabetes Melitus Tipe 1


Terjadi melalui mekanisme yang berbeda;
• lisis sel β pankreas langsung atau penghancuran sel β progresif : dimediasi
autoimun yang dihasilkan dari mimikri molekuler, aktivasi sel T autoreaktif, dan
hilangnya sel T pengatur
• Kerusakan sel β langsung dapat terjadi sebagai akibat dari invasi virus yang
mengakibatkan lisis sel beta (misalnya coxsackieviruses, Rubella, mumps,
enterovirus, influenza, Hep C atau peradangan setelah pankreatitis sekunder
untuk infeksi virus (virus hepatotropik, virus coxsackie, CMV, HSV, gondong, virus
varicella-zoster), peradangan sistemik, atau imunomodulasi.
• Mekanisme utama DM tipe 1 : Autoimunitas yang diinduksi virus
• Infeksi virus tertentu menginduksi upregulasi MHC kelas I pada sel β, sehingga
meningkatkan pengenalan sel β oleh limfosit T sitotoksik CD8+ autoreaktif,
sehingga menginduksi autoimunitas.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis DM Tipe 1

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Adrenal
• Etiologi : HSV-1 dan -2, Virus SARS-COVID 19, H5NI, HIV (paling sering)
• Infeksi virus HSV-1 dan -2 → kelenjar adrenal memiliki jumlah partikel virus tertinggi
dari organ apa pun.
• Virus SARS-COVID 19 → pengaruhi adrenal oleh efek sitopatik langsung oleh virus atau
karena respons inflamasi sistemik.

HIV virus
Struktur : virus RNA untai tunggal (+ssRNA), berenvelope,
dari jenis Retrovirus, karena menggunakan reverse-
transkriptase untuk membuat salinan DNA genomnya

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis
• Invasi virus langsung → adrenalitis, hipofungsi adrenal karena
respons inflamasi sistemik, dan penghancuran autoimun kelenjar
adrenal yang diinduksi virus.
• Insufisiensi adrenal yang dimediasi antibodi juga terlihat pada infeksi
virus SARS dengan memproduksi mimik molekuler ke ACTH.
• Antibodi terhadap peptida virus mengikat protein virus dan ACTH
inang → ACTH lisis atau fungsi hormon turun → produksi kortisol
turun

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis
• Virus Flu burung H5N1 dan filovirus (mis. Ebola) → infeksi kelenjar adrenal → replikasi
virus----infalamasi----nekrosis multifokal dan aliran darah ke jar adrenal terganggu
• Nekrosis multifokal : kematian sel-sel adrenal di beberapa area kelenjar adrenal
• Nekrosis multifocal yg parah---kerusakan structural meluas di area kelenjar adrenal
• Efek : tidak bisa produksi hormon kortisol dan aldosteron---penurunan tekanan darah,
gangguan elektrolit

Echovirus serotipe 6 dan 11 yang menyebabkan koagulasi intravaskular diseminasi


mematikan pada anak-anak dapat mempengaruhi adrenal dengan nekrosis
hemoragik.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis
• Kelenjar adrenal adalah organ endokrin yang paling sering terkena infeksi HIV.
• Tahap awal HIV → peningkatan sekresi kortisol, sebagai respons adaptif terhadap
stresor.
• Pada beberapa pasien, kenaikan kadar kortisol ini dapat memicu reaktivasi EBV.
• Selama tahap terakhir, 'kelelahan' adrenal, infeksi virus langsung, infeksi bersama oleh
mikroba oportunistik (virus – CMV, bakteri, jamur), antibodi sel anti-adrenal (unik untuk
infeksi HIV), dan peningkatan resistensi kortisol perifer dapat menyebabkan
perkembangan kegagalan adrenal yang jelas

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Testis
Etiologi : Mumps virus ( infeksi virus paling umum di testis )
Virus lain :
• coxsackievirus, varicella, echovirus, Hep E, virus Zika, dan cytomegalovirus---tingkat
kerusakan testis berbeda, lebih rendah dari virus Mumps
• Zika, Ebola, HIV, Hep B, Herpes dan SARS-COV terdeteksi di sperma
• HIV, Hep B dan Zika terdeteksi di spermatozoa
• Komplikasi gondong paling umum pada pria pasca-pubertas.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis

• Infeksi virus → subfertilitas; perubahan sementara jumlah sperma, mobilitas, dan morfologi
kesuburan pada penyakit unilateral
• 30 – 87% mengalami infertilitas akibat oligo-asthenospermia pada penyakit bilateral.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• HIV menginfeksi testis lebih awal selama perjalanan penyakit, menargetkan leukosit
testis dan sel kuman, tetapi tidak terkait dengan perubahan morfologis yang jelas.
• HIV-2 dan SIV tetapi tidak HIV-1 diketahui merusak sel-sel Leydig dan mengurangi kadar
testosteron.
• HIV/AIDS juga membuat testis lebih rentan terhadap infeksi oportunistik seperti CMV,
EBV dan TB.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Ovarium
• Etiologi : Virus Mumps, Zika, HIV, dan CMV
• Virus mempengaruhi ovarium melalui mekanisme yang sama seperti testis;
• Invasi langsung dan ooforitis yang dimediasi kekebalan bawaan, mengakibatkan
perubahan estrogen/progesteron menyebabkan berbagai tingkat hipogonadisme serta
mempengaruhi kesuburan.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Modulasi sistem hormon oleh protein virus


• Genom virus dapat menghasilkan urutan peptida virus yang memiliki homologi
dengan hormon manusia, faktor pertumbuhan fisiologi manusia, dan sitokin.
• Virus tersebut tidak merusak jaringan scr langsung atau dengan menimbulkan
respons imun tetapi dengan menghasilkan molekul yang meniru aksi molekul
fungsional manusia
• Cth : virus Famili Iridoviridae(umumnya menginfeksi ikan) juga telah diidentifikasi
dalam virome manusia (darah dan tinja), menghasilkan insulin virus seperti
peptida (VILP), yang memiliki homologi insulin manusia / IGF-1.
• VILP ini dapat bersaing dengan ligan endogen, merangsang atau merusak
pensinyalan reseptor pasca dalam basis autokrina, parakrina, dan endokrin.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

VIRUS SARS-COV di Endokrin


• COVID-19 memiliki efek signifikan pada sistem endokrin.
• Pasien dengan endokrinopati tertentu--efek lebih buruk
karena infeksi COVID-19.
• Virus SARS-CoV-2 : angiotensin-converting enzyme 2
(ACE2) sebagai reseptor untuk fusi dan masuk ke dalam
sel manusia untuk bereplikasi
• Target utama : Paru-paru tetapi banyak organ endokrin
(hipotalamus, hipofisis, tiroid, pankreas, adrenal, gonad)
juga mengekspresikan reseptor ACE2 secara melimpah
dan ini mempengaruhi masuknya virus ke dalam organ
endokrin dan perubahan yang diinduksi virus berikutnya.
• Mekanisme patogen yang mungkin adalah masuknya
virus langsung dan penghancuran sel, disfungsi sel yang
diinduksi peradangan, dan disfungsi hormon yang
dimediasi kekebalan tubuh/antibodi.

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi Bakteri di Sistem Endokrin

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi Bakteri di Sistem Endokrin


• Bakteri menginfeksi kelenjar endokrin melalui invasi langsung atau hematogen
• Insidensi rendah dibandingkan dengan infeksi di organ lain
• Kelenjar endokrin yang dapat terinfeksi bakteri : hipofisis, tiroid, adrenal, dan
gonad.
• Pada sebagian besar kasus, faktor risiko spesifik mempengaruhi kelenjar endokrin
terhadap infeksi tersebut.

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Etiologi
• Bakteri patogen paling umum di sistem endokrin : Mycobacterium tuberculosis
• Bakteri lain : Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitides, Escherichia coli, Chlamydia trachomatis, Pseudomonas aeruginosa,
Klebsiella pneumoniae, Treponema pallidum, and Yersinia enterocolitica, dll

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Bakteri di kelenjar Pituitari

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Pituitari abses
• Kasus sangat jarang
• Faktor risiko : termasuk penyakit hipofisis yang mendasari seperti
adenoma hipofisis, kista, immunocompromised (uncontrolled
diabetes mellitus, tuberculosis, infeksi HIV, transplantasi organ,
kemoterapi, radioterapi
• Riwayat operasi di daerah hipotalamus dan penyebaran infeksi lokal
meninges
• Abses jarang dapat berkembang di kelenjar pituitari normal

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Bakteriologi
• Mayoritas kasus --- kultur negatif pada abses pituitary (19,7% positif bakteri)
• Bakteri yang umum tumbuh adalah Streptococci and Staphylococci.
• Lainnya yaitu Escherichia coli, Mycobacteria, Neisseria, and anaerobes

Manifestasi klinik
• Akut (hari-minggu)
• Sub akut (kurang dari satu bulan
• Kronik (lebih dari satu bulan)
• Gejala awal : sakit kepala (67%), demam, meningismus, dan malaise. Dengan
perkembangan penyakit, gejala neurologis seperti sensorium yang berubah, kejang,
hingga koma dapat terjadi.

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Tiroid
• Bakteri jarang menginfeksi kelenjar tiroid normal karena suplai vascular yang bagus, drainase
limfatik yang bagus, pemisahan kelenjar tiroid dari struktur lain, kandungan iodine yang
tinggi, produksi hidrogen peroksida
• Dibagi 2 : Tiroid supuratif akut dan Tiroid supuratif subakut
1. Tiroid supuratif akut :
jarang terjadi, pada kasus yang parah dapat membentuk abses dan menyebar ke struktur
sekitarnya
Etiologi : Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus
epidermidis, and Streptococcus pneumoniae.
2. Tiroid supuratif subakut
Biasanya disebabkan oleh virus setelah infeksi pernafasan
Etiologi : Mycobacterium tuberculosis, Treponema pallidum, or Yersinia enterocolitica (jarang)

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Perbedaan
Tiroiditis Supuratif
akut dan Subakut
Tiroiditis

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar adrenal
• Tuberculosis adalah penyebab paling umum insufisiensi adrenal di negara
berkembang
• Terjadi dari penyebaran hematogen dari paru atau genitourinaria
• Etiologi : Mycobacterium tuberculosis (paling umum)
Mycobacterium avium intraceluller dan Mycobacterium chelonae ( pada pasien HIV-
AIDS dan immunocompromised)

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patofisiologi
• Infeksi bakteri---kerusakan kelenjar adrenal, kortisol turun, melanosit-
stimulating hormon (MSH) terganggu
• Kortisol berperan dlm regulasi pigmentasi kulit—menghambat produksi
MSH
• Kortisol turun—MSH tidak dihambat---produksi melanin meningkat---
hiperpigmentasi
• Gejala tidak spesifik : mudah lelah,kehilangan berat badan, kehilangan
nafsu makan, nyeri di perut, warna kulit semakin gelap secara bertahap
• Pada pasien yang tidak diobati dapat mengalami krisis adrenal selama
masa stress

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• Adrenal abses jarang terjadi.


• Etiologi : Mycobacterium, anaerobes, Salmonella, Nocardia, and E coli

Waterhouse-Friderichsen Syndrome
• Penyakit langka tapi serius
• Terkait dengan perdarahan adrenal pada sepsis akibat infeksi bakteri sistemik (terutama
N.meningitidis)
• Gejala : demam tinggi, kelemahan otot, tekanan darah yg sangat rendah, kulit pucat,
gangguan kesadaran

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

TESTIS
Etiologi
• Neisseria gonorrhoeae and Chlamydia trachomatis (pada laki-laki umur < 35 thn)
• Escherichia coli, other coliforms, and Pseudomonas (pada usia lebih tua)
• Mycoplasma genitalium, Mycobacterium tuberculosis, dan Brucella (jarang)

Faktor risiko
Epididimitis termasuk ISK, IMS, obstruksi kandung kemih, pembesaran prostat, operasi saluran kemih
dan prosedur urogenital
Gejala
• Epididimitis : nyeri testis lokal
• Pada palpasi, ada pembengkakan di bagian posterior testis (bengkak dan radang)
• Kasus lenjut : nyeri dan pembengkakan testis sekunder, muncul kemerahan di skrotum
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

OVARIUM
• Tidak umum, biasanya merupakan bagian dari penyakit radang panggul
• Pada kasus parah : abses tubo-ovarium (sering bersifat polimikrobial dan
mengandung bakteri anaerob)
• Etiologi : Escherichia coli, Bacteroides fragilis, other Bacteroides species, Pepto-
streptococci, and anaerobic streptococci

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Bakteri lain yang terlibat di di sistem endokrin


• Yersinia enterocolitica : penyakit autoimum tiroid
• Ig dari pasien terinfeksi Y. enterocolitica menghambat pengikatan TSH ke tirosit.
Hal ini terlihat dari kesamaan struktural protein membrane Yersinia dan epitope
reseptor TSH

Peran microbiota usus


• Banyak metabolit yang dihasilkan mikrobiota usus diserap dan masuk ke
sirkulasi.
• Diduga bekerja pada reseptor spesifik yang mengatur metabolisme
• Beberapa komponen bakteri dapat bertindak sebagai faktor endokrin yang
mengatur metabolisme

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi Jamur di Sistem Endokrin

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Fungi di sistem Endokrin

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Faktor predisposisi infeksi sistemik jamur

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Pituitari
• Infeksi pituitari atau abses jarang terjadi <1%
• Infeksi fungi di hipofifis terjadi karena ada lesi yang mendasari seperti
adenoma hipofisis.
• Faktor predisposisi : Sindrom Chusing yang diakibatkan dari hormon
adrenokortikotropik (ACTH) yang mensekresi adenoma hipofisis
• Etilogi : Aspergillus (paling sering), candida, Pneumocystis jirovecii (di
HIV/AIDS)

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Gejala

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar Tiroid
• Infeksi jarang terjadi---tapi mungkin menginfeksi tiroid
• Etiologi : Aspergillus fumigatus (paling dominan), Pneumocystis
jirovecii (paling umum pada pasien AIDS)

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Faktor predisposisi infeksi jamur di kelenjar tiroid

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Gejala
• Infeksi fungi di tiroid biasanya terjadi karena adanya penyakit kritis
yang mendasari
• Gejala umum : nyeri, pembengkakan kelenjar tiroid, demam, sering
menyerupai tiroiditis akut.
• Pada kasus parah : disfagia dan gangguan pernafasan karena
obstruksi esofagus dan trakea
• Pemulihan : hitungan minggu hingga bulan

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Kelenjar adrenal
• Akibat manifestasi mikosis endemik pada inang imunokompeten
• Etiologi : histoplasmosis, paracoccidioidomycosis, blastomycosis, dan
fungi lain
• Faktor predisposisi : pasien immunocompromised (HIV-AIDS), pasien
terapi immunosupresive (transplantasi organ)

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Patogenesis
• Spesies Paracoccidioides punya afinitas zona reticularis dan zona
glomerulosa
• Afinitas retikularis ---jamur infeksi zona artikularis----mengakibatkan
penurunan produksi dehydroepiandrosterone sulfate
• Zona glomerulosa--level produksi aldosteron turun : atur keseimbangan
air dan elektrolit di tubuh
• Sel-sel jamur besar menyebabkan emboli pada pembuluh kecil kelenjar
yang menyebabkan endovaskulitis, pembentukan granuloma dan
nekrosis—kerusakan kelenjar adrenal

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

Infeksi Fungi
selama Disorder
sistem Endokrin

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

• Individu dengan endokrin disorder seperti DM tipe 1 dan sindrom


Chusing berisiko terinfeksi jamur (patogenik maupun oportunistik)
terkait disfungsi sistem imun

fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran

fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future

Anda mungkin juga menyukai