JURNAL
JURNAL
Abstract: A study about treat Guided Note Taking strategy has been done to increase
students achievement in reduction and oxidation reactions subject for grade X of SMA
Negeri 1 Ujungbatu. Guided Note-taking strategy is active learning strategy which each
step of the learning involving the students. The purpose of this research is to know
whether the application of Guide Note Taking can increase students’ achievement in
Reduction and Oxidation Reactions subject for grade X of SMA Negeri 1 Ujungbatu.
This research was an experimental research with pretest-posttest design. The research
was conducted from March-April 2012. The sample consist two classes: X2
(experimental class) and X5 (control class). Selection of experimental class and control
class was randomly using homogeneity test. Class X2, as experimental group, was given
an active learning strategy application which is type is Guided Note-Taking, while class
X5, as controlled classed, was not given this strategy. The data analysis technique was t-
test. Based on data analysis, t-value is bigger than t-table (2.79 > 1.67). It can be
concluded that Guided Note-Taking is able to increase students achievement in
Reduction and Oxidation Reactions subject for grade X of SMA Negeri 1 Ujungbatu.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Aktif Guided Note-Taking, Prestasi Belajar, Reaksi
Reduksi Oksidasi
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003). Sardiman
A. M (2008) mengungkapkan bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas.
Aktifitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat,
mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat
menunjang prestasi belajar.
Untuk mewujudkan keberhasilan dalam proses belajar tidak terlepas dari peran
guru. Guru melakukan kegiatan proses pembelajaran mulai dari pelaksana kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Suryosurbroto,2009). Proses pembelajaran saat
ini menuntut guru di lapangan harus mempunyai syarat dan kompetensi untuk dapat
melakukan suatu perubahan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Guru
dituntut untuk menempatkan siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi juga sebagai
subjek belajar dan pada akhirnya bermuara pada proses pembelajaran yang
menyenangkan dan demokratis yang menghargai setiap pendapat sehingga pada
akhirnya substansi pembelajaran benar-benar dihayati (Subagio, 2008).
Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMA. Ilmu
kimia adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang materi-materinya terdiri atas
pelajaran yang bersifat hitungan dan teoritis atau hapalan. Pokok bahasan reaksi reduksi
dan oksidasi adalah salah satu materi pelajaran kimia yang bersifat teoritis dan hitungan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu guru kimia SMA Negeri 1
Ujungbatu, pembelajaran pada konsep reaksi redoks di SMA Negeri 1 Ujungbatu
dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi informasi. Namun, tidak semua siswa
memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru. Proses pembelajaran yang
masih didominasi oleh guru menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Selama proses pembelajaran siswa hanya terlibat dalam hal menerima
pelajaran sehingga konsep yang dipelajari tidak tertanam dengan kuat dalam ingatan
siswa. Hal ini menyebabkan siswa cenderung kurang menguasai materi sehingga hasil
belajar siswa kurang memuaskan, yang ditunjukkan dari rata-rata nilai ulangan siswa
materi reaksi redoks yang masih di bawah standard nilai KKM yang ditetapkan yaitu
70.
Untuk mengatasi masalah diatas, perlu adanya suasana yang membangkitkan
semangat belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif yang dapat
menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Strategi pembelajaran yang efektif adalah
dengan menggunakan strategi belajar aktif (active learning). Pembelajaran aktif
didesain untuk menghidupkan kelas dengan suasana belajar yang menyenangkan serta
melibatkan gerak fisik maupun mental siswa. Keterlibatan ini akan meningkatkan
partisipasi yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu strategi belajar aktif adalah strategi pembelajaran aktif tipe Guided
Note-taking (GNT). Hisyam Zaini (2008) mengatakan Guided Note-taking secara
terminologi adalah strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema
(handout) yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru
sedang menyampaikan pelajaran.
Strategi Guided Note-taking digunakan untuk memulai pembelajaran dan
menghadirkan suasana belajar yang aktif sehingga peserta didik terfokus perhatiannya
4
pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan materi yang berhubungan dengan
kompetensi serta tujuan yang telah dirancang. Tujuan strategi Guided Note-taking
adalah agar metode diskusi informasi yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian
siswa dan menjadikan siswa lebih aktif didalam proses pembelajaran (Muttaqien, 2009).
Secara umum, langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note-
taking menurut Zaini (2008) adalah :
1. Guru memberi peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari
materi pelajaran yang akan disampaikan.
2. Guru mengosongkan sebagian poin-poin pada ringkasan yang dianggap penting
sehingga ada terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.
3. Guru membagikan bahan ajar (handout) yang dibuat kepada siswa
4. Guru meemberi penjelasan kepada siswa bahwa guru sengaja menghilangkan
beberapa poin penting dalam handout agar diisi oleh peserta didik pada saat
mendengarkan pelajaran yang akan disampaikan guru.
Guru menjelaskan materi pelajaran
5. Setelah guru selesai menyampaikan materi, siswa diminta untuk membacakan hasil
catatannya.
Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note-taking akan
mengaktifkan siswa sejak awal dimulainya proses pembelajaran. Dengan diberikannya
lembar catatan terbimbing, siswa dituntut untuk teliti dan cermat dalam mendengarkan,
menulis dan membaca buku panduan, sehingga diharapkan penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe Guided Note-taking dapat meningkatkan Prestasi belajar siswa
pada pokok bahasan reaksi reduksi dan oksidasi di kelas X SMA Negeri 1 Ujungbatu.
METODA PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ujungbatu kelas X semester
genap tahun ajaran 2011/2012. Waktu pengambilan data dilakukan pada tanggal 19
Maret – 24 April 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ujungbatu
semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 7 kelas. Dari populasi tersebut
didapat kelas X.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.5 sebagai kelas kontrol yang
diambil dari 2 kelas yang berdistribusi normal dengan kriteria pengujian X2hitung < X2tabel
dimana X2tabel didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang 1-α (α = 0,05)
dan dk = k-3.
Pengujian normalitas menggunakan rumus : ∑
Selain itu kedua kelompok sampel diuji dengan uji homogenitas. Langkah awal
uji homogenitas adalah menghitung varians dari masing-masing kelompok
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑ ∑
dan
Setelah didapatkan varians kedua sampel, maka diuji kehomogenannya dengan
rumus uji-F dengan rumus: F =
Jika pada perhitungan data awal didapat Fhitung < Ftabel maka sampel dikatakan
mempunyai varians yang sama atau homogen. Kemudian dilanjutkan dengan menguji
kesamaan rata-rata (uji dua pihak) menggunakan rumus t-test:
5
̅ ̅
dengan
√
Kriteria pengujian homogenitas: jika thitung terletak antara –ttabel dan ttabel (-ttabel
< thitung < ttabel), dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1+n2-2 dengan
kriteria probabilitas 1-1/2α (α=0,05) dan didapatkan nilai thiung 0,092 dan ttabel 2,00
sehingga -2,00 < 0,092 < 2,00, maka kedua sampel dikatakan homogen. Kemudian
dipilih secara acak untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest-
posttest. Rancangan penelitian menurut Mohammad Nazir (2003), dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Rancangan penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T0 X T1
Kontrol T0 - T1
Keterangan:
X : Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan penerapan strategi Guided Note-
taking.
T0 : Hasil pretest, yaitu hasil tes yang diberikan mengenai materi yang akan
diajarkan yaitu reaksi redoks pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
perlakuan.
T1 : Hasil posttest, yaitu hasil tes yang diberikan mengenai materi yang telah
diajarkan yaitu reaksi redoks pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
perlakuan
Instrument penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrument
pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Catatan Terbimbing, Lembar Kerja Siswa (LKS), Soal
evaluasi. Instrument pengumpulan data terdiri dari soal pre-test/post-test.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
teknik tes. Data yang dikumpulkan berasal dari :
a. Pre-test dilakukan untuk menentukan uji normalitas dan uji homogenitas
kelompok sampel, selain itu pemberian pre-test dimaksudkan untuk menilai
kemampuan awal siswa terhadap pokok bahasan reaksi redoks.
b. Post-test diberikan pada kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah pokok
bahasan reaksi redoks selesai diajarkan serta seluruh proses perlakuan selesai
dilaksanakan. Selisih antara nilai pre-test dan post-test digunakan untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Analisa data hipotesis menggunakan rumus uji-t satu pihak terhadap selisih nilai
pre-test dan nilai post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
menggunakan rumus:
̅ ̅
dengan
√
Dengan kriteria pengujian hipotesis pemelitian diterima apabila thitung > ttabel dimana ttabel
didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dengan taraf nyata α = 0,05 (Nana
Sudjana, 2008).
6
penjelasan materi yang disampaikan guru, mengisi lembaran catatan terbimbing, serta
mengerjakan soal LKS dan soal evaluasi. Keaktifan siswa menandakan adanya motivasi
belajar dari dalam siswa untuk mengikuti pelajaran. Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar
siawa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2008) bahwa dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktifitas, tanpa aktifitas belajar itu tidak mungkin akan berlangsung
dengan baik. Aktifitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan
yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum
jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan
yang dapat menunjang prestasi belajar.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan catatan terbimbing Guided Note-Taking dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada pokok bahasan reaksi reduksi dan oksidasi kelas X SMA Negeri 1
Ujungbatu.
REKOMENDASI
Sehubungan dengan kesimpulan tersebut, maka penulis merekomendasikan :
Penerapan catatan terbimbing (guided Note-Taking) dapat dijadikan salah satu alternatif
strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran kimia SMA sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar kimia siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqien, Z., 2009, Penerapan Strategi Guided Note-taking Dalam Pembelajaran
Qur’an Hadits,
http://izaskia.wordpress.com/20/04/03/penerapan-strategi-guided-note-taking-
dalam-pembelajaran-qur’an-hadits
Mohammad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sardiman A. M, 2008, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta.
Jakarta.
Subagio, 2008, Implementasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran,
http://wordpress.com/implementasi-pendekatan-konstruktivisme-dalam
pembelajaran.htm (Diakses 29 Juli 2010)
Sudjana. 2008. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.
Suyosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta
Hisyam Zaini. Bermawy Munthe. Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran
Aktif. CDTS (Center for Theaching Staff Development). Jakarta