OLEH:
SKRIPSI
OLEH:
PENDAHULUAN
itu manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Manusia
sesuai aturan Islam yang telah ditetapkan. Allah Swt memerintahkan kaum
32 bahwa:
ْۗ ۤ ْۗ ۤ
ْ َاد ُك ْم َواِ َما ِٕى ُك ْم اِ ْن يَّ ُك ْونُ ْوا فُ َق َرا َء يُغْنِ ِه ُم ا ّٰللُ ِم ْن ف
ضلِه ِ الصلِ ِحْي ِمن ِعب ِ ِ
َ ْ َْ ٰ َواَنْك ُحوا ْاْلَ ََي ٰمى م ْن ُك ْم َو
dan perempuan yang terbentuk dari perkawinan yang sah sesuai hukum yang
yang diliputi rasa kasih sayang atau sakinah, mawaddah dan rahmah.
1
2
Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau (mîśâqan galîẓan)
Sakinah berasal dari kata ًَ َسَ َ َ َ َس َكنَُ ًسَ َ َ َسكن َسَ َ َ َسyang berarti “tentram, tenang,
keluarga sakinah dengan : “suatu keluarga yang dibina atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan
yang kuat, baik secara keimanan, ketakwaan serta akhlak yang baik. Tujuan
dan kasih sayang yang sering disebut dengan sakinah mawaddah warahmah.
1
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (Bandung: Citra Umbara,2007),
h. 2.
2
Jamaluddin Muhammad bin Mukarram Al-Anshari, Lisan Al-Arab, Juz II, (Mesir: Dar Al-
Misriyyah, tt), h. 378.
3
Departemen Agama RI., Petunjuk teknis Pembinaan Keluarga Sakinah, (Jakarta: Proyek
Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam, 2003), h. 23.
3
Atas harapan ini, pernikahan harus didasarkan pada visi spiritual sekaligus
4
Kementrian Agama, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah,
(Badan Penasihatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (Bp 4) Pusat, Jakarta, 1999).
4
hanya sekedar perbaikan status keluarga (nasab), peroleh harta (mal), atau
hendak dinikahi, akan tetapi karakteristik dan daya tarik tersebut juga dapat
perjodohan bukanlah hal yang asing dikalangan masyarakat sosial, hal ini
5
Anis Nur Latifah, “Tinjauan Maslahah terhadap Proses Perjodohan Santri Di Pondok
Pesantren Pendowo Walisongo Desa Sedah Jenangan Ponorogo”, Skripsi, (Ponorogo: Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo, 2021), h. 10.
6
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh, Shahih Bukhari, Juz VII,
(Kairo: Dar al-Sya’ib, Cet. Ke 1, 1987), h. 9.
7
Anis Nur Latifah, “Tinjauan Maslahah terhadap Proses Perjodohan Santri Di Pondok
Pesantren Pendowo Walisongo Desa Sedah Jenangan Ponorogo”, h. 9
5
dinikahkan, Perjodohan ini berawal dari alumni yang sudah saling suka,
juga atas inisiatif kiai sendiri. Perjodohan di Pondok Pesantren Ini sudah
juga dengan respon para alumni ada yang menerima dan ada yang menolak
perjodohan tersebut.
alumninya, sudah ada sekitar 20 pasang alumni Pondok Pesantren Darul Ilmi
hidupnya oleh kiai yang telah memberikan ilmu agama di pondok pesantren
tersebut.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Banjarbaru?
C. Definisi Operasional
1. Fenomena Perjodohan
atau kejadian dimana pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak
8
Depdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 4”.(Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 586
7
adalah Salaf.
3. Implikasi
4. Keluarga Sakinah
keluarga yang tenang, damai dan tentram, antara suami isteri serta anak-
anaknya terjalin hubungan cinta dan kasih sayang yang diridhoi oleh
Allah Swt. Dalam hal ini penulis mengacu pada konsep petunjuk
9
Departamen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
(Jakarta:Balai Pustaka,1996), 471.
10
Lubis Salam, Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah, (Surabaya: Terbit
Terang,1998), h. 7
8
alumni putra dan putri di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru guna
1. Secara Objektif
pemberian nasehat atau saran dari kiai dapat langsung dilihat melalui
sakinah.
2. Secara Subjektif
orang tua.
E. Tujuan Penelitian
terdahulu di atas, maka tujuan penelitian yang ini dicapai dalam penelitian
ini adalah:
Banjarbaru.
F. Signifikansi Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna berbagai
pihak, yakni:
10
1. Aspek teoritis
2. Aspek praktis
keluarga sakinah.
G. Penelitian Terdahulu
putri-putrinya.11
11
Mutiara Dwi Rahman, Dampak Perjodohan Terhadap Keharmonisan Keluarga, (skripsi,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019)
12
Rizqi Dwipandayani, Makna Keluarga Sakinah Dan Implementasinya Bagi Pasangan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang 2017).
12
perjodohan tersebut dan pada penelitian ini Anis Nur Latifah juga
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
dikoreksi
13
Jenny Priscilla, Kontribusi Kiai Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2020)
14
Anis Nur Latifah, “Tinjauan Maslahah terhadap Proses Perjodohan Santri Di Pondok
Pesantren Pendowo Walisongo Desa Sedah Jenangan Ponorogo”, h. 9.
13
judul.
2. Tahap Persiapan
a. Seminar proposal.
3. Tahap Pelaksanaan
menyajikanya.
dosen pembimbing.
I. Sistematika Penulisan
sistematika penelitian.
BAB IV : Merupakan paparan data dari hasil penelitian, terdiri dari setting
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perjodohohan
Perjodohan berasal dari kata Jodoh, Adapun kata jodoh bermakna orang
pada satu sisi sama halnya dengan kata pemaksaan. Dalam konteks yang lain,
istilah, perjodohan sering dimaknai suatu perkawinan yang diatur oleh orang
tua, kerabat dekat, atau orang lain yang dimintai pertimbangan, untuk
berpasangan dengan orang pilihan yang juga sudah ditentukan.15 Selain itu,
pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan oleh satu sama lain.16
Kewenangan orang tua dalam hukum Islam dikenal dengan nama hak
Ijbar, yaitu hak yang diberikan kepada orang tua untuk mengawinkan
anaknya, dan bisa diurutkan dari ayah, Kakek (Ayah dari Ayah), sampai ke
atas. Islam sejatinya tidak pernah melarang perkawinan antara orang tua
15
Tamar Djaja, Tuntunan Perkawinan dan Rumah Tangga Islam 2, (Bandung: Al-Ma’arif,
1982), h. 3.
16
Depdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 4”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012, h. 586.
15
16
yang belum dewasa. Pertimbangan orang tualah yang akan menentukan arah
ini, ada dua tipe. Pertama, perjodohan yang dilakukan oleh orang
dirinya sendiri.17
17
Miftahul Huda, Kawin Paksa Ijbar Nikah dan Hak-hak Reproduksi Perempuan
(Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press 2009), h. 73
17
2. Perjodohan paksa
ada persetujuan atau kerelaan anak atau jenis ikatan pernikahan di mana
pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan oleh
Perjodohan yang dilakukan orang tua untuk anak atau kiai untuk
alumni nya, hanyalah salah satu jalan untuk menikahkan anaknya itu
menurut orang tua belum tentu tepat untuk seorang anak. Orang tua
tetap meminta izin dan persetujuan dari anaknya, agar pernikahan yang
hak Ijbar, yaitu hak yang diberikan kepada orang tua untuk
mengawinkan anaknya, dan bisa diurutkan dari ayah, Kakek (Ayah dari
anak.19
adalah tidak rela. Menurut istilah adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
ada kerelaan di antara pihak. Kata kawin paksa juga sering dikenal
Mengenai kawin paksa (ijbar), dan kawin paksa (ijbar) itu sendiri
sebut saja Imam Syafii, Imam Maliki, Akhamd, Isyhaq dan Abi Laila.
19
Yeni Mulyati, Perjodohan Secara Paksa (Purwokerto:IAIN Purwokerto Press 2020), h.
15
20
Desyi wahna sari, Perjodohan dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Menurut
Hukum Islam (Jambi: UIN Sultan Thaha Saifuddin press 2020), h. 33
19
Muhammad SAW:
ف ِ َيَ رسو َل:َْل تُ ْن َكح ْاْلَِي ح َّّت تُستأْمر وَْل تُ ْن َكح البِ ْكر ح َّّت تُستأْذَ َن قَالُوا
َ للا َوَك ْي ُْ َ َ ْ َْ َ ُ ُ َ ََ َْ َ ُ ُ
ت َ َاِ ْذ ُنَا؟ ق
َ اَ ْن تَ ْس ُك:ال
Artinya: “Janda, tidak boleh dinikahi sampai diminta persetujuannya.
Anak gadis tidak boleh dinikahi sampai diminta izinnya”. Para sahabat
bertanya, “Bagaimana izimnya?” Jawab Rasul, “ Anak gadis itu
dengan diamnya”. (HR. Bukhari Muslim).21
bukan gadis. Sebab hadis ini membedakan antara janda dan gadis.
gadis, justru walinya lebih berhak. Sehingga wali tidak harus meminta
tersebut di minta izin oleh orang tuanya untuk dinikahkan ia hanya diam
21
Imam Muslim, Shahih Muslim, (Bairut :Dar al-Fikr, tt.), Juz. 9, h. 191
22
Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al Islami wa Adillatuhu, Dar al-Fikr, (Beirut : 1989) Juz 7,h.
209.
20
hukum Islam yaitu “keseimbangan dan keserasian antara calon istri dan
dalam Islam tidak dibenarkan adanya kasta, karena manusia di sisi Allah
23
M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), h. 147.
24
Djamaan Nur, Fiqh Munakahat, (Semarang: Dina Utama/Toha Putra Group, 1993), h. 76.
25
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 7. Penerjemah M. Thalib, (Bandung: al-Ma’arif, 1981), h. 36.
26
Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munakahat, cet.I, jil.I, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1999), h. 50.
21
yang sama. Tanda athaf (huruf wau) di sini menunjukkan satu jenis yang
yang disebut, maka bisa jadi ada kesan bahwa mereka tidak sama dengan
27
H.S.A. Alhamdani, Risalah Nikah; Hukum Perkawinan Islam. Penerjemah Agus Salim,
(Jakarta: Pustaka Amani, 1989), h. 15
28
Abul Qasim Mahmud Ibnu Umar al-Zamakhsyary al-Khawarizmy, al-Kasyaf an Haqaiq
al-Tanzil wa Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil, (Kairo: Musthafa al-Baby al-Halby wa Auladah,
1972), h. 261.
29
M. Quraisy Syihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian dalam al-Qur’an,
vol.11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 270.
22
pada kafaah ini. Pernikahan tetap sah menurut hukum walaupun tidak
sekufu antara suami-istri. Hanya saja, hak bagi wali dan perempuan
yang bersangkutan untuk mencari jodoh yang sepadan. Dengan arti lain,
pendapat hukum Islam yang diambil dari berbagai kitab fikih dan
Presiden No. 1 Tahun 1991 pada tanggal 10 Juni 1991, yang terdiri dari
30
Ahmad Ibnu Hanbal, al-Musnad, jil.VI, (t.t.: al-Maktabah al-Islamy, t.th.), h. 394.
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin S., Fiqh Mazhab Syafi’I, (Bandung: Pustaka Setia, 2000),
31
h. 261.
23
3 buku dan 299 pasal. Dalam buku I dibahas tentang perkawinan, buku
merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yang
tidak boleh nikah tanpa wali. Persyaratan untuk menjadi wali nikah
menurut Pasal 20 ayat 2 adalah laki-laki, islam, berakal, dan balig. Pada
ayat 2 hanya disebutkan dua macam wali nikah, yaitu wali nasab dan
wali hakim. Pada Pasal 21 ayat 1 disebutkan bahwa wali nasab dibagi
didahulukan dari kelompok yang lain sesuai erat atau tidaknya susunan
lurus keatas, yaitu ayah, kakek dari pihak ayah dan seterusnya. Kedua,
keturunan laki-lakinya.33
32
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam (Jakarta: Akademika Presindo, 1992), h. 4
33
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akademika Presindo, 1992). h. 116
24
Pada ayat 2 sampai ayat 4 disebutkan mengenai wali aqrab dan wali
ab’ad. Apabila dalam satu kelompok wali nikah terdapat beberapa orang
yang sama-sama berhak menjadi wali, maka yang paling berhak menjadi
menjadi wali nikah. Ketentuan wali aqrab akan berpindah ke wali ab’ad
diatur dalam Pasal 22, yaitu apabila wali nikah yang paling berhak tidak
memenuhi syarat sebagai wali nikah atau karena wali nikah tersebut
menderita tuna wicara, tuna rungu atau sudah udzur, maka hak waku
1 dan 2. Wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah apabila
tempat tinggalnya, gaib, adhal, atau karena wali nasab tidak mau
menikahkan. Sementara itu dalam hal wali adhal atau enggan, hakim
baru dapat bertidak sebagai wali nikah setelah ada putusan dari
apabila seorang wali akan menikahkan anaknya harus ada kerelaan atau
34
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, h. 117
25
izin dari kedua mempelai. Hal ini disebutkan dalam Kompilasi Hukum
manapun.
35
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, h. 117
36
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Pasal 6 ayat (1).
37
Muhammad Sayyid al-Kailani, Al asfahani, al-mufradaat fi gharibil-Qur'an (Daarul
Ma'arifah, Beirut,) Sakana, h. 236
38
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta: 1985)
h. 851
26
hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana
39
Yufi Wiyos Rini Maskuroh, BP4 Kepenghuluan, (IAIN Raden Intan Lampung: Fakultas
Syari‟ah, 2014), h. 149.
40
Mahmud Yunus Kamus Arab Indonesia, (Mahmud Yunus Wadzurryah, Jakarta: 1972) h.
174
41
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
RI, Tafsir Al-Qur'an Tematik Jilid 2, hal. 41
27
Keluarga Sakinah III, dan Keluarga Sakinah III plus yang dapat
sah.
42
Tim Penyusun Direktur Bina Kua Dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah
(Jakarta: Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina Kua Dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas
Islam Kemenag RI, 2017 ), h. 16.
43
Muhammad Juhriyanto, “Perjodohan Oleh Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad
Alawi Al Maliki Dan Implikasinya terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”, Tesis, (Jember:
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq, 2022), h. 55.
28
lainnya.
4) Tidak sampai tamat SD, dan tidak bisa membaca dan menulis
miskin.
b. Keluarga Sakinah I
44
Tim Penyusun Direktur Bina Kua Dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, h.
16.
45
Muhammad Juhriyanto, “Perjodohan Oleh Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad
Alawi Al Maliki Dan Implikasinya terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”, h. 56.
29
solat.
dll.
c. Keluarga sakinah II
46
Tim Penyusun Direktur Bina Kua Dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah h.
16.
47
Muhammad Juhriyanto, “Perjodohan Oleh Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad
Alawi Al Maliki Dan Implikasinya terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”, h. 57.
30
sangat aktif.
lima sempurna.
ketaqwaan akan tetapi masih tidak bisa dan masih belum mampu
minimal SMA.
amal jariyah.
48
Tim Penyusun Direktur Bina Kua Dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah h.
17.
49
Muhammad Juhriyanto, “Perjodohan Oleh Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad
Alawi Al Maliki Dan Implikasinya terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”, h. 58.
32
lingkungannya.50
sarjana.
berakhlaqul karimah.
dengan lingkungannya.
50
Tim Penyusun Direktur Bina Kua Dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah h.
17.
51
Muhammad Juhriyanto, “Perjodohan Oleh Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad
Alawi Al Maliki Dan Implikasinya terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”, h. 59.
33
METODE PENELITIAN
Penelitian ini meliputi dua macam jenis, yaitu jenis penelitian, jenis data
2. Jenis Data
52
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) H.
183.
53
Lexi J. Moleong, Metodelogi Penelitian, cet. ke-20 (Bandung: Remaja Rosdakaya, 2005)
H. 6
34
35
3. Pendekatan Penelitian
B. Lokasi Penelitian
geografis lokasi Pondok Pesantren Darul Ilmi sangat strategis yaitu terletak
Oleh karena itu yang tinggal di Pondok Pesantren Darul Ilmi bukan hanya
yang berasal dari daerah Landasan Ulin saja, melainkan juga berasal dari
54
Tim Dosen HKI STAI Al-Falah Banjarbaru, Pendoman Penulisan Skripsi,
(Banjarbaru:Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Falah Banjarbaru,2023), h. 48
36
dari daerah luar Kalimantan Selatan, seperti Kalimantan Tengah dan juga
Sulawesi.
C. Kehadiran Peneliti
langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang telah
Adapun sumber data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini
terdiri dari:
penulis mengambil data primer yang bersumber dari hasil observasi dan
55
Zinuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h. 106.
37
berikut:
3.1 NARASUMBER
Tahun
No. Nama Keterangan
Menikah
Pimpinan Pondok
Drs. K.H Himron Mahmud
1 Pesantren Darul -
M.I.Kom
Ilmi Banjarbaru
2 AS dan KH Pasutri 2020
3 MI dan NK Pasutri 2022
4 AL dan AM Pasutri 2020
5 AQ dan SR Pasutri 2018
6 RM dan KR Pasutri 2022
7 SMW dan SH Pasutri 1994
keluarga sakinah.
dari sumber data primer dan sekunder seperti kamus, ensiklopedia, dan
lain-lain.57
1. Observasi (Pengamatan)
56
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga Press, 2001) 129.
57
Tim Dosen HKI STAI Al-Falah Banjarbaru, Pendoman Penulisan Skripsi, h. 51
58
Sutrisno Hadi, Metodology Research (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1983) H.
136.
39
dengan penelitian.
2. Interview (Wawancara)
sesuai atas apa yang mereka alami sendiri serta bagaimana penerapan
3. Dokumentasi
59
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, cet. III (Bandung: Alfabeta, 2007) h. 72.
60
Prastowo, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) h. 212.
40
1. Reduksi Data
selanjutnya.
2. Penyajian Data
3. Interpretasi
diterima atau ditolak, sehingga dalam hal ini menjelaskan terkait dengan
61
Tim Dosen HKI STAI Al-Falah Banjarbaru, Pendoman Penulisan Skripsi, h. 52
41
data dengan cermat dan benar, supaya tidak terjadi kesalahan atau
PAPARAN DATA
: Nomor: 8
70722.
Email : ponpesdarulilmi_info@yahoo.co.id
Website : ponpesdarulilmi.blogspot.com
42
43
Pondok Pesantren Darul Ilmi yang didirikan sejak tahun 1983 adalah
santri putra / santri putri menjadi calon ulama dan para pemimpin bangsa
dimasa mendatang. Berawal dari niat tulus dan tujuan tersebut maka
Tsanawiyah Darul Ilmi, dan pada tahun 1994 didirikan pula Madrasah
Aliyah Darul Ilmi, kemudian sesuai kebutuhan pada tahun 2007 didirikan
pula Madrasah Ibtidaiyah Plus Darul Ilmi. salah satu lembaga pendidikan
sosial kemasyarakatan.
VISI MISI
a. Berusaha mengembangkan a. Mendidik santri terampil serta
Pondok itu sendiri dengan menguasai ilmu fardu ‘ain dan
selalu membangun kerja sama fardu kifayah yang mengakar
dengan sesama alumi, di masyarakat.
masyarakat serta pemerintah b. Mendidik santri ahli dalam
maupun organisasi-organisasi bidang ilmu Fiqih Islam.
kemasyarakatan lainnya untuk
45
B. Paparan Data
dan juga tidak lepas dari usaha awal yang beliau lakukan dan apabila
62
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
47
Pimpinan, bahwasanya:
63
AS/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 23 Februari
2023
64
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
65
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
48
mengatakan:
66
MI/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 26 Februari
2023
67
AL/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 24 Februari
2023
68
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
49
Ilmi Banjarbaru
69
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
70
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
50
hari kiamat” (Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin
Manshur dari jalan Anas bin Malik).
kepada penulis:
eksis sampai saat ini karena mendapatkan respon posistif dari alumni
71
K.H Himron Mahmud/Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Wawancara
Pribadi, Banjarbaru, 21 Februari 2023
72
RM/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 24 Februari
2023
51
ialah MI. Selain sebagai Alumni, Dia juga berperan sebagai Pengajar
73
MI/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 23 Februari
2023
74
AS/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 23 Februari
2023
52
75
AL/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 24 Februari
2023
76
AQ/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 24 Februari
2023
77
AS/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 23 Februari
2023
53
bapak pimpinan:
mengatakan:
Dalam Keluarga
78
MI/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 26 Februari
2023
54
Juga disampaikan oleh SMW dan SH, pasangan yang sudah lama
“Selama ini yaa bisa dikatakan jarang, dan tidak sering yang terjadi
di antara kita hanya sebatas perbedaan pendapat saja, namun tidak
sampai pada pertengkaran yang besar dan itu pun jika bertengkar kita
selesaikan bersama dengan cepat tidak sampai berhari-hari.”80
mengatakan:
bermasyarakat, AQ mengatakan:
79
MI/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 26 Februari
2023
80
SMW/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 25
Februari 2023
81
AL/Informan Implikasi Keluarga Sakinah, Wawancara Pribadi, Banjarbaru, 24 Februari
2023
55
oleh MI:
itu AL mengatakan:
C. Analisis Data
menjodohkan para Alumni nya dan respon baik dari alumni -alumninya
ِ َيَ رسو َل:َْل تُ ْن َكح ْاْلَِي ح َّّت تُستأْمر وَْل تُ ْن َكح البِ ْكر ح َّّت تُستأْذَ َن قَالُوا
للا ُْ َ َ ْ َْ َ ُ ُ َ ََ َْ َ ُ ُ
ت َ َف اِ ْذ ُنَا؟ ق
َ اَ ْن تَ ْس ُك:ال َ َوَك ْي
Artinya: “Janda, tidak boleh dinikahi sampai diminta
persetujuannya. Anak gadis tidak boleh dinikahi sampai diminta
izinnya”. Para sahabat bertanya, “Bagaimana izimnya?” Jawab
Rasul, “ Anak gadis itu dengan diamnya”. (HR. Bukhari Muslim).82
82
Imam Muslim, Shahih Muslim, (Bairut :Dar al-Fikr, tt.), Juz. 9, h. 191
57
undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 16 ayat (1)
manapun.
damai. Karena ada pendamping hidup yang selalu setia baik dalam
tidak akan terwujud bila tidak ada fondasi yang kuat, terutama dalam
hal agama. Dengan adanya ilmu agama yang baik dalam sebuah
58
keluarga sakinah.
Ilmi Banjarbaru
dan sakinah.
yang baik.
59
rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Juga untuk menjaga
Selain itu dengan menikah seseorang akan merasa tenang dan damai.
Karena ada pendamping hidup yang selalu setia baik dalam keadaan suka
membangun keluarga sakinah. Akan tetapi semua itu tidak akan terwujud
bila tidak ada fondasi yang kuat, terutama dalam hal agama. Dengan
60
adanya ilmu agama yang baik dalam sebuah keluarga akan sangat
firmankan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Ar-Ruum Ayat 21:
ًاجا لِتَ ْس ُكنُوا إِل َْي َها َو َج َع َل بَ ْي نَ ُكم َّم َو َّدة ِ ِ ِِ وِمن
ً آَيته أَ ْن َخلَ َق لَ ُكم م ْن أَن ُفس ُك ْم أَ ْزَو
َ ْ َ
ت لَِق ْوٍم يَتَ َف َّك ُرو َن
ٍ ك ََلَيِٰ
َ َ َوَر ْْحَةً ۚ إِ َّن ِِف ذَل
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah
SWT menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-
Ruum: 21)
yaitu keluarga sakinah III plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat
yang terdidik dan menjadi pendidik atau guru memiliki sifat, sikap, dan
dengan menjadi guru dapat menjadi suri tauladan dan panutan serta
contoh oleh peserta didiknya. Selain itu alumni yang dijodohkan bapak
pimpinan ada juga yang menjadi tokoh agama baik dalam organisasi atau
hal tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
untuk menjodohkan para alumninya dan respon baik dari Alumni Pondok
tersebut.
63
64
tolak ukur yang tertera dalam surat keputusan menteri agama republik
di antara Keluarga mereka ada yang menjadi tokoh agama baik dalam
B. Saran
sebagai berikut:
yang masih menimba ilmu ataupun yang sudah menjadi alumni, agar
selalu menjadi alumni yang taat kepada guru yaitu kiai, lebih-lebih bisa
pesantren dan senantiasa taat terhadap apa yang diputuskan oleh kiai,
putrinya.