Anda di halaman 1dari 21

STABILITAS OBAT

POLIMORFISME
Apt. Dessy Ikasari, M. Farm.
DEFINISI

Polimorfisme adalah kristalisasi


dari senyawa yang sama di
POLIMORFISME
lebih dari satu arsitektur kristal
yang berbeda dan
berhubungan dengan
pengaturan kemasan kristal
yang berbeda,
DEFINISI

Poli = banyak POLIMORFISME


Morf = bentuk
AKIBAT

polimorf memiliki sifat fisikokimia, titik


leleh, reaktivitas kimia, laju pelarutan dan
bioavailabilitas yang berbeda.
POLIMORFISME
Polimorfisme obat dapat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap khasiat
terapeutik terutama ketika laju disolusi
berbeda.
Suatu senyawa menunjukkan fenomena
polimorfisme apabila senyawa
tersebut dapat membentuk sistem kristal
POLIMORFISME
yang berbeda ketika dikristalkan pada
kondisi yang berbeda
1. ENANTIOTROPIC
terjadi transisi temperatur dan bersifat
reversibel
PENGGOLONGAN
2. MONOTROPIC POLIMORFISME
terjadi pada keadaan stbil dan
metastabil , tidak terjadi transisi dan
tidak reversible.
FAKTOR PENYEBAB

1. suhu,
2. tekanan,
3. kelembapan
4. kondisi penyimpanan
Perubahan dari satu bentuk ke bentuk lain pada tekanan dan suhu
tertentu terjadi pada suatu titik yang disebut suhu transisi atau titik
transisi. Perubahan tersebut dapat bersifat reversibel maupun
sebaliknya.

Pada satu kondisi tertentu, hanya ada satu bentuk polimorf yang
stabil, sedangkan lainnya metastabil atau tidak stabil yang
cenderung untuk terus berubah menuju bentuk yang stabil secara
tak reversibel
CARA MENGATASI

mempelajari sifat dan karakteristik


polimorf bahan aktif farmasi melalui
identifikasi serta karakterisasi secara
menyeluruh bentukan polimorf sebagai
wawasan dalam memilih bahan aktif
INSTRUMEN

1. Analisis Difraksi Sinar-X Serbuk


2. Analisis Differential Thermal Analysis
3. Analisis Spektrofotometer FT-IR
4. Analisis Scanning Electron Microscopy
5. Analisis Mikroskop polarisasi
1. ANALISIS DIFRAKSI SINAR-X SERBUK

Analisis difraksi sinar-X serbuk terhadap


sampel dilakukan pada temperatur ruang
dengan menggunakan difraktometer
Hasil analisis Difraksi sinar X
2. DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS

Analisis termal dilakukan dengan alat DTA

contohnya : DTA Mettler Toledo FP 85.


Hasil análisis Thermogram DTA
3. ANALISIS SPEKTROFOTOMETER FT-IR

Karakterisasi dengan menggunakan


spektro- fotometer Fourier Transform Infra
Red (FT-IR)
Hasil analisis FTIR
4. ANALISIS SCANNING ELECTRON MICROSCOPY

Karakterisasi dengan menggunakan mikroskop


elektron, hasilnya berupa pencitraan bentuk kristal
FOTO HASIL SEM
5. ANALISIS MIKROSKOP POLARISASI

Karakterisasi dengan menggunakan mikroskop


polarisasi yang membutuhkan pemanasan dalam
prosesnya, sehingga dilengkapi dengan meja
pemanas.
FOTO HASIL MIKROSKOP POLARISASI
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai