HASIL PENGKAJIAN
STRKTUR ORGANISASI
Tabel 2.1
Jumlah Pasien Masuk Di Ruang Angsoka
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Periode November 2023– Januari 2024
Tabel 2.2
Jumlah Pasien di Ruang Angsoka 19 Februari – 21 Februari 2024
Tabel 2.3
Jumlah Klasifikasi Ketergantungan Pasien di Ruang Angsoka
19 Februari – 21 Februari 2024
19 Februari 2024 4 9 10 23
20 Februari 2024 4 9 14 27
21 Februari 2024 27
10 Penyakit Terbesar
b. Mahasiswa
1) Kajian Teori
Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi.
Pengertian mahasiswa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mahasiswa adalah siswa yang belajar pada Perguruan Tinggi
(Depdiknas, 2012).
Praktik klinik adalah sarana pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan untuk menerapkan teori keperawatan dan,
mengintegrasikan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktik.
Mahasiswa belajar dan berlatih prosedur yang berbeda saat praktik
klinik dengan yang mereka pelajari di perguruan tinggi, hal ini dapat
membantu mereka mendapatkan gambaran untuk menghadapi situasi
kehidupan nyata dimasa depan.
Peserta didik kajian pustaka pendidikan dan praktik keperawatan
profesional merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam
mengembangkan calon perawat profesional secara komprehensif
dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengetahuan yang
didapat dari pendidikan, baik di kelas maupun di laboratorium akan
digunakan pada situasi nyata di lapangan/klinik, sehingga keselarasan
antara pendidikan dan praktik klinis sangatlah penting.
RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan rumah sakit tipe A
yang digunakan sebagai lahan praktik klinik untuk mahasiswa
keperawatan dan kedokteran serta mahasiswa bidang kesehatan lain.
2) Kajian Data
Tabel 2.5
Jumlah Mahasiswa Praktikan Ruang Angsoka
No Bulan Jumlah
1. November 2023 -
2. Desember 2023 -
3. Januari 2024 -
4. Februari 2024 14
c. Ketenagaan
b) Kajian Data
Rumus
b) Kajian data
Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan di Ruang Angsoka
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.7
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan di Ruang Angsoka
Berdasarkan Usia
No Usia (Tahun) Jumlah Presentase
1 20-29 2 8%
2 30-39 16 64 %
3 40-49 5 20 %
4 50-59 2 8%
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan di Ruang Angsoka
berdasarkan jenjang pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 D3 19 76 %
2 Ners 5 20 %
3 Magister 1 4%
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan di Ruang Angsoka
Berdasarkan lama kerja
1 > 5 tahun 20 %
2 < 5 tahun 5 %
Sumber : Primer 2024
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan di Ruang Angsoka
Berdasarkan Status Pegawai
1 PNS 10 %
2 PPPK 5 %
3 Honorer 10 %
Tabel 2.11
Distribusi Nama, Jabatan, Pendidikan dan Golongan SDM
Di Ruang Angsoka RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Sumber : Hasil observasi dan wawancara
b) Fasilitas
(1) Bed Pasien
Jumlah kapasitas bed pasien di Ruang Angsoka RSUD.
A. W. Sjahranie Samarinda berdasarkan hasil pengkajian
tanggal 19 sampai dengan 21 Februari 2024 , didapatkan
sebagai berikut:
(a) Kelas 1 : terdapat 1 ruangan, dalam satu ruangan terdiri
dari 3 bed untuk pasien, kapasitas ruangannya adalah 3
pasien.
(b) Kelas 2 : terdapat 1 ruangan , dalam satu ruangan terdiri
dari 3 bed dengan kapasitas ruangannya adalah 3 pasien.
(c) Kelas 3 : terdapat 7 ruangan terdiri dari 26 bed dengan
kapasitas ruangannya adalah 26 pasien.
c) Sarana Kesehatan
Tabel 2.7 Peralatan Medis di Ruang angsoka RSUD. A. W. Sjahranie
Samarinda(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor
340/MENKES/III/2010)
Nama barang Jumlah yang Jumla Kondisi Usulan
tersedia h ideal
1 Stestoskop 2 - Baik
Tensimeter 3 3 Baik
Tempat obat Baik
hight alert
Termometer 2 2 Baik
Ambubag 2 2 Baik
Emergency kit 1
Infuse pump 2 2 Baik
Syringe pump 5 5 Baik
Nebulizer 4 4 Baik
Examination - -
lamp
X-Ray viwewer - -
Bak
instrument
Bengkok
ECG 1 1 Baik
Bak Injeksi
Suction
Handrub 15 Baik
Hand wash 3
Oksigen sentral
Tabung O2 4 4 3 baik, 1
transport tidak ada
regulator
Kulkas Obat 1 1 Baik
Rak obat 30 30 Baik
Kereta obat
Tanda resiko
jatuh
Tanda pasien
sedang Puasa
Anak kanul
Intubasi Set
Suction Cateter 2
12
Suction Cateter 2
14
Suction Cateter 2
10
Aqua jellly
steril
Gunting
Plester coklat
2.5 cm x1m
Hypapix 10 cm
x5m
Tongue Spatle
kayu
Consumable
NGT 6 -
NGT 8 -
NGT 10 -
NGT 12 -
NGT 14 -
NGT 16 1
IV canula 20 2
IV canula 22 2
IV canula 18 2
Alkohol swab -
Infus set 1
Blood Set 1
Three way 1
panjang
Three way 1
pendek
Spuit 3 ml
Spuit 5 ml
Spuit 10 ml
Spuit 20 ml
Abocat size 14
Venvlon 24
Venvlon 22
Venvlon 20
Venvlon 18
Venvlon 16
Cairan
NaCl 0,9 % 5
500 ml
RL 500 ml 5
Natrium
Bicarbionat
8,4% 25 ml
Dextrose 40% 5
25 ml
Gelatin 1
polysuccinate
500 ml
Emergency
drugs
Epinephrine 15
1mg/ml
Amiodaron 3
Aminophlyline 2
inj
Atropin sulfas 15
Ca gulconas 2
100 mg/10 ml
Dexamethason 10
5 mg/ml
Lidocain 2% 2 5
mg/ml inj
Diazepam 5 2
mg/2 ml
Norepinephrine 2
4mg/ml
Dopamine 200 2
mg/5 ml
Dobutamine 2
250 mg/5 ml
Diazepam 2
Phenobarbital -
Phenytoin -
Midazolam inj 2
MgSO4 20% 2
inj
Sumber: Ruang angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda (2024)
f) Administrasi penunjang
(1) Lembar medication chart
(2) Lembar standard emergency troly
(3) Buku hand over
(4) Standar Prosedur Operasional
(5) Leaflet
(6) Rekam Medis
(7) Sistem pencatatan inventaris alat
g) Pencahayaan dan Ventilasi
Pencahayaan di ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie
Samarinda cukup terang, baik pencahayaan dari luar/cahaya matahari
maupun dari dalam/lampu. Semua sudut ruangan sudah diberikan
penerangan umum. Saklar ditempatkan dekat meja perawat, disekitar
individu ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau.
2) Kajian Data
a) Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan
Tabel 2.13 Hasil Kuesioner MAKP dengan Perawat Ruang
Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda tanggal 19
– 21 Februari 2024
NO PERYATAAN SS S TS STS
1 Model asuhan keperawatan yang digunakan :
a. Model asuhan keperawatan yang digunakan 16% 84% 0 0
perawat didalam ruangan saat ini sudah
sesuai
b. Perawat mengerti/memahami dengan 24% 76% 0 0
model asuhan keperawatan yang digunakan
di dalam ruangan
c. Model keperawatan yang digunakan sesuai 12% 84% 4% 0
dengan visi dan misi ruangan
2 Efektivitas dan efisiensi Model Asuhan
Keperawatan :
a. Model asuhan keperawatan yang 16% 68% 16% 0
diterapkan saat ini diruangan menjadikan
lama rawat inap bagi pasien semakin
pendek
b. Kepercayaan pasien meningkat terhadap 12% 88% 0 0
ruangan karena keefesienan model asuhan
keperawatan yang diterapkan
c. Model asuhan keperawatan yang digunakan 12% 80% 8% 0
saat ini tidak menyulitkan dan memberikan
beban berat kerja bagi anda
d. Model asuhan keperawatan saat ini tidak 12% 80% 8% 0
memberatkan dalam pembiayaan
e. Model asuhan keperawatan yang digunakan 16% 48% 36% 0
mendapat banyak kritikan dari pasien
terhadap ruangan
3 Pelaksanaan model Asuhan Keperawatan
a. Telah terlaksana komunikasi yang adekuat 16% 84% 0 0
antara perawat dan tim kesehatan lain
b. Kontinuitas rencana keperawatan telah 16% 80% 4% 0
terlaksana
c. Untuk pelaksanaan model asuhan 16% 64% 20% 0
keperawatan yang efektif, ketua TIM sering
menegur perawat pelaksana diruangan
d. Kegiatan yang dijalankan sudah sesuai 16% 80% 4% 0
dengan standar
4 Tanggung jawab dan pembagian tugas
a. Job description bagi anda didalam ruangan 16% 80% 4% 0
selama ini sudah jelas
b. Tugas anda sudah sesuai dengan model 16% 76% 8% 0
asuhan keperawatan yang saat ini
digunakan ruangan
c. Perawat sudah atau mampu mengenal atau 24% 76% 0 0
mengetahui kondisi pasien dan dapat
menilai tingkat kebutuhan pasien sesuai
dengan model asuhan keperawatan yang
ditetapkan
Sumber: Ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda, 2024
f) Dokumentasi keperawatan
Tabel 2.16 Hasil Kuesioner Dokuemntasi Keperawatan dengan
Perawat Ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie
Samarinda tanggal 19-21 Februari 2024
Berdasarkan hasil angket didapatkan hasil 95% mengerti cara
pengisian format dokumentasi dengan tepat dan benar. Sebanyak
85% perawat menyatakan bahwa pendokumentasian dilaksanakan
tepat waktu (segera setelah melakukan tindakan), namun pada hasil
observasi diruang Angsoka dikerjakan setelah perawat selesai
memberikan pelayanan
g) Supervisi keperawatan
Tabel 2.17 Hasil Kuesioner Supervisi Keperawatan dengan Perawat
Ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda
tanggal 19-21 Februari 2024
SUPERVISI
No. Pernyataan/Pertanyaan Ya Tidak
1. Perawat mengidentifikasi ulang tentang identitas pasien? 100% 0
2. Apakah perawat mengkaji pengetahuan klien dan 100% 0
keluarga mengenai penyakit seperti:
a. Gejala penyakit
b. Penyebab timbulnya penyakit
c. Cara atau penyebaran penyakit
d. Pertolongan pertama saat penyakit kambuh
3. Apakah perawat mengidentifikasi kemampuan klien dan 100% 0
keluarga dalam beraktifitas dan perawtan sehari-hari
seperti:
a. Mengkaji kemampuan dalam memakai pakaian
sendiri
b. Mengkaji kemampuan fungsi tubuh klien dalam
beraktifitas setelah klien masuk RS
c. Mengkaji status psikologis klien
4. Apakah perawat memprediksikan permasalahan 96% 4%
kesehatan klien yang akan dihadapi saat klien pulang?
5. Apakah perawat melakukan kolaborasi atau kerja sama 96% 4%
dengan tim kesehatan lain untuk menyelesaikan
permasalahan klien (dengan dokter, ahli gizi, fisioterapis,
dan lain-lain)?
6. Apakah perawat mengkomunikasikan tentang cara 100% 0
perawatan klien di rumah sesuai kebutuhan klien?
7. Apakah perawat mencatat perencanaan atau intervensi 100% 0
sesuai dengan kebutuhan klien dalam
pendokumentasian?
8. Apakah perawat meberikan materi atau penyuluhan 100% 0
sesuai dengan kondisi klien?
9. Apakah perawat menjelaskan pada klien dan keluarga 100% 0
tentang konsep penyakitnya?
10. Apakah perawat menjelaskan pada klien dan keluarga 96% 4%
tentang pemberian obat?
11. Apakah perawat menjelaskan pada klien dan keluarga 96% 4%
tentang pentingnya kontrol ulang?
12. Apakah perawat menjelaskan pada klien dan keluarga 100% 0
tentang tanda-tanda komplikasi dan memburuknya
kondisi kesehatan klien?
13. Apakah perawat menjelaskan pada klien dan keluarga 100% 0
tentang cara perawatan luka post operasi jika ada?
Sumber: Ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda, 2024
f. Pendanaan (M4-Money)
1) Kajian Teori
RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berbentuk Lembaga
Teknis Daerah berdasarkan Perda Provinsi Kaltim No 10/2008.
Sebagai satuan kerja perangkat daerah yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri
No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Keuangan BLUD maka
Rumah Sakit Umum Daerah ditetapkan sebagai BLUD dengan
keputusan gubernur Kaltim No. 445/K.225/2008 tentang penetapan
RSUD Propinsi Kaltim sebagai BLU.
Pendanaan di Ruang Angsoka RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda, meliputi:
a) Gaji Pegawai (PNS dan ASN)
Gaji PNS dan ASN dibebankan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
b) Tunjangan Kinerja
Tunjangan Kinerja dibebankan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
c) Tunjangan Profesi
Tunjangan Profesi dibebankan kepada Pemerintah Provinsi
Kaliimantan Timur.
d) Uang Jasa Pelayanan
Uang jasa Pelayanan (Jaspel) dihitung berdasarkan
banyaknya jumlah pasien yang dirawat di ruang Angsoka RSUD.
A. W. Sjahranie Samarinda dan dibebankan oleh RSUD. A. W.
Sjahranie Samarinda dan Juga BPJS Kesehatan.
e) Uang Jasa Tindakan
Uang Jasa Tindakan (Jastin) dihitung berdasarkan tindakan-
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang dirawat
di ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dan
dibebankan oleh RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dan juga BPJS
Kesehatan.
2. Unsur Proses
a. Kajian Teori
Salah satu indikator mutu asuhan keperawatan adalah dilihat dari
persepsi klien tentang mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Dan
untuk mengevaluasi hal ini juga perlu suatu instrument yang baku.
(Sesuaikan instrumen baku yang digunakan pihak RS).
b. Kajian Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan angket
pada beberapa pasien (29 org) atau keluarga pasien.
Tabel 2.22
Tingkat pendidikan pasien diruang Angsoka RSUD AW Sjahranie
Samarinda tanggal 19-21 Februari 2024
Tabel 2.23
Pekerjaan pasien diruang Angsoka RSUD AW Sjahranie Samarinda
tanggal 19-21 Februari 2024
c. Analisa Data
Hasil pengumpulan data melalui lembar observasi yang dilakukan
pada tanggal 19-21 Februari 2024 terhadap 12 dokumentasi proses
keperawatan didapatkan bahwa aspek pengkajian didapatkan hasil 95%
yang memiliki arti baik. Aspek diagnose keperwatan 51,6% yang
memiliki arti kurang, aspek perencanaan 78,78%, aspek implementasi
89,5% yang memiliki arti baik, aspek evaluasi 45,2% yang memiliki arti
kurang.
3. Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
1) Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:
a) BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka
waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah 75 – 85%.
Perhitungan BOR:
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
jumlah TT x hari perawatan
1. BOR 75-85 %
2) Kajian Data
Efisiensi ruang rawat inap Angsoka RSUD. A. Sjahranie
Samarinda pada bulan November 2023, Desember 2023, Januari 2024
adalah:
Tabel 2.26 Efisiensi Ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda
pada bulan November 2023, Desember 2023 dan Januari 2024
No Bulan Indikator
2. Desember
3. Januari
Jumlah
Sumber : Rekam Medis ruang Angsoka RSUD AW Sjahranie bulan November 2023-Januari
2024
3) Analisa Data
- BOR
Ruang Rawat Inap Angsoka RSUD. A. Sjahranie
mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 47 bed yang
terdiri dari (Kelas II berjumlah 8 bed) dan (Kelas III 37 bed)
serta ISO 2 bed . Data BOR (Bed Occupancy Rate ) Pada 3
bulan terakhir adalah pada bulan September komposisi
BOR 79 % dimana telah sesuai dengan standar , Oktober
komposisi BOR 80 % dimana telah sesuai dengan standar
dan November 2019 komposisi BOR mencapai 43% dimana
masih berada dibawah standar.
- LOS
Ruang Rawat Inap Angsoka RSUD. A. Sjahranie lama
waktu yang dirawat pada setiap pasien pada bulan
September 2019 mencapai 9,07 hari dimana telah sesuai
dengan standar, pada bulan Oktober 8,01 hari dimana telah
sesuai dengan standar dan pada bulan November mencapai
5,23 hari dimana masih berada dibawah standar.
- TOI
Ruang Rawat Inap Angsoka RSUD. A. Sjahranie memiliki
waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara
satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai dengan
diisi lagi pada bulan September 2019 yaitu 2,5 hari dimana
telah sesuai dengan standar, pada bulan Oktober yaitu 2,0
hari dimana telah sesuai dengan standar dan pada bulan
November 7,0 hari dimana masih berada diatas standar.
- BTO
Ruang Rawat Inap Angsoka RSUD.A. Sjahranie frekuensi
pemakaian tempat tidur rumah sakit satu satuan waktu
tertentu padabulan September 2019 berjumlah 31,15 kali,
pada bulan Oktober 2019 berjumlah 36 kali, pada bulan
November berjumlah 27,9 kali, dimana tiap bulannya telah
sesuai dengan Standar.
2) Analisa Data
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan Angsoka adalah :
Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan berdasarkan SOP
penyususnan jadawal dinas yang mempertimbangkan shift kerja dan
agenda ataupun perencanaan dari setiap perawat ruangan yang ada
dengan tetap mempertimbangkan prinsip keadilan.
5) Pelaksana Operan
Tabel 2.32 Pelaksana operan ruang Angsoka RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda
No Aspek Yang dinilai Dilakukan Tidak
6 Tim yang mengoperkan tugas memberi kesempatan kepada tim yang akan
menjalankan tugas
4. M4 (Money)
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan (Sterngth)
a. Perawat mendapatkan kesejahteraan dari 0,5 4 2
jasa pelayanan Rumah sakit berdasarkan
jumlah pasien yang dirawat
b. Adanya uang kas bulanan untuk 0,2 3 0,6
memenuhi kebutuhan operasional harian
Total 1 3,5
Kelemahan (Weakness) S-W =
80% perawat menyatakan tidak puas 1 3 3 3 ,5– 3 =
dengan imbalan gaji/jasa yang didapat 0,5
Total 1 3
Faktor Eksternal (EFAS) O-T =
Peluang (Opportunity) 3-3 = 0
Biaya operasional sebagian besar 1 3 3
ditanggung oleh rumah sakit
Total 1 3
Ancaman (Threatened)
a. Adanya peningkatan standar masyarakat 0,7 3 2,1
yang harus di penuhi
b. Persaingan rumah sakit yang melayani 0,3 3 0,9
BPJS dalam memberikan pelayanan
keperawatan
Total 1 3
5 M5 (Mutu)
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan (Sterngth)
a. Semua perawat telah menerapkan 0,2 4 0,8
identifikasi pasien dengan mencocokkan
gelang identitas yang dipakai pasien.
b. Komunikasi efektif yang digunakan 0,2 4 0,8
yaitu metode SBAR (Situation,
Background, Assesment,
Recommendation). 0,2 4 0,8
c. Pemisahan obat-obat high alert pada
tempat yang telah disediakan.
Pemberian labeling dan double check
telah dilakukan
d. Sudah terdapat form check list pre 0,2 3 0,6
operasi dan sudah terdapat pencatatan
daftar pasien operasi
No Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
e. Kejadian pasien jatuh dan decubitus 0,2 4 0,8
tidak ditemukan selama masa rawat
pasien 1 3,8 S-W =
Total 3,8-3,4 =
Kelemahan (Weakness) 0,4
a. Hands scrub tidak ada di samping bed 0,2 2 0,4
pasien hanya ada di luar ruangan
pasien
b. Hasil observasi pada rekam medik 0,2 4 0,8
ditemukan resiko jatuh masih
dilakukan hanya satu kali ketika pasien
baru masuk
c. Ada 2 pasien yang dinilai memiliki 0,2 4 0,8
resiko kejadian decubitus
d. Ada 6 pasien yang dinilai mengalami 0,2 4 0,8
gejala dini phlebitis
Total 1 3 3,4
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang (Opportunity)
a. Rumah sakit telah melalui proses 0,7 4 2,8
akreditasi SNARS
b. Adanya Kerjasama yang baik antara 0,3 3 0,9
perawat dan mahasiswa dalam O-T =
melaksanakan mutu layanan 3,7-3,5
Total 1 3,7 =0,2
Ancaman (Threatened)
a. Tuntutan pasien sebagai konsumen 0,5 3 1,5
untuk peningkatan pelayanan tenaga
kesehatan dan pemeliiharaan sarana
prasarana Rumah Sakit.
b. Persaingan Rumah Sakit lainnya 0,5 4 2,0
Total 1 3,5
Bobot masing–masing faktor mulai 1,0 (Paling penting) sampai dengan 0,0
(Tidak penting).
DOKUMENTASI a. 85% perawat menyatakan a. Berdasarkan hasil observasi perawat lebih banyak
KEPERAWATAN pendokumentasi yang digunakan menyita melakukan pencatatan dibandingkan ke pasien
waktu b. Berdasrakan hasil wawancara dengan karu uraian
b. 90% perawat menyatakan model tugas perawat pelaksana dengan katim masih
pendokumentasian menambah beban tumpeng tindih sehingga pencatatan lebih banyak
kerja perawat dibebankan ke perawat