KELAS J
FAKULTAS SYARI’AH
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa., yang
hanya kepada-Nya-lah, kita harus menghambakan diri. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah
memberikan keteladanan dan petunjuk jalan yang baik dan yang
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Arab 2,
yakni bapak Achmad
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan. Sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini sehingga menjadi
lebih baik ke depannya. Dan diharapkan makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kelompok 2
BAB I
PEMBAHASAN
A.Pengertian Fi’il
Para ahli bahasa mendefinisikan fi’il dengan beraneka ragam redaksi. Antara lain
sebagai berikut:
Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan kepada makna pada lafadznya sendiri yang
disertai dengan waktu.
Fi’il adalah setiap lafadz yang menunjukan kepada tercapainya perbuatan pada waktu
tertentu.
Dari berbagai definisi di atas, dapat dipahami bahwa fi’il adalah kalimat yang
menunjukkan makna kata kerja atau kejadian yang disertai waktu tertentu, baik waktu
yang lampau, sekarang atau akan datang.1
B. Ciri-ciri Fi’il
Fi’il dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
1. Dilihat dari maknanya
Dari segi maknanya, fi’il menunjukkan kepada pekerjaan. Seperti makan,
minum, tidur, belajar, menyanyi dan lain sebagainya.
2. Dilihat dari lafazhnya
Fi’il dapat diketahui melalui huruf qad , sin, saufa, dan ta ta-nits yang di-
sukun-kan.2
1 Abdurrahman, Rizki. 2016. INTISARI KAIDAH BAHASA ARAB Cara Prakts dan Sistematis Mempelajari
Nahwu Sharaf.
Bandung:Insan Rabbani. Hlm 104
2 Syekh Syamsudin Muhammad Arra’ini. 2013. ILMU NAHWU Terjemahan MUTAMMIMAH AJURUMIYYAH.
Ceakan kelima belas. Terj. Moch Anwar dan Anwar Abu Bakar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Bandung.
Hlm. 6
Contoh Ciri
ي ق – qad
ت ذ sin
ن saufa
– ج ل س م ta ta-nits
– Dhamir fa’il
ت Nun taukid
4 Ibid, hlm.107
Fi’il madhi terbagi menjadi dua bagian, yaitu: yang menerima tashrif
dan yang tidak menerima tashrif .3
c. Arti Fi’il Madhi berdasarkan dhamirnya
2. Fi’il Mudhari’
a. Pengertian Fi’il Mudhari’ تق و ا اتزم ي
ى نفسه مقتر ب ا ىلى مع م دض ا
Fi’il Mudhari adalah fi’il yang menunjukkan kepada makna pada lafazh itu
sendiri disertai waktu sekarang dan yang akan datang.4
b. Ciri-ciri Fi’il Mudhari’
3. Fi’il Amr
a. Pengertian Fi’il Amr مر ا ر بغ ط ا ف ا م
فع ا ولى طل مر م دا
Fi’il Amr adalah fi’il yang menunjukan kepada tuntutan melakukan pekerjaan kepada
fa’il mukhatab tanpa disertai lam amr .7
b. Ciri-ciri Fi’il Amr
Fi’il Amr dapat diketahui dengan menunjukkan arti thalab (tuntutan) dan
sering disisipi ya muannats mukhattabah (dipergunakan untuk berbicara
dengan
perempuan), seperti:
- م = Berdiri kamu! – perempuan
- = اضربPukullah olehmu! – perempuan
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Juga
termasuk fi’il amr, yaitu lafadz: - = Sini!
- ع = Kemarilah kau!8
8 ُا
ت
م ُ ا
ُ ك
ت Memukullah kalian (lk) …..
7 Ibid, hlm.111
10 ُ
ي
ُ ت
ك
Memukullah kamu (pr) ….
11 ت ما ـتـ
اك ت Memukullah kalian (pr) …
12 ُ ن ت
ُ نُ ت
ك
Memukullah kalian (pr) ….
13 ُا
– —- —-
14 نح – —- —–
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Rizki. 2016. INTISARI KAIDAH BAHASA ARAB Cara Praktis dan
Sistematis Mempelajari Nahwu Sharaf . Bandung:Insan Rabbani.