WAWASAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL ANGKATAN 2023

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA TERHADAP

KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT SEBAGAI REPRESENTASI BANGSA
INDONESIA

Aulya Ananda1, Alsha Nuraini2, Zahwa Aulia3, Ruben Binsar4, Sabila Fajrin5, Anisa
Nursakinah6, Keysha Valeriena7, Nasywa Izra8, Nazala Fiolani9

Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
NIM: 1. 2310412126, 2. 2310412120, 3. 2310412124, 4. 2310412144, 5. 2310412148, 6.
2310412149, 7. 2310412152, 8. 2310412158, 9. 2310412159
Email: 1aulyaananda123@gmail.com; 2aalshanurainii@gmail.com;
3
zahwaaulianurulaini2016@gmal.com; 4rubenbins67@gmail.com; 5sabilafajrin02@gmail.com;
6
anisanursakinah32@gmail.com; 7keyshavalerina27@gmail.com; 8 izranasywa@gmail.com;
9
nazalafiolani05@gmail.com;

Abstrak
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta adalah kampus yang terletak di Provinsi
Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui wawasan mahasiswa Hubungan
Internasional angkatan 2023, yang menjadi objek atau sumber data dari penelitian ini, tentang
kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Karena sudah seharusnya para mahasiswa sebagai generasi
muda atau generasi penerus bangsa memahami dan melestarikan kebudayaan yang sudah
turun-temurun diturunkan oleh nenek moyang, agar tetap terjaga eksistensinya dan dapat
diturunkan kepada generasi selanjutnya. Hal ini juga menjadi langkah kecil yang dilakukan untuk
membangun dan memperkuat identitas bangsa Indonesia. Jenis metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan media google form dalam membantu
mengumpulkan data. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2023 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"
Jakarta memiliki pemahaman yang baik tentang Kebudayaan Jawa Barat, baik dari segi makanan
khas, tarian daerahnya yaitu tari Jaipong, dan bahasa Sunda yang merupakan bagian dari
Kebudayaan Jawa Barat. Namun, masih ada sebagian mahasiswa yang belum sepenuhnya
memahami kebudayaan tersebut.

Pendahuluan Jawa Barat. Karena itu sudah seharusnya

Di era yang semakin maju dengan mahasiswa Universitas Pembangunan
adanya modernisasi dan globalisasi, generasi Nasional “Veteran” Jakarta paling tidak
muda termasuk mahasiswa Universitas memahami dengan baik kebudayaan dari
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Provinsi Jawa Barat. Tetapi pada faktanya,
sudah jarang mencerminkan atau banyak mahasiswa yang tidak mencerminkan
menggunakan kebudayaan-kebudayaan asli identitas bangsa baik yang berasal dari negara
Indonesia. Sebagai contoh, kampus maupun kedaerahan. Hal tersebut terjadi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” karena kurangnya pengetahuan mahasiswa
Jakarta terletak di Jawa Barat, itu berarti tentang kebudayaan yang ada di Jawa Barat.
mahasiswanya melakukan kegiatan Seharusnya sebagai generasi penerus bangsa,
perkuliahan di daerah Jawa Barat dan generasi muda dapat menjaga dan
diantaranya pun ada yang masyarakat asli melestarikan kebudayaan yang sudah
turun-temurun diturunkan oleh nenek moyang,
agar tetap terjaga eksistensinya dan dapat
diturunkan kepada generasi selanjutnya. Hal
ini juga dapat menjadi langkah awal yang
dilakukan untuk membangun dan memperkuat
identitas bangsa Indonesia. Bahkan,
diharapkan kebudayaan ini dapat
termodernisasi agar dapat lebih mendunia dan
dikenal atau diketahui oleh lebih banyak
orang.
Adapun permasalahan yang
dirumuskan pada penelitian ini berupa
pertanyaan “Apakah mahasiwa Hubungan
Internasional angkatan 2023 mengetahui
Kebudayaan Jawa Barat dalam bentuk
kesenian, makanan khas, dan bahasa daerah
sebagai bentuk dari representasi identitas
bangsa?” Maka dari itu, untuk menjawab
permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui wawasan mahasiswa
Hubungan Internasional angkatan 2023
tentang Kebudayaan Jawa Barat seperti
Pencak silat dan tari Jaipong dari bidang
kesenian, batagor yang menjadi makanan khas,
tradisi liwetan yang menjadi bagian dari
kebudayaan Jawa Barat, serta bahasa Sunda
sebagai bahasa daerah Jawa Barat.
Penelitian ini dilakukan untuk
melanjutkan atau menguatkan penelitian
terdahulu. Seperti dalam penelitian “Upaya
Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui
Pemahaman Wawasan Nusantara di Era
Gempuran Kebudayaan Asing” yang
dilakukan oleh Akbar & Najicha (2022)
dengan menjadikan wawasan nusantara
sebagai objek penelitian. Penelitian saat ini
dapat menguatkan hasil dari penelitian
sebelumnya yang dimana adanya
permasalahan mengenai pengaruh negatif dari
adanya perkembangan teknologi yang semakin
maju, sehingga secara tidak sadar dapat
menggerogoti dan melunturkan jati diri bangsa
Indonesia. Penelitian wawasan mahasiswa
Hubungan Internasional angkatan 2023
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta merupakan bentuk penjabaran dalam
lingkup yang lebih kecil dari adanya masalah
yang dibahas pada penelitian “Upaya
Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui
Pemahaman Wawasan Nusantara di Era
Gempuran Kebudayaan Asing.”
Penelitian lainnya yang relevan
dilakukan oleh Nurfauziyanti, Damanhuri, dan
Bahrudin (2022) dengan judul “Pengaruh
Literasi Digital Terhadap Perkembangan
Wawasan Kebangsaan Mahasiswa” yang
membahas tentang apakah ada pengaruh
signifikan antara literasi digital terhadap
perkembangan wawasan kebangsaan
mahasiswa yang hasilnya adalah terdapat
pengaruh yang signifikan antara literasi digital
terhadap perkembangan wawasan kebangsaan
mahasiswa, sehingga peneliti menyimpulkan
perlu adanya upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan wawasan kebangsaan
dikalangan generasi muda, khususnya
mahasiswa melalui literasi digital.
Persamaan kedua penelitian tersebut
adalah ada pada tujuannya terkait keinginan
mencari tahu tentang perkembangan wawasan
kebangsaan mahasiswa. Subjek penelitian
pada mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta juga terkait dengan
penelitian tersebut karena kebudayaan daerah
masuk kedalam wawasan kebangsaan. Yang
membedakan kedua penelitian hanya pada
subjek dan objek yang digunakan.
Melanjutkan dari penelitian
sebelumnya, penelitian Kami menemukan
hasil bahwa sebagian besar mahasiswa
Hubungan Internasional angkatan 2023
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta memiliki pemahaman yang baik
terhadap kebudayaan Jawa Barat, namun,
masih ada sebagian mahasiswa yang belum
sepenuhnya memahami kebudayaan tersebut.
Maka dari itu, upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan wawasan
kebangsaan dikalangan generasi muda,
khususnya mahasiswa, melalui literasi digital
adalah dengan dibuatnya sebuah film pendek,
poster yang mengandung kebudayaan Jawa
Barat dengan tujuan memperkenalkan dan
mempromosikan bukan hanya kepada
mahasiswa, tetapi juga kepada masyarakat
luas.
Tinjauan Pustaka
1. Kebudayaan
Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dimiliki oleh bersama serta
diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya. Menurut Taylor (1832),
kebudayaan merupakan hal kompleks yang
mencakup beberapa hal di dalamnya seperti
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum,
moral, adat istiadat, serta kemampuan yang
dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari
kelompok masyarakat tersebut. Kebudayaan
memiliki tiga wujud (Hashina, 2022), yaitu:
a. Gagasan atau sistem nilai budaya yang
bersifat abstrak dan tempatnya ada di
alam pikiran sehingga tidak dapat
diraba atau difoto
b. Perilaku berpola menurut ide/gagasan
yang ada dan bersifat konkret, dapat
dilihat dan didokumentasikan
c. Benda hasil budaya atau kebudayaan
fisik yang bersifat konkret, dapat
diraba, dan difoto
Selain itu, kebudayaan juga memiliki
tujuh unsur (Hashina, 2022), yaitu:
a. Sistem bahasa atau sistem
perlambangan manusia, diperlukannya
pengetahuan akan variasi-variasi
bahasa yang digunakan
b. Sistem pengetahuan yang memiliki
sifat abstrak dan berwujud ide
c. Sistem kekerabatan dan organisasi
sosial untuk membentuk suatu
kesatuan sosia
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
berupa benda-benda yang dijadikan
sebagai peralatan hidup dengan bentik
dan kegunaannya yang masih
sederhana
e. Sistem ekonomi atau mata pencaharian
hidup yang mengkaji cara mata
pencaharian atau sistem perekonomian
suatu kelompok masyarakat
mencukupi kebutuhan hidupnya
f. Sistem religi bermula dari manusia
yang bertanya-tanya mengapa manusia
harus percaya kepada kekuatan gaib
atau supranatural
g. Kesenian yang berisi bahasan
benda-benda atau artefak yang
memuat unsur seni
Kebudayaan bersifat dinamis atau
berubah-ubah. Perubahan tersebut memiliki
faktor internal dan eksternal. Faktor internal
berupa penduduk, teknologi dan inovasi baru,
ekonomi, konflik, serta pemberontakan atau
revolusi, sedangkan faktor eksternal terdiri
dari dua hal yaitu alam dan pengaruh budaya
dari masyarakat lain (Hashina, 2022).
2. Wawasan
Menurut Wahono dan Atsar (2019),
wawasan berasal dari bahasa Jawa ‘wawas’
yang berarti cara pandang, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Secara harfiah, wawasan
adalah pandangan seseorang terhadap suatu
bidang tertentu secara utuh. (Fatmawati,
Djamereng, dan Halik, 2020). Wawasan juga
dapat berarti sebagai ilmu. Bagi manusia,
wawasan digunakan untuk menandai
karakteristik seseorang (CNN, 2023).
Wawasan seseorang diukur dengan
aspek-aspek pengetahuan sebagai berikut
(Fatmawati, Djamereng, dan Halik, 2020):
a. Mengingat, proses seseorang
mengenali kembali sesuatu yang
tersimpan di dalam memori.
b. Memahami, proses seseorang
mencoba mengerti sesuatu yang telah
diketahui dan diingat.
c. Mengaplikasikan, penerapan atau
penggunaan suatu ide-ide umum, tata
cara, metode-metode, prinsip-prinsip,
rumus-rumus, teori-teori, dan
sebagainya ke dalam kehidupan dalam
situasi yang konkret.
d. Menganalisis, kegiatan membaca,
memahami, dan menguraikan
hubungan di antara bagian-bagian atau
faktor yang satu suatu bahan atau
keadaan dengan faktor lainnya.
e. Mengevaluasi, kegiatan mengingat
dan mempertimbangkan atau meninjau
kembali suatu kondisi, nilai, atau ide
yang sudah terjadi.
 3. Provinsi Jawa Barat
Merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang berada di pulau Jawa dengan
batasan sebelah utara Provinsi Jakarta, sebelah
timur Provinsi Jawa Tengah, sebelah selatan
Samudra Hindia, dan sebelah barat Provinsi
Banten dan Samudra Hindia. Jawa Barat
memiliki luas 35.377,76 km² dengan 18
kabupaten dan 9 kota, serta di antara
(Septyaningarum, 2019).
Provinsi Jawa Barat terbentuk pada
tahun 1925 oleh Hindia Belanda. Menurut
sejarah, Provinsi Jawa Barat adalah provinsi
tertua yang dimulai sejak abad ke-5 yang saat
itu masih menjadi bagian dari Kerajaan
Tarumanegara. Mulai abad ke-8, setelah
runtuhnya Kerajaan Tarumanegara, daerah ini
sering berganti penguasa, hingga Provinsi ini
dibentuk secara sendiri oleh Hindia Belanda
pada tahun 1925, kemudian menjadi bagian
dari Indonesia pada 19 Agustus 1945. Tetapi,
pada 27 Agustus 1945, karena Indonesia
sempat menjadi Republik Indonesia Serikat,
Jawa Barat menjadi Negara Pasundan. Namun
pada tahun 1950, kembali lagi menjadi bagian
dari provinsi Indonesia (Aurellia, 2023).
Penduduk asli masyarakat Jawa Barat
berasal dari suku Sunda. Karena itu,
masyarakat yang tinggal di Jawa Barat
menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa
sehari-hari. Meskipun berada di satu pulau
yang sama yaitu pulau Jawa, tetapi Jawa Barat
bukanlah termasuk ke dalam suku Jawa,
sedangkan suku Jawa dan suku Sunda adalah
dua suka atau etnis yang sangat berbeda
(Warsudi, 2022).
4. Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta
Merupakan kampus bela negara yang
memfasilitasi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berdasarkan nilai
universal dan mencapai kebenaran ilmiah.
Kampus ini memiliki 7 fakultas yang letaknya
dibagi menjadi dua yaitu di daerah Limo,
Depok, Jawa Barat ada Fakultas Teknik dan
Ilmu Kesehatan dan Fakultas Hukum, Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Kedokteran, Ilmu
Komputer, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang berada di Pondok Labu, Depok, Jawa
Barat. Kampus ini didirikan pada tanggal 21
Februari 1967 dan pada tahun 2016 beralih
status menjadi Perguruan Tinggi Negeri.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, yaitu penelitian yang memusatkan
perhatiannya pada elemen manusia dan lebih
menekankan pada pengamatan fenomena serta
lebih meneliti substansi makna dari fenomena
tersebut dengan cara mengumpulkan data
sedalam-dalamnya (Wibisono, 2019).
Data didapatkan dengan menyebar
angket berbentuk google form yang berisi
pertanyaan mengenai kebudayaan Jawa Barat
seperti makanan khas, tarian daerah dan
bahasa daerah yang digunakan masyarakat
Jawa Barat kepada mahasiswa Hubungan
Internasional angkatan 2023 Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Kemudian data tersebut akan dianalisis dengan
melihat seberapa banyak dan menghasilkan
data sebagai berikut:
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dari data yang telah
dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya,
sebanyak 69,8% responden mengetahui
kebudayaan yang ada di provinsi Jawa Barat
dengan baik. Sedangkan 30,2% responden
masih belum mengetahuinya dengan baik.
Gambar 1.1 Kebudayaan Jawa Barat
Sumber: (Fikriyah, 2021)
 Jawa Barat kaya akan keragaman
kuliner, baik makanan berat maupun jajanan
serta cemilan yang enak, salah satunya adalah
batagor. Batagor adalah singkatan dari bakso
tahu goreng yang disajikan dengan bumbu
kacang dan kecap serta perasan jeruk nipis dan
sambal sebagai pelengkap. Batagor mulai
populer sebagai jajanan khas Jawa Barat lebih
tepatnya bandung sejak tahun 1968 (Malini,
2023) dan sampai saat ini tersebar di hampir
seluruh indonesia yang dikenal sebagai jajanan
khas Jawa Barat yang lezat. Sebanyak 86,8%
responden menjawab mengetahui makanan
khas jawa barat dan 88,7% dari responden
menjawab dengan benar batagor sebagai
makanan khas Jawa Barat serta mengetahui
sekurang-kurangnya 3 bahan untuk membuat
batagor.
Gambar 1.2 Makanan khas Jawa Barat
Sumber: Cookpad.com
Selain itu, Jawa Barat memiliki
kesenian khas berupa tarian daerah, yaitu tari
jaipong. Jaipongan atau tari jaipong adalah
sebuah genre seni tari yang lahir dari
kerjasama antara dua orang seniman asal
Bandung dan Karawang bernama Gugum
Gumbira H. Suwanda pada tahun 1975.
Perhatian mereka berdua pada kesenian rakyat
yang salah satunya adalah Ketuk tilu
menjadikannya mengetahui dan mengenal
betul perbendaharan pola-pola gerak tari
tradisi yang ada pada Keliningan/Bajidoran
atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan,
pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak
mincid dari beberapa kesenian di atas cukup
memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari
atau kesenian yang kini dikenal dengan nama
Jaipongan atau tari jaipong (Kemendikbud,
2014). Tarian Jaipong ini mengalami
perkembangan yang cukup pesat di tahun
1979. Perkembangan itu, diantaranya adalah
pementasan, dan properti yang dipakai oleh
penari yang memainkan tarian ini. Dari situlah,
tari jaipong dikenal oleh seluruh masyarakat
yang berada di wilayah Jawa Barat. Bahkan
masyarakat yang berasal dari luar Jawa Barat
juga mulai mengenalnya (Umam, 2021).
Terbukti dengan 77,4% responden yang sudah
mengetahui tarian khas dearah jawa barat dan
hampir seluruh dari responden yang
mengetahui tarian khas daerah jawa barat
menjawab dengan benar tari jaipong sebagai
tarian khas daerah Jawa Barat.
Gambar 1.3. Tarian daerah Jawa Barat
Sumber: Detik.com
Budaya bukan hanya berbentuk fisik
atau dapat terlihat oleh mata, melainkan ada
pula yang tidak dapat terlihat oleh mata, yaitu
bahasa. Bahasa merupakan identitas bagi
setiap suku atau masyarakat yang berada di
daerah tersebut, karena bahasa lebih melekat
dibandingkan dengan kebudayaan lainnya.
Bahasa Sunda dituturkan oleh
masyarakat yang berada di Jawa Barat. Selain
di Jawa Barat, bahasa ini juga memiliki
sebaran di beberapa wilayah Indonesia
lainnya, misalnya Banten, DKI Jakarta, Jawa
Tengah, Lampung, Bengkulu, dan Sulawesi
Utara (Kemendikbud). Sebagai mahasiswa
dengan kampus yang terletak di Jakarta dan
berbatasan langsung dengan Depok, yang
mana adalah salah satu kota di provinsi Jawa
Barat, mahasiswa sudah cukup familiar dengan
Bahasa Sunda. Terbukti pada data yang
didapatkan sebanyak 71,7% responden
mengetahui bahasa daerah yang digunakan di
Jawa Barat dan 92,5% responden menjawab
benar, bahwa "kumaha damang?" adalah
sapaan dalan Bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah Jawa Barat, juga sebagian besar
responden bisa menuliskan perkenalan diri
sederhana dalam bahasa sunda.
2. Pembahasan
Kebudayaan merupakan suatu ciri
khas dan identitas bangsa dan negara
Indonesia. Dengan adanya zaman yang
semakin maju dan berkembang dengan adanya
modernisasi dan globalisasi yang terjadi,
kebudayaan di negara Indonesia mulai
menghilang dan tergantikan dengan
kebudayaan yang berasal dari luar. Hal ini
dapat menjadi ancaman bagi negara. Maka
dari itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah mahasiswa Hubungan
Internasional angkatan 2023 Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
memiliki wawasan terhadap kebudayaan Jawa
Barat. Hasil dari penelitian ini akan menjadi
jawaban dari pertanyaan tersebut dan akan
diolah untuk menghasilkan sebuah luaran
sebagai bentuk upaya dalam menangani
permasalahan yang ada.
Jika dikaitan dengan penelitian
sebelumnya yaitu “Upaya Memperkuat Jati
Diri Bangsa Melalui Pemahaman Wawasan
Nusantara di Era Gempuran Kebudayaan
Asing” oleh Akbar dan Najicha (2022), kedua
penelitian ini sama-sama memiliki tujuan
untuk mengatasi masalah adanya dampak dari
modernisasi dan globalisasi yang dapat
mengganggu jati diri bangsa.
Penelitian “Pengaruh Digital Terhadap
Perkembangan Wawasan Kebangsaan
Mahasiswa” oleh Nurfauziyanti, Damanhuri,
& Bahrudin (2022) juga menjadi penelitian
yang dijadikan referensi dalam melanjutkan
penelitian saat ini dikarenakan literasi digital
sangat berpengaruh dalam mengembangkan
wawasan kebangsaan mahasiswa. Maka dari
itu, hasil luaran dari penelitian saat ini akan
dijadikan sebagai literasi digital bukan hanya
bagi mahasiswa tetapi juga bagi masyarakat
luar untuk menambahkan dan
mengembangkan wawasan tentang
kebudayaan Jawa Barat dalam menjaga
identitas bangsa Indonesia.
Membahas tentang kebudayaan,
keanekaragaman budaya di Indonesia yang
dimana di setiap daerah memiliki perbedaan
masing-masing yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu terutama yang ada di
sekitarnya yang akan lebih berpengaruh
menjadi keunikan bagi negara Indonesia.
Seperti contohnya daerah Jawa Barat yang
memiliki keanekaragaman budaya dari
berbagai macam. Menurut penelitian,
mahasiswa Hubungan Internasional angkatan
2023 Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta sudah mengetahui juga
tentang kebudayaan yang ada di Jawa Barat.
Macam kebudayaan yang biasanya
lebih menarik orang-orang untuk
mengetahuinya dan paling mudah ditemukan
serta diingat adalah makanan. Jawa Barat
memiliki Batagor sebagai makanan khasnya.
Saat ini batagor dapat ditemukan dengan
mudah dimanapun karena banyak masyarakat
yang menyukainya dan akhirnya dijadikan
sebagai peluang usaha bagi beberapa
masyarakat. Contoh lainnya seperti surabi,
seblak, tahu sumedang, lotek, dan masih
banyak lagi yang juga banyak disukai
masyarakat luas. Adapun liwetan juga menjadi
makanan khas Jawa Barat, namun ia berbentuk
sebuah tradisi makan bersama dengan nasi
liwet dan beberapa lauk lainnya. Berdasarkan
penelitian tentang makanan khas Jawa Barat
berupa batagor, mahasiswa Hubungan
Internasional angkatan 2023 Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
sudah mengetahuinya serta dapat menyebutkan
bahan dasar yang digunakan untuk
membuatnya.
Kebudayaan lainnya berasal dari
kesenian seperti tarian dan seni bela diri. Jawa
Barat memiliki tari Jaipong dalam seni tari
yang sudah terkenal di masyarakat luas.
Terbukti berdasarkan penelitian, sebagian
besar mahasiswa Hubungan Internasional
angkatan 2023 Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta sudah mengetahui
hal tersebut.
 Tari Jaipong memiliki jenis
berdasarkan orang yang menarikan yaitu
terbagi menjadi 3, tari putri – yang kemudian
dibagi menjadi Keser Bojong, Setrasari,
Rawayan, dan Kawung Anten –, tari pasangan
atau pergaulan, dan tari putra. Tari Jaipong
merupakan gerakan pencak silat yang lebih
feminin karena gerakannya yang lebih lembut
dan juga dari kostum yang dikenakan lebih
feminin (Grattia, 2023). Sedangkan pencak
silat sendiri adalah seni bela diri yang juga
berasal dari Jawa Barat. Saat ini pencak silat
banyak diminati oleh semua kalangan usia
sebagai bela diri yang asli dari Indonesia.
Bahkan sudah banyak perguruan yang
terbentuk dan memiliki anggota yang seiring
waktu bertambah.
Kebudayaan lainnya yang tidak kalah
penting adalah bahasa. Bahasa Sunda
merupakan bahasa daerah dari Jawa Barat.
Jika ada orang yang berbicara dengan Bahasa
Sunda, secara otomatis lawan bicaranya akan
tahu bahwa ia berasal dari Jawa Barat.
Penelitian yang dilakukan juga membahas
tentang wawasan mahasiswa terhadap Bahasa
Sunda sebagai bahasa daerah Jawa Barat.
Hasilnya sebagian besar mahasiswa
mengetahui hal tersebut dan dapat melakukan
perkenalan diri secara singkat dengan Bahasa
Sunda.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa
Program Studi Hubungan Internasional
angkatan 2023 Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Jakarta memiliki
pemahaman yang baik tentang Kebudayaan
Jawa Barat. Namun, masih ada sebagian
mahasiswa yang belum sepenuhnya
memahami kebudayaan tersebut.
Sebanyak 88,7% dari 53 respoden
mahasiswa Program Studi Hubungan
Internasional angkatan 2023 Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
memiliki pemahaman yang baik tentang
makanan khas Jawa Barat dengan mengetahui
Batagor adalah makanan khas Jawa Barat dan
mengetahui bahan dasar pembuatannya.
Dari hasil penelitian juga diketahui
bahwa 98,1% mahasiswa Hubungan
Internasional angkatan 2023 Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
mengetahui tarian khas daerah Jawa Barat
dengan menjawab benar bahwa Jaipong adalah
tarian khas Jawa Barat.
Data terakhir yang dapat diambil dari
hasil penelitian adalah 28,3% mahasiswa
Program Studi Hubungan Internasional
angkatan 2023 Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Jakarta belum mengetahui
bahwa bahasa daerah Jawa Barat adalah
Bahasa Sunda dengan benar.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
penelitian ini menghasilkan keluaran berupa
film pendek, poster, dan artikel jurnal yang
bertujuan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan Kebudayaan khas Jawa Barat
kepada mahasiswa dan masyarakat luas.
Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah proyek ini dapat
berjalan dengan baik, meskipun ada hambatan
yang harus dilalui, tetapi karena do’a
kerjasama tim yang baik, memudahkan segala
rintangan yang dilewati.
Berterima kasih kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala yang senantiasa selalu
memberikan kemudahan kepada hambanya ,
salah satunya dengan membantu kelompok ini
menyelesaikan tugas-tugas proyeknya dengan
baik.
Terima kasih kepada dosen-dosen
mata kuliah wajib yang sudah menjadi
pembimbing dalam pengerjaan proyek ini dan
dengan hal tersebut dapat menjadi
pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi
kami kedepannya.
Terima kasih kepada responden yang
telah berbaik hati membantu kami
menyelesaikan tugas dengan mengisi kuisioner
atau angket penelitian ini.
Terima kasih kepada anggota
kelompok yang namanya tidak dapat
dijabarkan satu per satu atas kerja sama dan
bantuannya serta segala hal yang sudah
dicurahkan untuk menyelesaikan tugas proyek
ini.
Ucapan terima kasih terakhir tertuju
kepada teman-teman dan pihak keluarga yang
selalu mensupport kami dalam menyelesaikan
tugas proyek ini.
References
Akbar, H. M., & Najicha, F. U. (2022). Upaya
Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui
Pemahaman Wawasan Nusantara di
Era Gempuran Kebudayaan Asing.
Jurnal Kewarganegaraan, 6(1).
Aurellia, A. (2023, August 18). Sejarah
Singkat Provinsi Jawa Barat dan
Penetapan Hari Jadi 19 Agustus.
Detik. Retrieved November 5, 2023,
from
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6
882536/sejarah-singkat-provinsi-jawa-
barat-dan-penetapan-hari-jadi-19-agus
tus
Fatmawati, Djamereng, A., & Halik, A.
(2020). Pengaruh Intensitas Menonton
Program Siarann Mata Najwa
Terhadap Pengembangan Wawasan
Mahasiswa Ilmu Politik UIN Alauddin
Makassar. Jurnal Washiyah, 1(3),
522-523.
Grattia, M. (2023, Juni 16). Mengenal Tari
Jaipong yang Rancak dan Sejarahnya.
Detik.com. Retrieved November 23,
2023, from
https://www.detik.com/edu/detikpedia/
d6612483/mengenal-tari-jaipong-yang
-rancak-dan-sejarahnya
Hashina, N. H. (2022). Pengertian
Kebudayaan, Arti, Wujud, dan
Unsur-unsurnya. Tirto.ID. Retrieved
November 5, 2023, from
https://tirto.id/pengertian-kebudayaan-
arti-wujud-dan-unsur-unsurnya-gbkE
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(n.d.). Sunda. Peta Bahasa. Retrieved
November 16, 2023, from
https://petabahasa.kemdikbud.go.id/inf
obahasa2.php?idb=56&idp=Jawa%20
Barat
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2014). Jaipong. Warisan Budaya
Takbenda. Retrieved November 16,
2023, from
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.i
d/?newdetail&detailTetap=131
Malini. (2023, August 21). Asal Usul Batagor,
Jajanan Khas Bandung yang Tercipta
Karena Keinginan Menghindari
Mubazir. Travel. Retrieved November
16, 2023, from
https://travel.tempo.co/read/1762296/a
sal-usul-batagor-jajanan-khas-bandung
-yang-tercipta-karena-keinginan-meng
hindari-mubazir
Nurfauziyanti, F., Damanhuri, & Bahrudin, F.
(2022). Pengaruh Literasi Digital
Terhadap Perkembangan Wawasan
Kebangsaan Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 10(3).
Sepytaningarum, A. I. (2019). Determinan
Kemiskinan di Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2017
[Skripsi Sarjana]. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Umam. (2021). Tari Jaipong: Budaya,
Sejarah, dan Asal Tari Jaipong.
Gramedia. Retrieved November 16,
2023, from
https://www.gramedia.com/literasi/tari
-jaipong/
Warsudi, A. (2022, October 28). Kenapa Jawa
Barat Menggunakan Bahasa Sunda?
Ini Jawabannya. iNews Jabar.
Retrieved November 9, 2023, from
https://jabar.inews.id/berita/kenapa-ja
wa-barat-menggunakan-bahasa-sunda-
ini-jawabannya/all
Wawasan Nusantara: Pengertian, Kedudukan,
Fungsi, dan Manfaat. (2023, August
28). CNN Indonesia. Retrieved
Oktober 28, 2023, from
https://www.cnnindonesia.com/edukas
i/20230824101016-569-989848/wawa
san-nusantara-pengertian-kedudukan-f
ungsi-dan-manfaat