Anda di halaman 1dari 72

PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI

SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN BELANJA


ONLINE SHOPEE
DI SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

DEWI NURUL LAILIA


NIM: 16211024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA
SURABAYA
2021
PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI
SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN BELANJA
ONLINE SHOPEE
DI SURABAYA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata


Satu (S1) Program Studi Manajemen
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Mahardika Surabaya

Oleh:

DEWI NURUL LAILIA


NIM: 16211024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA
SURABAYA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI


SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN BELANJA
ONLINE SHOPEE
DI SURABAYA

Nama : DEWI NURUL LAILIA

NIM : 16211024

Program Studi : Manajemen

Menyetujui Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

______________________________
_______________________

Mengetahui :

Ketua Jurusan

________________________

iii
PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI
SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN BELANJA
ONLINE SHOPEE
DI SURABAYA

Oleh:

DEWI NURUL LAILIA


NIM: 16211024

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan Lulus


Pada Ujian Skripsi Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardika Surabaya
Pada Tanggal : April 2022

Tim Penguji:

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :

Mengetahui

Ketua STIE Mahardika Ketua Jurusan

iv
________________ _______________

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap :DEWI NURUL LAILIA

2. NIM :16211024

3. Tempat/Tgl/Lahir : Jember, 13 Februari 1998

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat Rumah : Jl. Perum IKIP Gunung Anyar Indah E. 202

7. Alamat Email :dewinurullailia@gmail.com

8. Riwayat Pendidikan

SDN : Kepanjen III Jember

SMPN : 1 Gumukmas Jember

SMKN : 1 Tekung Lumajang

9. Riwayat Pekerjaan

Apotik “SELARAS” 2017 s/d Sekarang

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT ynag telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP MINAT


BELI SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN
BELANJA ONLINE SHOPEE DI SURABAYA”

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi persyaratan di


dalamMencapai gelar Sarjana Ekonomi (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Mahardika Surabaya.Sehubungan dengan ini penulis pada
kesempatan ini menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada :
1. Ketua STIE Mahardika Surabaya
2. Direktur Program Pascasarjana STIE Mahardhika Surabaya
3. Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah
mencurahkan pemikiran dan meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan intensif serta motivasi pada
penulisan tesis ini.
4. Seluruh Dosen/Staf Pengajar Program Pascasarjana
Magister Manajemen STIE Mahardika Surabaya yang telah
mendidik penulis dari tingkat persiapan sampai tingkat akhir
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
5. Semua Civitas Akademi STIE Mahardhika Surabaya atas
dukungan dan bantuannya.
6. Kedua Orangtua serta Seluruh Keluarga Tercinta terima
kasih atas do’a dan dukungannya
7. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu
Disamping ini penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari pada kesempurnaan dan kekurangan baik dari segi penjelasan
maupun dalam penulisan menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun untuk menambah kesempurnaan penulisan skripsi ini.

vii
Akhir kata dengan iringan doa semoga amal ibadah dari
semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini mendapat
ganjaran yang berlimpah dari Allah SWT.Dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pengguna lainnya.

Surabaya,
Penulis

viii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait


pengaruh signifikan promosi dan harga akan minat beli dan keputusan
pembelian belanja Online di Shopee; serta untuk mendapatkan informasi
terkait pengaruh signifikan minat beli akan keputusan pembelian belanja
Online di Shopee; Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh
signifikan promosi Onlineakan keputusan pembelian melalui minat beli
belanja Online di Shopee dan Untuk mengetahui dampak signifikan harga
akan keputusan pembelian melalui minat beli belanja Online di Shopee.
Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Populasi sampel 100 mahasiswa STIE Mahardhika Surabaya. Teknis
pengumpulan data yang dipergunakan dalam studidengan metode
pengisiankuesioner. Analisis data menggunakan Uji analisis jalur (path
analysis) dan Uji Sobel.
Hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa (1)
PromosiOnlinememiliki dampak signifikan akan minat beli belanja Online
di Shopee; (2) Hargamempunyai dampak signifikan akan minat beli
belanja daring di Shopee; (3) PromosiOnlinememiliki pengaruh langsung
akan keputusan pembelian belanja Online di Shopee; (4) Hargamemiliki
pengaruh langsung akan keputusan pembelian belanja daring di Shopee;
(5) Minat beli memiliki pengaruh signifikan akan keputusan pembelian
belanjadaring di Shopee; (5) Promosionlinememiliki pengaruhakan
keputusan pembelian melalui minat beli belanja daring di Shopee; (7)
Hargamemiliki pengaruhakan keputusan pembelian melalui minat beli
belanja daring di Shopee.

Kata Kunci : Promosi, Harga, Minat Beli, Keputusan Pembelian

ix
ABSTRACT

This study aims to obtain information related to the significant


influence of promotions and prices on buying interests and online
shopping purchase decisions in Shopee; as well as to obtain information
regarding the significant influence of buying interest in Online shopping
purchase decisions at Shopee; To get information related to the significant
influence of Online promotions on purchasing decisions through online
shopping interests at Shopee and To know the significant impact of price
on purchasing decisions through online shopping buying interests in
Shopee.
This study uses descriptive quantitative research methods. Sample
population of 100 students of STIE Mahardhika Surabaya. Technical data
collection used in the study by questionnaire filling method. Data analysis
using path analysis and Sobel Test.
The results of the research can be concluded that (1) Online
Promotion has a significant impact on the interest in buying online
shopping at Shopee; (2)Price has a significant impact on the interest in
buying online shopping at Shopee; (3) Online Promotion has a direct
influence on online shopping purchasing decisions at Shopee; (4) Price
has a direct influence on online shopping purchase decisions at Shopee;
(5) Buying interest has a significant influence on online shopping purchase
decisions on Shopee; (5) Online promotion has the effect of purchasing
decisions through online shopping interests at Shopee; (7) Price has an
influence on purchasing decisions through online shopping interests at
Shopee.

Keywords : Promotion, Price, Buying Interest, Purchase Decision

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
ABSTRAK................................................................................................ vii
ABSTRACT.............................................................................................viii
DAFTAR ISI...............................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................6
2.1. Landasan Teori..................................................................6
2.1.1. Manajemen.............................................................6
2.1.2. Pemasaran..............................................................7
2.1.3. Manajemen Pemasaran..........................................7
2.1.4. Bauran Pemasaran.................................................8
2.1.5. Promosi Online.....................................................11
2.1.6. Harga....................................................................17
2.1.7. Minat Beli..............................................................19
2.1.8. Keputusan Pembelian...........................................20
2.2. Penelitian Terdahulu........................................................23
2.3. Kerangka Konseptual......................................................25
2.4. Hipotesis..........................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................27

xi
3.1. Jenis Penelitian...............................................................27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian......................................27
3.2.1. Populasi Penelitian...............................................27
3.2.2. Sampel Penelitian.................................................28
3.3. Definisi Operasional Variabel..........................................29
3.3.1. Variabel Bebas ( Independen)..............................29
3.3.2. Variabel Terikat ( dependen )...............................31
3.3.3. Variabel Intervening..............................................32
3.4. Teknik Pengumpulan Data..............................................33
3.5. Sumber dan Pengumpulan Data.....................................34
3.6. Analisis Data....................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................41
4.1. Analisis Data....................................................................41
4.1.1. Analisis Deskriptif..................................................41
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
.................................................................41
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Jawaban Responden. .42
4.1.2. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................47
4.1.2.1 Uji Validitas..............................................47
4.1.2.2 Uji Reliabilitas...........................................48
4.1.3. Hasil Uji Asumsi Klasik.........................................48
4.1.3.1 Uji Normalitas...........................................48
4.1.3.2 Uji Multikolinieritas...................................49
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas.............................50
4.1.4. Path Analysis........................................................51
4.1.4.1 Persamaan Jalur......................................51
4.1.4.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien
Determinasi..............................................54
4.1.4.3 Uji Parsial (Uji t).......................................55
4.1.5 Sobel Test.............................................................56
4.2. Pembahasan...................................................................57
4.2.1. Pengaruh Promosi Online Terhadap Minat Beli....57

xii
4.2.2. Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli...................58
4.2.3. Pengaruh Promosi Online Terhadap Keputusan
Pembelian.............................................................59
4.2.4. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
..............................................................................60
4.2.5. Pengaruh Minat Beli Terhadap Keputusan
Pembelian.............................................................61
4.2.6. Pengaruh Promosi Online Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Minat Beli................................62
4.2.7. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Minat Beli..................................................62
BAB V PENUTUP................................................................................64
5.1. Kesimpulan......................................................................64
5.2. Saran...............................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................66
LAMPIRAN...............................................................................................68

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian


Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Rata-Rata Promosi Online (X1)
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Rata-Rata Harga (X2)
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Rata-Rata Minat Beli (Z)
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Rata-Rata Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.7 Uji Validitas
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda Jalur Sub-Struktur 1
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda Jalur Sub-Struktur 2
Tabel 4.12 Analisis Regresi Linier Berganda Jalur Sub-Struktur 1
Tabel 4.13 Analisis Regresi Linier Berganda Jalur Sub-Struktur 2
Tabel 4.14 Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial
Tabel 4.15 Hasil Uji Pengaruh Variabel Mediasi dengan Sobel Test

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual


Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.2 Scatterplot

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Data Penelitian
Lampiran 3Statistik Deskriptif
Lampiran 4Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6Uji Regresi
Lampiran 7Sobel Test

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan bisnis dewasa ini sedang pesat, bahkan menjangkau

media daring (Online). Sistematis bisnis seperti ini telah

diimplementasikan oleh perusahaan multi-nasional hingga pebisnis mikro.

Dimana pada saat ini sistem jual beli bisa dilakukan dengan cara Online.

Promosi online adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak

(perusahaan) dalam menawarkan produk barang atau jasa yang

dikenalkan atau di iklankan melalui media online,sehingga tidak terjadi

tatap muka langsung antara pembeli dan penjual (Acmad Jamaludi, et. al,

2015; Elvera dan Mico, 2021). Dalam hal ini bisa memudahkan pembeli

dan penjual tanpa harus bertemu langsung dan bisa menghemat waktu.

Dalam riset yang dijalankan Wearesocial Hootsuite pada Januari

2019, pemakai media daring di Indonesia menjangkau 150 juta atau

mencapai 56% dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini meningkat 20%

dibandingkan penelitian sebelum. Banyaknya pemakai internet di

Indonesia menjadi potensi ekonomi digital negara, yang menjadikantoko

daring, e-commerce, serta perusahaan teknologi komunikasi / berbasis

internet lainnya bermunculan. Hal tersebut dapat menjadi kekuatan

ekonomi digital di Asia Tenggara. Terlebih, e-commerce telah

menciptakan aplikasi belanja secara daring khusus yang bisa diunduh

serta dipergunakan menggunakan gawai pintar. Aplikasi tersebut semakin

1
2

memudahkan aktivitas belanja Online bagi setiap individu terlepas dari

lokasi yang diharapkan mampu mengembangkan laba yang didapat.

Perubahan trend pembelian masyarakat di Indonesia menjadi hal

yang menarik untuk diteliti terutama mengenai keputusan konsumen

dalam melakukan pembelian secara online. Bisnis online yang semakin

menjamur dengan berbagai konsep yang diterapkan, ada yang berkonsep

iklan baris seperti kaskus.co.id dan olx.co.id, situs ini menawarkan iklan

jual beli barang secara online. Situs online yang menerapkan konsep B2C

(Business to Consumer) seperti lazada.co.id, bhinneka.com, zalora.co.id.

blibli.com, elevenia.co.id, tokopedia.com, bukalapak.com, dan Shopee.

Selain pemain besar tersebut banyak toko online dalam skala UKM

(Usaha Kecil Menengah) yang menjual produknya melalui media

facebook, twitter, instagram, BBM, Whatsapp Mesangger dan media sosial

lainnya.

Dibandingkan dengan situs belanja Online lainnya, Shopee

merupakan salah satu situs belanja Online baru. Mulai Desember 2015,

bisnis Shopee di Indonesia dimulai. Pencapaian Shopee melalui pasarnya

adalah melalui promosi, dalam waktu yang singkat pengguna tokonya

tidak kalah dengan kompetitor toko Online lainnya. Chris Feng adalah

tokoh penting dalam sejarah pendirian Shopee dan CEO dan merupakan

alumni dari Universitas Singapura.

Shopee hadir dengan perangkat yang telahtersinergi dengan

dukungan logistik, yang mempunyai variasi cara pembayaran yang

nyaman serta aman. Hal ini memudahkan pembeli dan penjual untuk
3

berbelanja secara Online. Konter tersebut berhasil di Singapura, kemudian

konter tersebut diperluas ke negara di Kawasan Asia Tenggara lain,

seperti Indonesia, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Filipina, serta Thailand.

Shopee awalnya diluncurkan menjadi pasar "Customer to Customer

(C2C)", tetapi berkembang ke model hibrida. Shopee sekarang digunakan

sebagai "Business to Customer (B2C)".

Dari awal berdiri, Shopee Mall telah menjadi tempat marketplace

dengan beragam merek terkenal, kini Shopee mempunyai mitra bisnis

dengan jumlah lebih dari 70 penyedia layanan ekspres di dunia dan

memberikan segala macam dukungan logistik kepada seluruh

penggunanya. Konter tersebut juga memperkuat kerja sama dengan

berbagai layanan logistik lokal dan penyedia layanan transportasi Online

ternama dari berbagai negara. Ini adalah bentuk peningkatan

berkelanjutan dari Shopee, selalu berupaya memberikan kesan terbaik

kepada seluruh pengguna di berbagai negara / wilayah termasuk

Indonesia.

Shopee sangat aktif mempromosikan layanannya di Indonesia,

khususnya layanan pengiriman gratis yang telah menarik minat banyak

konsumen. Selain itu, Shopee telah melakukan berbagai upaya untuk

mengurangi jarak dari perusahaan e-commerce lain yang sudah lama

bersaing di Indonesia. Dimulai dengan kampanye belanja seluler 10.10,

perkuat komunitas penjual dan strategi lainnya. Melalui program, aktivitas

dan promosinya, Shopee berhasil merebut 5 besar situs e-commerce

dengan pengunjung terbanyak.


4

Saat membeli barang, harga menjadi pertimbangan utama

konsumen. Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan

jumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dan barang atau jasa berikut pelayanannya (Tim, 2008; Azizah,

2015). Inilah cara Shopee bersaing dengan platform lain. Shopee

menggunakan kampanye "Jaminan Harga Termurah, Pengembalian Dana

2x". Jaminan ini mencegah konsumen untuk berpikir berlebihan saat

bertransaksi di sini.

Salah satu wujud perilaku konsumen adalah keinginan atau minat

untuk mendapatkan jasa dan produk. Konsumen yang memiliki minat beli

menjadi konsumen potensial, yakni konsumen yang saat ini belum

membeli serta mungkin akan membeli di kemudian hari, atau bisa disebut

sebagai calon pembeli. Minat beli adalah salah satu komponen perilaku

konsumen dalam sikap konsumsi, kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum mengambil keputusan pembelian (Supriyadi dan

Nabilla, 2018). Minat beli merupakan tahap saat konsumen membuat opsi

di antara beberapa merek peralatan, dan akhirnya membeli dengan

alternatif favorit mereka, atau pertimbangan tahapan yang dialami

konsumen dalam melakukan pembelian jasa atau produk berdasarkan

beragam komoditas.

Keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah

yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai

dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang

paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan


5

proses pengambilan keputusan (Firmansyah, 2018; Elvera dan Mico,

2021). Keputusan pembelian adalah Keputusan pembelian adalah pola

pikir dari konsumen dalam melakukan penilaian akan opsi serta

mengambil keputusan akan suatu produk. Pada akhirnya mengambil

keputusan dalam pembelian produk yang telah dipilih.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti

menjalankanstudi yang berjudul “Pengaruh Promosi Online dan Harga

terhadap Minat Beli serta dampaknya pada Keputusan Pembelian Belanja

Online di Shopee”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibentuk rumusan

masalah berikut :

1) Apakah promosi Online berpengaruh signifikan terhadap minat

beli belanja Online di Shopee?

2) Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli

belanja daring di Shopee?

3) Apakah promosi Online berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian belanja Online di Shopee?

4) Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian belanja daring di Shopee?

5) Apakah minat beli berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian belanja daring di Shopee?


6

6) Apakah promosi Online berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian melalui minat beli belanja daring di

Shopee?

7) Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian melalui minat beli belanja daring di Shopee?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari urian latar belakang permasalahan diatas, terbentuk tujuan

penelitian ini:

1) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh signifikan

promosi Online terhadap minat beli belanja Online di Shopee.

2) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh signifikan harga

terhadap minat beli belanja Online di Shopee.

3) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh langsung

promosi Online terhadap keputusan pembelian belanja Online

di Shopee.

4) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh langsung harga

terhadap keputusan pembelian belanja Online di Shopee.

5) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh signifikan minat

beli terhadap keputusan pembelian belanja Online di Shopee.

6) Untuk mendapatkan informasi terkait pengaruh signifikan

promosi Online terhadap keputusan pembelian melalui minat

beli belanja Online di Shopee.


7

7) Untuk mengetahui pengaruh signifikan harga terhadap

keputusan pembelian melalui minat beli belanja Online di

Shopee.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dan referensi pada peniliti

dan dapat mengimplementesi konsep yang didapatkan

selama perkuliahan yang akan dibandingkan dengan situasi

saat ini.

b. Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi ilmu

pengetahuan dan meningkatkan wawasan terkhusus dalam

analisa pengaruh promosi Online dan harga akan minat beli

serta pengaruh pada keputusan pembelian .

c. Untuk menambah pengetahuan yang sejalan dengan

pemasaran terkhususnya terkait dengan promosi Online,

harga, minat beli serta keputusan pembelian sebagai bahan

referensi mengkaji dibidang yang sama baik untuk

mahasiswa maupun bagi umum yang membutuhkan

sebagai bahan acuan dimasa yang mendatang.

2) Manfaat Praktisi

Hasil penelitian diharapkan mampu memberi manfaat serta

menjadi referensi dalam penilaian kinerja pada pengguna

Shopee terkait faktor Promosi Online dan harga yang telah


8

dilakukan terhadap pembentukan minat beli dan keputusan

pembelian serta pembentukan calon konsumen dalam belanja

Online di Shopee. Selain itu, diharapkan bisa dijadikan bahan

acuan saat mengambil keputusan dimasa yang akan datang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Manajemen

Manajemen merupakan ilmu serta teknologi perencanaan,

pengaturan, pembinaan serta pengendalian beban kerja karyawan

lembaga dan memanfaatkan sumber daya organisasi dalammenggapai

tujuan yang ditentukan. Manajemen memiliki aktivitas kepemimpinan,

organisasi, manajemen, pengendalian dan pengembangan.

Menurut Afandi (2018: 1), manajemen adalah bekerja sama dengan

karyawan lain dalam memenuhi tujuan perusahaan melalui pelaksanaan

fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), serta pengawasan (controlling).Manajemen

merupakan sebuah tahap tipikal yang dilakukan dengan menggunakan

sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk menentukan

sertamenggapai tujuan yang ditentukan.

Hasibuan (2014) mendefinisikan sebagai ilmu dan seni, manajemen

dapat secara efektif mengatur proses penggunaan sumber daya manusia

dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Oleh karena itu, berdasarkan kedua definisi diatas bisa diambil

kesimpulan bahwa manajemen merupakan tahapan perencanaan,

9
10

pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan kegiatan dalam

perusahaan dalam menggapai tujuan yang telah ditentukan perusahaan.

2.1.2. Pemasaran

Pemasaran diartikan sebagai aktivitas yang dijalankan oleh suatu

lembaga dalam memasarkan produk serta jasa yang dimilikinya.

Pemasaran ini meliputi periklanan, penjualan produk, serta pengiriman

barang kepada pembeli.

Dalam pandangan Kotler & Keller (2016: 27) pemasaran sangat

erat kaitannya akan tahapan mengenal dan penuhi bermacam kebutuhan

kelompok. Secara singkat Pemasaran adalah "memenuhi kebutuhan

untuk menghasilkan uang", yang berarti pemasaran Memenuhi

permintaan secara menguntungkan. Kotler dan Keller (2016: 580)

Tunjukkan bahwa komunikasi pemasaran adalah Perusahaan

menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen Terkait

dengan produk yang disediakan.

Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016:41), pemasaran adalah

suatu proses Manajemen yang berusaha memberikan keuntungan (return)

maksimum kepada pemegangsaham dengan menjalin hubungan dengan

pelanggan utama (valued customers) serta membentuk keunggulan

kompetitif.

Berdasarkan beberapa teori tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pemasaran adalah mempromosikan dan menujukkan manfaat serta


11

kelebihan suatu produk yang dimiliki agar bisa diminati oleh para

konsumen sebagai kebutuhannya, dan berupaya dalam memperoleh

keuntungan.

2.1.3. Manajemen Pemasaran

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bisnis dan masyarakat,

manajer pemasaran harus mengimplementasikan, mengkoordinasikan

dan mengendalikan rencana untuk riset pemasaran, perencanaan dan

pengembangan produk, penetapan harga, periklanan, penjualan dan

distribusi. Menurut Supriyanto & Rosed (2015) Manajemen pemasaran

adalah proses menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola

prosedur termasuk konseptualisasi, penetapan harga, promosi dan

distribusi produk jasa, dan gagasan untuk menciptakan dan memelihara

komunikasi yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan.

Menurut definisi Kotler dan Armstrong (2014: 30), manajemen

pemasaran, yaitu manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam

memilih pasar sasaran dan menjalin hubungan yang menguntungkan

dengan mereka.Ini berarti bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan

ilmu pemilihan. target pasar dan membangun hubungan yang

menguntungkan. Hubungan dengan mereka. Dilengkapi oleh ungkapan

Kotler dan Keller (2016:27) yang mengatakan bahwa manajemen

pemasaran adalah,“The art and science of choosing target markets and

getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and


12

communicating superior customer value.” Definisi ini berarti bahwa

manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam memilih pasar

sasaran dan memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan jumlah

pelanggan dengan memilih, menciptakan, menyampaikan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang luar biasa.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa

pakar, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu

ilmu yang dapat diterapkan pada organisasi, perusahaan atau individu

melalui pertukaran yang menguntungkan dengan proses perencanaan,

pelaksanaan, koordinasi dan pengendalian untuk menjaga kelangsungan

hidup organisasi.

2.1.4. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) memegang peran yang krusial

dalam memberi pengaruh pada konsumen untuk melakukan pembelian

akan produk atau jasa yang tersedia di pasar, oleh sebab itu bauran

pemasaran dianggap menjadi alat yang dapat merepresentasikan

keberhasilan pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2016: 47) Bauran pemasaran

(marketing mix) mencakup empat (4) hal pokok dan dapat dikontrol oleh

perusahaan yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place)

dan promosi (promotion). Pada saat yang sama, seperangkat alat

pemasaran ini dibagi menjadi empat (4) kelompok besar yang disebut

pemasaran 4P. Dalam pemasaran jasa, ia memiliki beberapa alat


13

pemasaran lain, seperti personel, bukti fisik, dan proses, sehingga dikenal

luassehingga dikenal 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa

yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, process.

Adapun ketujuh unsur marketing mix tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Produk

Produk (product), adalah sesuatu yang dihasilkan dari proses

produksi barang atau jasa yang nantinya bisa diperjualbelikan

di pasar atau ditawarkan pada konsumen.

2. Harga

Harga (price), adalah nilai suatu barang atau jasa yang dapat

diukur dengan jumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli

untuk mendapatkan produk barang atau jasa yang

diinginkannya.

3. Tempat (Place)

Konsep ini menitikberatkan pada lokasi atau lokasi perusahaan.

Dimana semakin banyak strategi situs bisnisnya maka semakin

besar pula keuntungan yang didapat perusahaan. Melalui lokasi

yang strategis, konsumen atau calon konsumen dapat lebih

mudah mencari dan menghubungi perusahaan, sehingga

memudahkan transaksi penjualan.

4. Promosi
14

Promosi (promotion) adalah elemen yang digunakan untuk

menginformasikan dan membujuk pasar tentang produk atau

layanan baru perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,

promosi, atau publikasi..

5. Sarana Fisik

Sarana fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan

menggunakan produk atau jasa yang disediakan. Unsur-unsur

yang termasuk dalam fasilitas fisik antara lain lingkungan atau

fisik bangunan, peralatan, perlengkapan, logo, warna, dan

barang lain yang berwujud yang mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa

yang disediakan. Unsur-unsur yang termasuk dalam fasilitas

fisik terutama mencakup lingkungan atau bangunan fisik,

peralatan, peralatan, logo, warna, dan barang lainnya.

6. Orang

Orang (person) merupakan partisipan yang berperan penting

dalam memberikan layanan sehingga dapat mempengaruhi

persepsi pembeli. Unsur manusia adalah karyawan

perusahaan, konsumen dan konsumen lainnya. Sikap dan

perilaku seluruh karyawan, cara berpakaian dan penampilan

karyawan akan berdampak pada keberhasilan pemberian

layanan.

7. Proses
15

Proses (process) adalah semua prosedur, mekanisme, dan

aliran aktivitas aktual yang digunakan untuk memberikan

layanan. Elemen proses ini berarti sesuatu yang dapat

memberikan layanan. Proses dalam layanan merupakan faktor

utama dalam bauran pemasaran layanan, karena pelanggan

layanan akan dengan senang hati merasakan sistem

pengiriman layanan sebagai bagian dari layanan itu sendiri.

2.1.5. Promosi Online

Salah satu bagian dari pemasaran atau e-marketing,yang

menjadi bagian dari marketing mix, yaitu promosi (Kotler dan

Armstrong, 2012:12). Menurut Kotler dan Armstrong (2012:51),

promosi adalah usaha dalam mengkomunikasikan manfaat dari

suatu produk dan mengajak pelanggan untuk membelinya. Kotler

dan Armstrong (2012:408) menyebutkan bahwa ada lima bentuk

promosi yang sering digunakan diantaranya advertising, sales

promotion, personal selling, public relations, dan direct marketing.

a. Advertising atau Iklan adalah suatu bentuk pernyataan, bukan

dibuat oleh orang, tetapi bentuk promosi ide, barang atau jasa

oleh sponsor yang ditunjuk. Misalnya iklan lewat radio, iklan

cetak, iklan di internet dan iklan luar ruang.

b. Sales promotion atau promosi adalah insentif jangka pendek

untuk mendorong pembelian atau penjualan produk danatau


16

layanan. Misalnya, potongan harga, kupon hadiah dan hadiah

langsung.

c. Personal selling atau penjualan pribadi adalah pengiriman

pribadi yang dilakukan oleh staf penjualan perusahaan untuk

tujuan menjual produk dan menjalin hubungan dengan

konsumen. Seperti presentasi, pameran dagang, dan program

insentif.

d. Public relations atau hubungan masyarakat merupakan upaya

menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan

perusahaan. Komunitas mempromosikan citra perusahaan

yang baik dan menangani atau menyelesaikan rumor, cerita,

atau insiden yang tidak menyenangkan melalui publikasi yang

menyenangkan. Misalnya siaran pers, sponsorship, dan acara

khusus.

e. Direct marketing atau pemasaran langsung adalah hubungan

langsung dengan konsumen secara pribadi untuk memperoleh

tanggapan langsung dan menjaga atau mempererat hubungan

dengan konsumen. Misalnya katalog, telemarketing, internet

dan mobile marketing.

Menurut Kotler dan Keller (2012:478) terdapat delapan

model utama dari bauran promosi, yaitu:

a. Advertising diartikan sebagai presentasi dan ide promosi non

personal sponsor untuk pendanaan produk dan / atau jasa


17

berupa media cetak, media penyiaran, media Online, media

elektronik, dan media pameran.

b. Sales promotiondidefinisikan sebagai insentif jangka pendek

bagi konsumen untuk mencoba atau memutuskan untuk

membeli produk dan / atau jasa, misalnya, promosi konsumen,

promosi perdagangan, dan promosi bisnis dan penjualan..

c. Events and experiencesdiartikan sebagai sponsor perusahaan

dalam suatu acara atau rencana, seperti sponsor dalam

kegiatan olahraga, seni dan hiburan, sehingga merek produk

dapat diterima oleh konsumen..

d. Public relations and publicityini didefinisikan sebagai bentuk lain

dari komunikasi langsung dengan konsumen, perusahaan lain

atau internal dan eksternal pemerintah, dan tujuannya adalah

untuk berfungsi sebagai media promosi dan menjaga citra

perusahaan.

e. Direct marketing, penjualan langsung melalui penggunaan

surat, telepon, faks, email atau internet untuk berkomunikasi

langsung dengan konsumen untuk tanggapan atau dialog.

f. Interactive marketing, aktivitas serta program daring yang

dirancang untuk secara langsung atau tidak langsung

mengundang konsumen untuk meningkatkan visibilitas, citra,

atau volume penjualan produk dan / atau layanan.

g. Word-of-mouth marketing, komunikasi lisan, tertulis atau

elektronik antara satu orang dan orang lain untuk mengusulkan


18

atau berbagi pengalaman membeli atau menggunakan produk

dan / atau layanan.

h. Personal selling, berinteraksi langsung dengan satu atau lebih

calon pelanggan dengan memberikan presentasi, menjawab

pertanyaan, dan menyediakan produk dan / atau layanan.

Tujuan promosi itu sendiri (Rangkuti, 2009:155) dapat berupa:

a. Brandawareness, yakni mengenalkan merek serta memberi

penjelasan akan produknya kepada target market.

b. Category need, yakni menciptakan sudut pandang bagi

konsumen akan sebuah kebutuhan.

c. Brand purchase intention, yakni memberi dorongan bagi

pembeli untuk memilih sebuah barang.

d. Purchase facilitation, yakni usaha dalam memberikan fasilitas

bagi pembeli untuk menyelesaikan pembelian.

Terkait dengan e-marketing Amstrong dan Kotler (2004:74)

mendefinisikan promosi Online adalah sisi pemasaran dari e-

commerce, yang terdiri dari kerja dari suatu perusahaan untuk

mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual

barang dan jasa dari internet.

Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh

Kleindl dan Burrow (2005:43) adalah penggunaan internet dan

fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan aktivitas

pemasaran.
19

Menurut Boone dan Kurtz (2005: 87), e-marketing

merupakan salah satu komponen dari e-commerce yang

mempunyai kepentingan khusus dari para pemasar, yaitu proses

pembuatan, pendistribusian, promosi dan penetapan harga barang

dan jasa pada pasar internet serta media lain.

Sementara itu, menurut Strauss dan Frost (2001: 50),

pemasaran elektronik adalah penggunaan data dan aplikasi

elektronik untuk merencanakan serta mengimplementasikan

konsep, penerbitan, promosi, dan penetapan harga untuk

menciptakan transaksi yang memenuhi tujuan pribadi dan

organisasi.

Pribadi (2010:3) mengartikan promosi daring sebagai

kegiatan promosi dengan menggunakan media internet. Menurut

Jamaludin dkk. (2015: 4, 6) Promosi Online juga dapat diartikan

sebagai promosi yang menggunakan internet dan media sosial

(Twitter, Instagram, Blackberry Messenger, Facebook).

Pribadi (2010:9), menyebutkan bahwa promosi Online terdiri

dari beberapa aspek, diantaranya:

a. Menarik perhatian. Salah satu taktik agar masyarakatminat

dengan promosi yang ditawarkan oleh pemasar Online adalah

dengan membuat judul atau subpos yang menarik. Hal ini

dikarenakan title atau subtitle adalah untuk membuka pintu

peluang penjualan yang ditawarkan oleh produk tersebut.


20

b. Menarik minat. Langkah selanjutnya dalam promosi Online

adalah menarik minat pribadi. Salah satu cara untuk menarik

perhatian orang adalah dengan memberi tahu mereka bahwa

produk yang dijual adalah solusi yang tepat untuk masalah

yang dihadapi oleh individu yang bersangkutan. Selain itu dapat

juga mencantumkan surat rekomendasi dari konsumen yang

telah membeli produk untuk dijual.

c. Menarik hasrat. Langkah selanjutnya adalah membuat minat

menjadi keinginan untuk membeli dengan menjelaskan secara

rinci karakteristik, keunggulan, keunggulan, dan keunggulan

produk yang dijual.

d. Menarik tindakan. Setelah individu tersebut bersemangat,

langkah selanjutnya adalah membuat langkah-langkah

pemesanan produk sesederhana mungkin.

e. Memberikan penutup yang baik. Terakhir, perlu diberikan

jaminan, garansi atau bonus untuk produk yang akan dijual,

atau bisa juga mencantumkan informasi kontak yang bisa

dihubungi oleh calon pembeli.

Menurut Cindy, (2012) dan Kuspriyono dalam Alvera & Mico,

(2021), hal yang menjadi indikator dalam promosi Online

diantaranya:

1. Periklanan : Kemampuan pesan dalam iklan dalam

memberikan informasi,membujuk dan mengingatkan


21

2. Kehumasan : kemampuan perusahaan menciptakan

hubungan baik dengan publik, agar masyarakat memiliki image

yang baik terhadap perusahaan

3. Promosi penjualan : mengacu kepada kegiatan-kegiatan

promosi (sampel, diskon, bonus, hadiah) yang dapat

mempengaruhi konsumen

4. Media Promosi Adalah media yang digunakan oleh perusahaan

dalam melaksanakan promosi.

5. Message atau pesan sangat penting dalam pembuatan

sebuah iklan internet. Bahkan beberapa market berusaha

sebaik mungkin untuk bisa membuat iklan internet yang bernilai

entertainment agar dapat menarik perhatian konsumen..

Peneliti menyimpulkan bahwa promosi Online adalah

mempromosikan atau menawarkan suatu produk yang dimiliki

melalui internet (media Online) via WA, IG, FB dll. Atau

menawarkan suatu barang atau jasa secara tidak langsung.

2.1.6. Harga

a) Pengertian Harga

Harga dari produk menjadi acuan transaksi yang dilakukan oleh

konsumen. Harga adalah valuasi yang dinyatakan melalui unit

moneter, sebagai alat tukar untuk komoditas. Kotler dan Amstrong

(2009:345) mendefinisikan harga merupakan jumlah yang

dikeluarkan untuk sebuah barang atau layanan, atau jumlah valuasi


22

sebagai imbalan bagi konsumen dalam mendapatkan keuntungan

darinya dan mempunyai atau memakai barang atau layanan

tersebut. Harga dijadikan ukuran kecocokan manfaat barang. Harga

memiliki sifat subjektif, sebab harga didorong oleh keadaan

lingkungan serta finansial setiap orang yang beragam, sehingga

konsumen tidak terlalu sering bersedia membayar sejumlah besar

uang untuk suatu produk. Hal tersebut disebabkan pembeli percaya

bahwa produk tersebut merupakan produk yang memiliki kualitas

tinggi, sehingga dianggap lumrah jika melakukan pengeluaran yang

besar.

Stanton (dalam Siti 2007:3) memiliki pandangan terkait harga

merupakan besaran valuasi yang dibutuhkan dalam mendapatkan

suatu barang serta layanan insidental (beberapa barang dapat

ditambahkan).

Dalam pandangan Simamora (dalam Siti 2017:4) Harga

merupakan jumlah valuasi yang ditukar bagi produk tersebut. Oleh

karena itu, harga suatu komoditas merupakan faktor penentu dalam

penelitian produk konsumen. Bagi perusahaan, harga menunjukkan

hasil dengan menghasilkan keuntungan,dilain sisi harga juga dapat

diartikan sebagai jumlah yang dibayar konsumen atas barang atau

jasa tersebut. Bagi perisahaan, harga dapat didefinisikan menjadi

evaluasi yang dibutuhkan oleh pertukaran yang diberikan kepada

pembeli.

b) Penetapan Harga
23

Penjual wajib menentukan harga berdasarkan valuasi uang

yang sesuai, sehingga konsumen mampu memahaminya. Apabila

harga lebih tinggi dari nilai yang diperoleh konsumen maka

perusahaan cenderung memperoleh keuntungan, tetapi jika harga

tersebut lebih rendah dari valuasi yang diperoleh konsumen maka

penjual tidak memperoleh laba. Jika harga yang ditentukan penjual

terlalu rendah maka akan gagal. Akan tetapi, pada akhirnya

pembeli yang akan memastikan apakah harga barang tersebut

sudah sesuai.

Tujuan dari penetapan harga berdasarkan Artika dan Sari

(2016:4) terbagi menjadi empat bagian, yakni:

1) Peningkatan penjualan

2) Memperbaiki serta meningkatkan pasar saham

3) Mengkondisikan Invenstasi

4) Memaksimalkan keuntungan

c) Indikator Harga

Indikator Harga berdasarkan Kotler dalam Mahemba, (2019)

adalah :

1) Keterjangkauan Harga

Harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangann sesuai

dengan target segmen pasar yang dipilih.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk


24

Penilaian konsumen terhadap besarnya pengorbanan

finansial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi

yang berupa kualitas produk. Harga yang ditawarkan pada

konsumen sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

3) Daya saing harga

Harga yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau dibawah

rata-rata dari pada pesaing.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat produksi

Konsumen akan merasa puas ketika mereka mendapatkan

manfaat setelah mengonsumsi apa yang ditawarkan sesuai

dengan nilai yang mereka keluarkan.

5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen

Harga yang ditetapkan dan diperkiran akan mempengaruhi

daya beli konsumen.

6) Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan.

Ketika harga tidak sesuai dengan kualitas dan konsumen

tidak mendapatkan manfaat setelah mengonsumsi,

konsumen akan cenderung mengambil keputusan yang

negatif yang artinya konsumen tidak memutuskan untuk

melakukan pembelian. Sebaliknya, jika harga sesuai

dengan kualitas, dan konsumen mendapatkan manfaat

seteleh mengonsumsi, konsumen akan cenderung


25

mengambil keputusan yang positif yaitu melakukan

pembelian.

2.1.7. Minat Beli

a. Pengertian minat beli

Keinginan serta kebutuhan pembeli terhadap jasa serta produk

akan meningkat dari waktu ke waktu serta berdampak pada tingkah

laku saat membeli barang. Minat beli didapatkan saat pembelajaran

serta proses berpikir pembentukan sudut pandang. Minat beli ini

melahirkan motivasi yang tertanam di benaknya dan membuat

keinginan yang kuat bahwa saat pembeli harus mengatasi

kebutuhannya, ia akan berusaha mendapatkan.

Dalam pandangan Keller (dalam Ria St all 2017:4), minat

konsumen merupakankecenderunganpembeli melakukan

transaksisebuah produk atau kecenderungan pembeli pindah dari

satu branddengan brand lain.

Bagi Morissan (2010:111), keinginan untuk membeli biasanya

berdasarkan aspek berikut: menggabungkan motivasi pembelian

dengan karakteristik merek atau mempertimbangkan desain, yang

mencakup segi psikologis layaknya persepsi, motivasi, sikap serta

integritas.

b. Indikator Minat Beli

Ferdian (Putri et all 2016:8) minat beli bisa di identifikasi

menggunakan:
26

1) Minat transaksional, yakni kecondongan individu dalam

membeli produk.

2) Minat referensial, yakni kecondongan individu dalam

menyarankan produk untuk pihak lain.

3) Minat preferensial, yakni minat yang mendiskripsikan

tingkah laku individu yang memiliki prefensi dalam suatu

produk. Preferensi tersebut hanya bisa digantikan apabila

suatu hal terjadi terhadap produk preferensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini mendiskripsikan tingkah laku

individu yang selalu ingin mendapatkan infomasi terkait

barang yang diinginkan serta mencari informasi pendukung

untuk kelebihan dari barang tersebut.

2.1.8. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Morissan (2010:111) berpendapat terkait keputusan pembelian

merupakan langkahberikut dari keinginan untuk membeli atauniat

membeli. Keputusan pembelian terbentuk setelah kesediaan untuk

membeli telah terkumpul.

Bagi Kotler serta Armstrong (dalam Yoga 2017:4) Keputusan

pembelian merupakan tahapan dalam langkah pengambilan

keputusan dimana pembeli benar-benar membeli barang.

b. Proses Pengambilan Keputusan


27

Saat melakukan pembelian barang, konsumen tidak memasuki

prosespengambilan keputusan pembelian. Akan tetapi, pembeli

melakukan suatu tahapan untuk mengambil keputusan pembelian.

Rangkaian keputusan pembelian dalam Malau (2017:236)

adalah:

1. Membutuhkan pengukuran

Kegiatan trasnsaksi diawali dengan rekognisi kebutuhan

konsumen terkait kebutuhan yang diperlukan.

2. Pencarian Informasi

Pembeli yang telah memiliki ketertarikan kemungkinan tidak

mencari informasi lengkap. Jika permintaan pembeli kuat

serta terdapat produk yang sesuai di dekatnya, pembeli

condong dalam melakukan pembelian, pembeli bisa

mencatat permintaan tersebut atau mencoba mencari

informasi terkait dengan permintaan tersebut.

3. Mengevaluasi Alternatif

Penilaian alternatif merupakan perihal terkait cara pembeli

mengolah informasi dalam membuat pilihan brand.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah aktivitas pembelian brand

favorit. Akan tetapi, mungkin terdapat dua komponen niat

membeli serta keputusan membeli. Komponen pertama


28

ialah perilaku pihak pemberi serta faktor situasional yang

tidak dapat diprediksi.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Keadaan dimana konsumenmenentukan keputusan, pada

tahap ini pembeli menentukan langkah berikutnya

berdasarkan tingkat kepuasan.

c. Dimensi Keputusan Pembelian

Dalam Baru, Swastha dan Irawan (dalam Yoga 2017:4) struktur

Keputusan membeli dikelompokkan ke dalam tujuh elemen pokok,

yakni:

1) Keputusan Tentang Jenis Produk

Pembeli bisa memutuskan dalam pembelian barang atau

memakai dana demi kebutuhan yang lain. Dalam segi ini,

penjual patut fokus pada individu yang memiliki minat dalam

suatu kebutuhan beserta opsi lain yang dipertimbangkan.

2) Keputusan Tentang Bentuk Produk

Pembeli bisa memutuskan pilihan dalampemilihan wujud dari

barang. Pemilihan ini melibatkan bentuk, kualitas, gaya, dll.

Setiap konsumen dapat mempertimbangkannya. Dari segi ini,

penjual wajib melaksanakan studi pasardalam menentukan

preferensi pembeliterhadap produk sehingga mampu

mengambil keputusan pembelian yang terbaik.


29

3) Keputusan Tentang Merek

Pembeli patut memutuskan merek (brand) yang hendak dipilih.

Tiap merek mempunyai perbedaannya masing-masing. Dari

segi ini, penjual wajib tahu cara pembeli dalam memilih brand.

4) Keputusan Tentang Penjualnya

Pembeli patut memutuskan tempat membeli barang. Dari segi

tersebut, produsen, grosir serta pengecer patut mengetahui

cara pembeli menentukan tempat ia akan membeli.

5) Keputusan Tentang Jumlah Produk

Pembeli dapat menentukan jumlah barang yang hendak dibeli

saat itu. Dalam segi tersebut, penjual patut harus menyiapkan

kuantitas barang yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

6) Keputusan Tentang Waktu Pembelian

Konsumen dapat memutuskan kapan akan membeli.

Pertanyaan ini akan melibatkan dana yang tersedia untuk

pembelian barang tersebut. Oleh sebab itu, penjual patut

memahami elemen yang memberi pengaruh akan

pengambilan keputusan pembeli saat menentukan waktu

transaksi.

7) Keputusan Tentang Cara Pembayaran

Cara pembayaran pembelian barang harus ditentukan oleh

konsumen, baik tunai maupun cicilan. Perihal tersebut,

lembaga patut memahami permintaan konsumen akan metode

pembayaran.
30

Menurut Kotler (2012) dan Mirantika (2020) Indikator dari

Keputusan Pembelian, yaitu :

(1) Kemantapan pada sebuah produk

Pada saat melakukan pembalian, konsumen memilih salah satu

dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada

mutu, kualitas dan factor lain yang memberikan kemantapan

bagi konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan.

Kualitas produk yang baik akan membangun semangat

konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.

(2) Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus

dalam melakukan pembelian produk yang sama. Ketika

konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan mereka

merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat

produk sudah dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman

jika membeli produk lain.

(3) Kecepatan dalam membeli sebuah produk

Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan

menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang sederhana.

Heuristik adalah sebuah proses proses yang dilakukan

seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat,

menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian

informasi saja.

(4) Kepercayaan
31

Kepercayaan merupakan pondasi dari suatu bisnis dimana

seorang pembeli bertumpu kepada penjualdengan harapan

uang yang telahdikirimnya tidak hilang begitu sajatetapi

mendapatkan balasan produkyang diinginkan sesuai dengan

apa yangdipesan serta yang ditampilkan pada website yang

dituju.

(5) Kemudahan

Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi keputusan

pembeli

Online adalah kemudahan penggunaan. Kemudahan adalah

suatu kondisi dimana konsumenmeyakini bahwa penggunaan

teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan

usaha keras dari pemakaiannya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa riset sebelumnya yang berkaitan akanpenelitian

yang dilakukan terdapat pada bagian berikut:

1) A. Jamaludin, Z. Arifin serta K. Hidayat (2015) pada Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) melakukan studi yang berjudul,

“Pengaruh Promosi Online dan Persepsi Harga terhadap

Keputusan Pembelian (survei pada pelanggan Aryka shop di

kota Malang)”. Sampel studi adalah 91 orang yang merupakan

pelanggan Aryka Shop. Teknis analisa data yang dipergunakan

ialah Analisa regresi linear berganda serta statistik deskriptif.


32

Hasil studi memperlihatkan bahwa variabel independen

persepsi harga serta promosi Online secara drastis berdampak

pada variabel dependen yakni keputusan pembelian.

2) Iwan , Eneng Iviq Hairo, Agus Yulianto ( 2019) . Pada jurnal

manajamen dan bisnis vol 2 no 3 melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Kualitas Produk terhadap Minat Beli dan

Dampaknya pada Keputusan Pembelian Produk Oriflame”.

Sampel penelitian berjumlah 100 responden. Metode analisa

yang dipakai ialah analisa jalur. Hasil penelitian ini

memperlihatkan bahwa terdapat dampak yang signifikan secara

parsial baik tak langsung ataupun langsung antar variabel

kualitas produk akan keputusan pembelian serta minat beli.

3) Imam Haryanto (2015) pada jurnal ekonomi, bisnis dan

entrepreneurship melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis

Pengaruh Produk, Harga, Distribusi dan Promosi terhadap

Keputusan Pembelian serta Implikasinya pada Kepuasan

Pelanggan”. Sampel studi adalah 45 orang. Metode analisa

yang dipakai ialah teknis anaisis korelasi serta teknik analisis

jalur. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel distribusi,

harga, produk, serta keputusan pembelian termasuk bagus,

akan tetapi variabel kepuasan pelanggan termasuk dalam

kategori cukup baik.

4) Ipan Hilmawan ( 2019 ) dalam jurnal elektronik

REKAMAN( Riset Ekonomi bidang Manajemen dan Akuntansi)


33

melakukan studi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan

Harga terhadap Keputusan Pembelian dengan minat Beli

sebagai Variabel Intervening ( Studi Pada Konsumen Sepeda

Motor Vario di Kota Serang )” . Sampel penelitian adalah 100

responden . Teknis analisia yang dipergunakan ialah analisis

jalur jalur dengan menggunakan software SPSS 20 serta uji

sobal. Uji statistik mengatakan bahwa harga serta kualitas

produk memberi dampak positif yang signifikan akanminat beli .

Variabel kualitas produk tidak memberi dampak yang signifikan

akan keputusan pembelian. Dilain hal, minat beli serta harga

secara signifikan memberi dampak yang bagus akan keputusan

pembelian. Berdasarkan pengujian analisis jalur didapatkan

bahwa minat beli menjadi variabel Intervening mampumenjadi

penengahikatan antara harga dengan kualitas produkakan

keputusan pembelian.

5) Merllyn Martina, Arifin Sitio (2018) pada International Journal of

science and Research, melakukan penelitian dengan judul

“The Effect of the Quality of Service, Products & Promotions on

the Purchase Decisions of Simpati Card & It’s Impact on the

Satisfaction of Telkomsel Customers in Kupang City”. Sampel

studi berjumlah 100 responden. Teknik analisa yang dipakai

dalam studi ini adalah SPSS ( Paket Stastitik Ilmu Sosial )

sebagai alat bantu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa

kualitas layanan tidak memberi pengaruh akan keputusan


34

pembelian, dilain hal, kualitas produk serta promosi memberi

pengaruh akan keputusan pembelian kartu prabayar simpati

telkomsel, sedangkan untuk kualitas layanan , kualitas produk,

serta promosi melalui keputusan pembelian berpengaruh positif

terhadap kepuasan pelanggan kartu Simpati Telkomsel di kota

Kupang.

2.3. Kerangka Konseptual

Dari latar belakang masalah, rumusan masalah, serta landasan

teori yang telah dipaparkan, terbentuklah kerangka konseptual dari studi

ini yang diilustrasikan dalam gambar 2.1.


35

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesa dalam Sugiyono (2017:99) didefinisikan sebagai

jawaban sementara akan permasalahan yang dihadapi dalam studi.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, hipotesa yang

diusulkan dalam studi ini adalah:

1) Promosi Online berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

2) Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

3) Promosi Online berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

4) Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5) Minat beli berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

6) Promosi Online berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian melalui minat beli.

7) Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

melalui minat beli.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Studi ini mempergunakan jenis penelitian kuantitatif yakni suatu

penelitian yang selama pengerjaan menggunakan informasi dalam wujud

angka dan informasi kata atau kalimat yang memiliki nilai dalam wujud

angka (Martono,2014:22).

Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif

yang memiliki tujuan dalam memberikan penjelasan akan sebuah kejadian

dengan merepresentasikan secara numerikal yang mendeskripsikan

karakteristik subjek yang diamati dan nantinya menggunakan kuesioner.

Angket atau kuisioner berisikan pertanyaan akan pandangan terkait

permasalahan yang diamati. Adapun yang akan diteliti yaitu “Pengaruh

Promosi Online dan Harga terhadap Minat Beli serta dampaknya pada

Keputusan Pembelian Belanja Online di Shopee”.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1. Populasi Penelitian

Populasi berdasarkan Sugiyono ( 2013:117) merupakan wilayah

umum yang tersusun dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas serta

karakter khusus yang ditentukan dari pengamat yang akan ditelaah serta

dilakukan pengambilan simpulan. Dimana populasi merupakan jumlah

36
37

anggota disuatu wilayah yang satuan-satuan karakternya yang akan

diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga

Surabaya, pengguna Shopee

3.2.2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna Shoppe, dengan

jumlah pengambilan berdasarkan Heir, et al (2004), dimana indikator

penelitian x 5 sampai 10 . Ukram sampel penelitian ini memiliki indikator

20 x 5 = 100 responden .

Teknik pengambilan Sampel menggunakan Purposive Sampling , dimana

memiliki kreteria :

1. Responden merupakan Warga berdomisili di Surabaya

2. Usia diatas 17 Tahun

3. Memilki aplikasi Shopee

3.3. Definisi Operasional Variabel

Pengertiansetiap variabel yang dipakai dalam studi ini adalah:

3.3.1. Variabel Bebas ( Independen)

Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang

memberi pengaruh dan merupakan penyebab terjadinya perbedaan

variabel terikat. Dalam studi ini yang termasuk variabel bebas adalah

promosi Online (X1) serta harga (X2) .

1) Promosi Online (X1)


38

Promosi Online adalah menawarkan atau mempromosikan

suatu produk melalui internet (media Online) via WA,IG,FB,

Twitter dan lain sebagainya yang dilakukan secara tidak

langsung (tatap muka). Menurut Kotler dan Armstrong

(2012:51), promosi adalah usaha dalam mengkomunikasikan

manfaat dari suatu produk dan mengajak pelanggan untuk

membelinya. Menurut Cindy, (2012) dan Kuspriyono dalam

Alvera & Mico, (2021), hal yang menjadi indikator dalam

promosi Online diantaranya:

1. Periklanan : Kemampuan pesan dalam iklan dalam

memberikan informasi,membujuk dan mengingatkan

2. Kehumasan : kemampuan perusahaan menciptakan

hubungan baik dengan publik, agar masyarakat memiliki

image yang baik terhadap perusahaan

3. Pemasaran langsung : komunikasi langsung dengan

sejumlah konsumen untuk memperoleh tanggapan

langsung

4. Promosi penjualan : mengacu kepada kegiatan-kegiatan

promosi (sampel, diskon, bonus, hadiah) yang dapat

mempengaruhi konsumen

5. Message atau pesan sangat penting dalam pembuatan

sebuah iklan internet. Bahkan beberapa market berusaha

sebaik mungkin untuk bisa membuat iklan internet yang


39

bernilai entertainment agar dapat menarik perhatian

konsumen.

2) Harga (X2)

Harga merupakan valuasi suatu produk atau jasa, yang dapat

ditentukan dari finansial yang dihabiskan pembeli dalam

membeli produk atau jasa yang diinginkannya. Kotler dan

Amstrong (2009:345) mendefinisikan harga sebagai jumlah

yang dikeluarkan untuk sebuah barang atau layanan, atau

jumlah valuasi sebagai imbalan bagi konsumen dalam

mendapatkan keuntungan darinya dan mempunyai atau

memakai barang atau layanan tersebut. Indikator Harga

berdasarkan Kotler dalam Mahemba, (2019) adalah :

1) Keterjangkauan Harga

Harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangann sesuai

dengan target segmen pasar yang dipilih.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Penilaian konsumen terhadap besarnya pengorbanan

finansial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi

yang berupa kualitas produk. Harga yang ditawarkan pada

konsumen sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

3) Daya saing harga

Harga yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau dibawah

rata-rata dari pada pesaing.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat produksi


40

Konsumen akan merasa puas ketika mereka mendapatkan

manfaat setelah mengonsumsi apa yang ditawarkan sesuai

dengan nilai yang mereka keluarkan.

5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen

Harga yang ditetapkan dan diperkiran akan mempengaruhi

daya beli konsumen.

6) Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan.

Ketika harga tidak sesuai dengan kualitas dan konsumen

tidak mendapatkan manfaat setelah mengonsumsi,

konsumen akan cenderung mengambil keputusan yang

negatif yang artinya konsumen tidak memutuskan untuk

melakukan pembelian. Sebaliknya, jika harga sesuai

dengan kualitas, dan konsumen mendapatkan manfaat

seteleh mengonsumsi, konsumen akan cenderung

mengambil keputusan yang positif yaitu melakukan

pembelian.

3.3.2. Variabel Terikat ( dependen )

Variabel dependen memiliki peran sebagai perhatian utama dalam

penelitian karena terdapat satu atau lebih variabel independen, dan

merupakan variabel yang dipengaruhi. Dalam studi ini variabel

dependenialahkeputusan pembelian (Y).

1) Keputusan pembelian (Y)


41

Keputusan pembelian merupakan saatpembeli melakukan

tindakan membeli suatu produk / bertransaksi membeli produk

yang diincarnya secara reality. Menurut Kotler serta Armstrong

(dalam Yoga 2017:4) Keputusan pembelian merupakan

tahapan dalam langkah pengambilan keputusan dimana

pembeli benar-benar membeli barang. Menurut Kotler (2012)

dan Mirantika (2020) Indikatro dari Keputusan Pembelian,

yaitu :

(1) Kemantapan pada sebuah produk

Pada saat melakukan pembalian, konsumen memilih salah

satu dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan

pada mutu, kualitas dan factor lain yang memberikan

kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang

dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun

semangat konsumen sehingga menjadi penunjang

kepuasan konsumen.

(2) Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-

menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.

Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian

dan mereka merasa produk sudah melekat dibenaknya

bahkan manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen akan

merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.

(3) Kecepatan dalam membeli sebuah produk


42

Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan

menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang sederhana.

Heuristik adalah sebuah proses proses yang dilakukan

seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara

cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam

sebagian informasi saja.

(4) Kepercayaan

Kepercayaan merupakan pondasi dari suatu bisnis dimana

seorang pembeli bertumpu kepada penjualdengan harapan

uang yang telahdikirimnya tidak hilang begitu sajatetapi

mendapatkan balasan produkyang diinginkan sesuai

dengan apa yangdipesan serta yang ditampilkan pada

website yang dituju.

(5) Kemudahan

Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi keputusan

pembeli Online adalah kemudahan penggunaan.

Kemudahan adalah suatu kondisi dimana

konsumenmeyakini bahwa penggunaan teknologi

merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha

keras dari pemakaiannya.

3.3.3. Variabel Intervening

Variabel perantara adalah variabel yang secara konsepmemberi

pengaruh akan ikatan antara variabel independen dan variabel dependen,


43

yang membuat variabel ini tak secara langsung memberi pengaruh akan

perubahan atau kemunculan variabel dependen. Untuk sutdi ini, minat beli

(z) menjadi variabel intervening.

1) Minat beli ( z )

Minat beli merupakan keinganan pembeli dalam membeli sebuah

produk dan didasari dengan berbagai macam pertimbangan dan

pemilihan untuk mendapatkan produk yang diinginkannya. Keller

(dalam Ria et al 2017:4), minat konsumen merupakan kecenderungan

pembeli melakukan transaksi sebuah produk atau kecenderungan

pembeli pindah dari satu brand dengan brand lain. Indikator minat beli

mengacu pada Ferdian (Putri et all 2016:8) yaitu:

1) Minat transaksional, yaknikecondonganindividu dalam membeli

produk.

2) Minat referensial, yaknikecondonganindividu dalammenyarankan

produk untuk pihak lain.

3) Minat preferensial, yakni minat yang mendiskripsikantingkah laku

individu yang memiliki prefensi dalam suatu produk. Preferensi

tersebut hanya bisa digantikan apabila suatu hal terjadi terhadap

produk preferensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini mendiskripsikantingkah laku individu yang

selalu ingin mendapatkan infomasi terkait barang yang diinginkan

serta mencari informasi pendukung untuk kelebihan dari barang

tersebut.
44

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknis pengumpulan data yang dipergunakan dalam studi berikut:

1. Studi pustaka

Studi pustaka dalam penelitian ini dijalankan dengan

memperdalam serta mengerti beragam artikel saintifik dari jurnal atau

sumber lain yang sejalan dengan permasalahan yang dihadapi,

berupa penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, dan lain-lain.

2. Studi lapangan

Studi lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode

pengisian kuesioner. Dalam Sugiyono (2014: 230) kuesioner adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan set

pernyataan atau pertanyaan dalam bentuk tulisan yang akan diisi oleh

responden. Sedangkan jawaban responden dikelompokkan memakai

skala likert berikut:

Tabel 3.2
Skala Likert
Skor Kriteria Jawaban Inisial
5 Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Netral N
2 Tidak Setuju TS
1 Sangat Tidak Setuju STS

3.5. Sumber dan Pengumpulan Data

Sumber dan pengumpulan data dalam studi berikut:

1) Data Primer
45

Data primer merupakan informasi yang diperoleh secara

langsungdari objek studi, mencakupkarakter responden serta

persepsi responden akan variabel studi ( promosi Online, harga,

minat beli dan keputusan pembelian).

Dalam penelitian ini sumber data primer yang didapat secara

langsung melalui penyebaran kuesioner yang telah dijawab

responden.

2) Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber informasi studi yang

didapatkan secara tak-langsung menggunakan perantara. Data

sekunder yang dipakaibersumberberdasarkanartikel saintifikserta

informasi yang didapat dari internet sebagai bahan acuan yang

memiliki ikatan terhadap pokok permasalahan yang ditelaah.

3.6. Analisis Data

Langkah-langkah analisa yang dipergunakan untuk penelitian ini

adalah:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas menurut Sunyoto (2014:114) adalah alat

tes dan pengukuran menggunakan pertanyaan. Validitas

mengacu pada signifikansi suatu tes dapat diukur secara


46

akurat sertadidapatkanpernyataannya. Sugiyono (2018:134)

menyatakan bahwa uji validitas dapat dijalankan

menggunakan korelasi nilai dengan pertanyaan dengannilai

variabel total. (correlated item–total correlation) dengan

kriteria berikut:

1) Apabila nilai correlated item–total correlation > 0,3, maka

butir instrumen dikatakan valid.

2) Apabila nilai correlated item–total correlation < 0,3, maka

butir instrumen dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dalam pandangan Sunyoto (2014:115)

memperlihatkan suatu pengertian bahwa alatdikatakan

kredibel untuk digunakan menjadi instrumenpengumpul data

sebabalat tersebut bagus. Reliabilitas variabel diketahui

melalui besaran alpha cronbach, jikabesaran alpha cronbach

lebih tinggi dari 0,6 dapat dinyatakan jika variabel tersebut

dapat dipercaya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas data

Pengujian normalitas menurut Sunyoto (2014:130)

digunakan dalammengetahuinilai variabel independenserta

data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal dalam persamaan regresi yang diperoleh.


47

Jika persamaan regresi memiliki data tentang variabel

independenserta variabel dependenterdistribusi secara normal

maka dianggap baik. Uji normalitas dapat dilaksanakan

denganmempergunakan grafik histogram sertanormal

probability plotsmenggunakan kriteria berdasarkan Ghozali

(2013:161) sebagai berikut:

1) Apabila data tersebar di sekitar garis serta mengikuti garis

diagonal, sehingga model regresi sesuai dengan asumsi

normalitas.

2) Apabila data tersebar menjauhi garis dan / atau tidak

menjalar searah garis, model regresi gagal dalam asumsi

normalitas.

b. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas memiliki tujuan dalam mengetahui

apakah model regresi menemukan terdapatnya korelasi

antara variabel independen. Model regresi yang baik tidak

memiliki korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas

bisa diketahui melalui besaran tolerancesertavariance inflation

factor (VIF). Ghozali (2013:106) mengatakan juka besaran cut

off yang dipergunakan dalam menentukan terbentuknya

adalah:

1) Apabila besaran tolerance < 0,10 serta VIF > 10, maka

terjadi korelasi teramat besar antara salah satu variabel


48

independent akan variabel independen lain (terjadi

multikolinearitas).

2) Apabila besaran tolerance > 0,10 serta VIF < 10, maka

terdapat multikolinearitas.

c. Uji heteroskesdastisitas

Uji heteroskedastisitas berdasarkan Ghozali (2013:

139) memiliki tujuan dalam mengetahui ada tidaknya variasi

residual dari satu observasi dengan observasi yang lain dalam

model regresi. Apabila varians dari satu observasi dengan

observasi lainnya konstan, hal tersebut dinamakan

homoskedastisitas. Pemodelan regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak adanya heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini memakai

metode plotting hubungan besaranperkiraan variabel kausal

ZPRED terhadap residual error (SRESID). Dalam pandangan

Ghozali (2013: 139), analisis berikut dapat digunakan untuk

mendeteksi adanya bentuk khusus dalam scatter plot untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas.

Jika terdapat pola khusus, semisal titik berupamotif

teratur khusus (bentuk gelombang, melebar, dilanjutkan

merapat), hal tersebut menandakan terjadinya

heteroskedastisitas..
49

Jika tidak terdapat motif khusus, dan data tersebar

pada atas maupun bawah 0 dalam sumbu Y, tidak ada

heteroskedastisitas.

3. Uji analisis jalur (path analysis)

Analisis jalur adalah pondasi dari pemodelan persamaan

struktural. Analisis jalur merupakan teknik dalam menelaah

pengaruh langsung dan tidak langsung variabel. Analisis jalur ini

akan dipakai dalam pengujian ikatan kausal antara variabel bebas

serta ikat. Besarnya kontribusi (kontribusi) ditampilkan oleh

koefisien jalur pada masing-masing grafik jalur. Analisis korelasi

serta regresi menjadi pondasi kalkulasi koefisien jalur.

Variabel mediasi (antara) bersifat hipotetikal artinya secara

kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat

mempengaruhi hubngan antara variabel bebas dan tergantung

yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variabel mediasi didefinisikan

sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan

variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dilihat, diukur, dan

dimanipulasi. Hubungan independent variable, dependent variabel

dan intervening variabel dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Promosi Online
(X1)

p3
p1

p5
Minat Beli Keputusan
(Z) Pembelian (Y)

p2
50

Gambar 3.2
Path Analisys

Variabel bebas : Promosi Online dan Harga

Variabel intervening : Minat Beli

Variabel terikat : Keputusan Pembelian

Tahapan pengujian untuk mengetahui suatu variabel

merupakan variabel intervening atau bukan adalah sebagai

berikut:

1. Menguji persamaan regresi pertama

Variabel intervening = p1 X1 + p2 X2

2. Menguji persamaan regresi kedua

Variabel terikat = p3 X1 + p4 X2 + p5 Z

3. Membandingkan koefisien regresi pengaruh tidak langsung dengan

koefisien regresi pengaruh langsung

Pengaruh tidak langsung = p1 x p5 untuk X1 terhadap Y

melalui Z

p2 x p5 untuk X2 terhadap Y melalui Z


51

Pengaruh langsung = p3 untuk X1 terhadap Y

P4 untuk X2 terhadap Y

4. Uji koefisien determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2013), Koefisien determinasi (R²) bertujuan

dalam mengetahui signifikansi dari model untuk menjelaskan

variasi variabel ikat.Besaran R² memiliki nilai diantara 0 hingga 1

(0 ≤ R²≤1). Makin besar R² (menuju 1), semakin baik kualitas

regresi, namun apabila nilai mendekati 0 maka variabel bebas

secara keseluruhan tidak mampu memberi penjelasan akan

variabel ikat. Nilai R² yang mendekati nolmemiliki arti keterbatasan

variabel bebas dalam memberi pengaruh akan variabel ikat.

Menurut Ghozali (2013) nilai yang menuju 1 menunjukkan bahwa

variabel bebas menyediakan seluruh data yang diperlukan dalam

memperkirakan perubahan hasil variabel ikat.

5. Uji Parsial (uji-t)

Uji statistik-t pada hakikatnya menggambarkan besaran

dampak suatu variabel bebas untuk menjelaskan perubahan

variabel terikat tersebut. Saat menggunakan program komputer

untuk mengolah data, akan berdampak secara terpisah.

Nilai signifikan dari uji t ditampilkan. Apabila besaran

signifikansi uji-t <0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa


52

setiap variabel berpengaruh signifikan. Nilai t bisa dikalulasikan

menggunakan dengan persamaan berikut:

T hitung =

Dimana:

𝑏 : Koefisien regresi variabel bebas

𝛿𝑏 : Definisi standar koefisien regresi variabel bebas

6. Uji Sobel

Uji Sobel memiliki tujuan dalam mendapatkan signifikansi

variabel mediasi (minat beli) dengan memakai Sobel Rest.

Pengujian dilaksanakan menggunakan program yang dicetuskan

Sobel pada tahun 1982, yang melakukan uji intensitas pengaruh

tidak langsung komponen independen (X) melalui perantara (Z)

terhadap dependen (Y). Kalkulasi Pengujian Sobel bisa dilakukan

dengan memakai persamaan hasil perkembangan dari Ghazali

(2011) berikut:

Keterangan:

Besar standar pengaruh galat tak langsung


53

koefisien jalur variabel bebas ( X ) dengan variabel perantara

( Z)

koefisien jalur variabel perantara ( Z) dengan variabel terikat

(Y)

standar error koefisien a

standar error koefisien b

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tak langsung dari

variabel bebas akan variabel ikat, diperlukan kalkulasi besaran z

dari koefisiensi abmenggunakan persamaan berikut :

Jikabesaran l z l > 1,96 untuk signifikansi 5%, bisa diambil

kesimpulan terdapat dampak tak langsung antara variabel bebas

akan variabel ikat. Uji Sobel test bisa dilakukan menggunakan

kalkulator daring dengan mengakses laman

http://quantpsy:org/sobel/sobel.htmdengan mempergunakan nilai

yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan


Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Artika dan Sari (2016) “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. 5(7).
Boone, Louis E., dan Kurtz, David L., (2005)., Contemporary Marketing,
Ohio: Thomson South Western.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.
Ghozali, I.(2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P, (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Imam Haryanto (2015). “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian serta Implikasinya pada
Kepuasan Pelanggan”. Jurnal Ekonomi,Bisnis& Entrepreneurship.
9(2):80-101.
Ipan Hilmawan ( 2019 ). “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian dengan minat Beli sebagai Variabel
Intervening ( Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Vario di Kota
Serang )”. Jurnal Elektronik REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang
Manajemen dan Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo.
3(3):154-166.
Iwan , Eneng Iviq Hairo, Agus Yulianto ( 2019). “Analisis Kualitas Produk
terhadap Minat Beli dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian
Produk Oriflame”. Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis. 3(3):545-
550.
Jamaludin, A., Arifin, Z., dan Hidayat, K. (2015). “Pengaruh Promosi
Online Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Survei
Pada Pelanggan Aryka Shop di Kota Malang)”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) 21 (1).
Kleindl, B.A. dan Burrow, J.L. (2005). E-Commerce Marketing. United
States of America: South Western
Kotler, P. dan Armstrong, G. (2012), Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi 12
penerbit Erlangga.
Kotler, P., and G. Amstrong.(2004).Marketing an Introduction. 7th
editionInternational Edition, Prentice Hall International, Inc, New
York.

54
55

Kotler, P., dan Amstrong, G. (2014), Principles of Marketin, 12th Edition,


Jilid 1 Terjemahan Bob Sabran Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2009). Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi
12 Jilid 1 & 2.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, (2016). Marketing Managemen, 15th
Edition, Pearson Education,Inc
Kotler, P. dan Armstrong, G. (2016).Principles of Marketing Sixteenth
Edition Global Edition. England. Pearson Education Limited.
Malau, H.(2017). Manajemen Pemasaran. Alfabeta, Bandung.
Martono, A.(2014). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia
Merllyn Martina, Arifin Sitio (2018). “The Effect of the Quality of Service,
Products & Promotions on the Purchase Decisions of Simpati Card
& It’s Impact on the Satisfaction of Telkomsel Customers in Kupang
City”. International Journal of Science and Research (IJSR).
8(7):477-485.
Morissan. A. M.(2010). Periklanan komunikasi pemasaran terpadu,
Jakarta : Penerbit Kencana.
Putri., Narda, N dan H., Andi, T. (2016). “Efektifitas Atmospher dan Event
Marketing Terhadap Keputusan Pembelian yang Dimediasi Oleh
Minat Beli”. Journal Of Management. 2(2).
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT.
GramediaPustakaUtama
Ria Rahim. (2017). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian, EJournal Administrasi Bisnis, Vol.5, No.1., 17.
Siti, N.(2017). “Pengaruh Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Handphone Samsung Di Yogyakarta”. JMBA.
4(2).
Strauss, J., Frost, R., dan Strauss, J. (2001). E-marketing. Upper Saddle
River, NJ: Prentice Hall.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono, (2013).Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
(Bandung: ALFABETA)
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
56

Sunyoto, D. (2014). Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku


Konsumen. Cetakan ke-2. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Suparyanto dan Rosad. (2015). Manajemen Pemasaran, In Media,
Yogyakarta.
Yoga, B.(2017). “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Volkswagen Golf”. e-Proceeding of
Management. 4(2).

Anda mungkin juga menyukai