BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dari
sebagai sesama makhluk sosial yang juga membutuhkan orang lain dalam
bahkan keluarga yang terikat dari hubungan pernikahan. Dalam agama Islam
nikah menjadi penyempurna dari separuh Iman yang kita miliki, menajadikan
setiap manusia memiliki tangung jawab sebagai kepala keluarga atau ibu rumah
tangga.
ِ ِئ ِ ِ ِ ِالصاحِل ِ ِ
ُني م ْن عبَاد ُك ْم َوِإ َما ُك ْم ِۚإ ْن يَ ُكونُوا ُف َقَراءَ يُ ْغن ِه ُم اللَّه
َ َّ َوَأنْك ُحوا اَأْليَ َام ٰى مْن ُك ْم َو
ِ ِ ِ ِ ْ َِمن ف
ٌ ضله ۗ َواللَّهُ َواس ٌع َعل
يم ْ
Artinya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,
dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo), hlm 205
2
Dalam ayat ini ada perintah untuk menikah, demikian kata Ibnu Katsir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan salah satu manfaat menikah yang
juga merupakan suatu kekuatan diri untuk menjaga dari hal-hal yang zina, yang
dapat merusak jiwa dan iman, maka anjuran Rasulullah segera menikah jika telah
mampu untuk menikah karena menikah sebagai benteng keimanan bagi manusia
memulai hidup yang baru bersama pasangan yang mereka inginkan. Sayuti Thalib
kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dan seorang
2
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadist Shahih Muslim, (Jakarta, Pustaka Amani, 2003), hlm.435
3
Nikah adalah asas hidup yang paling utama dalam pergaulan atau embrio
bangunan masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan saja merupakan satu
jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan,
tetapi juga dapat dipandang sebagai sebuah jalan menuju kepada pintu perkenalan
antara suatu kaum dan kaum lainnya, dan perkenalan itu akan menjadi jalan
interelasi antara suatu kaum dengan yang lain. 4 Dari pernikahan tersebut akan
menimbulkan sebuah ikatan yang baru, antara keluarga dari pihak laki-laki dengan
belah pihak.
Dalam proses sebelum pernikahan, ada sebuah kewajiban bagi sang lelaki
yang harus dipenuhi ketika akan menikahi seorang perempuan dimana hal tersebut
adalah pemberian Mahar yang bisa berupa apapun sebagai syarat yang hendak
dipenuhi oleh pihak laki-laki. Maksud dari pemberian Mahar itu tersebut didalam
agama Islam yakni untuk mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan yang
ketika pada masa jahiliyah mereka bagaikan barang yang bisa diperjual belikan
Mahar apa yang harus diberikan, akan tetapi kedua mempelai dianjurkan untuk
3
Siti Musawamah, Hukum Perkawinan, (Pamekasan, Stain Pamekasan Press .2010), hlm. 4.
4
Beni Ahmad Soebani, Fiqh Munakahat I, (Bandung, CV. Pustaka Setia, 2009),Hlm.11
5
Qurrotul Ainiyah, Keadilan Gender Dalam Islam, (Malang, Kelompok Intrans Publishing, 2017),
hlm.
4
bermusyawarah dalam rangka untuk menyepakati jumlah dan macam Mahar yang
ص ُدقَاهِتِ َّن حِن ْلَةً ۚ فَِإ ْن ِطنْب َ لَ ُك ْم َع ْن َش ْي ٍء ِمْنهُ َن ْف ًسا فَ ُكلُوهُ َهنِيًئا َم ِريًئا
َ َِّساء
َ ووآتُوا الن
َ
) ٤ :(النساء
Berikanlah mas kawin (Mahar ) kepada perempuan (yang kamu
nikahi ) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudiaan jika
mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan
senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan )
yang sedap lagi baik akibatnya.6
Adapun terkait pembayaran Mahar dalam Mazhab Shafi’I dapat dilakukan
dengan salah satu cara boleh di bayar kontan dan tunai (hulan), boleh di bayar
terlebih dahulu (ta’jilan),dan boleh di tunda dengan di batasi oleh waktu baik
mampu melunasi ansuran Mahar yang di tunda maka istri bisa mengajukan fasakh
perempuan pada saat pernikahan bukan hanya didasari dari kewajiban yang
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo), hlm 115
7
Qurrotul ainiyah, Keadilan Gender Dalam Islam, (Malang,Intrans Publishing,2015) hlm113
5
memperoleh rezeki.
gambaran dari sebuah kamauan dan tanggung jawab dari suami untuk memenuhi
nafkah yang jelas di perlukan dalam kehidupan berumah tangga. Seorang laki-laki
menjadi kodrat bagi laki-laki bahwa ialah yang memiliki tanggung jawab dan
tugas dari seorang wanita dalam keluarga adalah menjaga rumah tangga,terutama
mendidik anak.
tentang volume mas kawin (Mahar) menjadi indikasi penting dalam peningkatan
Anggapan seperti itu sudah lahir dari nenek moyang terdahulu, sehingga
tak ayal lagi anggapan itu ada hingga saat ini bagi masyarakat Pragan Laok
khususnya. Mitos atau anggapan tentang volume Mahar sudah menjadi tolak ukur
tentang kelangsungan hidup atau masa depan bagi seseorang yang akan menikah.
Mahar yang di berikan kepada seorang wanita ketika hendak menikah akan
8
Wawancara peneliti dengan Irawan, sebagai Tokoh Masyarakat tentang mahar dan perolehan
rezeki di Paragaan Laok pada tanggal 5 Desember 2109.
6
menjadi faktor kelancaran rezeki yang akan di peroleh setelah menikah. Semakin
besar Mahar yang diberikan maka akan semakin besar pula tingkat perolehan
menggunakan Mahar rendah dan tinggi. Salah satu contoh yaitu bapak AS dengan
Mahar emas 1 gram, setelah menikah ia hanya bisa hidup seadanya atau hidup
pas-pasan, namun ada SA yang dengan Mahar tinggi dengan jumlah 5 gram emas,
hal yang sangat di utamakan bagi orang yang akan melaksanakan pernikahan,
karena nilai dari Mahar akan menentukan masa depan kedua mempelai dalam
mencari rezeki yang halal dan harapan memberikan Mahar yang dikeluarkan
dengan suka rela akan menjadi keluarga yang sakinah mawadah waromah.
tersebut sebagai bahan peneliti untuk skripsi dengan judul “Korelasi Mahar
9
Wawancara peneliti dengan Sholehuddin sebagai Tokoh Masyarakat tentang mahar dan
perolehan rezeki di Paragaan Laok pada tanggal 5 Desember 2109.
10
Wawancara peneliti dengan Ust. Aan Muhaimin, sebagai Tokoh Agama tentang mahar dan
perolehan rezeki di Paragaan Laok pada tanggal 15 Januari 2020.
7
B. Fokus Penelitian
sebagai berikut :
Pragaan Laok ?
C. Tujuan Penelitian
Dari dalam suatu usaha pasti memilki sebuah tujuan, begitu pula dengan
1. Untuk mengetahui korelasi Mahar bagi suatu pasangan di Desa Pragaan Laok
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
serta dapat dijadikan wawasan keilmuan bagi siapa saja yang berkeinginan
untuk memahami lebih jauh tentang volume Mahar dalam suatu pernikahan.
8
2. Kegunaan Praktis
kajian-kajian ilmiah.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menjadi salah satu pengalaman
E. Definisi Istilah
skripsi ini, yaitu tentang Korelasi besar kecilnya Mahar terhadap perolehan rezeki
adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan
yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
negative).
2. Mahar dalam penilitian ini adalah sebuah barang atau uang yang wajib
Mahar menjadi hal yang sangat amat penting, karena besar kecilnya
menikah.11
3. Rezeki dalam hal ini merupakan Nikmat yang diberikan oleh Allah SWT
yang bisa berupa makanan, kesehatan, dan lainnya yang kiranya itu semua
halnya sang istri dan suami yang senantiasa akan selalu bersama dalam hal
menciptakan interaksi dan sosial yang baik, saling tolong menolong dalam
hal apapun.
BAB II
11
Syarifuddin, hukum perkawinan islam indonesia Antara fiqh Munakahat dan undang-undang
perkawinan,(jakarta: kencana,2011),hlm,84
10
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritik
Pernikahan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah dengan ‘aqad nikah (melalui jenjang pernikahan), bukan
dengan cara yang amat kotor dan menjijikkan, seperti cara-cara orang sekarang
ini; dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain
adalah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang
dapat merendahkan dan merusak martabat manusia yang luhur. Islam memandang
pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan.
hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari
sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadahan
dan amal shalih di samping ibadah dan amal-amal shalih yang lain, bahkan
Kata Mahar berasal dari Bahasa arab yang termasuk kata benda bentuk
abstrak atau masdar yakni “ mahram” atau kata kerja, yakni fi’il dari “Mahara-
12
Samsul Abdullah, Tatacara Pernikahan, (Jakarta: PT. Gramedia,2011) hlm 25
11
dan kini sudah di Indonesiakan dengan kata yang sama, yakni Mahar atau karena
maskawin.13
ialah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai ketulusan hati
calon suami untuk menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang istri kepada calon
suaminya.Atau suatu pemberian yang diwajibkan bagi calon suami kepada calon
istrinya, baik dalam bentuk benda maupun jasa (memerdekakan, mengajar, dan
lain sebagainya).14
Secara istilah, Mahar di artikan sebagai “ Harta yang menjadi hak istri
dari suaminya dengan adanya akad atau dukhul” golongan Hanabilah
mendefinisikan Mahar sebagai, “ suatu imbalan dalam nikah baik yang di
sebutkan di dalam akad atau di wajibkan sesudahnya dengan kerelaan kedua
belah pihak atau hakim,atau imbalan dalam hal-hal yang menyerupai nikah
seperti wat’I syubhat dan wa’i di paksakan”.15
13
Beni ahmad saebani, fiqh munakahat 1 (bandung : pusaka setia, 2001) hlm 260
14
Qurrotul ainiyah,keadilan gender dalam islam ( malang : intrans publishing,2015)hlm105
15
Mahmud,heri gunawan,yuyun yulianingsing,pendidikan agama islam dalam keluarga (Jakarta
barat,akademika permata,2013)hlm, 50
12
“Artinya: berikanlah mas kawin (Mahar) kepada wanita ( yang kamu nikahi )
sebabagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( an-nisa’: 4 ).16
Pengarang kitab al-‘Inaayah ‘Alaa Haamisyi al-fathi mendefinisikan
Mahar sebagai harta yang harus di keluarkan oleh suami dalam akad pernikahan
persetubuhan.17
sebagai pengganti dalam akad pernikahan, baik Mahar di tentukan di dalam akad,
atau di tetapkan setelahnya dengan keridhaan kedua pihak atau hakim. Atau
a) Dasar Hukum
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm 115
17
Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Taringan, hukum perdata Islam (jakarta: Gema
insani,2011),hlm 64
18
yahba AZ-zuhaili,Fiqih islam wa adillatuhu,(jakarta:gema insani,2001),hlm,230
13
yang di ambil dari Al-Quran dan dasar hukum dari As-sunnah 19. Di lengkapi oleh
ٍِ ِ هِتِ حِن
ُص ُدقَا َّن ْلَةً ۚ فَِإ ْن طنْب َ لَ ُك ْم َع ْن َش ْيء مْنهُ َن ْف ًسا فَ ُكلُوه
َ َِّساء
َ ووآتُوا الن
َ
٤ :َهنِيًئا َم ِريًئا (النساء
Artinya :“berikanlah maskawin ( Mahar ) kepada wanita ( yang
kamu nikahi ) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Jika mereka
menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang
hati, maka makanlah pemberian itu (sebagai makanan ) yang sedap lagi
baik akibatnya.”.20
Ayat ini menyebut kata Mahar dengan istilah “shuduq” yang dimaknakan
sebagai pemberian yang penuh keikhlasan. 21 Pemberian Mahar ini wajib atas laki-
laki, tetapi tidak menjadi rukun nikah dan apabila tidak di sebutkan pada waktu
akad, pernikahan itu tetap sah.22para suami boleh mengambil mas kawin (Mahar)
yang di berikan kembali oleh isterinya. Jika dia memberikan dengan niat yang
tulus, tidak ada unsur paksaan. Bisa kita pahami bahwasanya Mahar ini tidak
ditentukan nilainya, akan tetapi berangkat dari kewajiban Mahar itu sendiri
mengajarkan kepada kaum lelaki tentang keikhlasan dan bagaimana kaum laki-
laki dapat menghargai seorang wanita denga memberikannya hal-hal baik yang
19
Beni ahmad saebani, fiqh munakahat 1 (bandung : pusaka setia, 2001) hlm 262
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm 115
21
ibid hlm,262
22
Sulaiman rasjid,fiqih islam,(bandung,sinar baru Algesindo,2004) hlm,393
14
ِ فَانْ ِكحوه َّن بِِإ ْذ ِن َأهلِ ِه َّن وآتُوه َّن ُأجوره َّن بِالْمعر
وف ُْ َ ُ َ ُ ُ َ ْ ُ ُ
“Oleh karerna itu, kawinlah mereka dengan seizin tuan mereka
dan berikanlah maskawin (Mahar) mereka menurut yang patut” (Q.S.an-
nisa:25).23
Dasar hukum dari As-sunnah tentang Mahar, sebagaimana sabda Nabi
SAW.
َُأج َازه
َ َال ف
َ ََن َع ْم ق
23
Departemen Agama RI,Al-Quran dan terjemahnya(bandung;Diponegoro,2010),hlm,82
24
Abu isa Muhammad bin isa At-tirmidzi, ensiklopedia hadis6 ;jami’ at-Tirmidzi,terj,tim
Darussunnah,(jakarta : Almahira,2013)hlm 391.
15
sebagai berikut.26
Dalam hukum Islam memberikan aturan bahwa calon mempelai pria wajib
membayar Mahar kepada calon mempelai wanita yang berupa jumlah, bentuk dan
jenisnya disepakati oleh kedua belah pihak tanpa ada yang memberatkan antara
Maka, Mahar diberikan langsung kepada calon mempelai wanita,dan sejak itu
kewajiban yang harus di bayar oleh mempelai laki-laki kepada mempelai wanita
Mahar wajib di berikan oleh seorang mempelai laki-laki kepada mempelai wanita.
25
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari,Ensiklopedia hadis 2 : Shahih al-
Bukhari,terj,timDarussunnah, ( jakarta : Almahira,2012 ) hlm 348.
26
Undang-Undang Perkawinan RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan Dan Kompilasi
Hukum Islami, (Bandung, Citra Umbara,2012),hlm,331-332
16
Waktu pemberian Mahar bisa di lakukan pada waktu akad perkawinan. Mahar
1. Mahar Musamma
jumlahnya dalam sighat akad. Mahar musamma ada dua macam, yaitu (a) Mahar
musamma Mu’ ajjal, yakni Mahar yang segera di berikan oleh calon suami
musamma apabila terjadi dukhul. Apabila salah seorang dari suami atau istri
meninggal dunia sebagaimana di sepakati oleh para ulama; apabila telah terjadi
khalwat( bersepi-sepi), suami wajib membayar Mahar. Bagi suami yang menalak
isterinya sebelum dukhul,27 ia wajib membayar setengah dari Mahar yang telah di
َب لِ َّلت ْق َوى َوال ِ َإالَّ َأن َي ْع ُفو َن َْأو َي ْع ُف َو الَّ ِذي بِيَ ِد ِه عُ ْق َدةُ النِّ َك
ُ اح َوَأن َت ْع ُفواْ َأْقَر
ِ ضل بينَ ُكم ِإ َّن اللّه مِب َا َتعملُو َن ب
ٌصري َ َْ َ ْ َْ َ ْ نس ُواْ الْ َف
َ َت
“ jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur
dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan
Maharnya, maka bayarlah seperdua dari Mahar yang telah kamu tentukan
itu, kecuali jika isteri-isterimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang
yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepda
takwa. Dan jaganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu.
27
Beni Ahmad saebani,fiqh Munakahat, (bandung : pusaka setia, 2001) hlm 275-276
17
dijadikan alasan dalam perolehan Mahar ; karena akad nikah adalah akad untuk
memperoleh manfaat; dan khalwat adalah bagian dari manfaat yang dimaksudkan.
Sedangkan dalam qawl jadid, Imam Syafi’I berpendapat bahwa khalwat tidak
dapat di jadikan alasan dalam perolehan Mahar; karena khalwat setelah menikah
2. Mahar Mitsil
Mahar Mitsil adalah nilai Mahar yang berhak di dapatkan. Oleh wanita
sepadan dengan Mahar yang di berikan kepada orang lain yang keadaannya
sepadan (semisal) dengan dia ; baik semisal dari sisi waktu akad, baik dalam
kebangsaan. Sedangkan yang di anggap sepadan (mitsil) dari sisi ashabah (sanak
yang biasa di terima oleh keluarga pihak istri karena pada waktu akad nikah
jumlah Mahar belum di tetapkan bentuknya. Allah SWT, berfirman dalam surat
Al-Baqarah 236;
28
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm 38
29
Jaih Mubarok,Modifikasi Hukum islam: studi tentang qawl qadim dan qwal jadid (jakarta:PT
raja Grafindo persada,2002) hlm,258-259
30
Ahmad Tirmidz,dkk,Edisi Indonesia Ringkasan Fikkih Sunnah Sayyid,(Solo: Tayiba
Media,2004)hlm, 466
18
di dasarkan kepada kemampuan pihak suami dengan mengacu pada yang biasa di
berarti memberikan rizqi. dengan redaksi lain ُِكلُّ َما يَ ْنتَفِ ُع بِه bermakna segala
sesuatu yang bermanfaat.33 Arti rezeki di beberapa kamus bahasa arab antara lain
31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm
32
ibid,hlm 278
33
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Qomus ‘Aroby-Indunisy, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus
Wadzuriyah, 1989). hlm. 140
34
Muhammad Djakfar,Hukum Bisnis Wacana Integrasi Perundangan Nasional dengan Syariah,
(Malang: PT LKIS Printing Cermelang,2009),hlm,195
19
َو َكَأيِّن ِّمن َدابَّ ٍة اَّل تَحْ ِم ُل ِر ْزقَهَا هللاُ يَرْ ُزقَهَا َوِإيَّا ُك ْمۚ َوهُ َو ال َّس ِمي ُع ْال َعلِيم
adalah semua pemberian dari Allah SWT berupa harta benda, makanan, minuman,
Bahkan semua pemberian baik yang bersifat lahir maupun batin, material-spiritual
beberapa tinjauan, baik rezeki secara Bahasa maupun istilah. setelah melakukan
pengkajian yang panjanng tentang maknanya secara Bahasa ternyata istilah rezeki
bagian dari sifat Allah. Dikarenakan Allah memberikan rezeki kepada semua
35
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm 405
36
Muhammad Thalib,Membina Mental Keluarga Sakinah,(Yogyakarta,Pro u Media,2008)hlm,44
20
Dasar hukum adanya rezeki ,terdiri atas dasar hukum yang di ambil dari
Al-Quran dan dasar hukum dari As-sunnah. Di lengkapi oleh pendapat ulama
ض ِإاَّل َعلَى اللَّ ِه ِر ْز ُق َها َو َي ْعلَم ُم ْسَت َقَّر َها َو ُم ْسَت ْو َد َع َها ۚ ُكلٌّ يِف ٍ ِ
ْ َو َما م ْن َدابَّة يِف
ِ اَأْلر
ُ
ٍ َكِت
ٍ ِاب ُمب
ني
“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi maalinkan Allah-lah
yang memberi rezeki.” (QS.Huud :6).37
Ayat ini menjelaskan bahwasannya Allah yang memberikan rezeki ke
dalam hal ini pemberian rezeki tidak memandang dari segi manapun baik dari
Akan tetapi manusia selalu tidak puas atas rezeki yang mereka dapatkan,
mereka tidak sadar hidup di dunia adalah sebagian dari rezeki, Alllah SWT
kepadanya.
مِخ ِِ ِ
ُ َأنَّ ُك ْم َتَت َو َّكلُو َن َعلَى اللَّه َح َّق َت َو ُّكله لََر َزقَ ُك ْم َك َما َي ْر ُز ُق الطَّْيَر َت ْغ ُدو َاصاً َوَتُر
وح
ًبِطَانا
Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah yang berbicara dengan wahyu
tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki oleh Allah sebagaimana burung-burung
diberiNya rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat
Yang Maha Hidup, Yang tidak pernah mati. Karena itu, barangsiapa bertawakkal
b) Macam-Macam Rezeki
Kita pun sering mendengar bahwa ada rezeki yang halal dan haram. rezeki
ini termasuk termasuk dalam kategori rezeki umum.rezeki yang halal akan
surga. Sebaliknya, Rezeki yang haram akan menyeret penerima dan penggunanya
menjadi dua: rezeki yang berhubungan dengan rohani atau hati seseorang dan
rezeki yang berkaitan dengan tubuh,yaitu rezeki halal yang tidak mengandung
syubhat.40
Ketika seorang mukmin berdo’a kepada Allah agar di beri rezeki, maka
38
Abu isa Muhammad bin isa At-tirmidzi, ensiklopedia hadis6 ;jami’ at-Tirmidzi,terj,tim
Darussunnah,(jakarta : Almahira,2013)hlm 211.
39
Muhammad Qhadir,tetaplah bersyukur(Yogyakarta,Diva press,2017)hlm 94
40
yusuf Qardhawi,halal haram dalam islam (Surakarta Era intermedia,2003)hlm 210
22
kekuatan hatinya dan rezeki halal yang memberikan energy untuk tubuhnya dalam
Dalam hal ini, lebih spesifik lagi bahwa rezeki dapat diklasifikasikan ke
dan masing-masing dari rezeki mereka itu semuanya sudah di diatur dan
ditentukan oleh Allah, jadi jika rezeki seseorang itu sudah habis maka
b. Rezeki yang di janjikan, yaitu dalam hal ini ada kaitannya dengan Alquran
c. Rezeki milik, yang di maksud dengan rezeki milik yaitu segala sesuatu
yang di pakai oleh manusia. tidak mesti berupa materi, tetapi pakaian,
rumah, anak , dan yang semisalnya itu semua merupakan rezeki, namun
kategori milik.42
2. Kajian Terdahulu
pengamatan dan penelusuran yang peneliti lakukan sejauh ini ada beberapa
41
Syaful Bakhari,Ahmad Dairobi,Rahasia rezeki keluarga
melimpah(Yogyakarta,Erlangga,2013)hlm,33
42
Akram Ridha,pintar mengelola keuangan keluarga sakinah (solo,tayiba media,2014)hlm,83
23
penelitian dalam bentuk skripsi yang menliti tentang Mahar , penelitian tersebut
di antaranya :
penentuan dan penetapan jenis Mahar pada masyarakat desa larangan badung
ketentuan dan penetapan jenis Mahar pada masyarakat desa larangan badung
sebelumnya yang di teliti oleh jazilah dengan judul “keterlibatan calon istri
sumenep”44 penelitian yang di lakukan oleh jazilah ini menguraikan bahwa dalam
temuannya calon istri tidak terlibat langsung dalam penentuan Mahar, bahkan
43
Moh.Mukhlis, “ tinjauan hukum islam terhadap penentuan dan penetapan jenis mahar pada
masyarakat desa Larangan Badung kecamatan palengaan kabupaten pamekasan” Skripsi STAIN
Pamekasan,2008
44
jazilah,” keterlibatan calon istri dalam menentukan mahar di desa Karduluk kecamatan
Pragaan kabupaten Sumenep” skripsi STAIN Pamekasan,2008
24
sedangkan dalam penelitian ini calon wanita sangat berperan penuh dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk menjaga realibilitas dan validitas hasil penelitian. Proses hasil penelitian
45
Muhtadi Abdul Mun’im, Metodelogi Penelitian Untuk Pemula, (Sumenep:Pusdilam, 2014), 51
25
urutan kata yang tertulis atau perkataan lisan dari orang-orang yang berperilaku
diamati dan pendekatan ini diarahkan pula pada latar individu secara
holistis(utuh).46
kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,
sumber informasi.47
penelitian yang telah direncanakan, di mana dalam memecahkan fokus yang sudah
adanya data-data yang dihasilakan dari hasil pengamatan dan kata-kata tertulis
nantinya akan disajikan dalam bentuk deskripsi selaku jenis penelitian yang
B. Kehadiran Peneliti
bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini sebagaimana
analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.49
kualitatif. Untuk menghasilkan data yang lebih autentik dalam penelitian ini maka
C. Lokasi Penelitian
sasaran atau permasalahan penelitian yang mana juga merupakan salah satu
sumber data, dari pemahaman lokasi dan lingkungan, peneliti bisa secara cermat
49
Ibid, 158
27
memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Adapun lokasi
penelitian ini adalah jl. Raya Pragaan, Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan,
sebanyak 4.857 jiwa. Dengan rincian jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.457 jiwa
atau 49,41% dan jenis perempuan sebanyak 2.400 jiwa atau 50,59 %.
dua macam yaitu tingkat pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pada
tingkat pendidikan formal jumlah masyarakat yang tidak tamat SD 346 orang,
jumlah masyarakat yang berpendidikan akhir S1-S3 sebanyak 47 orang, dan 4.245
orang masih dalam tahap sekolah, sedangkan anak-anak yang masih belum
ada yang bekerja sebagai Petani, Buruh Tani, PNS, Karyawan Swasta, Guru,
625 orang, sebagian dari merek ada juga yang bekerja sebagai Wirausaha
sebanyak 149 orang , bekera sebagai guru sebanyak 10 orang, bekerja sebagai
28
D. Sumber Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam peneltian kualitattif ialah kata
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lainnya.51 Dalam penelitian ini sumber datanya adalah sumber primer dan sumber
Data primer adalah sumber-sumber data yang merupakan bukti atau saksi
utama dari kajian yang lalu.52 Adapun yang menjadi data primer dalam penelitian
ini adalah:
6 SA-RM
Pragaan Laok Objek Penelitian
50
Dok. Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
51
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 157
52
Suharsimi Arikunto, Pedoman Penelitian, hlm 140
29
7 AS-SU
Pragaan Laok Objek Penelitian
yaitu buku akte nikah dan akte keluarga, buku-buku hasil penelitian yang
berwujud laporan yaitu skripsi yang berkaitan dengan Mahar dan buku buku
Agar peneliti bisa mendapatkan data yang lebih valid dan akurat, maka
dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik yang lazim
a. Wawancara
melakukan timbal balik atau dalam kata lain sebah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh pihak yaitu pewawancara atau interview yang
atas wawancara itu.53 Pada tahap ini peneliti hadir langsung ketempat orang
53
Ibid, 186
30
pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti tanpa
dikumpulkan.
yang bersangkutan dengan Mahar dan Rezeki dengan beberapa nara sumber
shalat dan emas 1 gram yang diberikan kepada istrinya SU, Kedua RA (Suami)
yang jumlah Maharnya berupa seperangkat alat shalat, uang 200, dan emas 1
Maharnya seperangkat alat shalat, uang 2 juta, dan emas 5 gram yang
b. Observasi
alat indra. Metode ini bersifat eksploratif-fisik yang berarti menjelajahi objek
tentang kenyataan yang terjadi di lapangan. 54 Dalam tahap ini peneliti akan
dengan cara peneliti menjaga jarak dari sesuatu yang akan diteliti maka,
peneliti hanya menjadi pengamat tanpa harus ikut menjadi bagian di dalamnya.
54
Muhtadi Abdul Mun’im, Metodelogi Penelitian Untuk Pemula, (Sumenep:Pusdilam, 2014), 61
31
c. Dokumentasi
ini peneliti sudah banyak menemukan literatur yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
Aktifitas dokumentasi tidak sekedar foto-foto tetapi lebih dari itu. Meleong
menjelaskan, dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau file yang terdiri
dari dokumen pribadi seperti buku harian, surat pribadi, autografi, dokumen
dan lain-lain.55
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini banyak sekali terdiri dari
beraneka ragam jenis data. Karena peneliti hanya akan mengambil data yang
sesuai dengan arah penelitian yang dijelaskan dalam fokus penelitian. Oleh karena
itu diperlukan adanya analisis data ditentukan oleh desain penelitian yang
55
Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2017),
216
32
3. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
temuan-temuan umum.
berikut:
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini valid,
56
Mohammad Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Prenduan Sumenep: LP3M
Pramadani,2013), 207
57
Lexi J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 248
33
itu tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat namun membutuhkan perpanjangan
diperoleh.
b. Ketekunan Pengamatan
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan hal ini
berarti peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara
menelahnya secara rinci sampai pada satu titik sehingga pada pemeriksaan tahap
awal tanpak salah satu atau seluruh faktor yang di telaah sudah dipahami.59
c. Triangulasi
58
Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2017),
327
59
Ibid,329-330
60
Ibid, 330
34
di lakukan oleh masyarakat desa Pragaan Laok dengan apa yang dikatakan
H. Tahap-tahap Penelitian
sesuai dengan harapan penelitian ini diselesaikan dalam jangka waktu kurang
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
2) Observasi langsung.
tetapkan.
BAB IV
A. Paparan Data
ketinggian 0-35 m dari permukaan air laut, dimana kondisi daratan dengan
sebanyak 25 Ha.
tropis dengan tingkat kelembahan udara lebih kurang 65 % dan suhu udara
rata-rata 24-32dc,serta curah hujan terendah terjadi pada bulan juni sampai
dengan Oktober. Iklim Desa Pragaan Laok sama dengan iklim keseluruhan
Kabupaten sumenep, yakni iklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim hujan
November.
Luas Desa Pragaan Laok sebesar 3007 Ha, Luas lahan yang ada terbagi dalam
peruntukan fasilitas umum diantaranya luas tanah umtuk jalan 17.85; luas
tanah untuk bangunan umum 0.26 Ha; luas tanah untuk pemakaman 6.50 Ha.
38
Sedangkan ntuk fasilitas pertanian dan penunjangnya terdiri dari lahan sawah
30.00 Ha. Lading/tegalan 114,89 Ha, Hutan 5.00 Ha sementara itu peruntukan
lahan untuk aktivitas ekonomi terdiri dari lahan tambak garam 53.00 Ha
kejadian di mana setiap kejadian yang terjadi pada jalur perjalanan yang
beliau lalui akhirnya oleh sejarah di catat sebagai cikal bakal nama sebuah
desa tersebut. Yang pada akhirnya sampailah paada Desa Pragaan, dimana
pada asal mula kata Pragaan dari bahasa Madura “Alat peraga Jokotole”
setelah lama perjalanan.Ada juga versi lain yang menceritakan tentang asal
usul desa desa Pragaan dari versi-versi tersebut mana yang benar belum
61
Dok,Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
39
Pragaan Desa Pragaan Laok belum ada kejelasan tahun kapan yang di
pimpin oleh Pangeran Adi Nimgrat yang merupakan utusan Raja keraton
buka jalan utama yang pada saat ini menjadi jalan Provinsi.62
ganti oleh Kepala Desa Samudin (Rana/ Raden) dengan julukan (sesat
kerajaan semunep.
faktor usia beliau di gantikan oleh sate ayam (Bapak Sateyam) dan pada
62
Dok,Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
40
mana kepemimpinannya cukup lama (tiga priode) karena tidak ada yang
akhirnya beliau mundur karena sering sakit sakitan. Setelah seekian lama
di pimpin oleh Mura’i (H. Noer kholis) berakhir pada tahun 1999-2007
ganti oleh Ahmad Faiz S.ap, selang satu tahun kemudian kedudukan
terdiri ataas 6 Dusun dengan 6 Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga
63
Dok,Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
64
Dok,Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
41
Aeng soka, bantuan modal usaha kelompok Wanita Tani, modal usaha tani
Wanita tani, padat karya pengerasan jalan Dusun Meronggih Daya, dan
Sumenep.65
b. Keadaan Demografi
2016 tercatat sebanyak 4.857 jiwa. Dengan rincian jenis kelamin laki-
laki sebanyak 2.457 jiwa atau 49,41% dan jenis perempuan sebanyak
Tabel 2
65
Wawancara peneliti dengan Imam Mahdi, Kepala Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan
Kabupaten Sumenep
42
379 orang, usia 5- 14 tahun berjumlah 692 orang, usia 15-24 tahun
berjumlah 772 orang, usia 25-59 tahun berjumlah 2.787 orang, dan
Tabel 3
No Umur Jumlah
1 0-4 379
2 5-14 692
3 15-24 772
4 25-59 2.787
5 60 ke atas 227
orang, dan 4.245 orang masih dalam tahap sekolah, sedangkan anak-anak
Tabel 4
Klafisikasi pendidikan
No Jenis Jumlah
44
2 Tamat SD 822
5 D1-D3 16
6 S1-S3 47
Table 5
Tempat pendidikan
No Jenis Jumlah
1 Play Group 3
2 TK 5
3 SD 4
4 SMP 1
5 SMA 4
6 Perguruan tinggi 1
7 Pondok pesantren 3
ada yang bekerja sebagai Petani, Buruh Tani, PNS, Karyawan Swasta,
petani/berkebun yang berjumlah 625 orang, sebagian dari merek ada juga
yang bekerja sebagai Wirausaha sebanyak 149 orang , bekera sebagai guru
Tabel 6
No Jenis Jumlah
1 Petani/pekebun 625
2 Wiraswasta 149
3 Guru 10
4 Pedagang 27
5 Pensiunan 9
bisa di katakana menengah ke bawah. Hal ini dapat di ketahui peneliti dari
hasil wawancara peneliti dengan Hamiyah (55 thn) yang bekerja sebagai
20.000,-, dengan Rum (57 thn) yang bekerja sebagai pedagang rata-rata
anggaran yang di butuhkan untuk belanja sehari adalah 25.000,-, dari hasil
67
Dok. Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
47
masyarakat dan menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup
diantaranya:
c. Usaha amgkutan : 16
e. Perdagangan : 38 unit
keramaian kota-kota besar apalagi kota paling ujung di pulau Madura tidak
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berbagai upacara seni dan budaya
Desa Pragaan Laok adalah sebagai berikut : tradisi Khaul, tradisi Muludan,
terlihat dari 4.857 jiwa Islam menjadi satu-satunya agama yang ada di
Desa ini yakni 100 % beragama Islam. Hal ini di karenakan perkembangan
Tabel 7
Tempat Ibadah
No Jenis Jumlah
1 Masjid 8
68
Imam Mahdi, Kepala Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
49
2 Musholla 12
penduduk Desa Pragaan Laok mayoritas beragama Islam dan sebagian besar
bermazdhab Syafi’I dan masih banya di pengaruhi oleh ultur organisasi Islam
seperti Nahdatul Ulama (NU). Bila ditinjau dari atifitas keagamaan dapat di
sehingga dengan adanya kegiatan tersebut, syiar Islam di desa Pragaan Laok
B. Temuan Penelitian
Dari hasil pengumpulan data yang telah dipaparkan oleh peneliti terkait
dengan bagaimana tradisi pemberian Mahar, dan pandangan hukum Islam tentang
pemberian Mahar terhadap perolehan rezeki yang terjadi di Desa Pragaan Laok,
69
Dok. Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
50
impian mereka.
desa tersebut.
berkecukupan .
C. Pembahasan
dan kaitannya dengan teori-teori keilmuan yang dibuat dalam bentuk pokok
bahasan mengenai beberapa hal atau persoalan sesuai dengan focus penelitian
51
skripsi kali ini, dalam pembahasan ini akan dibagi menjadi dua pokok
Nikah adalah asas hidup yang paling utama dalam pergaulan atau
merupakan satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah
tangga dan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai sebuah jalan
menuju kepada pintu perkenalan antara suatu kaum dan kaum lainnya, dan
perkenalan itu akan menjadi jalan interelasi antara suatu kaum dengan yang
lain.70 Dari pernikahan tersebut akan menimbulkan sebuah ikatan yang baru,
lelaki yang harus dipenuhi ketika akan menikahi seorang perempuan dimana
hal tersebut adalah pemberian Mahar yang bisa berupa apapun sebagai syarat
yang hendak dipenuhi oleh pihak laki-laki. Maksud dari pemberian Mahar itu
tersebut didalam agama Islam yakni untuk mengangkat harkat dan derajat
kaum perempuan yang ketika pada masa jahiliyah mereka bagaikan barang
70
Beni Ahmad Soebani, Fiqh Munakahat I, (Bandung, CV. Pustaka Setia, 2009),Hlm.11
71
Qurrotul Ainiyah, Keadilan Gender Dalam Islam, (Malang, Kelompok Intrans Publishing,
2017), hlm.
52
Mahar apa yang harus diberikan, akan tetapi kedua mempelai dianjurkan
ص ُدقَاهِتِ َّن حِن ْلَةً ۚ فَِإ ْن ِطنْب َ لَ ُك ْم َع ْن َش ْي ٍء ِمْنهُ َن ْف ًسا فَ ُكلُوهُ َهنِيًئا َم ِريًئا
َ َِّساء
َ ووآتُوا الن
َ
) ٤ :(النساء
Berikanlah mas kawin (Mahar ) kepada perempuan (yang kamu
nikahi ) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudiaan jika
mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan
senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan )
yang sedap lagi baik akibatnya.72
Adapun terkait pembayaran Mahar dalam Mazhab Shafi’I dapat
dilakukan dengan salah satu cara boleh di bayar kontan dan tunai (hulan),
boleh di bayar terlebih dahulu (ta’jilan), dan boleh di tunda dengan di batasi
apabila suami tidak mampu melunasi ansuran Mahar yang di tunda maka istri
perempuan pada saat pernikahan bukan hanya didasari dari kewajiban yang
72
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo), hlm 115
73
Qurrotul ainiyah, Keadilan Gender Dalam Islam, (Malang,Intrans Publishing,2015) hlm113
53
nikmat mulai dari memperoleh anak-anak yang sholeh dan dipermudah dalam
memperoleh rezeki.
gambaran dari sebuah kamauan dan tanggung jawab dari suami untuk
karena memang menjadi kodrat bagi laki-laki bahwa ialah yang memiliki
mencari rezeki, sedangkan tugas dari seorang wanita dalam keluarga adalah
gambaran dari sebuah kamauan dan tanggung jawab dari suami untuk
karena memang menjadi kodrat bagi laki-laki bahwa ialah yang memiliki
mencari rezeki, sedangkan tugas dari seorang wanita dalam keluarga adalah
menikah.74
sehingga tak ayal lagi anggapan itu ada hingga saat ini bagi masyarakat
Pragan Laok khususnya. Mitos atau anggapan tentang volume Mahar sudah
menjadi tolak ukur tentang kelangsungan hidup atau masa depan bagi
volume Mahar yang di berikan kepada seorang wanita ketika hendak menikah
akan menjadi faktor kelancaran rezeki yang akan di peroleh setelah menikah.
Semakin besar Mahar yang diberikan maka akan semakin besar pula tingkat
menjadi hal yang sangat di utamakan bagi orang yang akan melaksanakan
pernikahan, karena nilai dari Mahar akan menentukan masa depan kedua
mempelai dalam mencari rezeki yang halal dan harapan memberikan Mahar
yang dikeluarkan dengan suka rela akan menjadi keluarga yang sakinah
mawadah waromah.
dalam al-qur’an ada beberapa penjelasan mengenai Mahar dan juga ada
beberapa macam Mahar yang diberikan kepada calon wanita, karena pada
74
Rzki Amien, Masyarakat, Wawancara langsung (Paragaan Laok, 5 Desember 2109)
75
Sholehuddin, Tokoh Masyarakat, Wawancara langsung (Paragaan Laok, 5 Desember 2109)
55
dasarnya ada baiknya Mahar tidak sekali-kali memberatkan bagi seorang pria.
Namun, ada suatu kasus di desa Pragaan Laok, Pragaan, Pamekasan. Mahar
orang tua, dan mertua di desa Pragaan Laok, Pragaan, Sumenep. Paparannya
sebagai berikut:
Pasangan pertama:
Saya menikah hanya dengan Mahar emas 1 gram, akan tetapi orang-orang
percaya kalo Maharnya besar maka akan makin lancer rezakinya,
sebaliknya kalau sedikit maka sedikit pula rezekinya, apalagi sekarang itu
pentiing sekali untuk hubungan keluarga setelah nikah, soalnya
kepercayaan gitu di desa ini. Didesa ini orang percaya, kalo Maharnya
dalam pernikahan itu besar maka nanti rezekinya lancar. Ya juga bisa
dianggap lah sebagai suatu penghormatan kepada wanitaa dek, karena kan
nantinya wanita yang jadi istri kita itu dek yang akan menjaga dan
merawat keluarga kita dek, terus juga Mahar itu juga dianggap sebagai
shadaqah dengan harapan akan membuat lancarnya hubungan keluarga itu.
Kalau saya peribadi sih dek mampunya pada saat itu hanya emas 1 gram,
tidak banyak, makanya dek kerjaan saya Cuma tukang becak, yang
penghasilannya tak menentu, ya meskipun sebenarnya kalo dipikir-pikir
lagi gak ada hubungannya, tapi kan dek kepercayaan disini ini seperti ini,
jadi banyak tetangga yakin bahwa saya begini karena Mahar yang kecil,
sedangkan juga ada tetangga saya yang kaya karena dulunya Maharnya
juga besar dek, tapi ya dek meskipun begitu, saya juga yakin dek, kalo
saya mau bekerja bersungguh-sungguh pasti. saya Cuma tukang becak
dek, ye wajar lah dek kalo hidup saya juga kadang-kadang kurang dek,tapi
ya dek mesikpun saya percaya dek, tapi kan saya juga yakin dek, kalo saya
selalu minta ke Allah SWT dan selalu usaha pasti ada saja dek rezeki yang
saya dapat dek, ye dicukup-cukupilah dek, dan juga intinya saya harus
bersyukur mau gimanaapun.76
76
Wawancara Peneliti dengan AS sebagai suami SU di Pragaan Laok pada tanggal 06 Februari
2020.
56
di atas bahwa volume Mahar sudah menjadi kepercayaan dalam kelancaran rezeki
bagi sebuah pasangan, bahkan beliau mempercayai dengan Mahar yang sedikit itu
tak banyak membantu dalam gaya hidupnya, hanya cukup dimakan untuk
keluarganya. Akan tetapi ia berupaya keras meminta kepada allah untuk selalu
Nikah itu kan bukan hanya sekedar sah-sah saja, melainkan sesuatu yang
sangat penting untuk kedepannya, karena masyarakat berkeyakinan bahwa
dengan yang Mahar yang tinggi, maka rezekinya akan lancar. Namun,
sebaliknya jika Mahar itu rendah, maka rezekipun akan tidak terlalu
lancar. Kepercayaan orang disini memang kuat terhadapa contohnya teman
saya nikah Maharnya besar sekarang jadi orang kaya. Kalau saya pribadi
sedikit Maharnya, jadi hanya cukup-cukup saja, bahkan kurang.Dulu saya
hanya memberikan Mahar emas 1 gram, tapi kan saya juga gak mau
maksain suami saya untuk ngasi Mahar yang besar, ya kalo memang
mampu nya segitu ya gak apa-apa, lagian Allah gak pernah tidur, mungkin
dibalik ini semua ada berkahnya.77
Dari wawancara di atas peneliti menemukan bahwasannya ada
apakah dari jawaban pasangan suami istri di atas itu benar adanya, maka peneliti
Kepercayaan memberikan Mahar yang cukup besar kepada calon istri itu
sudah dari zaman dahulu masryarakat disini mempercayai memberikan
Mahar yang cukup besar akan mempengaruhi rezeki kedua
77
Wawancara Peneliti dengan SU sebagai istri AS di Pragaan Laok pada tanggal 06 Februari 2020.
57
Pragaan Laok, Pragaan, Sumenep. Sebagai salah satu support terhadap paparan
wawancara di atas.
Saya sudah lama tau tentang mitos yang ada di desa ini, salah satunya
pemberian volume terhadap calon pasangan berpengaruh pada kelancaran
rezekinya kelak setelah menikah. Saya sendiri meyakini adanya hal
tersebut kalau hal itu bukan hal yang baru bagi saya pribadi, sudah
menjadi konsumsi tiap saat karena kepercayaan itu termasuk warisan bagi
kami untuk selalu melestarikan apa yang diyakini orang yang terdahulu,
khususnya di desa ini. Namun, apabila berkaca kepada riwayat, al-qur’an
ataupun hadist tidak ada sama sekali yang menjelaskan tentang bahwa
volume Mahar akan berpengaruh terhadap kelancaran rezeki bagi suatu
pasangan. Tapi yang jelas, dalam al-qur’an pemberian Mahar hukumnya
wajib karena menjadi syarat sahnya suatu pernikahan.79
Pasangan Kedua
Mahar itukan mas kawin, sama denga didesa manapun Mahar ya mas
kawin, tapi di desa ini kami memiliki kepercayaan bahwasanya Mahar itu
bisa dikatakan jadi penentu rezeki yang akan kita peroleh nanti setelah
menikah. Di desa ini berkeyakinan apabila Mahar yang di kelurkan besar
maka nantinya setelah menikah rezeki yang di peroleh besar pula,
sedangkan jika sebalilknya Mahar itu kecil, maka rezeki kecil juga.
Masalah kepercayaan ini ada apa tidak dalam Al-Qur’an saya kurang tau,
tapi yang pasti kepercayaan ini ada sudah sejak lama, turun temurun, jadi
78
Wawancara Peneliti dengan Bpk. Irawan sebagai Tokoh Masyarakat juga sepupu dari suami di
Pragaan Laok pada tanggal 06 Februari 2020.
79
Wawancara Peneliti dengan Ust. Ach. Rifa’ie sebagai Tokoh Agama di Pragaan Laok pada
tanggal 06 Februari 2020.
58
saya percaya yak karena yang pertama memang sudah ada dari dulu, yang
kedua memang ada buktinya. Terus juga banyak orang-orang sini yang
mengaikat kepercayaan ini dengan kisah baginda Nabi Muhammad SAW
yang Mahar pernikahannya sangat besar.
Mahar saya itu dulu seperangkat alat shalat, uang 2 juta, dan emas 5 gram.
Alhamdulillah dek, saya mampu buat rumah sendiri, pelan-pelan saya juga
bisa beli sepeda motor, bahkan bisa naik haji bareng keluarga.80
Kemudian peneliti setelah wawancara dengan suami, peneliti langsung
Saya menilai kepercayaan yang ada di desa ini adalah kepercayaan turun
menurun, ya istilahnya sebagai bentuk penghargaan seorang wanita yang
akan di nikahi terlebih masyarakat sudah percaya dengan semakin besar
Mahar yang di berikan kepasangan maka semakin pula rezeki yang di
dapatkan sebaliknya mas kalau Mahar kecil makin kecil pula rezekinya,
apalagi jika Maharnya besar kan bisa buat tabungan kalau Maharnya kecil
apanya yang mau di tabung. Saya memberikan Mahar itu dulu seperangkat
alat shalat, uang 2 juta, dan emas 5 gram. Alhamdulillah, lebih dari cukup
kami mampu membantu perekonomian saudara bisa mengkuliahkan anak
saya.81
Pasangan Ketiga
Kasus yang terjadi pada masyarakat di Desa Pragaan Laok, jumlah Mahar
sangatlah begitu penting, kepercayaan masyarakat tentang volume mas
kawin (Mahar) menjadi indikasi penting dalam peningkatan rezeki setelah
menikah. Anggapan seperti itu sudah lahir dari nenek moyang terdahulu,
sehingga tak ayal lagi anggapan itu ada hingga saat ini bagi masyarakat
Pragan Laok khususnya. Mitos atau anggapan tentang volume Mahar
sudah menjadi tolak ukur tentang kelangsungan hidup atau masa depan
bagi seseorang yang akan menikah, kepercayaan itu sudah menempel
dalam diri saya.
Kepercayaan masyarakat Desa Pragaan Laok terhadap tingkatan volume
Mahar yang di berikan kepada seorang wanita ketika hendak menikah
akan menjadi faktor kelancaran rezeki yang akan di peroleh setelah
menikah. Semakin besar Mahar yang diberikan maka akan semakin besar
pula tingkat perolehan rezeki bagi kedua mempelai setelah menikah.
80
Wawancara Peneliti dengan SA sebagai suami dari RM di Pragaan Laok pada tanggal 15
Februari 2020.
81
Wawancara Peneliti dengan RM sebagai istri dari SA di Pragaan Laok pada tanggal 15 Februari
2020.
59
Saya yang hanya hidup dalam keluarga yang pas-pasan hanya bisa
memberikan Mahar yang tak terlalu tinggi, saya memberikan Mahar
kepada istri saya seperangkat alat shalat, uang 200, dan emas 1 gram.
alhamdulillah, setelah saya menikah bisa hidup nyaman meski tak mewah
seperti halnya orang yang berMahar tinggi.82
Wawancara peneliti dengan RA di rumahnya sangat antusias sekali,
ditemani dengan teh hangat dan cemilan pisang goreng sehingga membawa
suasana dengan penuh nyaman dan akrab. Setelah itu saya langsung wawancara
Saya memahami dengan mitos yang ada di desa ini sudah muncul dari saya
belum dilahirkan, yaitu tentang tingginya Mahar akan dapat memperlancar
rezeki setelah menikah. Hal itu sudah lumrah di yakini oleh masyarakat
sekitar khususnya desa Pragaan Laok.
82
Wawancara Peneliti dengan RA sebagai suami dari MI di Pragaan Laok pada tanggal 5 Maret
2020.
83
Wawancara Peneliti dengan MI sebagai istri dari RA di Pragaan Laok pada tanggal 5 Maret
2020.
60
Namun, dari beberapa kitab atau tafsir tidak ada penjelasan sama sekali, bahwa
apabila Mahar itu tinggi yang diberikan maka rezekinya pun akan lancar. Apabila
Mahar yang diberikan rendah maka rezekinya pun tidak akan lancar bahkan bisa
kekurangan.84
pemberian Mahar yang ada di desa tersebut, adapun tokoh yang diwawancarai
sebagai berikut :
cara memperoleh rezeki itu merupakan sikap kurang baik (tidak wajar) karena
Meninggikan Mahar untuk memperoleh rezeki itu dek tidak baik karena
itu merupakan perbuatan riba karena berlebih lebihan dalam
memamerkan harta juga itu dek megakibat kesombongan sedangkan
Islam mengajarkan untuk meringankan, memudahkan dan
menyederhanakan urusan Mahar bukan untuk meninggikan serta tidak
melakukan persaingan dimana akan muncul persaingan diantara keluarga
pengantin dalam membuat tarif Mahar sehingga angkanya terlalu tinggi
tidak terjangkau. Tetapi tidak menhilangkan hak hak wanita dalam
menetapkan Mahar para wanita tetap juga punya hak dalam menetapkan
harga Mahar tersebut dimana harus sesuai dengan calon suaminya dan
tdak membebaninya maka ini akan mempermudahkan seseorang yang
ingin menikah Mahar wanita yang terbaik adalah yang terendah jadi dek
pemberian Mahar yang tinggi tidak ada hubungan dengan perolehan
rezeki dek itu cuman kepercayaan orang sini aja dek85
84
Wawancara Peneliti dengan Ust. Aan Muhaimin sebagai Tokoh Agamadi Pragaan Laok pada
tanggal 7 Maret 2020.
85
Wawancara Peneliti dengan Ust. Aan Muhaimin sebagai Tokoh Agamadi Pragaan Laok pada
tanggal 7 Maret 2020.
61
pandangan tokoh yang kedua yaitu menurut Ust. Ach. Rifa’ie beliau menjelaskan
bahwa meninggikan Mahar sebagai cara memperoleh rezeki itu tidak menjadi masalah
memuliakannya.
Menurut saya dek meninggikan Mahar itu tidak masalah karena untuk
memberikan Mahar yang terbaik kepada wanita sebagai bentuk
penghargaan. Adapun dalam menetapkan besar kecilnya Mahar tersebut
sebagai perolehan rezeki itu tidak ada hubunganya memberikan Mahar di
desa ini tergantung kemampuan si pihak mempelai laki-laki dan tidak
ada paksaan dan penuh kerelaan kalau memang mempelai laki-laki dari
golongan tidak mampu boleh saja meemberikan yang sedikit intinya
tidak ada hubungan Mahar dan rezeki itu hanya kepercaya masyarakat
orang disini saja.86
Pragaan Laok
hukum yang di ambil dari Al-Quran dan dasar hukum dari As-sunnah 87. Di
86
Wawancara Peneliti dengan Ust. Ach. Rifa’ie sebagai Tokoh Agama di Pragaan Laok pada
tanggal 06 Februari 2020.
87
Beni ahmad saebani, fiqh munakahat 1 (bandung : pusaka setia, 2001) hlm 262
62
ص ُدقَاهِتِ َّن حِن ْلَةً ۚ فَِإ ْن ِطنْب َ لَ ُك ْم َع ْن َش ْي ٍء ِمْنهُ َن ْف ًسا فَ ُكلُوهُ َهنِيًئا
َ َِّساء
َ ووآتُوا الن
َ
٤ :َم ِريًئا النساء
Artinya :“berikanlah maskawin (Mahar) kepada wanita (yang
kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Jika mereka
menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang
hati, maka makanlah pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi
baik akibatnya.”88
Ayat ini menyebut kata Mahar dengan istilah “shuduq” yang
ini wajib atas laki-laki,tetapi tidak menjadi rukun nikah dan apabila tidak di
mengambil mas kawin (Mahar) yang di berikan kembali oleh isterinya. Jika
dia memberikan dengan niat yang tulus, tidak ada unsur paksaan.91
ِ فَانْ ِكحوه َّن بِِإ ْذ ِن َأهلِ ِه َّن وآتُوه َّن ُأجوره َّن بِالْمعر
وف ُْ َ ُ َ ُ ُ َ ْ ُ ُ
“Oleh karerna itu, kawinlah mereka dengan seizin tuan mereka
dan berikanlah maskawin (Mahar) mereka menurut yang patut” (Q.S.an-
nisa:25)92
Dasar hukum dari As-sunnah tentang Mahar, sebagaimana sabda Nabi
SAW.
88
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo),hlm 115
89
ibid hlm,262
90
Sulaiman rasjid,fiqih islam,(bandung,sinar baru Algesindo,2004) hlm,393
91
Mardani tafsir Ahkam,(yogyakarta,pustaka pelajar,2014),hlm,227
92
Departemen Agama RI,Al-Quran dan terjemahnya(bandung;Diponegoro,2010),hlm,82
63
93
Abu isa Muhammad bin isa At-tirmidzi, ensiklopedia hadis6 ;jami’ at-Tirmidzi,terj,tim
Darussunnah,(jakarta : Almahira,2013)hlm 391.
94
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari,Ensiklopedia hadis 2 : Shahih al-
Bukhari,terj,timDarussunnah, ( jakarta : Almahira,2012 ) hlm 348.
64
ِ ِئ ِ ِ ِ ِالصاحِل ِ ِ
ُني م ْن عبَاد ُك ْم َوِإ َما ُك ْم ِۚإ ْن يَ ُكونُوا ُف َقَراءَ يُ ْغن ِه ُم اللَّه
َ َّ َوَأنْك ُحوا اَأْليَ َام ٰى مْن ُك ْم َو
ِ ِ ِ ِ ْ َِمن ف
ٌ ضله ۗ َواللَّهُ َواس ٌع َعل
يم ْ
Artinya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan
Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-
Nuur: 32)95
Dalam ayat ini ada perintah untuk menikah, demikian kata Ibnu Katsir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan salah satu manfaat menikah yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan data dan temuan penelitian di muka, maka dapat ditarik
beberapa benang merah sebagai kesimpulan skripsi ini. Adapun kesimpulan dari
95
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung, CV Diponerogo), hlm 205
65
terdahulu, sehingga tak ayal lagi anggapan itu ada hingga saat ini bagi
Mahar sudah menjadi tolak ukur tentang kelangsungan hidup atau masa
Laok
karena dalam Islam tidak ada batasan tinggi dan rendahnya asalkan
B. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, ada beberapa hal
beraklaqul karimah
66
2. Kepada para Dai dan tokoh- tokoh agama maupun pihak terkait di desa
mempengaruhi rezeki pasangan agar menjadi pasang yang lebih baik dan
DAFTAR RUJUKAN
Abu isa Muhammad bin isa At-tirmidzi, ensiklopedia hadis6 ;jami’ at-Tirmidzi
Beni Ahmad Soebani, Fiqh Munakahat I, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009.
67
Diponerogo.
Karya, 2017.
2006.
2014.
Publishing, 2017.
Lampiran 1
Nim : 201607020010056
Jurusan : Syari’ah
69
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila,
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
2. Apakah benar di desa Pragaan Laok, Mahar sebagai prioritas dalam suatu
pernikahan?
rezeki?
70
7. Bagaimana yang dialami bagi orang yang berkeyakinan dalam hal tersebut?
Lampiran 3
PEDOMAN OBSERVASI
1. Mahar AS (Suami) yang jumlah Maharnya berupa seperangkat alat shalat dan
3. Mahar SA (Suami) yang jumlah Maharnya seperangkat alat shalat, uang 2 juta,
Lampiran 4
PEDOMAN DOKUMENTASI
Lampiran 5
INFORMAN
Gambar 01
73
Gambar 02
Gambar 03
74
Gambar 04