Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315592705

KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

Article in Jurnal Kajian Komunikasi · June 2016


DOI: 10.24198/jkk.vol4n1.2

CITATIONS READS

7 1,849

1 author:

Meria Octavianti
Universitas Padjadjaran
28 PUBLICATIONS 66 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Meria Octavianti on 23 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


10

KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

Meria Octavianti*
Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Keberadaan ruang dalam sebuah rumah memiliki arti tersendiri bagi para penghuni yang tinggal
di dalamnya. Ruang merupakan sebuah pesan nonverbal yang berkontribusi dalam interaksi dan
komunikasi. Ruang haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan para
penghuninya. Rumah di pemukiman kumuh memiliki ruang-ruang yang berada di bawah standar, salah
satunya rumah yang terdapat di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung. Rumah yang berdiri hanya
pada luas tanah 12m2 ini harus dihuni oleh delapan anggota keluarga yang terdiri dari tiga buah keluarga
inti. Penelitian ini berupaya untuk memberikan gambaran yang komprehensif mengenai komunikasi
nonverbal proksemik yang terjadi dalam sebuah rumah yang tidak layak huni. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa konsep ruang yang terbentuk dalam sebuah rumah tidak layak huni terbagi
menjadi empat kategori yaitu (1) ruang privat untuk setiap penghuni (private space for everyperson),
(2) ruang privat untuk keluarga kecil (private space for nuclear family), (3) ruang publik untuk keluarga
kecil (public space for nuclear family), dan (4) ruang publik untuk keluarga besar (public space for
extended family). Karakteristik ruang di rumah tidak layak huni berkontribusi pada proses komunikasi
yang terjadi di antara sesama anggota keluarga. Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi
keluarga tersebut hanyalah pesan yang bersifat umum.

Kata-kata kunci: Komunikasi nonverbal, proksemik, komunikasi keluarga, rumah tidak layak huni,
studi kasus

PROXEMIC NON-VERBAL COMMUNICATION IN A NON STANDARD-FOR-A-


LIVING HOUSE

ABSTRACT

A space in a house has its own meaning to the member of the house, in which a space itself is a place
where every member of the house does their activity. The space, as a non-verbal message, contributes
to an intercation and a commmunication that is done by the member of the house. The space has to
have certain condition so as to make the member of the house can fulfill their need. Houses in a bellow
standard area for a living have bellow standard spaces, for example the houses in Bantaran Sungai
Cikapundung Kota Bandung. A house, that is only 12m2, has to accomodate eight members of the family
which consists of three nuclear families. This research tries to give a comprehend description about
proxemic non-verbal communication that happens in a non standard-for-a-living house. The result of
this research has shown that space concept built in a non standard for-a-living house can be divided into
four categories; (1) private space for everyone, (2) private space for nuclear family, (3) public space
for nuclear family, and (4) public space for extended family. Characteristics of space in a non standard
for-a-living house contribute to the process of communication that occurs between family members.
Messages conveyed in the process of family communication are only messages of a general nature.

Keywords: Nonverbal communication, proxemic, family communication, non standard-for-a-living


house, case study

*
Korespondensi: Meria Octavianti, S.Sos., M.I.Kom. Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21. Email: octavianti.meria@gmail.com
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 11

2008: 18). Keluarga inti merupakan keluarga sosial dalam komunikasi tatap muka diperoleh
atau kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, melalui syarat-syarat nonverbal. Seperti halnya
dan anak-anak yang belum dewasa atau keberadaan sebuah ruang yang merupakan
belum kawin. Sedangan keluarga besar adalah sebuah bentuk komunikasi nonverbal yang
keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi sangat berkontribusi terhadap makna sosial
dari suatu lingkungan keluarga yang lebih luas yang terbentuk di antara para penghuni ruang
daripada ayah, ibu, dan anak-anaknya. Jadi yang tersebut ketika saling berinteraksi satu sama
dimaksud dengan keluarga inti atau keluarga lain.
besar ini bukanlah merujuk pada jumlah atau Mengkaji keberadaan sebuah ruang
kuantitas anggota keluarga tersebut, tetapi terhadap interaksi yang terjadi di antara
lebih pada kedekatan dan keeratan hubungan penghuni ruang tersebut merupakan suatu hal
antaranggota keluarga. yang menarik. Terlebih lagi apabila ruangan
Banyak atau tidaknya jumlah anggota tersebut memiliki karakteristik yang unik atau
keluarga yang tinggal dalam sebuah rumah berbeda dengan ruangan-ruangan lainnya.
akan berkontribusi pada jarak atau ruang Seperti halnya salah satu rumah yang terdapat
yang akan terbentuk di antara sesama di Bantaran Sungai Cikapundung Tamansari
anggota keluarga. Semakin banyak orang Bandung. Rumah ini bisa dikatakan terdiri
yang tinggal dalam rumah maka akan dari tiga lantai, tetapi ukuran dari rumah ini
semakin terbatas ruang pemisah antara sangatlah kecil yaitu luas seluruh bangunan
penghuni yang satu dengan penghuni yang sekityar 34 m2 harus dihuni oleh tiga keluarga
lain. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit yang seluruh anggotanya berjumlah delapan
jumlah anggota keluarga, maka jarak atau orang. Kondisi seperti ini menyebabkan jarak
ruang yang memisahkan para penghuninya fisik yang terbentuk di antara anggota keluarga
akan semakin luas. yang tinggal di dalamnya menjadi sangat
Ruang memang tidak dibuat oleh sempit, hanya terbatas pada jarak intim dan
manusia, tetapi manusia-lah yang dapat jarak personal. Untuk jarak sosial pun tidak
merasakan keberadaan ruang tersebut. Ruang memungkinkan terjadi karena ukuran bangunan
yang terwujud secara fisik, menurut Suptandar dalam setiap lantainya maksimal hanya 3 x
(1999: 93) disebut dengan ruang fisik. Ruang 4 meter ditambah lagi dengan banyaknya
fisik inilah yang merupakan jarak fisik yang perbotan rumah tangga yang ada di dalamnya.
terbentuk ketika seseorang berinteraksi Konsep tidak layak huni dibatasi hanya
dengan orang lain. Ruang fisik inilah yang pada penelitian ini karena tingkat kelayakan
berkontribusi pada penyampaian pesan sebuah rumah itu relatif, tergantung dari
komunikasi yang dilakukan oleh seseorang. sudut pandang mana melihatnya. Pada
Antropolog Interkultural Edward T. Hall penelitian ini, rumah dilihat dari konsepsi
mengenalkan istilah proksemik, yaitu studi jarak (proksemik), maka rumah ini dapat
yang mempelajari mengenai penggunaan dikategorikan sebagai rumah yang tidak
jarak dalam menyampaikan pesan (Rakhmat, layak karena ukuran rumah tidak sesuai
2003: 83). Hall juga menambahkan bahwa dengan jumlah anggota keluarga yang
ruang dari sebuah objek serta rancangan tinggal di dalamnya.
interior dapat berkontribusi ke dalam proses Berdasarkan pemaparan di atas, maka
komunikasi yang terjadi (Rakhmat, 2003: akan dikaji lebih dalam mengenai bagaimana
291). komunikasi nonverbal proksemik yang
Ruang merupakan sebuah bentuk dari terbentuk dalam sebuah rumah yang tidak
pesan nonverbal proksemik. Komunikasi layak huni?. Dari rumusan masalah tersebut,
nonverbal sendiri merupakan sebuah bentuk dapat diidentifikasidua masalah penelitian
komunikasi lain di luar kata-kata verbal. yang lebih khusus yaitu (1) bagaimana
Komunikasi nonverbal ini memiliki porsi yang konsepsi ruang yang terbentuk dari interaksi
lebih besar pada komunikasi antarmanusia antaranggota keluarga yang tinggal di
dalam kehidupannnya sehari-hari. Albert rumah tidak layak huni?, dan (2) bagaimana
Mehrabian (dalam Mulyana, 2002: 316) mem- komunikasi yang terjadi di antara sesama
perikirakan bahwa 93% dari semua makna anggota keluarga yang tinggal di rumah
12 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

Permasalahan kemiskinan masyarakat family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
perkotaan juga menjadi dasar dalam penelitian ibu, dan anak-anaknya yang belum dewasa
ini. Menurut Asy’ari (1993) problematika sosial atau belum kawin. Sedangkan keluarga luas
di perkotaan memiliki beberapa ciri tertentu atau extended family adalah satuan keluarga
yang membedakannya dari problematika- yang meliputi lebih dari satu generasi dari
problematika yang lain. Ciri yang pertama suatu lingkungan keluarga yang lebih luas
adalah adanya keterbatasan tanah yang timbal daripada hanya ayah, ibu, dan anak-anaknya.
balik dengan daya kemampuan warga sehingga (Khairuddin, 2008: 19). Untuk memperjelas
menimbulkan harga yang tidak terjangkau perbedaan kedua jenis keluarga ini, dapat
oleh rakyat kecil yang berpenghasilan rendah. dilihat dari ilustrasi di bawah ini:
Hal ini relevan apabila dikaitkan dengan
krisis pertanahan di kota akibat peledakan
penduduk kota dan urbanisasi. Kedua, tidak
adanya sinkronisasi antara pendapatan rakyat
per kapita dengan kemampuan beli atau sewa
dan perbaikan rumah.Kenyataan demikian
dikarenakan kebanyakan warga perkotaan
yang rata-rata hidup di bawah standar
karena mereka adalah para pekerja atau pen-
datang dari pedesaan yang tidak memiliki
kemampuan atau profesionalisme. Ketiga, Gambar 1. Nuclear & Extended Family
terbatasnya kemampuan pemerintah dalam Sumber: Khairuddin. 2008. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.
hal dana pembangunan perumahan. Keempat, hal. 19
munculnya industrialisasi dan membanjirnya Penelitian ini akan fokus pada komunikasi
urbanisasi, mengakibatkan kepadatan penduduk nonverbal proksemik yang terjadi di rumah
yang sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan. yang tidak layak huni. Komunikasi nonverbal
Menurut Oscar Lewis (dalam Suparlan, adalah bentuk komunikasi lain di luar kata-
1993: 5-11), salah satu ciri dari kemiskinan kata. Komunikasi nonverbal memiliki porsi
di daerah perkotaan atau pada tingkat lokal yang besar dalam komunikasi antarmanusia
dicirikan oleh kondisi rumah-rumah bobrok, dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang
penuh sesak, bergerombol. Rumah yang tidak diungkapkan oleh Birdwhistell (dalam
layak huni di bantaran Sungai Cikapundung Rakhmat, 2003: 288) bahwa jika dibandingkan
ini merupakan salah satu bukti dari apa yang dengan komunikasi verbal, tidak lebih dari
diungkapkan oleh teori kemiskinan perkotaan. 30% sampai 35% makna sosial percakapan
Komunikasi keluarga yang terbentuk atau interaksi dilakukan dengan kata-kata,
di dalam rumah yang tidak layak huni akan selebihnya komunikasi dilakukan melalui
berbeda dengan komunikasi keluarga yang komunikasi nonverbal. Selain itu, Albert
terbentuk di rumah yang layak huni. Keluarga Mehrabian memperkirakan 93% dari semua
merupakan hasil dari sebuah interaksi. makna sosial dalam komunikasi tatap muka
Hubungan perkawinan, darah, maupun adopsi diperoleh melalui syarat-syarat nonverbal
itu muncul dari adanya interaksi dari anggota- (Mulyana, 2002: 316).
anggota di dalamnya. Maka dari itu keluarga Mulyana (2002:317) menjelaskan
memiliki sistem jaringan interaksi yang beberapa pesan nonverbal yang dapat dikate-
lebih bersifat interpersonal. Dimana setiap gorikan sebagai pesan nonverbal yang
anggota dalam keluarga dimungkinkan untuk penting, mulai dari pesan nonverbal yang
mempunyai intensitas hubungan antara satu bersifat perilaku hingga pesan nonverbal
sama lain, baik di antara antara ayah dan ibu, yang terdapat dalam lingkungan. Berikut
ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antara merupakan pesan nonverbal tersebut: (1)
anak dan anak (Khairuddin, 2008: 5). bahasa tubuh yang terdiri dari isyarat tangan,
Terdapat dua jenis keluarga yaitu gerakan kepala, postur tubuh dan posisi
keluarga inti (nuclear family) dan keluarga kaki, ekspresi wajah dan tatapan mata, (2)
besar (extended family). Keluarga inti (nuclear sentuhan, atau yang lebih dikenal dengan
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 13

dan fase jauh (0,75–1,20 m), (3) jarak sosial, Pada prinsipnya, setiap orang diperkenankan
yaitu jarak antarindividu yang terdiri dari untuk berada di tempat tersebut.
fase dekat (1.20–2,10 m) dan fase jauh (2,10– Dalam sebuah teritori juga terdapat
3,60 m). Jarak antarindividu ini merupakan pembagian ruang yaitu ruang publik, ruang
batas normal bagi individu dengan kegiatan privat dan ruang peralihan. Ruang publik
serupa atau kelompok sosial yang sama.Pada adalah area yang terbuka. Ruang ini dapat
kenyataannya, jarak ini merupakan patokan dicapai oleh siapa saja pada waktu kapan
dasar dalam pembentukkan ruang atau dalam saja dan tanggung jawab pemeliharaannya
perencanaan ruang, (4) jarak publik, yaitu adalah kolektif. Ruang privat adalah area
jarak antarindividu yang terdiri dari fase yang aksesibilitasnya ditentukan oleh
dekat (3,60–7,50 m) dan fase jauh (> 7,50 seseorang atau sekelompok orang dengan
m). Jarak antarindividu ini memungkinkan tanggung jawab ada pada mereka. Sementara
seseorang untuk membina hubungan yang itu, ruang peralihan adalah area yang dibuat
lebih formal. sebagai penghubung berbagai teritori yang
Ruang personal akan berkaitan dengan berbeda sifatnya (Laurens, 2005: 143).
teritori dan teritorialitas. Teritori memiliki Selain konsep teritori, konsep privasi
artian sebagai wilayah atau daerah sedangkan perlu untuk dipahami dan dimengerti untuk
teritorialitas adalah wilayah yang dianggap dapat mengetahu gambaran yang kompre-
sudah menjadi hak seseorang. Misalnya di hensif mengenai komuniaksi nonverbal
dalam sebuah rumah, kamar tidur merupakan proksemik di rumah yang tidak layak huni.
wilayah yang sudah dianggap menjadi hak Privasi adalah keinginan atau kecenderungan
bagi yang menggunakannya. Meskipun dalam diri seseorang untuk tidak diganggu
orang yang bersangkutan sedang tidak tidur kesendiriannya. Dalam ilmu psikoanalisis,
di sana dan ada seseorang yang memasuki privasi berarti dorongan untuk melindungi
kamar tersebut tanpa izinnya, maka ia akan ego seseorang dari gangguan yang tidak
tersinggung. dikehendakinya (Laurens, 2005: 157).
Sebagai media komunikasi, teritori ter- Privasi merupakan suatu proses yang sangat
bagai ke dalam beberapa golongan. Klasifikasi penting dalam hidup manusia. Untuk mampu
teritori yang banyak digunakan adalah mendapatkan privasi, seseorang harus terampil
klasifikasi yang dibuat oleh Altman (dalam membuat keseimbangan antara keinginannya
Laurens, 2005: 126). Berikut merupakan dengan keinginan orang lain dan lingkungan
klasifikasi teritori tersebut: (1) teritori primer. fisik di sekitarnya. Amos (1977) mengemukakan
Teritori primer adalah tempat-tempat yang bahwa privasi adalah kemampuan seseorang
sangat pribadi sifatnya, hanya boleh dimasuki atau sekelompok orang untuk mengendalikan
oleh orang-orang yang sudah sangat akrab atau interaksi mereka dengan orang lain, baik secara
yang sudah mendapatkan izin khusus. Teritori visual maupun audial untuk mendapatkan apa
ini dimiliki oleh perseorangan atau sekelompok yang diinginkannya. Pengertian-pengertian di
orang yang juga mengendalikan penggunaan atas menunjukkan adanya kontrol selektif dan
teritori tersebut secara relatif tetap, (2) teritori tidak serba otomatis dalam konsep privasi.
sekunder. Teritori sekunder adalah tempat- Hal ini berarti privasi tidak menutup semua
tempat yang dimiliki bersama oleh sejumlah jalur menuju diri seseorang, tetapi mampu
orang yang sudah cukup saling mengenal. mengontrol terbuka atau tertutupnya suatu jalur
Kendali pada teritori ini tidaklah sepenting komunikasi (Laurens, 2002: 160).
teritori primer dan kadang berganti pemakai, Berdasarkan pemaparan tersebut, maka
atau berbagi pnggunaan dengan orang asing, dapat dibuat sebuah bagan kerangka pemikiran
(3) teritori publik. Teritori publik adalah seperti di bawah ini:
tempat-tempat yang terbuka untuk umum.
14 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

PENDAHULUAN sebuah rumah menjadi salah satu syarat penting


yang harus ada dalam sebuah keluarga. Hal
“We can not not communicate”, ungkapan tersebut diperkuat oleh Burgess dan Locke
yang disampaikan oleh Harold Lasswell ini (1960: 70) yang menyatakan bahwa salah satu
menunjukkan bahwa setiap insan manusia tidak ciri keluarga adalah anggota-anggotanya hidup
mungkin bisa terlepas dari komunikasi. Sejak bersama di bawah satu atap dan merupakan satu
pertama kalinya dilahirkan ke bumi ini, seorang susunan satu rumah tangga.
bayi akan langsung berkomunikasi dengan Oleh karena itu, setiap keluarga pastilah
tangisannya. Kemudian dia juga tersenyum tinggal dalam sebuah rumah, baik itu rumah
untuk menunjukkan kebahagiannya.Walaupun hak milik ataupun tidak, rumah besar ataupun
bayi belum bisa berbicara secara verbal, tetapi rumah yang kecil, layak atau pun tidak layak.
bayi berkomunikasi dengan menggunakan Kondisi fisik sebuah rumah memiliki kontribusi
isyarat nonverbal. Bayi berinteraksi dengan yang cukup besar pada interaksi yang terjadi
anggota keluarganya untuk belajar segala hal, di antara para penghuninya. Perbedaan bentuk
mulai dari mengenal kata, kalimat sampai atau desain rumah akan berpengaruh pada
akhirnya dia pun bisa berbicara. Itu merupakan siapa akan berinteraksi dengan siapa, di mana,
salah satu contoh kecil peristiwa komunikasi kapan dan berapa lama interaksi tersebut
yang terjadi di antara sesama anggota keluarga. dilakukan serta pesan-pesan apa saja yang
Komunikasi yang terjadi di antara sesama dibicarakan saat anggota keluarga berinteraksi
anggota keluarga tersebut dikenal dengan dengan anggota keluarga lainnya di dalam
komunikasi keluarga. rumah tersebut (Galvin dan Brommel, 1982:
Keluarga menurut Elliot dan Merrill 251-252).
merupakan “… a group of two or more persons Bentuk dan desain rumah juga akan
residing together who are related by blood, berpengaruh pada pembagian wilayah
marriage, or adoption…” (dalam Khairuddin, (territory) dan privasi dari setiap anggota
2008:3). Keluarga pada dasarnya merupakan keluarga serta berpengaruh pula pada tingkat
suatu kelompok yang terbentuk dari suatu kemudahan bagi setiap anggota keluarga untuk
hubungan perkawinan, darah, maupun adopsi. bisa berkumpul bersama-sama (Galvin dan
Hubungan tersebut muncul dari adanya Brommel, 260). Seperti yang dikemukakan
interaksi antar anggota-anggota yang tinggal oleh Stanford Lyman dan Marvin Scott (2004:
di dalamnya, sehingga dapat dikatakan bahwa 57) dan Mulyana (2002: 358) bahwa wilayah
keluarga merupakan hasil dari sebuah interaksi. rumah (home territory) adalah wilayah yang
Galvin dan Brommel (1982: 2) menambahkan bebas dimasuki dan digunakan oleh orang
bahwa interaksi antaranggota keluarga terjadi yang mengakui memilikinya. Dimana orang-
karena adanya komunikasi. Sehingga dapat orang di dalamnya akan mendapatkan privasi
dipastikan bahwa untuk dapat memahami yang lebih besar karena orang asing akan
konsep komunikasi keluarga dengan baik, jarang mengusik ruang yang mereka anggap
diperlukan pengetahuan mengenai interaksi bukan milik mereka (rumah mereka).
yang terjadi di antara anggota-anggota keluarga Berbicara mengenai jumlah anggota
tersebut. keluarga yang tinggal dalam sebuah rumah,
Rumah merupakan tempat terjadinya inter- dapat dijumpai keluarga variasi yang beragam.
aksi antaranggota keluarga. Di dalam sebuah Sepasang suami istri yang terikat perkawinan,
rumah, seorang ibu dan ayah dapat berhubungan sudah dapat dikatakan sebagai sebuah keluarga
intim untuk memperoleh keturunan. Di walaupun mereka belum mempunyai keturunan.
dalam rumah pula, seorang anak dididik dan Begitu pula dengan keluarga yang terdiri dari
dibesarkan oleh orang tuanya. Kehadiran sebuah pasangan suami istri yang sudah dikaruniai
rumah memiliki arti penting bagi kelangsungan banyak anak. Jadi, konsep keluarga tidak bisa
hidup sebuah keluarga. Guharja (1992: 9-10) hanya dibatasi oleh jumlah atau kuantitas dari
menyatakan bahwa sebuah keluarga itu harus jumlah anggota keluarga tersebut.
memenuhi kebutuhan pangan, papan, sandang, Dalam konsep keluarga, dikenal istilah
dan kesehatan untuk pengembangan fisik dan nuclear family atau keluarga inti dan juga
sosial para anggota keluarganya. Keberadaan extended family atau keluarga besar (Khairuddin,
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 15

tidak layak huni dilihat dari aspek nonverbal interaksi manusia dengan menggunakan
proksemik?. simbol-simbol. Menurut Deddy Mulyana
Tujuan dilakukannya penelitian mengenai (2002: 71) premis-premis interaksi simbolik
komunikasi nonverbal proksemik di rumah adalah (1) individu merespons suatu situasi
tidak layak huni ini adalah untuk memperoleh simbolik. Mereka merespon lingkungan, ter-
gambaran yang komprehensif mengenai masuk objek fisik (benda) dan objek sosial
komunikasi nonverbal proksemik yang ter- (perilaku manusia) berdasarkan makna yang
bentuk dalam sebuah rumah yang tidak layak dikandung komponen-komponen lingkungan
huni, seperti (1) konsepsi ruang yang terbentuk tersebut bagi mereka, (2) makna adalah
dari interaksi antaranggota keluarga yang tinggal produk interaksi sosial, karena itu makna tidak
di rumah tidak layak huni, dan (2) komunikasi melekat pada objek, melainkan dinegosiasikan
yang terjadi di antara sesama anggota keluarga melalui penggunaan bahasa, (3) makna yang
yang tinggal di rumah tidak layak huni dilihat diinterpretasikan individu dapat berubah dari
dari aspek nonverbal proksemik. waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan
Secara akademis, penelitian ini diharapkan situasi yang ditemukan dalam interaksi sosial.
memberikan kontribusi bagi perkembangan Perubahan interpretasi dimungkinkan karena
kajian ilmu komunikasi, khusunya dalam kajian individu dapat melakukan proses mental, yakni
komunikasi nonverbal proksemik dalam sebuah berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
rumah yang tidak layak huni. Sedangkan secara Konsep-konsep teoretik dari interaksi
praktis penelitian ini dapat berkontribusi dan simbolik dapat digunakan untuk menganalisis
bermanfaat bagi beberapa kalangan, diantaranya realitas komunikasi antaranggota keluarga.
adalah memberikan kontribusi dalam penyusun- Dimana mereka memahami simbol-simbol dan
an program penyuluhan komunikasi, dengan menentukan sikap berdasarkan pemaknaannya.
sasaran keluarga-keluarga yang tinggal di Bagaimana mereka menggunakan simbol,
lingkungan kumuh serta memberikan referensi menukarkannya, dan memahaminya saat ber-
bagi peneliti-peneliti berikutnya, terutama yang interaksi dengan sesama anggota keluarga.
akan memilih tema, perspektif, atau wilayah Lewat teori interaksi simbolik, dapat
penelitian yang serupa. dijelaskan bagaimana setiap anggota keluarga
Teori interaksi simbolik menjadi dasar memandang dirinya sendiri dan anggota
dalam penelitian mengenai komunikasi keluarga lainnya saat saling berinteraksi di
nonverbal di rumah tidak layak huni. Teori dalam sebuah rumah.
ini memandang aktivitas manusia sebagai Rumah, dalam hal ini berarti ruangan
suatu aktivitas yang khas berupa komunikasi tempat tinggal, bukan hanya sekedar fakta fisik
dengan menggunakan simbol. Berdasarkan saja. Rumah juga bisa memiliki arti simbolik
teori interaksi simbolik, individu itu bersifat tertentu ketika ruangan rumah tersebut
aktif, reflektif, dan kreatif, menafsirkan, diinteraksikan dengan pelaku-pelaku yang
menampilkan perilaku yang rumit dan sulit berada di dalamnya. Penataan ruangan tempat
diramalkan. Paham Interaksi Simbolik menolak tinggal bisa menimbulkan penafsiran subjek,
gagasan bahwa individu adalah organisme pasif dalam hal ini berarti para anggota keluarga
yang perilakunya ditentukan oleh kekuatan- yang tinggal di dalamnya. Bagaimana simbol-
kekuatan atau struktur yang ada di luar dirinya. simbol yang dimunculkan dalam penataan
Oleh karena individu terus berubah, maka ruangan tempat tinggal akan berpengaruh
masyarakatkan pun berubah melalui interaksi. pada perilaku setiap anggota keluarganya.
Jadi interaksi yang dianggap variabel penting Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
yang menentukan perilaku manusia, bukan teori interaksi simbolik sebagai dasar pijakan
struktur masyarakat. Struktur itu sendiri tercipta berpikir, karena pada dasarnya perilaku setiap
dan berubah karena interaksi manusia, yakni anggota keluarga itu merupakan hasil interaksi
ketika individu-individu berpikir dan bertindak terhadap simbol-simbol. Simbol-simbol
secara stabil terhadap seperangkat objek yang merupakan produk interaksi sosial, jadi sebuah
sama (Mulyana, 2002: 61). makna itu tidak melekat pada sebuah objek
Teori interaksi simbolik menyatakan melainkan dinegosiasikan melalui penggunaan
bahwa kehidupan sosial pada dasarnya adalah bahasa.
16 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

sebutan haptika (haptics) yaitu studi tentang bebas dimasuki dan digunakan oleh orang yang
sentuh menyentuh, (3) parabahasa yaitu pesan mengakui memilikinya. Di mana orang-orang di
nonverbal yang merujuk pada aspek-aspek dalamnya akan mendapatkan privasi yang lebih
suara selain ucapan yang dapat dipahami, besar karena orang asing akan jarang mengusik
misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi ruang yang mereka anggap bukan milik mereka
atau rendah), intensitas (volume) suara, (rumah mereka). Contohnya adalah rumah
intonasi, dialek, suara terputus-putus, suara tempat tinggal, bar homoseks, klub privat, (4)
yang gemetar, suitan, siulan, tawa, erangan, Wilayah Tubuh (Body Territory). Wilayah
tangisan, gerutuan, gumaman, desahan, tubuh ini adalah wilayah yang masuk ke dalam
dan sebagainya, (4) penampilan fisik, baik wilayah pribadi seseorang. Di mana wilayah ini
itu busana dan aksesoris yang digunakan, akan selaluu dibawa oleh setiap orang ke mana
serta karakteristik fisik seseorang seperti pun dia pergi, baik secara disadari ataupun tidak
bentuk tubuh, warna kulit, model rambut, disadari. Wilayah atau ruang pribadi ini bersifat
dan sebagainya, (5) bau-bauan, (6) orientasi imajiner, di mana bila terjadi pelanggaran
ruang dan jarak pribadi, (7) konsep waktu, akan menimbulkan ketidaknyaman bagi orang
(8) warna, (9) artefak atau benda apa saja tersebut.
yang dihasilkan oleh kecerdasan manusia, Pada penelitian kali ini lebih banyak
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dibahas mengenai wilayah rumah (home
hidup manusia dan dalam interaksi manusia, territory) dan wilayah tubuh (body territory).
sering mengandung makna-makna tertentu. Kedua pokok bahasan tersebut akan memiliki
Komunikasi nonverbal proksemik men- lebih banyak penekanan karena yang menjadi
jadi fokus dalam penelitian ini. Komunikasi objek dalam penelitian kali ini adalah dimensi
nonverbal proksemik merupakan studi yang ruang dalam sebuah rumah tidak layak huni
mempelajari tentang penggunaan jarak dalam dan subjek penelitiannya adalah semua orang
menyampaikan pesan. Istilah ini pertama yang tinggal dalam rumah tersebut.
dikenalkan oleh antropolog interkultural, Selain itu, ruang personal merupakan
Edward T. Hall (Rakhmat, 2003: 83). Konsep konsep yang penting yang harus dipahami
proksemik yang diungkapkan oleh Edward dalam penelitian ini. Menurut Robert Sommer
T. Hall menelaah persepsi manusia atas ruang (dalam Laurens, 2005: 108), ruang personal
(pribadi dan sosial), cara manusia menggunakan sebagai suatu area dengan batas maya yang
ruang dan pengaruh ruang terhadap komunikasi mengelilingi diri seseorang di mana orang
(Mulyana, 2002: 356). lain tidak diperkenankan masuk ke dalamnya.
Stanford Lyman dan Marvin Scott Jadi ruang personal itu seolah-oleh seperti
membagi wilayah interaksi antar sesama sebuah balon atau tabung yang menyelubungi
manusia ke dalam empat kategori (Mulyana, seseorang, yang membatasi dirinya dengan
2002: 358). Berikut merupakan keempat orang lain dan juga bisa membesar atau
kategori tersebut: (1) Wilayah Publik (public mengecil tergantung pada siapa yang berada
territory). Wilayah publik adalah tempat yang dihadapannya.
secara bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, Edward T. Hall (1963) berpendapat
dengan sedikit pengecualian (hanya boleh bahwa ruang personal adalah suatu jarak
dimasuki oleh kalangan tertentu atau dengan komunikasi, di mana jarak antarindividu
syarat tertentu). Beberapa contoh yang masuk ini juga merupakan jarak berkomunikasi
ke dalam wilayah publik adalah jalan raya, (Laurens, 2002: 112). Hall membagi jarak
tempat berbelanja, taman kota, (2) Wilayah antarindividu ini dalam empat jenis, yaitu:
Interaksional (Interactional Territory). Wilayah (1) jarak intim, yaitu jarak antarindividu
Interaksional adalah wilayah yang menjadi yang terdiri dari fase dekat (0,00–0,15 m)
tempat pertemuan dan memungkinkan semua dan fase jauh (0,15–0,50 m). Pada jarak ini
orang berkomunikasim secara informal.Contoh tidak diperlukan usaha keras seperti berteriak
wilayah yang masuk ke dalam kategori wilayah atau menggunakan gerak tubuh untuk
interkasional adalah tempat pesta, tempat cukur, berkomunikasi, cukup dengan berbisik, (2)
(3) Wilayah Rumah (Home Territory). Wilayah jarak personal, yaitu jarak antarindividu
rumah maksudnya adalah wilayah publik yang yang terdiri dari fase dekat (0,50–0,75 m)
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 17

yang sangat tidak layak menjadi sebuah tempat


tinggal tetapi dihuni oleh banyak anggota
keluarga.
Rumah ini dapat dikategorikan sebagai
rumah yang tidak layak huni karena rumah
ini hanya memiliki luas tanah 12 m2 dan luas
bangunan 34 m2, sedangkan menurut Standar
Nasional Indonesia (SNI), yang disampaikan
oleh Probo Hindarto (dalam Konsep Rumah
dan Interior Rumah), kebutuhan ruang untuk
satu orang penghuni rumah saja adalah
sebesar 9 m2, dengan ambang batas 7,2 m2.
Jadi misalnya sebuah rumah direncanakan
Bagan 1. Kerangka Pemikiran
dihuni oleh 4 orang, maka sebaiknya luas
rumah tidak kurang dari 36 m2. Meskipun
METODE PENELITIAN demikian, kita tahu bahwa luas rumah
tinggal 36 m2 sudah cukup sempit untuk
Berdasarkan masalah dan tujuan pene- dihuni 4 orang.
litian, maka penelitian ini dilakukan dengan Jumlah penghuni yang tinggal dalam
menggunakan metode penelitian kualitatif. rumah ini adalah sebanyak 8 orang dengan
Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan luas tanah hanya 12 m2dan luas bangunan
yang paling pas untuk mengungkap fenomena seluruhnya adalah 34m2. Berdasarkan pada
komunikasi nonverbal di rumah tidak layak ukuran luas bangunan dan jumlah penghuni
huni karena dengan menggunakan pendekatan dalam rumah tersebut, maka rumah ini
ini maka peneliti dapat mempelajari semaksimal dapat diklasifikasikan kepada sebuah
mungkin setiap ruang yang ada dalam rumah rumah yang tidak layak huni. Hal tersebut
tersebut dan kontribusinya terhadap interaksi dan dikarenakan apabila menyesuaikan dengan
komunikasi di antara sesama penghuni rumah. Standar Nasional Indonesia (SNI), rumah ini
Selain itu, dengan pendekatan ini peneliti juga seharusnya memiliki luas bangunan adalah
memberikan pandangan yang komprehensif sebesar 72 m2 atau minimal 57,6 m2.
dan mendalam mengenai subjek yang diteliti, Paparan di atas merupakan suatu indi-
yaitu sekelompok orang yang termasuk dalam kator bahwa kondisi ini merupakan sebuah
sebuah keluarga besar (extended family) dan kasus yang unik yang terdapat dalam sebuah
tinggal di sebuah rumah yang tidak layak huni. sistem sosial. Seperti yang disampaikan (2013:
Stake 1995 dalam Creswell (1998: 62) 188) bahwa studi kasus adalah dapat berupa
menyatakan bahwa fokus dari penelitian sebuah ekplorasi dari sebuah kasus tertentu
studi kasus adalah suatu kasus yang spesifik yang melibatkan berbagai sumber informasi
dan unik. Keunikan kasus berkaitan dengan yang kaya dalam suatu konteks. Kasus juga
hakikat kasus tersebut, latar belakang historis, dapat dikaji bukan hanya oleh suatu program
latar fisik, konteks kasus (khususnya ekonomi, atau peristiwa tetapi juga oleh suatu individu
politik, hukum, dan estetika) serta kasus-kasus (Creswell dalam Riantie, 2013: 199). Daam
lain di sekitar yang dipelajari oleh informan penelitian ini, kasus dari keberadaan sebuah
mengenai kasus tersebut (Salim, 2001: 97). rumah tidak layak huni akan dikaji melalui
Peneliti mengangkat fenomena ini sebagai interaksi dan komunikasi yang terjadi di antara
bahan kajian penelitian dikarenakan peneliti anggota keluarga (individu) yang tinggal di
melihat adanya keunikan di dalamnya. dalam rumah tersebut.
Peneliti merasa terdorong untuk mengetahui Penelitian ini khusus dilakukan pada
secara lebih jauh dan lebih dalam mengenai sebuah rumah yang sangat tidak memenuhi
fenomena kehidupan keluarga yang tinggal di standar kelayakan, baik dari segi ukuran
pemukiman kumuh. Terlebih lagi, ketertarikan maupun desain rumah. Rumah tersebut
peneliti semakin meningkat ketika melihat ada dihuni oleh tiga keluarga yang terdiri dari
sebuah rumah di kawasan kumuh Pulosari, delapan orang. Oleh karena itu yang menjadi
18 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

subjek penelitian ini adalah seluruh anggota akan sangat berhubungan dengan pembagian
keluarga yang tinggal di rumah tersebut, teritori (wilayah) yang dikemukakan oleh
yang terdiri dari 3 nuclear family dengan Altman (dalam Laurens, 2005: 126) Apakah
jumlah anggota extended family sebanyak 8 konsepsi ruang tersebut masuk ke dalam
orang. kategori teritori primer, teritori sekunder,
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dan teritori publik atau tidak termasuk ke
dalam penelitian ini adalah dengan observasi dalam ketiga bentuk teritori tersebut.
partisipatif (participant observation), wawan- Ruang Privat bagi Setiap Anggota
cara mendalam (in-depth interview), dan Keluarga di Rumah Tidak Layak Huni. Ruang
melakukan analisis dokumen (document privat merupakan sebuah wilayah yang akse-
analysis). Hasil akhir dari penelitian ini adalah sibilitasnya ditentukan oleh seseorang atau
sebuah konsepsi ruang yang khusus terbentuk sekelompok orang dengan tanggung jawab ada
di rumah yang tidak layak huni dan sebuah pada mereka. Orang lain yang tidak memiliki
model mengenai komunikasi nonverbal hak atas ruangan tersebut tidak mudah untuk
proksemik yang terbentuk di rumah yang tidak bisa memasuki ruang tersebut, melainkan harus
layak huni. memperoleh izin dari pihak yang memiliki hak
atas ruang tersebut. Kamar mandi di rumah
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak layak huni ini merupakan salah satu
ruangan di rumah tidak layak huni yang masuk
Proksemik merupakan studi yang mem- ke dalam kategori ruang privat.
pelajari tentang penggunaan jarak dalam Perilaku spasial yang terjadi di kamar
menyampaikan pesan. Istilah yang pertama mandi bersifat privat, yaitu hanya dilakukan
kali dikenalkan oleh antropolog interkultural, seorang diri oleh setiap penghuni rumah. Di
Edward T. Hall. Dalam studi mengenai dalam rumah ini, kamar mandi merupakan
proksemik ini, Hall juga menyatakan bahwa satu-satunya ruangan yang dilengkapi dengan
pengaturan jarak, ruangan objek dan rancangan fasilitas pintu yang bisa dikunci dari dalam.
interior dapat berkontribusi ke dalam proses Jadi saat penghuni rumah menggunakan
komunikasi yang terjadi (Rakhmat, 2003: ruangan ini, dia dapat memperoleh privasi
291). yang sangat besar di ruangan ini. Tidak ada
Untuk dapat memperoleh gambaran seorang pun yang bisa mengganggunya
yang komprehensif mengenai komunikasi karena ruangan ini berada dalam posisi yang
nonverbal proksemik di rumah yang tidak terkunci dari dalam. Hanya penghuni rumah
layak huni, tidak cukup hanya dengan yang sedang menggunakan ruangan ini yang
mengetahui penggunaan setiap ruangan dapat membuka pintu yang menjadi akses
yang ada di dalam rumah tersebut, tetapi bagi terbentuknya sebuah interaksi yang lain.
perlu diketahui juga interaksi yang terjadi di Ruangan ini adalah satu-satunya ruangan
antara sesama pengguna ruangan. Interaksi yang memungkinkan setiap penghuni rumah
tersebut antara lain dengan siapa biasanya untuk dapat melakukan hal-hal yang bersifat
penghuni rumah menggunakan ruangan pribadi untuk dirinya sendiri.
tersebut, melakukan apa, berapa lama, dan Berdasar pada kondisi yang sudah
peristiwa komunikasi apa saja yang terjadi dijabarkan di atas maka ruangan kamar mandi
saat interaksi tersebut berlangsung. ini dapat disebut sebagai private space for
Penelitian menunjukkan bahwa konsepsi everyperson atau ruangan privat untuk setiap
ruang di rumah tidak layak huni dapat anggota keluarga yang tinggal di rumah tidak
dibagi menjadi empat ruang yaitu private layak huni. Everyperson di sini berarti setiap
space for everyperson (ruang privat untuk individu yang merupakan anggota keluarga
setiap anggota keluarga), private space for yang tinggal di rumah tidak layak huni, sebagai
nuclear family (ruang privat untuk keluarga diri pribadi mereka sendiri.
inti), public space for nuclear family (ruang Kamar mandi, sebagai sebuah private
publik untuk keluarga inti),dan public space space for everyperson, merupakan satu-satunya
for extended family (ruang publik untuk ruangan di rumah tidak layak huni yang
keluarga besar). Keempat konsepsi ruang ini termasuk ke dalam kategori teritori sekunder.
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 19

Hal tersebut dikarenakan kepemilikan atau memasuki ruang tersebut, melainkan harus
penggunaan kamar mandi ini bergantian. memperoleh izin dari pihak yang memiliki
Seluruh anggota keluarga yang tinggal di hak atas ruang tersebut. Selain kamar mandi,
rumah tidak layak huni memiliki ruangan ruangan di rumah tidak layak huni yang juga
ini. Dalam penggunaannya, ruangan ini tidak masuk ke dalam kategori ruang privat adalah
bisa digunakan bersama-sama, tetapi harus kamar tidur.
bergantian sesuai dengan kesepakatan yang Berbeda dengan kamar mandi, ruang
sudah ada sebelumnya, pengecualian untuk privat di sini tidak termasuk ke dalam kategori
informan yang masih balita. Hal tersebut sesuai teritori sekunder melainkan masuk ke dalam
dengan apa yang disampaikan oleh Laurens kategori teritori primer. Teritori primer merupa-
(2005: 127) bahwa teritori sekunder sendiri kan tempat-tempat yang sangat pribadi sifatnya
merupakan tempat-tempat yang dimiliki dan hanya boleh dimasuki oleh orang-orang
bersama oleh sejumlah orang yang sudah cukup yang sudah sangat akrab atau yang sudah
saling mengenal. Kendali pada teritori ini mendapat izin khusus. Teritori ini dimiliki oleh
tidaklah sepenting teritori primer dan kadang perseorangan atau sekelompok orang yang juga
berganti pemakai atau berbagi penggunaan mengendalikan penggunaan teritori tersebut
dengan orang asing. secara relatif tetap (Laurens, 2005: 126).
Di dalam private space for everyperson Kamar tidur di rumah ini dimiliki oleh
ini, setiap penghuni rumah bebas untuk sekelompok orang yang termasuk ke dalam
dapat mengakses ruangan dan memperoleh keluarga inti. Setiap keluarga inti yang
privasi ketika menggunakan ruangan ini. tinggal di rumah tidak layak huni ini memili
Walaupun begitu derajat aksesibiltas dalam 1 kamar tidur tersendiri, sehingga mereka
sebuah konsep privasi itu merupakan suatu memiliki teritori primer di ruang kamar
peraturan atau ketentuan (Laurens, 2005: tersebut. Hanya anggota dari keluarga inti
140). Penggunaan kamar mandi oleh para yang memiliki akses untuk bisa memasuki
anggota keluarga yang tinggal di rumah dan berada di ruangan kamar tidur tersebut.
tidak layak huni, sudah menjadi sebuah Untuk anggota keluarga lain, yang tidak
peraturan atau ketentuan yang sudah termasuk ke dalam keluarga inti tidak bisa
disepakati bersama oleh seluruh penghuni mengakses ruangan ini dengan mudah
rumah. Kesepakatan tidak dilakukan secara melainkan harus seizin dari pemilik ruangan.
khusus, tetapi kesepakatan tersebut muncul Begitu pula dengan tanggung jawab dan
seiring dengan berjalannya waktu. kendali di dalam ruangan ini berada di tangan
Kendali yang terjadi di dalam ruangan keluarga inti yang memiliki ruangan tersebut.
ini tidak sepenting kendali yang ada di teritori Kamar tidur yang merupakan teritori primer
primer. Dalam teritori primer, pemiliknya bagi keluarga inti I menunjukkan bahwa
dapat dengan tegas menentukan siapa yang tanggung jawab akan ruangan ini, seperti
boleh dan siapa yang tidak boleh masuk kebersihan dan keamanan menjadi tanggung
ke dalam teritorinya tersebut. Tetapi untuk jawab pemiliknya yang merupakan anggota
kamar mandi, yang memiliki fungsi umum, keluarga inti. Kendali dalam ruangan ini
tidak ada kendali yang sebesar itu. Kendali di juga berada di tangan mereka berdua. Saat
sini hanyalah terjadi ketika seorang penghuni mereka tidak ingin diganggu, maka mereka
rumah sedang menggunakan ruangan ini bisa menutup akses masuk ke dalam ruangan
sesuai dengan kesepakatan dengan anggota ini dengan menutup pintu tangga menuju
keluarga lainnya. kamar mereka.
Ruang Privat bagi Anggota Keluarga Inti Hal di atas menunjukkan bahwa peng-
(Nuclear Family) seperti yang sudah dijelaskan gunaan ruangan sangat berkontribusi pada
sebelumnya bahwa ruang privat merupakan komunikasi. Saat pintu kamar tidur ditutup
sebuah wilayah yang aksesibilitasnya ditentu- oleh pemiliknya, petunjuk proksemik
kan oleh seseorang atau sekelompok orang tersebut mengkomunikasikan bahwa pemilik
dengan tanggung jawab ada pada mereka. ruang tersebut tidak ingin diganggu oleh
Orang lain yang tidak memiliki hak atas penghuni rumah lainnya. Tanpa perlu untuk
ruangan tersebut tidak mudah untuk bisa berkomunikasi secara verbal, anggota keluarga
20 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

lain mengerti bahwa pemilik kamar tidak ingin berhubungan intim maka ruang kamar tidur
diganggu. Kesepemahaman terjadi di situ. ini masuk ke dalam kategori private space
Tanpa ada komunikasi verbal, persamaan for nuclear family.
makna dapat terbentuk di antara sesama ang- Konsep pribadi juga bergantung kepada
gota keluarga tersebut. akses pada privasi itu sendiri. Menurut Altman
Konsep privasi perlu diangkat untuk (dalam Laurens, 2005: 158), akses mendapatkan
mengkaji aspek ini. Privasi merupakan sebuah privasi dapat diperoleh melalui berbagai
keinginan atau kecenderungan pada diri sese- jalan. Sebagai sebuah contoh yang diungkapkan
orang atau kelompok untuk tidak diganggu oleh Laurens, dalam banyak percakapan
kesendiriannya (Laurens, 2005: 157) .Tidak seseorang biasanya membiarkan lawan bicara
diganggu kesendiriannya di sini berarti tidak untuk mempunyai akses kepadanya secara
diganggu oleh anggota keluarga inti lainnya visual maupun akustikal. Artinya, lawan
yang tidak diharapkan oleh diri orang tersebut. bicara tersebut bebas untuk melihat dan
Dalam konsep privasi, tidak berarti seorang diri. mendengarkannya, tetapi sama sekali tidak
Seperti yang diungkapkan oleh Westin (1967) ada akses bagi lawan bicara tersebut untuk
bahwa kadang-kadang seseorang juga ingin menyentuhnya. Itu merupakan wujud privasi
berada dalam kesendirian bersama seseorang seseorang saat melakukan sebuah percakapan.
atau beberapa orang yang dipilih olehnya. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya
Seperti seseorang yang mendambakan berada pengertian tentang privasi, dimana pada saat
di tempat khusus yang menjadi favoritnya beberapa jalur komunikasi dapat terbuka
bersama dengan seseorang yang dikasihinya sementara jalur lainnya tertutup.
(Dalam Laurens, 2005: 158). Ketika pasangan suami istri ini
Kamar tidur, sebagai sebuah teritori berhubungan intim, anak dari pasangan suami
primer memberikan akses kepada para istri tersebut berada dalam ruangan yang sama
pemiliknya untuk bisa melakukan hal-hal dengan mereka, yang dapat diartikan bahwa
yang bersifat pribadi. Ruangan kamar yang anak ini memiliki akses untuk dapat berada di
terdapat di rumah tidak layak huni bukan ruangan yang sama dengan orang tuanya. Saat
merupakan ruang yang dimiliki oleh satu orang tuanya berhubungan seksual, dia tidak
orang, hal-hal bersifat pribadi di sini berarti memiliki akses untuk dapat mendengar, melihat
bukan pribadi sebagai seorang diri, tetapi maupun mengganggu. Privasi menunjukkan
sebagai seorang anggota kelompok yang adanya kontrol selektif, tidak serba otomatis,
memiliki ruangan ini. Kamar tidur bukan dan privasi tidak berarti menutup semua
hanya sebagai tempat tidur, tetapi kamar jalur, tetapi mampu mengontrol terbuka dan
tidur adalah tempat di mana setiap anggota tertupnya jalur tersebut (Laurens, 2005: 158).
nuclear family yang memiliki kekuasaan di Pasangan suami istri dapat melakukan
ruangan tersebut dapat saling berinteraksi dan kontrol selektif pada anaknya yang berada
berkomunikasi mengenai masalah-masalah pada ruangan yang sama untuk dapat
mengenai anggota keluarga tersebut. memperoleh privasinya. Selain itu, privasi
Sepasang suami istri yang ingin yang dirasakan oleh pasangan suami istri
mendapatkan privasi di ruang kamar tidur saat ini tidak serba otomatis, tapi melalui sebuah
mereka berhubungan suami istri, merupakan perencanaan yang mereka rasa itu sudah
contoh dari penggunaan private space for cukup untuk memperoleh privasinya di
nuclear family. Sebuah konsep ruang akan ruangan tersebut. Penelitian ini menunjukkan
memiliki makna yang berbeda saat interaksi bahwa dalam sebuah ruangan yang sama,
yang terjadi di dalamnya juga berbeda. Pada walaupun ruangan itu sempit, tetapi bisa
saat ruang kamar tidur ini digunakan secara memiliki fungsi yang berbeda, pada waktu-
bersama-sama oleh pasangan suami istri waktu yang berbeda pula.
dan juga anaknya, yaitu ketika menonton Ruang Publik bagi seluruh keluarga
televisi misalnya, menjadikan ruang kamar inti (Public space for nuclear family)
ini masuk ke dalam kategori public space merupakan sebuah ruangan umum yang hanya
for nuclear family, tapi saat ruangan ini diperuntukkan bagi keluarga inti (nuclear
digunakan oleh sepasang suami istri ketika family). Rumah tidak layak huni ini ditinggali
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 21

oleh sebuah keluarga besar (extended family) patokan bahwa ini merupakan hal yang bersifat
yang terdiri dari tiga keluarga (nuclear family). umum, juga dari pesan-pesan yang disampaikan
Kondisi keluarga yang seperti ini berkontribusi saat mereka berkomunikasi.Pesan-pesan yang
pada perilaku spasial yang terjadi di setiap disampaikan saat interaksi ini merupakan
ruangan. Public space for nuclear family ini pesan-pesan yang bersifat umum bagi nuclear
merupakan sebuah ruangan milik nuclear family tersebut, tetapi bersifat privat bagi
family yang ada di rumah tidak layak huni dan anggota keluarga lainnya. Jadi bila dilihat
bisa secara bebas diakses oleh seluruh anggota secara luas, dalam konteks extended family,
nuclear family tersebut. pesan yang disampaikan dalam ruangan ini
Nuclear family yang merupakan sebuah merupakan pesan yang bersifat pribadi, karena
keluarga yang hanya terdiri dari seorang ayah, hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang
ibu dan anak-anaknya yang belum dewasa atau masuk ke dalam nuclear family tertentu, tetapi
belum kawin, memiliki sebuah ruang yang bagi anggota nuclear family itu sendiri pesan
hanya digunakan oleh anggota keluarganya. tersebut merupakan pesan yang bersifat umum.
Ruangan ini merupakan teritori primer bagi Beberapa pesan yang disampaikan saat para
nuclear family tersebut di rumah tidak layak anggota nuclear family ini saling berinteraksi
huni ini. Hal tersebut dimaksudkan, hanya dalam ruang kamar tidur ini didominasi oleh
anggota dari nuclear family tertentu yang dapat pesan-pesan mengenai masalah keuangan
menggunakan ruangan ini, sedangkan angota keluarga mereka.
nuclear yang lain tidak bisa dengan bebas Selain dilihat dari perilaku spasial dan
menggunakan ruangan ini, melainkan harus pesan-pesan yang disampaikan saat anggota
berdasarkan izin dari pemilik ruangan ini. nuclear family saling berinteraksi, ciri dari
Kamar tidur ini selain dapat masuk ke ruangan yang masuk ke dalam kategori public
dalam kategori ruangn private space for space for nuclear family ini juga dapat dilihat
nuclear family juga bisa masuk ke dalam dari aspek tanggung jawabnya. Dengan
kategori public space for nuclear family. Hal mengutip kembali apa yang disampaikan
tersebut dikarenakan ruang tidur di rumah Laurens (2005: 139) mengenai ruang publik,
tidak layak huni digunakan oleh seluruh bahwa tanggung jawab yang terjadi di dalam
anggota dari nuclear family. Keluarga yang ruangan ini adalah tanggung jawab kolektif.
masih memiliki anak yang belum dewasa Dalam konteks ruangan yang masuk ke dalam
atau menikah, menggunakan ruangan kamar kategori public space for nuclear family ini,
tidurnya sebagai ruang bersama. tanggung jawab ruangan berada di tangan
Kamar tidur masuk ke dalam kategori semua anggota keluarga nuclear family yang
public space for nuclear family saat digunakan tinggal di dalamnya.
bersama oleh seluruh anggota nuclear family. Ruang tengah dan dapur merupakan dua
Perilaku spasial yang terjadi dalam kamar ruang publik bagi seluruh anggota keluarga
tidur saat masuk ke dalam kategori ini adalah (Extended Family) di Rumah Tidak Layak
perilaku yang bersifat umum, tidak personal, Huni. Dua ruangan dalam rumah ini terbuka
seperti perilaku saat menonton televisi bersama untuk umum baik untuk seluruh anggota
di ruangan ini. Maka dari itu, komunikasi yang keluarga yang tingal di rumah tidak layak huni
terjadi di antara sesama anggota keluarga maupun bagi orang lain di luar keluarga besar
tersebut berisikan pesan-pesan yang bersifat tersebut. Karena dalam konteks penelitian ini
umum. hanya dibahas mengenai teritori rumah (home
Saat menonton televisi, merupakan peri- territory) maka yang dimaksud publik di sini
laku yang menandakan bahwa ruangan ini akan adalah wilayah umum yang bisa dimasuki oleh
menjadi daerah umum untuk anggota nuclear seluruh penghuni rumah saja, tidak termasuk
family, tetapi privat bagi anggota keluarga yang bagi orang-orang di luar anggota keluarga yang
lainnya. Privat atau umum ini dimaksudkan dari tinggal di rumah yang tidak layak huni ini.
interaksi yang terjadi dari setiap anggota nuclear Posisi dapur dan ruang tengah yang berada
family yang sama-sama sedang menonton di bagian depan rumah ini menjadi salah satu
televisi pada public space for nuclear family. penyebab utama ruangan ini masuk ke dalam
Selain perilaku menonton televisi yang menjadi kategori teritori publik. Ruangan yang sekarang
22 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

digunakan sebagai dapur, seharusnya adalah terbuka. Ruang ini dapat dicapai oleh siapa saja
sebuah teras yang berada di depan rumah. Tetapi pada waktu kapan saja dan tanggung jawab
karena sempitnya luas tanah yang dimiliki, maka pemeliharaannya adalah kolektif.Seperti yang
teras ini pun akhirnya berubah fungsi menjadi sudah dijelaskan bahwa ruangan ini digunakan
sebuah dapur. Peralihan fungsi dari teras menjadi oleh seluruh anggota keluarga pada waktu yang
dapur menyebabkan perilaku spasial yang tidak ada ditentukan. Saat salah satu anggota
terjadi di ruangan ini menjadi berbeda. Semua rumah yang ingin menyelesaikan pekerjaannya
anggota keluarga dapat menggunakan ruangan di ruangan ini, tidak perlu meminta izin kepada
ini walaupun mereka tidak menggunakannya siapa pun yang berada di rumah ini.
untuk memasak atau sesuai dengan fungsi Begitu pula dengan masalah tanggung
sebuah dapur. Mayoritas dari penghuni rumah jawab. Tidak ada yang memiliki tanggung
menggunakan dapur hanya sebagai akses keluar jawab khusus baik untuk ruang tengah maupun
masuk rumah yang tidak layak huni ini. dapur. Semua penghuni rumah bertanggung
Hal serupa juga terjadi di ruang tengah. jawab atas kedua ruangan ini. Saat mengerjakan
Ruangan yang berada tepat setelah posisi dapur suatu pekerjaan di ruang tengah maupun dapur
merupakan akses jalan yang harus digunakan maka dialah yang bertanggung jawab atas
oleh seluruh anggota keluarga apabila mereka ruangan tersebut.
ingin memasuki ruangan lainnya di rumah Dari pemaparan di atas, berikut merupakan
ini, seperti kamar mandi dan kamar tidurnya. sebuah model yang dapat menggambarkan
Kondisi ini yang menyebabkan ruang tengah mengenai konsepsi ruang yang terdapat di
masuk ke dalam kategori publik yang dapat rumah tidak layak huni.
diakses oleh seluruh penghuni tanpa harus
meminta izin terlebih dahulu.Perilaku spasial
yang terjadi di ruangan ini adalah perilaku
yang bersifat umum. Tidak terungkapkan
sedikit pun kegiatan privat yang terjadi di
dalam ruangan ini.
Kedua ruang di atas dapat disebut sebagai
public space for extended family yaitu sebuah
ruangan di dalam rumah yang bisa dimasuki
dan digunakan oleh seluruh penghuni rumah
yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Ruangan ini merupakan sebuah teritori publik
yang bisa dipergunakan oleh seluruh anggota
keluarga.Perilaku spasial yang terjadi di
ruangan ini bisa berupa perilaku yang bersifat
umum.
Ruang tengah merupakan sentral bagi Gambar 2. Konsepsi Ruang di Rumah Tidak Layak
kegiatan seluruh anggota keluarga yang bersifat Huni
umum. Ruangan ini menjadi pusat kegiatan Model konsepsi ruang di atas menunjuk-
keluarga karena ruangan ini merupakan kan pembagian ruang yang terjadi di rumah
ruangan yang paling strategis. Selain itu, ruang tidak layak huni. Proksemik merupakan
tengah merupakan ruangan yang memiliki sebuah kajian yang berhubungan dengan ruang
ukuran paling besar bila dibandingkan dengan antarpeserta komunikasi (Liliweri, 1994: 116),
ruangan lain di rumah yang itdak layak huni. jadi model di atas dapat dilihat sebagai sebuah
Kestrategisan dan ukuran yang bisa dibilang model proksemik yang terjadi di dalam sebuah
luas untuk kategori rumah tidak layak huni ini, rumah yang tidak layak huni yang diperolah
menjadi alasan utama mengapa ruangan ini dari penelitian ini.
menjadi ruangan yang termasuk pada teritori Ruang di dalam sebuah rumah yang
publik. tidak layak huni memiliki ukuran yang sangat
Seperti yang diungkapkan Laurens (2005: kecil dan tidak layak. Fixed featured space
139) bahwa ruang publik merupakan area yang atau bentuk komunikasi nonverbal dalam
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 23

pemanfaatan ruang yang terdiri unsur-unsur tetapi privasi tersebut hanya sebatas privasi
fisik tertentu yang bersifat permanen atau visual. Ketika berada dalam ruangan ini,
tidak dapat dipindahkan di dalam rumah pengguna ruangan memiliki kebebasan untuk
tidak layak huni ini hanya berukuran tidak mengekspresikan dirinya secara visual, seperti
lebih dari 2,5 m x 2 m untuk setiap ruangnya. mandi yang sudah pasti dilakukan tanpa
Dalam ukuran rumah yang maksimal sebesar menggunakan pakaian. Hal ini dapat dilakukan
itu membuat jarak komunikasi yang terbentuk karena privasi yang diperoleh adalah privasi
pun menjadi sangat kecil. Padahal menurut visual. Dengan adanya pintu yang menutupi
Galvin dan Brommel dalam bukunya Family ruangan ini secara penuh serta dilengakapi
Communication (1982: 251), menyatakan dengan sebuah kunci dari dalam membuat
bahwa kondisi dari sebuah ruang akan ber- orang lain yang tidak mengunakan ruangan ini
kontribusi kepada komunikasi yang terjadi tidak memiliki akses untuk melihat apa yang
di antara para penghuni ruang tersebut. dilakukan oleh pengguna ruangan tersebut.
Dalam model tersebut digambarkan tiga buah Kondisi ruangan seperti ini tidak
lingkaran yang dibuat dalam garis terputur- memberikan privasi secara audio atau
putus. Garis terputus-putus menggambarkan akustikal. Pengguna kamar mandi tidak bisa
bahwa penghuni di dalam rumah bisa menjadi mengekspresikan dirinya melalui sebuah
sebuah bagian dari sebuah keluarga besar kata-kata verbal di dalam ruangan ini karena
(extended family), keluarga inti (nuclear akan terdengar ke luar ruangan. Hal tersebut
family), dan dirinya sendiri sebagai seorang menunjukkan bahwa saat berada di dalam
individu yang memiliki hal-hal pribadi yang kamar mandi, pengguna kamar mandi yaitu
tidak ingin diketahui oleh orang lain. Hal seluruh penghuni rumah tidak layak huni
tersebut berimplikasi ke dalam pembagian tidak bisa mengungkapkan kata-kata verbal
ruang yang ada di dalam rumah tersebut. yang sifatnya personal atau rahasia karena
Ruang yang hanya bisa digunakan akan terdengar oleh penghuni rumah lain
oleh setiap penghuni rumah sebagai seorang yang ada di luar ruangan. Kata-kata verbal
individu yang independen hanyalah ruang yang disampaikan dalam ruangan ini hanya
yang difungsikan sebagai kamar mandi. sebatas nyanyian atau pesan-pesan umum
Dalam ruangan ini, setiap penghuni rumah yang memang boleh atau memang ditujukan
memiliki privasinya secara penuh. Hal kepada penghuni rumah lain yang ada di
tersebut ditunjukkan dengan interior ruangan luar ruangan tersebut. Pesan yang bersifat
tersebut yang dilengkapi oleh sebuah pintu umum ini berisikan permintaan tolong dan
yang memiliki kunci. Oleh karena itu, ruangan disampaikan secara langsung dengan volume
kamar mandi ini diklasifikasikan ke dalam suara yang sedikit dinaikkan, untuk menyaingi
private space for everyperson atau ruangan suara air yang ada di kamar mandi serta untuk
yang privat untuk setiap penghuni rumah tidak menembus batas pintu kayu.
layak huni. Lingkaran yang kedua menggambarkan
Kamar mandi yang merupakan sebuah bahwa beberapa penghuni rumah yang
ruangan milik bersama tetapi dipakai secara tergabung dalam sebuah keluarga inti (nuclear
bergantian dengan anggota keluarga yang family) memiliki ruangan yang berbeda satu
lain, menjadikan kamar mandi ini sebagai sama lain. Setiap keluarga inti (nuclear family)
sebuah wilayah sekunder dalam rumah yang memiliki ruangan yang khusus menjadi hak
tidak layak huni. Seperti yang disampaikan miliknya. Ruangan yang menjadi hak milik
Laurens (2005: 127) bahwa teritori sekunder keluarga inti ini merupakan sebuah ruangan
merupakan tempat-tempat yang dimiliki yang masuk ke dalam ketegori primer atau
bersama oleh sejumlah orang yang sudah sebuah tempat yang sangat pribadi sifatnya
cukup saling mengenal. Kendali pada dan hanya boleh dimasuki oleh orang-orang
teritori ini tidaklah sepenting teritori primer yang sudah sangat akrab atau yang sudah
dan kadang berganti pemakai atau berbagi mendapat izin khusus. Teritori ini dimiliki oleh
penggunaan dengan orang asing. perseorangan atau sekelompok orang yang juga
Di dalam ruangan ini memang peng- mengendalikan penggunaan teritori tersebut
gunanya mendapatkan privasi yang penuh, secara relatif tetap (Laurens, 2005: 126). Setiap
24 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

anggota keluarga memiliki kewenangan untuk orang akan berakibat pada prviasi yang
melarang atau mengizinkan orang lain di luar terbentuk di antara penghuni ruang tersebut.
keluarga intinya untuk masuk ke ruangan ini. Berkali-kali psikolog keluarga ini menekankan
Ruang yang termasuk ke dalam kategori bahwa ruang sangat berpengaruh pada
primer ini adalah ruang kamar tidur. Kamar komunikasi yang terjadi di dalam ruang
tidur yang seharusnya merupakan milik dari tersebut. Keberadaan ruang akan memberikan
setiap individu penghuni rumah atau pasangan pengaruh psikologis terhadap orang-orang
suami istri, tetapi karena keterbatasan ruang yang berada di dalamnya. Pengaruh psikologis
mengakibatkan kamar tidur digunakan oleh itulah yang berkontribusi pada komunikasi
seluruh anggota keluarga inti. Penggunaan yang terbentuk di antara penghuni ruang.
kamar tidur secara bersamaan membentuk Masih berdasar pada hasil wawancara
sebuah konsep ruang yang berbeda, karena dengan Dra. Ema Sukaemah, Psi., dalam
ruangan ini dapat berfungsi sebagai ruang sebuah kamar yang ditempati oleh pasangan
privat maupun ruang publik. Pengalihan suami istri dan anaknya yang sudah gadis,
fungsi ruangan dipengaruhi oleh konsep privasi yang terbentuk di dalam ruangan
waktu penggunaan kamar. itu haruslah dikaji dengan lebih dalam lagi.
Kamar tidur sebagai sebuah ruang publik Hal tersebut dikarenakan privasi merupakan
terjadi ketika seluruh anggota keluarga inti suatu hal yang kompleks yang berkenaan
berada dalam ruangan tersebut dan tidak dalam dengan pancaindera manusia. Tetapi secara
kondisi tidur (public space for nuclear family). umum, melihat hasil penelitian ini, Dra. Ema
Pada saat salah satu anggota keluarga inti, yaitu Sukaemah Psi. menyatakan bahwa, mungkin
anak sedang dalam kondisi tidur maka ruangan orang tua memang menganggap ruangan itu
ini berubah menjadi sebuah ruang privat untuk sudah privat untuk mereka berhubungan
pasangan suami istri tersebut (private space suami istri hanya berdasar pada bukti bahwa
for nuclear family). anak gadisnya sudah tertidur lelap. Padahal
Konsep privat tidak bisa dilihat secara itu belum tentu, karena privasi itu bukan
sederhana. Privasi adalah sebuah hal yang hanya dari penglihatan tetapi juga dari suara.
kompleks. Privasi melibatkan seluruh alat Pengaruh latar belakang pendidikan dan
indera seseorang. Privat dalam artian disini agama juga berkontribusi pada pemahaman
hanya sebatas privat secara visual (sama dengan mengenai konsep privasi dari penghuni ruang
ruangan kamar mandi), karena keluarga yang tersebut. Melihat latar belakang pendidikan
lain yang berada di dalam ruangan ini dinyatakan yang memang rendah, memungkinan bagi
tertidur dengan bukti matanya yang tertutup. mereka untuk menyatakan bahwa ruangan
Penelitian ini perlu untuk membuktikan lebih tersebut sudah privat.
lanjut bahwa anggota keluarga tersebut dalam Penelitian ini memang menunjukkan
kondisi tertidur. Secara akustikal, privasi tidak bahwa para orang tua yang tinggal di rumah
terbentuk dalam ruangan ini. Ruangan kamar tidak layak huni ini menganggap ruangan
yang hanya dibatasi oleh triplek dengan ruangan tempatnya berhubungan intim sudah merupa-
lainnya serta tidak adanya sekat apapun yang kan ruangan pribadi, tetapi itu hanya konsep
membatasi tempat tidur orang tua dengan anak yang mereka yakini. Apabila kembali lagi pada
menjadikan privasi akustikal itu tidak terjadi sebuah konsep ruang privat/ private space
di dalam ruangan ini. Ketika pasangan suami adalah sebuah ruang yang hanya dimiliki oleh
istri ini berhubungan suami istri, komunikasi orang atau kelompok orang tertentu dengan
personal lainnya tidak dapat disampaikan kebebasan penggunaan ruangan tersebut,
dengan bebas. Komunikasi hanya dilakukan maka konsep ruang privat di rumah ini
dengan simbol-simbol nonverbal lain yang memang berkarateristik khusus, yaitu hanya
dalam penelitian ini tidak dibahas secara dalam. privat untuk hal-hal yang bersifat visual dan
Sesuai dengan apa yang disampaikan kinestetik tetapi tidak secara akustikal.
oleh Dra. Ema Sukaemah, Psi., sebagai Keterbatasan privasi dalam ruang privat
triangular dalam penelitian ini, yang ini menyebabkan pesan-pesan komunikasi
menyatakan bahwa dalam sebuah ruangan yang disampaikan hanyalah pesan-pesan
yang sama yang ditempati oleh beberapa yang bersifat umum. Untuk pesan-pesan
tersebut. Kondisi rumah yang sempit dan Galvin, K. M. & Brommel, B. J. (1982).
sekat pembatas di antara ruangan yang tidak Family communication cohesion and
permanen membuat privasi yang terbentuk change. New York: scott Foresman and
dalam rumah ini hanyalah privasi yang berisfat Company.
visual tetapi tidak bersifat akustikal. Jadi Guharja, S. (1992). Pengembangan sumber
walaupun jarak fisik yang terbentuk di rumah daya keluarga: bahan pengajaran.
ini termasuk pada jarak personal, tetapi pesan- Bogor: BPK Gunung Mulia.
pesan yang disampaikan dalam komunikasi
antar sesama anggota keluarga adalah pesan- Hindarto, P. (2009). Diskusi tentang ruang
pesan yang bersifat umum seperti pesan dalam ruang angan arsitektur. Diakses
mengenai permasalahan rumah tangga, acara melalui http://probohindarto.wordpress.
atau event yang sedang atau akan diikuti, com/2009/08/27/diskusi-tentang-
aktivitas sehari-hari, gosip, serta humor. ruang-dalam-ruang-angan-arsitek/.
Penelitian ini menemukan beberapa temuan Khairuddin. (2008). Sosiologi keluarga.
yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Salah Yogyakarta: Liberty.
satu temuan yang paling menarik adalah
dimana seluruh penghuni rumah, tidak pernah Laurens, J. M. (2005). Arsitektur dan
mengkomunikasikan pesan-pesan yang ber- perilaku manusia. Jakarta: Grasindo.
sifat personal atau rahasia di dalam rumah. Liliweri, A. (1994). Perspektif teoritis,
Maka akan sangat menarik apabila melakukan komunikasi antar pribadi (suatu
studi etnografi komunikasi mengenai simbol- pendekatan ke arah psikologi sosial
simbol komunikasi yang terdapat di rumah komunikasi). Bandung: Citra Aditya
yang tidak layak huni. Bakti.
Selain itu, peneliti menyarankan agar Dinas ……............ (1994). Komunikasi verbal
Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) dan non verbal. Bandung: Citra Aditya
Kota Bandung segera membenahi kondisi Bakti
pemukiman kumuh tingkat satu ini. Hal tersebut
dikarenakan kondisi pemukiman yang buruk Mulyana, D. (2002). Metode penelitian
berkontribusi kepada interaksi yang terjadi di komunikasi. Bandung: Remaja
masyarakatnya. Penyimpangan dalam segala Rosdakarya.
aspek masih banyak terjadi di wilayah ini. Oleh …………….(2002). Ilmu komunikasi
karena itu akan lebih baik apabila dilakukan suatu pengantar. Bandung: Remaja
berbagai penyuluha, seperti mengenai masalah Rosdakarya.
perilaku sehat di dalam rumah, cara mendidik
anak dengan baik, sampai pada masalah- Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta:
masalah sosial lainnya, seperti pendidikan seks Ghalia Indonesia.
untuk para remaja, penyadartahuan mengenai Rakhmat, J. (2003). Psikologi komunikasi.
masalah Nafza, dan sebagainya. edisi Revisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
Riyantie, M. (2013). Implementasi CSR
Melalui Program “Kampoeng BNI”
Asy’ari, S. I. (1993). Sosiologi kota dan
oleh PT BNI (PERSERO) TBK. Jurnal
desa. Surabaya: Usaha Nasional
Kajian Komunikasi. Volume 1 Nomor 2
Burgess, E. W. & Locke, H. J. (1960). The Tahun 2013.
family form institution to companionship
Salim, A. (2001). Teori dan paradigma
2nd edition. New York: American Book
penelitian sosial (dari Denzin Guba
Company.
dan penerapannya). Yogyakarta: Tiara
Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquairy Wacana Yogya.
and reseach design. California: Sage
Suparlan, S. (1993). Kemiskinan di
Publications
perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor.
26 KOMUNIKASI NONVERBAL PROKSEMIK DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

yang bersifat personal atau rahasia tidak sebuah konsepsi ruang khusus di rumah tidak
disampaikan secara lisan tetapi melalui layak huni ini.
simbol-simbol nonverbal lainnya, yang tidak Pembahasan mengenai konsepsi ruang
dibahas pada penelitian ini. juga memberikan gambaran mengenai privasi
Konsepsi ruangan yang berikutnya adalah yang terbentuk. Privasi yang bersifat visual saja
ruang publik yang digunakan oleh seluruh dan tidak adanya privasi akustikal, berkontribusi
anggota keluarga yang tinggal di rumah tidak pada pesan-pesan yang disampaikan dalam
layak huni ini. Ruangan yang masuk ke dalam peristiwa komunikasi di rumah ini. Penelitian
kategori ini adalah ruang tengah dan teras yang ini menunjukkan bahwa pesan-pesan yang
difungsikan sebagai sebuah dapur. Ruangan disampaikan dalam rumah ini hanyalah
yang merupakan teritori publik ini bebas diakses pesan-pesan yang bersifat umum seperti (1)
oleh seluruh penghuni rumah. Tanggung jawab masalah rumah tangga, seperti penagihan atau
di dalam ruangan ini merupakan tanggung pembayaran uang listrik, air, tanah rumah,
jawab yang kolektif. Setiap penghuni rumah kemanan dan kebersihan, (2) perintah atau
bebas memasuki ruangan ini dan melakukan larangan untuk melakukan sesuatu hal, (3)
apapun yang mereka inginkan, sehingga acara/ event, (4) aktivitas anggota keluarga
ruangan pun menjadi tanggung jawab seluruh seperti keberadaan anggota keluarga yang lain,
penghuni rumah. (5) kondisi fisik dari masing-masing anggota
Penghuni rumah tidak akan mendapatkan keluarga, (6) gosip seperti membicarakan
privasi di dalam ruangan ini karena ruangan ini permasalahan rumah tangga tetangga, selebritis,
bebas diakses oleh seluruh penghuni rumah. ataupun sinetron, (7) humor seperti saling
Ruang publik ini merupakan akses bagi seluruh mengolok-olok anggota keluarga yang lain.
penghuni rumah untuk keluar ataupun masuk
rumah tidak layak huni ini. Selain itu, kondisi SIMPULAN
pintu yang tidak berkunci menyebabkan
privasi tidak akan terbentuk dalam ruangan Konsepsi ruang di rumah tidak layak huni,
ini. Kondisi seperti itu berimplikasi kepada dibagi ke dalam empat kategori ruang yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruangan (1) ruang privat untuk setiap penghuni (private
tersebut. Pesan-pesan yang disampaikan dalam space for everyperson), (2) ruang privat untuk
ruangan ini hanyalah pesan-pesan komunikasi keluarga kecil (private space for nuclear
yang bersifat umum. family), (3) ruang publik untuk keluarga kecil
Selama dilakukannya penelitian ini, baik (public space for nuclear family), dan (4) ruang
dari hasil observasi maupun wawancara tidak publik untuk keluarga besar (public space for
ditemukan petunjuk-petunjuk yang meng- extended family). Konsepsi ruang tersebut tidak
gambarkan adanya komunikasi verbal yang hanya dilihat dari aspek pengguna ruangan itu
bersifat personal. Kondisi ruangan rumah yang saja tetapi juga dari kategori wilayah yang
sempit, antarruang hanya dibatasi oleh selembar terbentuk dalam rumah tidak layak huni ini.
triplek, dan juga tidak adanya pintu yang dapat Ruang privat untuk setiap penghuni rumah
dikunci mengakibatkan setiap anggota keluarga atau private space for everyperson merupakan
tidak mengungkapkan hal-hal pribadinya ruang yang masuk ke dalam teritori sekunder.
secara verbal. Penelitian menunjukkan bahwa Ruang privat untuk keluarga inti atau private
untuk hal-hal yang bersifat personal atau rahasia space for nuclear family dan ruang publik
disampaikan melalui bentuk simbol-simbol untuk keluarga kecil atau public space for
nonverbal atau disampaikan di luar ruang nuclear family merupakan konsepsi ruang
rumah. yang masuk ke dalam kategori primer. Ruang
Konsep ruang yang dibentuk dalam rumah publik untuk keluarga besar atau public space
tidak layak huni ini ternyata berkontribusi pada for extended family merupakan ruangan yang
perilaku komunikasi yang terjadi dalam setiap masuk ke dalam kategori teritori publik.
ruang. Dengan melihat dan menganalisis setiap Ruang di dalam rumah tidak layak huni
bentuk ruang beserta atribut yang berada di merupakan sebuah pesan nonverbal proksemik
dalamnya serta perilaku spasial yang terbentuk dalam segala aktivitas komunikasi yang
dalam setiap ruang tersebut menghasilkan dilakukan para penghuni di dalam rumah
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 1, Juni 2016, hlm 10 - 27 27

Suptandar, J. P. (1999). Desain interior: Trenholm, S. & Jensen, A. (2004).


pengantar merencana interior. untuk Interpersonal communication theory
mahasiswa desain dan arsitektur. 5th. NewYork: Oxford University Press.
Jakarta: Djambatan.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai