TUGAS 1
3. Coba saudara Analisa fungsi, manfaat, dari organisasi fungsional dan berikan contoh 1 study kasus
organisasi yang menggunakan struktur fungsional ?
Jawaban:
Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum
digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional,
pembagian kerjanya kemudian dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen.
Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia,
Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan keterampilan yang
sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja. Dengan menerapkan fungsi struktur
organisasi fungsional di perusahaan, maka biaya operasional bisa ditekan secara maksimal.
Namun, kelemahan dalam struktur organisasi fungsional terdapat pada menyampaikan informasi
dari yang satu ke yang lainnya atau dari tim A ke orang lain.
Manfaat Struktur Organisasi Fungsional Dikutip dari laman Gramedia.com, setidaknya terdapat
enam manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan yang menerapkan struktur organisasi ini,
yaitu:
1. Manfaat Spesialisasi Jika karyawan di dalam perusahaan dibagi menjadi beberapa departemen
berdasarkan dengan kegiatan utamanya. Maka setiap departemen akan bisa dipimpin oleh orang
yang sudah ahli dalam bidangnya. Hal tersebut akan membuat pekerjaan bisa lebih efisien dan
bisa lebih cepat selesai.
2. Terbentuknya Koordinasi Dalam struktur organisasi yang sudah bekerja dalam departemen
yang sama, kita bisa menyebutnya dengan spesialis. Pada akhirnya hal tersebut bisa menciptakan
koordinasi dari departemen menjadi lebih mudah dan juga bisa terus ditingkatkan.
3. Manajerial Mengalami Peningkatan Struktur organisasi fungsional mampu membantu
meningkatkan efisiensi manajer, karena pekerjaan tersebut bisa dilakukan secara berulang. Hal ini
yang bisa memungkinkan terjadinya peningkatan keuntungan perusahaan.
4. Meminimalisasi Terjadinya Duplikasi Tugas Sebenarnya, duplikasi fungsi dan tugas sangat
jarang terjadi. Misalnya, departemen keuangan tentu akan mengerjakan fungsinya dalam
mengelola keuangan. Departemen atau divisi lain tentu tidak perlu ikut campur dalam
mengerjakan masalah yang berkaitan dengan keuangan.
5. Pelatihan Difasilitasi Setiap karyawan di dalam departemen yang sama di perusahaan akan
memiliki keterampilan dan fokus yang tinggi. Untuk karyawan yang ada, mereka bisa
memperoleh pelatihan bila ada kebijakan lain yang berkaitan dengan hukum ataupun peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan.
6. Kecepatan Operasional Seorang senior manajer akan bisa menyelesaikan masalahnya lebih
cepat dari pada orang lain yang minim pengalaman. Ketika melakukan pelatihan untuk karyawan
baru, seorang manajer bisa lebih cepat untuk memberikan informasi tugasnya pada karyawan.
Berikut ini adalah beberapa contoh struktur organisasi fungsional yang banyak digunakan
perusahaan.
1. Dewan Direksi Perusahaan Dewan direksi di dalam struktur perusahaan adalah sekelompok
orang profesional yang bertanggung jawab dalam memimpin perusahaan. Biasanya, dewan
direksi perusahaan mempunyai susunan direksi seperti di bawah ini:
Seorang direktur utama
Enam orang direktur
Tiga orang wakil direktur
2. Manajer Perusahaan Manajer adalah sekelompok orang profesional di dalam suatu perusahaan
yang mempunyai tugas dalam memimpin setiap bidang manajerial yang terdapat di bawahnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk sistem manajerial di dalam struktur organisasi
fungsional:
- Manajer SDM (Human Resources) Setiap manajer HRD atau sumber daya manusia mempunyai
serangkaian tanggung jawab yang harus mereka selesaikan, yaitu:
Mengelola sistem human resource yang terdapat di perusahaan
Menjadi penghubung antara manajemen dan karyawan
Bertanggung jawab pada sistem absensi karyawan dan sistem payroll
Membuat suatu format dalam proses rekrutmen tenaga kerja
Melakukan kegiatan evaluasi dalam tingkat kepuasan karyawan
Melakukan training atau pelatihan dan mengevaluasinya
Mengelola dan mengawasi anggaran HRD
Bertanggung jawab di dalam proses performance appraisal
- Manajer Keuangan (Finance & Accounting) Pada struktur organisasi fungsional, manajer
keuangan akan diberikan berbagai tugas di bawah ini:
Mengambil keputusan yang penting terkait berbagai investasi dan pembiayaan
Menjadi penghubung antara perusahaan dengan pasar modal
Melakukan pengawasan pada proses perencanaan, pelaporan, dan juga pembayaran pajak agar
bisa lebih efisien
Melakukan koordinasi anggaran perusahaan
Mengelola fungsi akuntansi dan memproses berbagai data keuangan melalui laporan keuangan
yang akurat
Mengawasi aliran arus kas perusahaan
Mengawasi pengeluaran perusahaan yang dianggap tidak penting
- Manajer Produksi (Engineering & Manufacturing) Tugas manajer produksi di dalam struktur
organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
Melakukan negosiasi, perencanaan, dan juga pengorganisasian jadwal produksi
Mengawasi jalannya suatu proses produksi
Menjadi penghubung antara staf marketing, pembeli, dan bagian penjualan.
Menentukan standar kontrol kualitas proses produksi
Melakukan penilaian suatu proyek dan sumber daya untuk memenuhi persyaratannya.
-Manajer Pemasaran (Marketing, Sales, & Services) Di dalam struktur organisasi fungsional,
tugas utama dari seorang manajer pemasaran adalah sebagai berikut:
Membuat perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar
Melakukan perencanaan riset pemasaran, yakni dengan selalu mengikuti perkembangan pasar,
khususnya untuk berbagai produk yang dikeluarkan kompetitor
Melakukan identifikasi dan membuat perkiraan peluang yang nantinya akan terjadi di pasar
Merencanakan perkembangan jaringan pemasaran di dalam perusahaan
Melakukan berbagai tindakan pencegahan dalam menghadapi minim penjualan.
- Manajer Purchasing (Purchasing & Research) Setiap manajer purchasing di dalam struktur
organisasi fungsional biasanya akan diberikan berbagai tugas di bawah ini:
Mengelola kebijakan purchasing perusahaan serta memastikan pembelian bahan baku
persediaan perusahaan sudah sesuai dengan anggaran yang terdapat di dalam kebijakan
tersebut
Memilih pemasok terbaik untuk bisa bekerjasama dalam jangka waktu yang panjang dengan
pihak perusahaan.
Menjalin hubungan yang baik dengan departemen lain, seperti dengan departemen keuangan
untuk mengelola anggaran persediaan barang
Mengontrol proses procurement perusahaan
Menghemat anggaran perusahaan dalam hal penyediaan barang.
4. Apabila saudara sebagai pimpinan kantor tersebut coba saudara analisa dan buatkan konsep
perencanaan fasilitas serta perlengkapan kebutuhan pegawai demi menjamin kenyamanan pegawai
dalam bekerja ?
Jawaban:
Sebagai seorang pimpinan kantor, penting untuk memastikan bahwa fasilitas dan perlengkapan
kantor memadai untuk menjamin kenyamanan dan produktivitas pegawai. Berikut adalah konsep
perencanaan fasilitas dan perlengkapan kebutuhan pegawai:
1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kantor: Pastikan bahwa semua fasilitas kantor,
seperti bangunan, listrik, air, dan pendingin udara, berfungsi dengan baik dan teratur dipelihara.
Hal ini akan memastikan bahwa lingkungan kerja tetap nyaman dan aman bagi pegawai.
2. Fasilitas Kesehatan dan Kebersihan: Sediakan fasilitas kesehatan seperti ruang pertolongan
pertama, fasilitas sanitasi yang bersih, serta akses mudah ke air minum. Pastikan juga area kerja
dan fasilitas umum kantor tetap bersih dan terjaga kebersihannya.
3. Fasilitas Rekreasi dan Ruang Istirahat: Berikan ruang istirahat yang nyaman bagi pegawai
untuk bersantai dan mengambil istirahat selama jam kerja. Fasilitas seperti ruang rekreasi dengan
permainan atau ruang makan yang nyaman dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan pegawai.
4. Kelengkapan Kantor: Pastikan bahwa kantor dilengkapi dengan peralatan kerja yang
diperlukan, seperti komputer, printer, telepon, dan perangkat keras lainnya. Selain itu, sediakan
juga peralatan kantor tambahan seperti meja dan kursi yang ergonomis untuk mendukung
kenyamanan dan kesehatan pegawai.
5. Aksesibilitas: Pastikan bahwa fasilitas kantor dapat diakses dengan mudah oleh semua
pegawai, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Pastikan bahwa ada fasilitas
aksesibilitas yang memadai seperti rampa untuk kursi roda, toilet yang dapat diakses, dan ruang
kerja yang sesuai dengan kebutuhan individu.
6. Peningkatan Keterlibatan Pegawai: Selain menyediakan fasilitas fisik, penting juga untuk
menciptakan budaya kerja yang mendukung keterlibatan dan kesejahteraan pegawai. Ini bisa
mencakup kegiatan sosial, program kesejahteraan karyawan, dan komunikasi terbuka antara
manajemen dan pegawai.
Dengan mengimplementasikan konsep perencanaan fasilitas dan perlengkapan kebutuhan
pegawai ini, saya yakin kenyamanan dan produktivitas pegawai dalam bekerja akan meningkat,
sehingga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memotivasi.