Kasus Hiv Kel 8 Buk Weli.
Kasus Hiv Kel 8 Buk Weli.
30 WITA dengan
A. Biodata
I. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Agama : Islam
Pendidikan : SMA/Sederajat
Pekerjaan : Swasta
Nama : Ny. C. R
Status : Menikah
Hubungan : Isteri
III. Identitas Medis
Bangsal/Kamar : Seruni / S8
No. Register/RM 11 93 26
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS: Pasien datang ke RSUD Taman Husada Bontang
dan masuk ke IGD dengan keluhan Sesak nafas dan batuk – batuk.
2. Keluhan saat utama saat pengkajian: Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk
berdahak.
3. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengatakan sesak nafas dialami sejak kurang
lebih 1 minggu.
sebelumnya.
5. Riwayat penyakit keluarga dan genogram: pasien mengatakan istri juga menderita
penyakit HIV
Keterangan:
1. Laki laki :
2. Perempuan :
3. Satu rumah :
4. Meninggal X
5. Pasien V
6. Garis hubungan :
2. Pola Nutrisi/metabolic
3. Pola eliminasi: urune klien berwarna kuning pekat, klien menggunakan kateter
5. Pola perceptual
meter
Setelah sakit: pola tidur klien tidak menentu dan sering terbangun di malam hari
8. Pola persepsi konsep diri: klien mengatakan masih bersemangat dalam menjalani
hidup sehari-hari.
c. Harga Diri : Klien mengatakan ada anggota keluarga yang mensupport klien
tahun
9. Pola peran dan hubungan: klien hidup bersama seorang anak dan istri
10. Pola seksual dan reproduksi: klien mengatakan memiliki seorang anak perempuan,
sejak masuk rumah sakit klien menyatakan tidak pernah berhubungan seksual.
11. Pola koping dan toleransi stress: klien mengatakan apa bila ada masalah klien lebih
12. Pola nilai dan kepercayaan: Pasien mengatakan beragama Islam, pasien
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum:
2. TTV : Nadi: 98 x/m, Tekanan Darah: 100/80 mmHg, Suhu: 36oC, Respiratory rate:
3. Kesadaran: Composmentis
5. Mata:
- Pupil: isokor
6. Telinga: fungsi telinga baik tidak ada gangguan, tidak terdapat serumen dan
8. Mulut:
9. Leher: kelenjar tyroid tidak ada pembesaran, tidak terdapat pembesaran vena
jugularis.
10. Dada:
a. Paru – paru:
kanan
b. Jantung:
- Perkusi : Bunyi jantung pekak, Batas Jantung normal (Batas atas berada di
ICS 2 dilinea parasternal kanan, dan batas bawah adalah di ICS V dilinea
parasternal kanan )
- Auskultasi : suara reguler, keras, lub dub, tanpa suara nafas tambahan
c. Abdomen:
splenomegali
- Perkusi: timpani
13. Ekstremitas:
- Terpasang infuse
1. Spesimen Dahak
Patient ID : Tn. M
Patient ID 2 961
Sample ID : 2101829885xx
Test Type : Specimen
Sample Type : DAHAK
Assay Information
Analyte Result
No Field selected
3. Darah lengkap, Glukosa Darah, Faal Ginjal, Analisa gas darah, dan Elektrolit
1. Cairan Infus
- NaCL 20 Tpm
- Paracetamol 1gr
2. Obat Injeksi
- Ceftriaxon 1x2 CC
- Ranitidine 2x1 CC
- Paracetamol 1gr
3. Obat Oral
- ARV
- Sabutamol 2x1
- INH. 1 x 300
- RIF 1 x 450
- Ethambutol 1 x 1000
E. Analisa Data
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas (D.
0149)
G. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan (Slki) Intervensi (Siki)
Keperawatan
1 Bersihan jalan Bersihan jalan nafas (L. Latihan batuk efektif (I. 01006)
nafas tidak 01001) Observasi
efektif Setelah diberikan tindakan 1.1. Identifikasi kemampuan
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 batuk
dengan jam, diharapkan bersihan 1.2. Monitor tanda dan gejala
hipersekresi jalan nafas dapat teratasi infeksi saluran nafas
jalan nafas (D. dengan criteria hasil: Terapeutik
0149) 1) Batuk efektif dari skala 1.3. Atur posisi semi fowler
(1) menjadi skala (3) atau fowler
Keterangan: 1.4. Pasang perlak dan
1. Menurun bengkok di pangkuan pasien.
2. Cukup menurun 1.5. Buang secret pada tempat
3. Sedang sputum
4. Cukup meningkat Edukasi
5. Meningkat 1.6. Jelaskan tujuan dan
2) Produksi sputum dari prosedur batuk efektiv
skala (2) menjadi skala 1.7. Anjurkan tarik nafas dalam
(4) melalui hidung selama 4 detik,
3) Sulit bicara dari skala ditahan selama 2 detik,
Diagnosa
No Tujuan (Slki) Intervensi (Siki)
Keperawatan
(3) menjadi skala (4) kemudian keluarkan dari mulut
Keterangan dengan bibir mencucu
1. Meningkat (dibulatkan) selama 8 detik
2. Cukup meningkat. 1.8. Anjurkan mengulangi tarik
3. Sedang napas dalam hingga 3 kali.
4. Cukup menurun 1.9. Anjurkan batuk dengan
5. Menurun kuat langsung setelah tarik
4) Frekuensi nafas dari nafas dalam yang ke-3
skala (3) menjadi skala Kolaborasi
(4) 1.10. Kolaborasi pemberian
5) Pola nafas dari skala mukolitik atau ekspektoran,
(3) menjadi skala (4) jika perlu
Keterangan Manajemen jalan nafas (I. 01011)
1. Memburuk Observasi
2. Cukup memburuk 1.11. Monitor pola nafas
3. Sedang (frekuensi, kedalaman, usaha
4. Cukup membaik nafas)
5. Membaik 1.12. Monitor bunyi nafas
tambahan (mis. Gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi
kering).
Terapeutik
1.13. Posisikan semi-fowler atau
fowler.
1.14. Berikan minuman hangat
1.15. Berikan oksigenasi, jika
perlu
Edukasi
1.16. Ajarkan teknik batuk
efektiv
Kolaborasi
1.17. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2 Deficit nutrisi Status nutrisi (L. 03030) Manajemen nutrisi (I. 03119)
berhubungan Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan keperawatan selama 2 x 24 2.1. Identifikasi status nutrisi
kurangnya jam maka diharapkan 2.2. Identifikasi alergi dan
asupan status nutrisi dapat teratasi intoleransi makanan
makanan (D. dengan criteria hasil: 2.3. Identifikasi makanan yang
0019) a. Berat badan dari skala disukai
(3) menjadi skala (4) 2.4. Monitor asupan makanan
Diagnosa
No Tujuan (Slki) Intervensi (Siki)
Keperawatan
b. Indeks massa tubuh 2.5. Monitor berat badan
dari skala (2) menjadi Terapeutik
skala (3) 2.6. Lakukan oral hygiene
c. Nafsu makan dari sebelum makan, jika perlu.
skala (2) menjadi skala 2.7. Berikan makanan tinggi
(3) serat untuk mencegah
d. Membrane mukosa konstipasi
dari skala (3) menjadi 2.8. Berikan suplemen
skala (4) makanan jika perlu
Keterangan: Edukasi
1: memburuk 2.9. Anjurkan posisi duduk,
2: cukup memburuk jika mampu
3: sedang 2.10. Ajarkan diet yang
4: cukup membaik diprogramkan
5: membaik Kolaborasi
2.11. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetic) jika
perlu
2.12. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu.