Tabel 1. Jumlah Penduduk Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY Menurut Wajib KTP
Penduduk
Kelurahan
L P L+P
Sariharjo 10.545 10.854 21.399
Minomartani 6.164 6.385 12.549
Sinduharjo 9.504 9.658 19.162
Sukoharjo 7.793 7.993 15.786
Sardonoharjo 10.177 10.439 20.616
Donoharjo 4.869 4.955 9.824
Jumlah 49.052 50.284 99.336
Kelurahan Minomartani secara geografis merupakan daerah strategis karena dilalui Jalan Ring
Road Utara sebagai jalan arteri dan dekat dengan pusat pendidikan kampus, dan sekolah sehingga
menyebabkan padatnya aktivitas pada daerah ini dan perkembangan pada bidang perekonomian
maupun kependudukan sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya
pembangunan. Pertambahan penduduk yang semakin tinggi ini mengakibatkan jumlah/volume
sampah yang dihasilkan juga akan semakin tinggi apalagi jika tidak diimbangi dengan sistem
penanganan yang tepat. Maka dari itu, perlu diketahui data timbulan dan komposisi sampah agar
dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan pengelolaan yang tepat.
Tujuan Penelitian
- Mahasiswa dapat menganalisis timbulan dan komposisi sampah di lokasi
survey.
- Mahasiswa dapat mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah di
lokasi survey.
Penelitian Terdahuulu
Penelitian mengenai timbulan dan komposisi sampah domestik sudah pernah dilakukan
oleh Nur Arifin Kurniawan pada tahun 2020 di Dusun Plemburan Kabupaten Sleman DIY.
Pengambilan sampel oleh peneliti dilakukan selama tiga hari dan sampah berasal dari 10 rumah
warga yang dipilih secara acak. Sistem pengelolaan pada sebagian warga di lokasi penelitian
menggunakan jasa layanan TPS. Warga yang memilih untuk menggunakan jasa ini harus
melakukan pewadahan terhadap sampah agar memudahkan petugas dalam proses pemindahan.
Sampah yang diambil kemudian dilakukan pemilahan dan dibuang ke TPA. Sistem pewadahan
sampah warga dusun setempat dilakuka secara individu dalah wadah berupa tas plastik,
sedangkan sistem pengumpulan sampah diakukan 3 kali dalam seminggu yaitu dengan
mengambil langsung dari sumber dan diangkut ke lokasi pemindahan untuk rumah yang dekat
dengan jalan dan diambil dari pewadahan komunal ke lokasi pemindahan untuk rumah yang
sulit dijangkau kendaraan pengangkut. Jumlah timbulan terbesar pada hari pertama yaitu
Minggu sebesar 12,49 kg dengan volume 76,98 liter karena merupakan sampah hasil
penumpukan selama 2 hari. Diketahui bahwa hasil penelitian bahwa berat dan volume sampah
lebih besar pada hari Minggu daripada hari Senin dan Selasa, yang apabila di rata-rata
0,27kg/orang/hari. Sementara untuk densitas tertinggi pada hari pertama yaitu 162,25 kg/m3.
Jenis sampah yang ditemukan di lokasi penelitian berupa sampah layak kompos (sisa makanan
dan sampah kebun), sampah layak jual (HDPE plastik, PET botol, PET plastik, kertas HVS,
kaca, logam, dan kain) dan residu (tisu dan popok). Dilihat dari hasil analisis bahwa komposisi
yang lebih banyak berupa sisa makanan sebesar 61,19%. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa
usaha warung makan di sekitar lokasi penelitian.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kos Serayu D16 gang Serayu, Jalan Perumnas, Kelurahan
Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tepatnya pada koordinat X= 434373
dan Y= 9141130. Luas tanah sebesar 200 m2, sedangkan luas bangunan sebesar 28 m2. Jumlah
penghuni di Kos Serayu D16 sebanyak 9 orang
Sistem Pengelolaan Eksisting
Pewadahan ini memudahkan dalam Pengumpulan ini dapat dikategorikan Sistem pengangkutan di daerah ini
menampung sampah sementara yang sebagai individual tidak langsung yaitu berdasarkan blok rumah. Sampah
dilakukan secara individu. Setiap sampah diambil langsung dari sumber akan diambil dalam kurun waktu 3
kamar disediakan 1 tempat sampah dan diangkut ke lokasi pemindahan. Hal hari sekali sampai dengan seminggu
dan untuk wadah tambahan yaitu tersebut juga dilihat dari lokasinya yang sekali
berupa plastik untuk memudahkan mudah dijangkau oleh kendaraan
pemindahan pengangkut
Pemusnahan