Tentang
Teori Terjemah
Dipresentasikan Dalam Diskusi Kelas Mata Kuliah Nazhariyat al-Tarjamah Lokal 4BSA-B
Pada Hari Jum’at x Maret 2024
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Hakikat Terjemah......................................................................................................5
B. Konsep Terjemah......................................................................................................6
C. Unsur-unsur Terjemah..............................................................................................7
D. Asumsi-asumsi dalam Terjemah...............................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Alat
media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi ialah bahasa itu sendiri yang
mereka sepakati bersama. Bahasa yang berlaku saat ini di seluruh penjuru dunia adalah
sekitar 7.117 bahasa yang teridentifikasi dan Indonesia menempati peringkat ke-2 bahasa
terbanyak dengan jumlah 720 bahasa yang digunakan dibawah Papua Nugini dengan 841
bahasa yang digunakan (Mutia, 2023). Dengan jumlah bahasa yang dimiliki oleh manusia
ini membuat masyarakatnya heterogen dan bermajemuk dalam kaya akan budaya dan ciri
khasnya masing-masing. Oleh karena itu, terciptanya lingkungan yang makin beragam di
masyarakat yang membuat para pengkaji budayawan maupun linguis semakin terbuka
luas objek kajiannya menghasilkan catatan akademis terkait bahasa yang dikaji.
Komunikasi antar manusia diperlukan guna untuk mencapai maksud dan tujuan
dari si pembicara kepada si pendengar. Kondisi saling memahami itu akan terwujud jika
dari kedua belah pihak saling memahami bahasa yang digunakan. Sebagai contoh,
seorang ilmuan Barat tidak akan bisa memahami ilmu-ilmu yang berada di Timur Tengah
3
sana jika tidak memahami bahasa yang dipakai oleh masyarakat Timur Tengah. Oleh
karena itu lahirlah disiplin ilmu baru yang berusaha untuk menghubungkan 2 aspek yang
bersebrangan ini guna untuk membuka lebih luas cakrawala pengetahuan yang lebih luas
lagi, yaitu ilmu penerjemahan. Pada kesempatan kali ini, penulis berusaha
mengungkapkan mengenai hal yang mendasar tentang teori terjemah sehingga
diharapkan untuk pembaca terkhusus bagi mahasiswa bahasa dan sastra agar memiliki
kompetensi penerjemahan yang baik untuk menjadi daya saing dikemudian harinya.
B. Rumusan Masalah
1. Hakikat Terjemah
2. Konsep Terjemah
3. Unsur-unsur Terjemah
4. Asumsi-asumsi dalam Terjemah
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Terjemah
1. Pengertian Terjemah
Secara etimologi dalam bahasa Indonesia istilah terjemah diambil dari bahasa
arab الرتمجةdari bahasa Arab kata terjemah diambil dari kata ي رتجم- ت رجمyang artinya
التعبري عن معىن كالم يف لغة بكالم اخر من لغة أخرى مع الوفاء جبميع معانيه ومقاصده
a. Moelino
Penerjemahan adalah kegitan mereproduksi amanat ataau pesan bahasa
sumber dengan padanan yang paling dekat dan wajar di dalam bahasa
penerima, baik dilihat dari segi arti maupun gaya.
b. J.C Catford
5
Merupakan aktivitas penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa
dengan materi tekstual yang setara dalam bahasa lain (Catford, 1992).
c. Kridalaksana
Penerjemahan adalah memindahkan amanat dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran.
2. Sejarah Penerjemahan
Pada awalnya, bahasa Arab hanya digunakan sebagai media komunikasi antar
individu. Namun seiring dengan pertambahan kebutuhan hidup dan kemajuan pemikiran
manusia, maka bahasa tersebut meningkat kegunaannya sebagai bahasa ilmiah di seluruh
bidang ilmu pengetahuan. Sejarah telah mencatat bahwa penggunaan bahasa Arab
sebagai bahasa ilmiah ditandai oleh kemunculan aktivitas penerjemahan buku-buku
bangsa Yunani, Persia dan India.(kurang 2 kalimat)
6
Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu benang merah dalam sejarah awal
penerjemahan Arab, yaitu meski apapun alasan-alasan yang melatar-belakangi minat
kaum muslimin dalam menekuni aktivitas penerjemahan tersebut, kita tidak dapat
memungkiri bahwa penerjemahan telah banyak memberikan kontribusi kemajuan yang
amat besar bagi umat Islam. Hal ini terbukti di masa Abbasiyyah, saat kaum muslimin
mengalami kemajuan yang amat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan. (kurang 3
kalimat)
Aktivitas ini tumbuh subur pada masa daulah Abbasiyyah di bawah pimpinan
khalifah Al- Ma’mun. Pada saat itu beliau mendirikan perpustakaan Darul - Hikmah yang
menghimpun buku - buku berbahasa asing dalam jumlah yang cukup besar. Kemudian
beliau mempekerjakan para penerjemah untuk menerjemahkan buku-buku tersebut ke
dalam bahasa Arab. Mulai saat itulah Darul - Hikmah berkembang pesat sebagai pusat
penerjemahan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang menjadi tolak ukur kejayaan
dan kegemilangan Islam pada masa itu. Khalifah Al-Ma'mun adalah khalifah ke-7 dari
dinasti Abbasiyah. Ia berkuasa selama 20 tahun 813-833, nama lengkapnya adalah
Abdullah Abu Abbas bin Ar-Rasyid Al- Ma'mun.
7
mengalami kemajuan yang signifikan dari beberapa faktor seperti teknologi, pendidikan,
konsumen, dan kolaborasi internasial. (kurang 2 kalimat)
Karena bidang keislaman itu dibutuhkan oleh umat Islam di Indonesia, maka
sebagian orang Islam yang memahami bahasa Arab merasa terpanggil untuk
mengkomunikasikan informasi yang terkandung dalam kitab suci dan buku keislaman
yang ditulis dalam bahasa Arab melalui kegiatan penerjemahan. (kurang 4 kalimat)
8
Penerbit yang memainkan perannya dalam menerbitkan buku-buku terjemahan
bahasa Arab di antaranya adalah: Bulan Bintang, Bina Ilmu, Ghalia, Indonesia,
Islamiyah, dll. Dengan menerapkan berbagai teori dan metode terjemahan, dunia ini terus
dan selalu berkembang. Penerjemahan membantu mengembangkan bahasa melalui
Loanword atau kata yang diadopsi dari suatu bahasa, dan Borrowing term atau meminjam
istilah dari suatu bahasa. Teknologi dan internet memiliki peranan besar mempengaruhi
penerjemahan saat ini. (kurang 2 kalimat)
B. Konsep Terjemah
9
C. Unsur-unsur Terjemah
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan manusia untuk tujuan
komunikasi. Yang memudahkan kita untuk menyampaikan ide, perasaan, informasi, dan
instruksi kepada orang lain. Di bumi terdapat sebanyak 200 negara yang tersebar di 5
benua dengan 7.117 bahasanya yang ada saat ini. Hal tersebut membuat ilmu kebahasaan
mempunyai banyak corak dalam berbagai kajian ilmunya. Salah satunya ilmu terjemah,
yang membahas pengalih bahasaan bahasa sumber (BSU) ke bahasa sasaran (BSA).
Menerjemah adalah mengalihkan atau memindahkan dari sutu bahasa ke bahasa lain.
Penerjemahan bukan bertujuan untuk menciptakan karya baru atau tulisan baru,
akan tetapi menjadi jembatan penghubung antara penulis bahasa sumber dengan pembaca
sasaran. Karena itu seorang penerjemah harusnya menguasai 3 aspek penting
penerjemahan ini : keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan (Listiana, 2021). Dengan
begitu karyanya dapat bermanfaat dan bernilai tinggi dimata pembaca. Juga pesan yang
penulis sebelumnya ingin sampaikan tersampaikan kepada pembaca dengan baik berkat
terjemah karya yang baik itu.
10
Hal- hal tersebut hendaknya dimiliki seorang penerjemah agar hasil karyanya
dapat dijamin kualitasnya.
Metode adalah cara penerjemahan nas sumber secara keseluruhan, dan prosedur
merupakan cara penerjemahan kalimat yang merupakan bagian dari nas tersebut. Adapun
teknik merupakan cara penerjemahan kata atau frase yang merupakan bagian dari sebuah
kalimat. Teknik berfungsi menjabarkan tahapan-tahapan pekerjaan yang harus dilalui
oleh prosedur, sedangkan prosedur berfungsi sebagai penjabaran dari metode
penerjemahan sebuah nas. Metode, prosedur,dan teknik merupakan tahapan-tahapan
kegiatan dari proses penerjemahan, yaitu proses pengungkapan makna nas sumber di
dalam nas penerima. (syihabuddin, 2016)
Kedua, penerjemahan yang berpihak pada bahasa sasaran (BSa), yang terdiri dari empat
metode yaitu: penerjemahan saduran (adaptasi), penerjemahan bebas, penerjemahan
diomatis, dan penerjemahan komunikatif.
1. Terjemah harfiyah
Adalah terjemah yang menggunakan metode terjemah interlinear translation,
juga terjemah ini disebut gaya yang mencoba mempertahankan gaya bahasa
teks bahasa sumber.
2. Terjemah setia
Jenis ini ditandai dengan adanya keberpihakan pada penulis asli dan teks
bahasa sumber. Namun kada kesetiaan terjemah ini masih lemah dibandingkan
harfiyah.
3. Terjemah semantis
11
Dalam terjemah ini penerjemah bersikap objektif dan netral, berusaha
menerjemahkan apa yang ada tidak menambah,mengurangi, atau
memepercantik.
1. Terjemahan bebas
Terjemahan ini sangat berpihak pada teks bahasa sasaran dan hasil dari jenis
ini harus bisa dibaca oleh pembaca bahasa sasaran. Gaya teks bahasa aslinya
sering sekali tidak diperlihatkan dan diperhatikan.
3. Terjemahan komunikatif
Penerjemahan ini bersifat subjektif karena berusaha mencapai efek pikiran
atau tindakan tertentu pada pada pembaca bahasa sasaran.
Proses Penerjemahan terdiri atas dua proses penting yaitu analisis teks asli dan
pemahaman makna atau pesan teks asli, dan pengungkapan kembali makna tersebut
dalam bahasa sasaran. Proses terjemah sendiri lengkapnya seperti ini :
1. Analisis
Proses penganalisisan merupakan langkah yang melibatkan aspek tata
bahasa dan aspek semantiks teks yang diterjemahkan. Langkah utama tahap
ini ialah menentukan hubungan yang mengandung makna antara kata dan
perkataan juga menentukan maksud acuan perkataan atau kombinasi idiom
serta menentukan makna konotasi, yaitu reaksi pemakai bahasa itu terhadap
suatu perkataan atau gabungan/kombinasi perkataan, baik positif maupun
negatif.
2. Transfer
12
Hasil penganalisisan tadi selanjutnya dipindahkan ke dalam otak
penerjemah dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Langkah pemindahan ini
harus dilakukan si penerjemah. Karena itu, penerjemah harus objektif dan
jujur.
3. Rekonstruksi
Rekonstruksi merupakan tahap menerjemahkan yang sesungguhnya.
Penerjemah memilih kata dan bentuk kalimat yang cocok dalam bahasa
penerima, agar pesan penulis dapat disampaikan sebaik-baiknya.
13
D. Asumsi-asumsi dalam Terjemah
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16