Anda di halaman 1dari 16

1

MAKALAH
DEMOKRASI SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN CITA-CITA
DAN TUJUAN NEGARA

Dosen Pembimbing
Febra Anjar Kusuma
Disusun Oleh
Ekomoro Kelara Adi
NIM 042474856

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS AKUNTANSI
2021
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Demokrasi Sebagai
Sarana Mewujudkan Cita-cita dan Tujuan Negara tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Bapak Febra Anjar Kusuma selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu dibuatnya makalah ini sebagai sarana penambah wawasan
dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Febra Anjar Kusuma selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas
ini kepada saya sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya.

Saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Purbalingga, 21 Mei 2021


Penulis

Ekomoro Kelara Adi

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan
A. Apa itu Demokrasi........................................................................................................................................3
B. Demokrasi menurut para ahli.................................................................................................................5
C. . Demokrasi pada periode Demokrasi Parlementer (1945-1965), periode Demokrasi
Terpimpin/Orde Lama (1959-1965), periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru (1965-
1998), periode Pasca Orde Baru/Reformasi (1998-sekarang)......................................................7
D. Demokrasi sebagai sarana mewujudkan cita-cita dan tujuan negara....................................9
Bab 3
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................11
B. Penutup...........................................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................................13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos”
yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada
sejak abad Ke-16 dan berasal dari bahasa prancis pertengahan dan latin pertengahan
lama. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup
bernegara antara abad ke-4 SM sampai dengan abad ke-6 SM. Demokrasi yang
dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung yang artinya hak rakyat untuk
membuat keputusan-keputusan politik dilaksanakan secara langsung oleh seluruh
rakyat atau warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi
adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta
memerintah dengan perantara wakilnya yang terpilih. Dalam demokrasi, setiap warga
negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi di
Indonesia sendiri mulai muncul sejak awal kemerdekaan yaitu dengan pemerintah
Indonesia mengeluarkan tiga maklumat pertama, maklumat Wakil Presiden Nomor X
tanggal 16 Oktober 1945, yang berisikan perubahan KNIP menjadi lembaga legislatif.
Kedua, Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai-
partai politik. Ketiga, Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahan dari presidensial ke sistem parlementer. Sistem
parlementer pun dianut dan kedaulatan sepenuhnya di genggam oleh rakyat. Dalam
perjalanannya banyak terjadi lika-liku dalam penerapan demokrasi di Indonesia seperti
pada masa periode Demokrasi Parlementer (1945-1965), periode Demokrasi
Terpimpin/Orde Lama (1959-1965), periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru (1965-
1998), periode Pasca Orde Baru/Reformasi (1998-sekarang). Nasib bangsa Indonesia
yang sebelumnya pernah dijajah bangsa asing selama lebih dari 3 abad membuat
mereka ingin menjadi bangsa mandiri yang berdaulat, memiliki cita-cita dan tujuan agar
menjadi bangsa yang besar dan makmur yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Sehingga kejadian di massa lalu tidak terulang kembali. Dengan
demokrasi seluruh warga negara dapat memiliki kesempatan dalam pengembangan dan
pemajuan bangsa. Demokrasi juga menjadi kunci dibuatnya hukum atas keputusan
bersama yang menjamin kebebasan, hak serta setara di mata hukum.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Demokrasi ?
2. Demokrasi menurut para ahli !
3. Demokrasi pada periode Demokrasi Parlementer (1945-1965), periode Demokrasi
Terpimpin/Orde Lama (1959-1965), periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru (1965-
1998), periode Pasca Orde Baru/Reformasi (1998-sekarang).
4. Demokrasi sebagai sarana mewujudkan cita-cita dan tujuan negara!
3

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Apa itu Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warganya berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, atau pembuatan hukum. Demokrasi mencangkup
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung
makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terbentuk dari kata “demos” yang berarti
rakyat dan kata “kratos” yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Demokrasi pertama kali
digunakan pada jaman Yunani Klasik tepatnya negara kota Athena. Pada jaman itu
demokrasi yang digunakan adalah demokrasi secara langsung di mana hak rakyat untuk
membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat
atau warga negara. Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk
pemerintahan yang di pegang oleh satu orang ,seperti monarki atau sekelompok kecil,
seperti oligarki. Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar.
Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk
demokrasi pertama adalah demokrasi secara langsung, yaitu semua warga negara
berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di
kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu
kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung
atau melalui perwakilan; ini di sebut demokrasi perwakilan. Demokrasi juga memiliki
beberapa prinsip seperti yang dikemukakan dari pendapat Almadudi yang kemudian di
kenal sebagai “soko guru demokrasi”. Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah :
* Kedaulatan rakyat
* Pemerintahan berdasarkan dari persetujuan yang diperintah
* Kekuasaan mayoritas
* Hak-hak minoritas
* Jaminan hak asasi manusia
* Pemilihan yang bebas, adil, dan jujur
4

* Persamaan di depan hukum


* Proses hukum yang wajar
* Pembatasan pemerintah secara konstitusional
* Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
* Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokratis adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua pokok asas
demokrasi, yaitu :
* Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil
rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia
serta jujur dan adil.
* Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
untuk melindungi hak-hak manusia demi kepentingan bersama.
Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan di pakai
oleh hampir seluruh negara di dunia. Adapun beberapa ciri-ciri negara dengan sistim
pemerintahan demokrasi.
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,
baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat.
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum.
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya pers (media massa ) yang bebas dalam menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragaman (suku, agama, bahasa, golongan
dan lain-lain).
5

B. Demokrasi menurut para ahli


Dalam perkembangannya ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mereka
tentang demokrasi, berikut pendapat para ahli tersebut :
1. Joseph A. Schemer
Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan
politik di mana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
2. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat.
3. Aristoteles
Demokrasi adalah kebebasan setiap warga negara untuk saling berbagi kekuasaan.
Demokrasi menurut Aristoteles demokrasi adalah kebebasan, karena melalui
kebebasanlah setiap warga negara dapat saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
4. Phillippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung
jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah publik oleh warga negara, yang
bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan wakil mereka
yang terpilih.
5. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintahan
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan kepada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
6. Bonger
Pengertian demokrasi terbagi menjadi dua aspek yaitu pengertian secara formal dan
materil. Demokrasi formal adalah demokrasi sebagai teori , sedangkan demokrasi
materil adalah demokrasi yang dalam praktiknya di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu
kemerdekaan dan persamaan, dan sosial dan ekonomi.
7. Hennry B. Mayo
Demokrasi adalah kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan di selenggarakan dalam suasana di mana
terjadi kebebasan politik.
6

8. Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah
sistem dipilih melalui suatu pemilihan yang adil, jujur dan berkala di mana di dalam
sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh
penduduk dewasa dapat memberikan suara.
9. H. Harris Soche
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat
merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari
wakil-wakil mereka.
10. Merriem
Menurut Merriem, demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat ,
khususnya oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada
rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung memalui sistem
perwakilan yang biasanya dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara
periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tidak
adanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-
wenangan.
11. Munir Fuady
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dalam suatu negara di mana warga
negara secara memiliki hak, kewajiban, kedudukan dan kekuasaan yang baik dalam
menjalankan kehidupannya maupun dalam berpartisipasi terhadap kekuasaan negara,
di mana rakyat berhak untuk ikut serta dalam menjalankan negara atau mengawasi
jalanya kekuasaan baik secara langsung atau melalui wakil-wakilnya yang telah dipilih
secara adil dan jujur.
12. Koentjoro Poerbopranoto
Demokrasi adalah sistem yang mendorong rakyat untuk ikut berpartisipasi secara aktif
dalam pemerintahan negara.
13. John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya,
semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi
7

pemerintahan terdapat pemisahan yang jelas antar unsur legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif.

14. Hans Kelsen


Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan
kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat telah yakin,
bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan dalam melaksanakan
kekuasaan negara.
15. C.F. Strong
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
pemerintah akhirnya mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya pada
mayoritas tersebut.

C. Demokrasi pada periode Demokrasi Parlementer (1945-1965), periode Demokrasi


Terpimpin/Orde Lama (1959-1965), periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru (1965-
1998), periode Pasca Orde Baru/Reformasi (1998-sekarang).
1. Periode Demokrasi Parlementer
Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Pemerintah
Republik Indonesia masih melanjutkan model demokrasi yang liberal. Kabinet dipimpin
oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan bertanggung jawab
kepada parlemen. Presiden hanya berkedudukan sebagai kepala negara. Sementara itu,
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (UUDS) 1950 digunakan sebagai
konstitusi berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan
Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS
tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini dinamakan “sementara”, karena
hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum
yang akan menyusun konstitusi baru. Pada tahun 1995, Indonesia melaksanakan
pemilihan umum yang pertama. Pada bulan September, rakyat memilih wakil untuk
DPR, dan pada bulan Desember pemilih memilih lebih banyak lagi wakil-wakil sebagai
anggota Konstituante.
8

Konstituante, setelah dipilih pada tahun 1955, mulai bersidang pada bulan November
1956, di Bandung untuk membuat undang-undang yang baru sesuai amanat UUDS
1950. Walaupun, para pemimpin Konstituante sudah merasa lebih dari 90% materi
Undang-Undang Dasar telah disepakati, tetapi Konstituante tidak dapat menyelesaikan
tugasnya. Pemilihan umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis,
namun Konstituante gagal dalam melakukan tugasnya untuk membuat konstitusi baru
sampai berlarut-larut. Kemudian Presiden Ir. Soekarno menyampaikan ide Demokrasi
Terpimpin kepada DPR yang telah terpilih pada pemilu sebelumnya yang berisi ide
untuk kembali ke pada UUD 1945. Pada tanggal 5 Juni 1959, Presiden Ir. Soekarno
Mengeluarkan Dekret Presiden 5Juli 1959 yang berisi pembubaran Konstituante serta
pergantian konstitusi dari UUDS 1950 kembali kepada UUD 1945. Peristiwa ini
menandai berakhirnya Demokrasi Parlementer di Indonesia dan mulainya era
Demokrasi Terpimpin.
2. Periode Demokrasi Terpimpin/Orde Lama
Demokrasi Terpimpin di Indonesia di awali oleh anjuran Presiden Soekarno untuk
menggantikan UUDS 1950 kembali kepada UUD 1945. Salah satu ciri Demokrasi
Terpimpin yang paling dominan adalah kekuasaan presiden yang paling mendominasi.
Demokrasi ini jelas menempatkan presiden di atas kekuasaan segalanya di
pemerintahan
Indonesia. Hal ini menjadi pemicu terjadinya kesenjangan di Indonesia pada saat itu.
Akibatnya presiden yang memiliki kekuasaan tertinggi dapat dengan mudah
menyingkirkan pihak yang ia anggap tidak sejalan atau berseberangan dengan dia.
Selain itu, partai politik memiliki ruang gerak yang terbatas di masa Demokrasi
Terpimpin. Anggota yang mengisi jabatan dalam pemerintahan tidak lagi diambil dari
partai politik. Tugas partai politik saat itu hanya mendukung presiden dan
kebijakannya. Media massa atau pers pun juga di kekang tidak dapat menyalurkan
aspirasi politik rakyat. Beberapa oknum membatasi kebebasan pers sehingga negara
Indonesia di anggap menutup diri pada saat itu. Pada tanggal 30 September 1965
terjadi peristiwa pemberontakan salah satu besar pada saat itu yaitu PKI yang di kenal
dengan gerakan G30S PKI menjadi tanda berakhirnya periode Demokrasi Terpimpin di
Indonesia.
3. periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru
9

Sejak tahun 1966 atau masa Orde Baru, kehidupan demokrasi di Indonesia mulai
kembali. Di mana lembaga-lembaga demokrasi mulai berfungsi, seperti mulai adanya
pemilu sidang-sidang DPR baik pusat maupun daerah, MPR menjalankan fungsinya
dengan nyata. Kondisi ini tidak lepas karena Indonesia menjalankan Demokrasi
Pancasila. Di mana demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang sila Pancasila yang dilihat sebagai sesuatu yang utuh. Demokrasi yang di anggap
paling tetap untuk negara Indonesia yang pluralisme adalah Demokrasi Pancasila. Hal
ini sesuai dengan sila ke 4, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Pancasila adalah sumber kejiwaan masyarakat
dan negara Indonesia. Maka rakyat Indonesia menjadikan pengalaman Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan bernegara. Dalam
rangka pelaksanaan Demokrasi Pancasila, kita mementingkan musyawarah.
Musyawarah itu tidak di dasarkan pada kekuasaan kaum mayoritas atau minoritas, tapi
yang dihasilkan musyawarah itu sendiri. Ada beberapa keunggulan dalam Demokrasi
Pancasila ;
* Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat dalam
semangat kekeluargaan.
* Mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara
kepentingan pribadi dan sosial.
* Lebih mengutamakan keselamatan dan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
4. Periode Pasca Orde Baru/Reformasi
Periode ini terjadi karena hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Orde
Lama yang banyak di warnai dengan banyak tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Hingga puncaknya terjadi pelengseran Presiden Soeharto atas dasar desakan dari
mahasiswa yang menuntut di turunkannya presiden pada tahun 1998. Akibatnya era
tersebut dinamakan Era Reformasi. Dalam periode ini tuntutan rakyat tentang
pelaksanaan demokrasi dan HAM harus lebih konsekuen. Dalam periode ini cita-cita
dari demokrasi yang mapan dan menjunjung tinggi HAM menjadi tantangan utama,
sehingga dalam periode ini terjadi banyak perombakan baik secara aturan, fungsi, dan
institusi. Wacana demokrasi pada periode Reformasi erat kaitannya dengan
10

pemberdayaan masyarakat madani dan penegakan HAM secara bersungguh-sungguh


serta mengembalikan kedaulatan sesungguhnya kepada rakyat.
D. Demokrasi sebagai sarana dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana rakyat atau warga negara
berperan baik secara langsung atau melalui wakil-wakil yang telah mereka pilih dalam
kegiatan pemerintahan suatu negara. Demokrasi juga merupakan sistem pemerintahan
yang lebih menjamin terlaksananya keadilan dalam segala bidang untuk seluruh warga
negara. Oleh karena itu, banyak negara di dunia yang menganut demokrasi sebagai
sistem pemerintahannya. Kebanyakan negara tersebut pasti pernah mengalami suatu
penjajahan yang dilakukan oleh negara lainya. Akibat penjajahan tersebut, yang sering
kali di barengi dengan eksploitasi dan kekejaman yang dilakukan oleh para penjajah
membuat rakyat asli memiliki cita-cita dan tujuan membuat negara yang dapat
menjamin dan melindungi hak mereka. Sebab itu sistem pemerintahan yang demokratis
di pilih karena rakyat ikut serta dan semua setara dalam mengemukakan pendapat
mereka agar mencapai cita-cita dan tujuan negara. Di Indonesia sendiri sistem
pemerintahan yang demokratis di pilih karena masyarakat Indonesia yang pluralisme.
Indonesia menganut Demokrasi Pancasila di mana tujuan dan cita-cita negara Indonesia
terdapat di Pancasila itu sendiri. Tujuan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila
adalah sebagai berikut.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Dengan demokrasi tujuan negara dapat tercapai karena, semua memiliki posisi yang
sama dalam memperoleh kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, kebebasan
berpendapat, sama di mata hukum, dan lain-lain.
11

BAB 3
KEIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos”
yang berarti kekuasaan atau kekuatan. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada
sejak abad Ke-16 dan berasal dari bahasa prancis pertengahan dan latin pertengahan
lama. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup
bernegara antara abad ke-4 SM sampai dengan abad ke-6 SM. Demokrasi yang
dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung yang artinya hak rakyat untuk
membuat keputusan-keputusan politik dilaksanakan secara langsung oleh seluruh
rakyat atau warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi
adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta
memerintah dengan perantara wakilnya yang terpilih. Dalam demokrasi, setiap warga
negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Suatu
pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang di pegang oleh
satu orang ,seperti monarki atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Ada beberapa jenis
demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh
rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi pertama adalah demokrasi secara
langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam
pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern,
seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan
politiknya dijalankan secara tidak langsung atau melalui perwakilan; ini di sebut
demokrasi perwakilan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang demokrasi
yang kebanyakan dari pendapat tersebut berinti bahwa dalam demokrasi rakyat
memiliki hak dalam melakukan kegiatan pemerintahan baik secara langsung maupun
melalui wakil-wakil yang telah mereka pilih. Negara Indonesia yang juga menganut
sistem demokrasi mengalami beberapa peristiwa seperti Demokrasi pada periode
Demokrasi Parlementer (1945-1965), periode Demokrasi Terpimpin/Orde Lama
(1959-1965), periode Demokrasi Pancasila/Orde Baru (1965-1998), periode Pasca
Orde Baru/Reformasi (1998-sekarang). Indonesia menganut sistem demokrasi karena
dianggap sesuai dengan keadaan masyarakat yang Pluralisme. Selain itu, demokrasi
yang di anut negara Indonesia adalah Demokrasi Pancasila karena sesuai dengan cita-
12

cita dan tujuan negara yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Dengan demokrasi
tujuan negara dapat tercapai karena, semua memiliki posisi yang sama dalam
memperoleh kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, kebebasan berpendapat, sama di
mata hukum, dan lain-lain.
B. Penutup
Alhamdullilah puji syukur kepada Allah SWT makalah ini dapat selesai sesuai
waktunya. Demikian yang saya dapat sampaikan di dalam makalah ini, apabila terdapat
kesalahan kata dan penulisan saya memohon maaf sebesar-besarnya saya harap
pembaca dapat memberikan saran.
13

DAFTAR PUSTAKA
https://www.bola.com/ragam/read/4400454/pengertian-demokrasi-sejarah-singkat-
dan-jenis-jenisnya#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa
%20Indonesia,dengan%20perantaraan%20wakilnya%20yang%20terpilih. Di akses
pada 24 Mei 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/
Sejarah_Indonesia_(1950%E2%80%931959)#:~:text=Era%20Demokrasi%20Liberal
%20(1950%E2%80%931959,Dasar%20Sementara%20Republik%20Indonesia
%201950. Di akses pada 24 Mei 2021
https://hot.liputan6.com/read/4548260/15-pengertian-demokrasi-menurut-ahli-
ketahui-hakikatnya. Di akses pada 24 Mei 2021
https://www.slideshare.net/_aima/sejarah-demokrasi-di-indonesia. Di akses pada 24
Mei 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi. Di akses pada 24 Mei 2021
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/121500469/demokrasi-
pancasila--pengertian-dan-keunggulannya?page=all. Di akses pada 24 Mei 2021

13

Anda mungkin juga menyukai