Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tazkia Fauziah Sya’banie

NIM 1212010172

Kelas : MPI 6-E

Dosen Pengampu : Dr. H. Nifasri, M.Pd

RESUME MANAJEMEN PEMASARAN KELOMPOK 5

1. Pengertian Perilaku Pelanggan


Perilaku pelanggan jasa pendidikan adalah proses serta respon yang diberikan
oleh seseorang yang menggunakan jasa di bidang pendidikan. Proses ini dilalui oleh
pelanggan sebelum membeli dan menggunakan barang atau jasa yang akan memenuhi
kebutuhannya.
Perilaku oleh pelanggan dapat bervariasi dengan melalui bermacam-macam
produk dan keputusan mengenai pembelian, diantaranya: perilaku pembelian
kompleks, kebiasaan, keragaman, serta pengurangan disonansi. Pelanggan dikatakan
memiliki perilaku 6 pembelian yang kompleks saat mereka terlibat dalam proses
pembelian dan melihat perbedaan di antara merek atau tipe produk.
2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Pendidikan
a. Faktor psikologis
Faktor psikologis mencakup preferensi pribadi, nilai-nilai, keyakinan,
persepsi, dan pengalaman masa lalu yang telah melekat dalam kehidupan
bahkan menjadi sebuah keyakinan ataupun kebiasaan.
b. Faktor sosial
Faktor sosial meliputi pengaruh dari keluarga, teman sebaya, dan lingkungan
sosial di sekitar siswa dan cenderung menjadi faktor kuat dalam mengambil
sebuah keputusan ataupun cara pandang dalam menilai suatu lembaga.
c. Faktor budaya B
udaya adalah penentu yang mendasari dari keinginan dan perilaku seseorang.
Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara
menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan
simbol-simbol yang berbeda, dalam setiap budaya terdiri dari sub-sub yang
lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik
bagi anggota-anggotanya.
d. Faktor ekonomi
7 Faktor ekonomi meliputi kondisi ekonomi keluarga dan biaya pendidikan
termasuk tingkat pendapatan, kekayaan, harga barang dan jasa, dan kondisi
ekonomi secara umum yang dimiliki.
e. Faktor teknologi
Faktor teknologi dapat mempengaruhi perilaku pelanggan dalam pendidikan.
Termasuk perangkat dan teknologi yang digunakan dalam berbagai aktivitas,
seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile.
f. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan dalam pendidikan
termasuk kondisi fisik dan sosial dari lingkungan tempat tinggal, tempat kerja,
atau tempat lain dimana perilaku terjadi.
g. Faktor persaingan
Faktor persaingan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan dalam memilih
lembaga Pendidikan dan hal tersebut menjadi faktor manajemen pemasaran
yang harus bisa memiliki suatu daya jual tinggi dalam pasar.
3. Model Perilaku Pelanggan Pendidikan
a. Model Hirarki Efek (Model Hierarchy of Effects)
Model ini mengidentifikasi serangkaian tahapan yang dilalui oleh pelanggan
dalam memilih layanan pendidikan, mulai dari pengetahuan hingga tindakan.
b. Model Teori Tindakan yang Beralasan (Model Theory of Reasoned Action)
Model ini didasarkan pada keyakinan dan sikap individu terhadap suatu
layanan pendidikan, serta persepsi mereka tentang norma sosial dan tekanan
lingkungan.
c. Model Teori Perilaku yang Direncanakan (Model Theory of Planned
Behavior) Model ini menemukan faktor kontrol perilaku individu atas
keputusan mereka, seperti sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku.
d. Model Perjalanan Pengambilan Keputusan Pelanggan (Model Customer
Decision Journey)
Model ini menunjukkan bahwa keputusan memilih layanan pendidikan
dipengaruhi oleh serangkaian tahap, mulai dari kesadaran hingga loyalitas.
e. Model Pengalaman Pelanggan (Model Customer Experience)
Model ini menekankan pentingnya pengalaman pelanggan dalam
mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih layanan pendidikan, dan
membantu perusahaan memahami pengalaman pelanggan untuk meningkatkan
layanan mereka
4. Karakteristik Pelanggan Pendidikan
a. Selalu membandingkan, karena kenyataan dihadapkan pada pilihan
Para pelanggan dalam memilih atau menilai suatu sekolah selalu
membandingkan dengan sekolah atau lembaga lainnya.
b. Lebih selektif dalam mengkonsumsi produk/jasa
Pelanggan dalam memilih sekolah maupun memanfaatkan hasil pendidikan
seperti lulusan sebuah sekolah selalu bersifat selektif.
c. Posisi tawarnya (bargaining position) tinggi
Pelanggan memiliki posisi tawar yang tinggi, karena mereka memberikan
kontribusi yang besar terhadap sekolah. Sekolah harus memberikan perhatian
yang lebih terhadap mereka agar mereka tidak beralih pada lembaga lain.
d. Personal focus (keinginan diri selalu ingin dipenuhi)
Pelanggan adalah raja, karena itu keinginan mereka hendaklah menjadi fokus
perhatian utama. Hak-hak mereka harus lebih diperhatikan, walaupun
terkadang mereka lebih banyak menuntut hak daripada kewajiban.
e. Kritis terhadap mutu
Pelanggan adalah pihak yang memanfaatkan produk atau output dari suatu
lembaga pendidikan maka, mereka selalu bersikap kritis terhadap mutu
pendidikan tersebut.
f. Menuntut harga kompetitif
Untuk menghasilkan sebuah pendidikan yang bermutu, harus membutuhkan
biaya yang tinggi. Setiap sekolah yang ingin berkualitas, pasti menetapkan
biaya atau harga yang tinggi pula.
g. Mengkonsumsi produk/jasa sebagai status sosial
Produk ataupun jasa pendidikan yang bermutu akan menjadi kebanggaan serta
mengangkat derajat sosial bagi pelanggan. Bila suatu sekolah yang terkenal
unggul dan bermutu, maka sekolah tersebut akan menjadi incaran semua
orang.

Anda mungkin juga menyukai