Kelompok 2 SPT Jalan AP Pettarani
Kelompok 2 SPT Jalan AP Pettarani
Disusun oleh :
Kelompok 2
Nur humayrah andi balo (60800120009)
Afriyanti Nur Amelia (60800120008)
Andi Nurul Ilmi (60800120012)
Eli Alfiani Saputri (60800120011)
Fatimah Azzahrah (60800120010)
Muhammad Luthfi (60800120038)
Muh. Rifki Bahar (60800120040)
Muh. Fiqih Hidayatullah (60800120035)
Nurainandiyah (60800120036)
Andi Ayu P. Diah Ninggrung (60800120041)
Fahani Alimuddin (60800120039)
Idham Ramadhan (60800118045)
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
PENUTUP............................................................................................................................... 43
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 43
B. Saran ............................................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan merupakan suatu prasarana transportasi yang memiliki peranan sangat
penting terhadap pergerakan dan perpindahan manusia, barang, dan jasa dari satu
tempat ke tempat lainnya. Untuk mencapai kelancaran dalam pergerakan sebagaimana
yang diharapkan maka perlu adanya upaya yang dilakukan dalam peningkatan jalan
tersebut. Semakin meningkatnya permasalahan terhadap jalan di perkotaan dan di luar
perkotaan seperti kemacetan tentunya diakibatkan oleh meningkatnya pertumbuhan
penduduk sehingga mempengaruhi dalam kebutuhan kendaraan pribadi yang semakin
meningkat, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan jalan raya, dan belum
maksimalnya dalam pengoperasian fasilitas lalu lintas yang ada.
Kota Makassar sebagai kota sentral ekonomi yang terletak di daerah Sulawesi
Selatan adalah kota yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena
itu, pemerintah mesti menyediakan atau mengoptimalkan ketersediaan sarana dan
prasarana kota untuk menunjang segala aktivitas kegiatan masyarakat setempat
sehingga memberikan dampak dalam kelancaran dari pertumbuhan Kota Makassar itu
tersendiri. Dalam hal ini perkembangan kota yang paling menonjol adalah pusat
komersial atau perbelanjaan.
Indikator yang membuktikannya adalah munculnya berbagai pusat
perbelanjaan di Kota Makassar dengan skala yang variatif. Salah satu ruas jalan yang
memiliki pengaruh bangkitan jalan dari pusat komersial yang ada di Kota Makassar
adalah Jalan A. P. Pettarani yang merupakan jalan utama yang cukup padat di Kota
Makassar. Dengan berdirinya pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pendidikan
di Kota Makassar maka akan menimbulkan bangkitan/tarikan kendaraan pada ruas
Jalan A.P. Pettarani dan akan menambah volume lalu lintas.
Keberadaan Living Plaza dan Kantor P.T. Telkom Indonesia ini memberikan
dampak terhadap ruas Jalan A.P. Pettarani, yaitu berupa penurunan tingkat pelayanan
jalan yang pada titik tertentu akan menyebabkan kemacetan. Hal ini disebabkan oleh
adanya penambahan pergerakan akibat peningkatan kegiatan atau aktivitas komersial
di ruas jalan tersebut. Hal lain yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas disebabkan
oleh adanya pergerakan kendaraan keluar masuk di Living Plaza dan Kantor P.T.
Telkom Indonesia pada koridor Jalan A.P. Pettarani dan kendaraan yang menyeberang
jalan baik yang bertujuan untuk masuk pusat perbelanjaan dan pendidikan maupun
yang bermaksud meninggalkan tempat tersebut.
Keadaan tersebut masih pula diperparah dengan adanya angkutan umum yang
berhenti menunggu penumpang menambah pula kesemerawutan jalan sekitar pusat-
pusat perbelanjaan tersebut. Selain itu banyak aktivitas samping jalan di perkotaan
sering menimbulkan konflik dimana kadang-kadang besar pengaruhnya terhadap arus
lalu lintas. Pengaruh konflik ini (hambatan samping) yang terutama berpengaruh pada
kapasitas jalan perkotaan adalah: pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain
berhenti, kendaraan bermotor, parkir sembarangan, pedagang kaki lima, serta
kendaraan masuk dan keluar dari lahan di samping jalan.
Kondisi ini pada umumnya linear dengan terjadinya pembangunan baik itu
pusat pendidikan, perdagangan, dan pembangunan sarana/ prasarana. Wilayah
tersebut dalam manajemen lalu lintas sering kita sebut Bangkitan dan Tarikan
1
perjalanan. Menyadari kondisi ini dapat dipahami bahwa Analisa bangkitan
pergerakan lalu lintas terhadap tata bangunan dan tingkat pelayanan (LOS) dan
tarikan hambatan perlu diterapkan pada suatu wilayah menganalisis pengaruh tata
bangunan pada koridor jalan terhadap pergerakan lalu lintas. Karena hal tersebut
secara akumulatif akan memberikan dampak lalu lintas yang luas.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi kondisi kinerja existing Jalan A.P. Pettarani, ditinjau dari volume lalu
lintas, kapasitas jalan, dan tingkat pelayanannya.
2. Tentukan besarnya bangkitan/tarikan perjalanan akibat tata bangunan dan
pengembangan kawasan dalam hal ini Living Plaza dan P.T. Telkom Indonesia
Makassar.
3. Tentukan alternatif penyelesaian dalam meningkatkan tingkat pelayanan Jalan
A.P. Pettarani.
C. Tujuan
1. Mengetahui kondisi kinerja existing Jalan A.P. Pettarani, ditinjau dari volume lalu
lintas, kapasitas jalan, dan tingkat pelayanannya.
2. Mengetahui besarnya bangkitan/tarikan perjalanan akibat tata bangunan dan
pengembangan kawasan dalam hal ini Living Plaza dan P.T. Telkom Indonesia
Makassar.
3. Mengetahui alternatif penyelesaian dalam meningkatkan tingkat pelayanan Jalan
A.P. Pettarani.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Kegiatan penelitian ini dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam upaya
meningkatkan kemampuan penulis dalam mengembangkan ilmu dan dapat
memberikan gambaran mengenai bangkitan pergerakan lalu lintas terhadap tata
bangunan dan tingkat pelayanan (LOS) dan tarikan hambatan pada koridor Jalan
A.P. Pettarani.
2. Bagi Pemerintah
Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi pemerintah adalah dapat membuat
kebijakan yang tepat sasaran dari hasil analisis tersebut sehingga dapat
meningkatkan tingkat pelayanan jalan dalam mengatasi permasalahan di jalan
A.P. Pettarani.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan dan sebagai
dalam pemikiran bagi pengembangan pembelajaran untuk melanjutkan penelitian
dalam menganalisis bangkitan pergerakan lalu lintas terhadap tata bangunan dan
tingkat pelayanan (LOS) dan tarikan hambatan pada koridor Jalan A.P. Pettarani.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E. Perencanaan Transportasi
Transportasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembangunan berbagai sektor untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat. Ada dua sisi dimana transportasi dapat berperan dalam pembangunan.
Pada satu sisi transportasi diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pembangunan
yang sedang berlangsung dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan pembangunan.
Sedangkan pada sisi lain sektor transportasi diharapakan dapat memberikan kontribusi
dalam merangsang pertumbuhan pembangunan. Transportasi merupakan suatu sistem
yang diharapkan dapat menjamin pergerakan manusia atau barang secara lancar,
aman, cepat, murah, mudah dan nyaman. Untuk itu perlu disusun penyelenggaraan
transportasi yang efisien dan terpadu. Transportasi adalah meningkatkan atau
mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. Transportasi juga dapat
diartikan sebagai usaha untuk memindahkan sesuatu dari satu lokasi ke lokasi yang
lainnya dengan menggunakan suatu alat tertentu (Tamin, 2000).
Perencanaan transportasi adalah suatu usaha untuk menentukan strategi,
memilih instrument (cara yang paling efektif) untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki terjadi masa akan datang tentang kinerja sistem transportasi yang
menjadi obyek perencanaan dengan memanfaatan sumber daya yang diadakan
mungkin dengan bekal ilmu pengetahuan, teknologi dan skill yang dimiliki (Juanita,
2010). Perencanaan transportasi merupakan proses yang dinamis dan harus tanggap
terhadap perubahan tata guna lahan keadaan ekonomi dan pola arus lalu lintas.
Perencanaan transportasi tanpa pengendalian tata guna lahan adalah mubazir karena
pada dasarnya transportasi adalah usaha untuk mengantisipasi kebutuhan akan
pergerakan yang terjadi dimasa yang akan datang (Tamin, 2000).
F. Kapasitas
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam jumlah
kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam), atau
dengan mempertimbangan berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan
digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam perhitungan
kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan satuan mobil penumpangper jam atau
(smp)/jam.
Pada saat arus rendah kecepatan lalu lintas kendaraan bebas tidak ada
gangguan dari kendaraan lain, semakin banyak kendaraan yang melewati ruas jalan,
kecepatan akan semakin turun sampai suatu saat tidak bisa lagi arus/volume lalu lintas
bertambah, di sinilah kapasitas terjadi. Setelah itu arus akan berkurang terus dalam
kondisi arus yang dipaksakan sampai suatu saat kondisi macet total, arus tidak
bergerak dan kepadatan tinggi.
Hubungan antara besarnya arus/ volume lalu lintas dengan kecepatan (dalam hal
ini kecepatan sesaat) dengan kepadatan lalu lintas adalah (yang juga ditunjukkan
dalam gambar) sebagai berikut:
3
1. Hubungan kecepatan dan kepadatan adalah linier yang berarti bahwa semakin
tinggi kecepatan lalu lintas dibutuhkan ruang bebas yang lebih besar antar
kendaraan yang mengakibatkan jumlah kendaraan perkilometer menjadi lebih
kecil.
2. Hubungan kecepatan dan arus adalah parabolik yang menunjukkan bahwa
semakin besar arus kecepatan akan turun sampai suatu titik yang menjadi puncak
parabola tercapai kapasitas setelah itu kecepatan akan semakin rendah lagi dan
arus juga akan semakin mengecil.
3. Hubungan antara arus dengan kepadatan juga parabolik semakin tinggi kepadatan,
arus akan semakin tinggi sampai suatu titik dimana kapasitas terjadi, setelah itu
semakin padat maka arus akan semakin kecil.
G. Tingkat Pelayanan Jalan atau Level Of Servich (LOS)
Tingkat pelayanan jalan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk
mengetahui kualitas suatu ruas jalan tertentu dalam melayani arus lalu lintas yang
melewatinya. Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service / LOS) adalah gambaran
kondisi operasional arus lalu lintas dan persepsi pengendara dalam terminologi
kecepatan, waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak, keamanan dan
keselamatan, (Wikipedia, 2008). Hubungan antara kecepatan dan volume jalan perlu
di ketahui karena kecepatan dan volume merupakan aspek penting dalam menentukan
tingkat pelayanan jalan.
Kualitas pelayanan jalan dapat dinyatakan dalam tingkat pelayanan jalan
(Level Of Service / LOS) (Ditjen Bangda dan LPM ITB.1994). Tingkat pelayanan
jalan (Level Of Service / LOS) dalam perencanaan jalan dinyatakan dengan huruf
huruf A sampai dengan F yang berturut-turut menyatakan tingkat pelayanan yang
terbaik sampai yang terburuk. Pengukuran kualitatif yang menyatakan operasional
lalu-lintas dan pandangannya oleh pengemudi, dibutuhkan untuk memperkirakan
tingkat kemacetan pada fasilitas jalan raya. Pengukuran tingkat pelayanan jalan
didasarkan pada tingkat pelayanan dan dimaksudkan untuk memperoleh faktor-faktor,
yaitu : kecepatan, waktu perjalanan, kebebasan bergerak dan keamanan. Tingkat
pelayanan memiliki selang dari A sampai dengan F. Tingkat pelayanan A mewakili
kondisi operasi pelayanan terbaik dan tingkat pelayanan F mewakili kondisi operasi
pelayanan terburuk.
H. Tarikan dan Bangkitan
Bangkitan pergerakan adalah tahapan awal dari permodelan transportasi untuk
menghasilkan model hubungan yang mengaitkan parameter tata guna lahan dengan
jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah yang meninggalkan suatu
zona dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan. Waktu
perjalanan tergantung pada kegiatan kota, karena penyebab perjalanan adalah
kebutuhan manusia untuk melakukan kegiatan dan mengangkut barang kebutuhannya.
Setiap suatu kegiatan pergerakan mempunyai zona asal dan tujuan, dimana asal
merupakan zona yang menghasilkan suatu pergerakan sedangkan tujuan adalah yang
menarik pelaku melakukan kegiatan. Bangkitan pergerakan digunakan menyatakan
4
suatu pergerakan berbasis rumah yang mempunyai asal dan atau tujuan adalah rumah
atau pergerakan yang dibangkitkan oleh pergerakan berbasis bukan rumah. Tarikan
pergerakan digunakan untuk menyatakan suatu pergerakan berbasis rumah yang
mempunyai tempat asal dan atau tujuan bukan rumah atau pergerakan yang tertarik
oleh pergerakan berbasis bukan rumah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan dan tarikan pergerakan manusia
menurut Tamin (2000) antara lain yaitu :
1. Bangkitan pergerakan untuk manusia : faktor berikut dipertimbangkan
pada beberapa kajian yang telah dilakukan:
a. Pendapatan
b. Pemilik kendaraan
c. Struktur rumah tangga
d. Nilai lahan Bangunan
e. Kepadatan daerah pemukiman
f. Aksesbilitas
2. Tarikan pergerakan untuk manusia: faktor yang paling sering digunakan
untuk Merubah tarikan pergerakan adalah luas lantai untuk kegiatan
industri, komersial, pertokoan dan pelayanan lain.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Ali (1982) mengatakan bahwa, Metode penelitian deskriptif
dapat digunakan dalam memecahkan serta menjawab permasalahan yang akan terjadi
pada masa mendatang. Penelitian deskriptif dilakukan dengan tahap pengumpulan
data-data yang diperlukan, melakukan klasifikasi atas data yang didapatkan, setelah
itu dilakukan analisis data atau mengolah data yang dimiliki sehingga didapatkan
sebuah kesimpulan berupa sebuah penggambaran mengenai keadaan yang diteliti
secara obyektif dalam sebuah deskripsi.
Adapun untuk lokasi pada Segmen 1 dimulai dari KFC petarani sampai sejauh
1 km dan di lanjutkan Segmen dua sejauh 1 km sampai SMK Telkom sedangkan
untuk penentuan tarikan dan bangkitan untuk segmen 2 adalah SMK Telkom dan
Untuk segmen 1 adalah KFC Petarani.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Survey
Lokasi survey ini dilakukan di jalan Petarani kota Makassar dari arah jalan
sultan alauddin dan dari arah jalan urip sumuharjo, dengan lebar jalan 3 meter/
Lalur dengan jumlah lajur 6 dan jumlah jalur 2. Jalan petarani merupakan prasrana
transportasi darat, dimana jalan ini sering dilewati oleh kendaraan berat maupun
kendaraan ringan seperti Motor, mobil, bus dan truk untuk menjalankan kegiatan
sehari-harinya.
Gambar 1. Peta Lokasi Jl. A. P. Pettarani
6
2. Waktu Survey
Waktu survey yang kami ambil adalah pada hari libur dan hari kerja adapun
hari libur pada tanggal Minggu, 2 Oktober 2022 yang dimulai dari jam 06.00 –
22.00, sedangkan pada hari kerja yaitu pada hari selasa tanggal 4 oktober 2022
yang dimulai dari jam 06.00-22.00 yang dimana hari itu bertepatan dengan mata
kuliah Studio Perencanaan Transportasi.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Adapun metode survey yang dilakukan yaitu; Survey lapangan, Survey ini
dilakukan untuk mendapatkan data jalan. Dimana jenis kendaraan menurut Bina
Marga untuk perhitungan volume lalu lintas dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
• Kendaraan ringan seperti sedan, jeep, minibus, pickup, oplet.
• Kendaraan berat seperti bus, truck 2 as, truck 3 as, truck gandeng.
• Kendaraan bermotor dua seperti sepeda motor.
• Kendaraan tak bermotor seperti sepeda, gerobak, becak.
2. Data Sekunder
Adapun metode survey yang dilakukan yaitu; Survey ke instansi terkait,
Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, seperti data pertumbuhan
penduduk, data pertumbuhan kendaraan, dan sebagainya.
D. Analisis Lalu Lintas Jalan Perkotaan dengan MKJI 1997
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, Direktorat
Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota, Volume lalu-lintas ruas jalan adalah
jumlah atau banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada ruas jalan
dalam suatu satuan waktu tertentu. Volume lalu-lintas dua arah pada jam paling sibuk
dalam sehari dipakai sebagai dasar untuk analisa unjuk kerja ruas jalan dan
persimpangan yang ada. Untuk kepentingan analisis, kendaran yang disurvai
dikasifikasikan atas :
1. Kendaraan Ringan (Light Vehicle/LV) yang terdiri dari Jeep, Station
Wagon, Colt, Sedan, Bis mini, Combi, Pick Up, Dll;
2. Kendaraan berat (Heavy Vehicle/HV), terdiri dari Bus dan Truk;
3. Sepeda motor (Motorcycle/MC);
Data hasil survei per-jenis kendaraan tersebut selanjutnya dikonversikan
dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP) guna menyamakan tingkat penggunaan ruang
keseluruhan jenis kendaraan. Untuk keperluan ini, MKJI (1997) telah
merekomendasikan nilai konversi untuk masing-masing klasifikasi kendaraan
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
7
Tabel 1. Nilai Ekivalen Mobil Penumpang
Kapasitas jalan perkotaan dihitung dari kapasitas dasar. Kapasitas dasar adalah
jumlah kendaraan maksimum yang dapat melintasi suatu penampang pada suatu jalur
atau jalan selama 1 (satu) jam, Dalam keadaan jalan dan lalu-lintas yang mendekati
ideal dapat dicapai. Besarnya kapasitas jalan dapat dijabarkan sebagai berikut :
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs .....(1)
Dimana:
C = kapasitas ruas jalan (SMP/Jam)
Co = kapasitas dasar FCw= faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-
lintas
FCsp = faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah
FCsf = faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping
FCcs = faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota.
Adapun ketentuan kapasitas, tingkat pelayanan dan tarikan bangkitan sebagai berikut:
1. Kapasitas Dasar
Besarnya kapasitas dasar jalan kota yang dijadikan acuan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. Kapasitas Dasar
8
2. Faktor penyesuaian lebar jalur (FCw)
Faktor penyesuaian lebar jalan seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4. Faktor Penyesuaian lebar jalur (FCw)
9
Catatan:
a. Tabel tersebut di atas menganggap bahwa lebar bahu di kiri dan kanan
jalan sama, bila lebar bahu kiri dan kanan berbeda maka digunakan nilai
rata-ratanya.
b. Lebar efektif bahu adalah lebar yang bebas dari segala rintangan, bila di
tengah terdapat pohon, maka lebar efektifnya adalah setengahnya.
5. Faktor Ukuran Kota ( Fcs )
Berdasarkan hasil penelitian ternyata ukuran kota mempengaruhi kapasitas
seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 7. Faktor Ukuran Kota (Fcs)
Ukuran kota Faktor ukuran
(juta orang) kota (Fcs)
< 0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94
1,0-3,0 1,00
<3,0 1.01
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
6. Ekivalen mobil Penumpang
Tabel 8. Ekivalen Mobil Penumpang
10
Tabel 9. Tingkat Pelayanan Jalan
11
Y = variabel dependen (tidak bebas)
X = variabel independen (bebas)
a = intercept (konstanta)
b = koefisien variabel independen (bebas)
2. Analisis Regresi Linear Independen
Konsep ini merupakan pengembangan lanjutan dari uraian sebelumnya,
khususnya pada kasus yang mempunyai lebih banyak perubah bebas dan
parameter b. Hal ini sangat diperlukan dalam realita yang menunjukkan
bahwa beberapa perubah tata guna lahan secara simultan ternyata
mempengaruhi bangkitan dan tarikan pergerakan. Persamaan regresi
linear berganda merupakan persamaan matematik yang menyatakan
hubungan antara sebuah variabel tak bebas dengan variabel bebas.
Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda untuk
menggambarkan bangkitan atau tarikan pergerakan adalah:
Y = a+ b1X1 + b2X2 + …+ bnXn ........................................ (2)
Dimana:
Y = variabel dependen (tidak bebas)
a = konstanta
b1,b2,…,bn = koefisien variabel independen (bebas)
X1,X2,…,Xn = variabel independen (bebas)
3. Lingkup Perangkat Lunak
Ada beberapa alat (perangkat lunak) atau bahan yang digunakan untuk
mengelola data hasil penelitian. Dalam hal ini digunakan program
Statistical Program for Social Science (SPSS) Versi 16.0 for Windows
untuk mendapatkan model regresi terbaik untuk kendaraan pengantar
maupun penjemput pelajar.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pemanfaatan Lahan Kawasan
Jalan A.P. Pettarani merupakan salah satu jalan yang memiliki aktivitas pergerakan
yang sangat padat di Kota Makassar. Hal ini diakibatkan karena pada koridor Jalan
A.P. Pettarani semakin berkembang pengembangan lahan. Berdasarkan tata guna
lahan di Jalan A.P. Pettarani kawasan komersial menjadi lahan yang mayoritas
menempati koridor Jalan A.P Pettarani terdiri dari 18 kavling dengan luas 12,93
hektar, kemudian kawasan perkantoran terdiri dari 14 kavling dengan luas 14,94
hektar, selanjutnya kawasan pendidikan juga berada pada koridor Jalan A.P. Pettarani
yang berjumlah 2 kavling dengan luas 3,51 hektar, adapun penggunaan lahan lainnya
berupa pemukiman, kesehatan, dan peribadatan berjumlah 4 kavling dengan luas 2,80
hektar. Sehingga total pemanfaatan lahan yang memilik pengaruh terhadap bangkitan
dan tarikan terhadap ruas Jalan A.P. Pettarani terdapat 38 kavling dengan luas total
34,17 hektar. Berikut dapat dilihat pada gambar 2.
13
B. Jumlah Transportasi Satuan Unit/Jam dan Jumlah Transportasi Satun
Smp/Jam Pada Hari Libur Di Jalan A.P. Pettarani
1. Ruas Jalan Kanan Segmen 1
Tabel 10. Jumlah transportasi pada hari libur dalam satuan unit
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
unit/jam
06.00-07.00 1246 452 67 1765
07.00-08.00 2446 591 66 3103
08.00-09.00 3754 584 52 4390
09.00-10.00 2216 522 35 2773
10.00-11.00 2318 433 30 2781
11.00-12.00 1947 397 34 2378
12.00-13.00 3677 501 32 4210
13.00-14.00 3165 461 44 3670
14.00-15.00 2567 352 58 2977
15.00-16.00 3176 472 55 3703
16.00-17.00 3754 486 50 4290
17.00-18.00 2481 316 49 2846
18.00-19.00 3684 435 48 4167
19.00-20.00 2761 512 43 3316
20.00-21.00 2565 481 45 3091
21.00-22.00 2421 379 56 2856
Jumlah 44178 7374 764 52316
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 11. Jumlah transportasi pada hari libur dalam satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Smp/jam
06.00-07.00 249,2 452 87,1 788,3
07.00-08.00 489,2 591 85,8 1166
08.00-09.00 750,8 584 67,6 1402,4
09.00-10.00 443,2 522 45,5 1010,7
10.00-11.00 463,6 433 39 935,6
11.00-12.00 389,4 397 44,2 830,6
12.00-13.00 735,4 501 41,6 1278
13.00-14.00 633 461 57,2 1151,2
14.00-15.00 513,4 352 75,4 940,8
15.00-16.00 635,2 472 71,5 1178,7
16.00-17.00 750,8 486 65 1301,8
17.00-18.00 496,2 316 63,7 875,9
18.00-19.00 736,8 435 62,4 1234,2
19.00-20.00 552,2 512 55,9 1120,1
20.00-21.00 513 481 58,5 1052,5
21.00-22.00 484,2 379 72,8 936
Jumlah 8835,6 7374 993,2 17202,8
Sumber : Hasil analisis, 2022
14
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kanan untuk segmen 1, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari
Minggu tanggal 2 Oktober 2022 berada pada jam 08.00 – 09.00 dengan total
4.390 Unit/Jam atau 1.402,4 SMP/Jam. Penyumbang jumlah kendaraan terbesar
diberikan oleh pengguna kendaraan dengan kelas MC yang mencapai 3.754
Unit/Jam.
2. Ruas Jalan Kiri Segmen 1
Tabel 12. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan Unit
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
06.00-07.00 1347 397 59 1803
07.00-08.00 2671 491 69 3231
08.00-09.00 2582 534 57 3173
09.00-10.00 2611 572 40 3223
10.00-11.00 2585 438 33 3056
11.00-12.00 1342 397 42 1781
12.00-13.00 3738 511 37 4286
13.00-14.00 2861 421 54 3336
14.00-15.00 2287 357 65 2709
15.00-16.00 3216 392 51 3659
16.00-17.00 3928 426 46 4400
17.00-18.00 3196 312 50 3558
18.00-19.00 2821 495 51 3367
19.00-20.00 3288 502 49 3839
20.00-21.00 3108 401 47 3556
21.00-22.00 2318 375 56 2749
Jumlah 43899 7021 806 51726
Sumber : Hasil analisis, 2022
Tabel 13. Jumlah transportasi pada hari libur dalam satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Smp/Jam
06.00-07.00 269,4 397 76,7 743,1
07.00-08.00 534,2 491 89,7 1114,9
08.00-09.00 516,4 534 74,1 1124,5
09.00-10.00 522,2 572 52 1146,2
10.00-11.00 517 438 42,9 997,9
11.00-12.00 268,4 397 54,6 720
12.00-13.00 747,6 511 48,1 1306,7
13.00-14.00 572,2 421 70,2 1063,4
14.00-15.00 457,4 357 84,5 898,9
15.00-16.00 643,2 392 66,3 1101,5
16.00-17.00 785,6 426 59,8 1271,4
17.00-18.00 639,2 312 65 1016,2
18.00-19.00 564,2 495 66,3 1125,5
19.00-20.00 657,6 502 63,7 1223,3
15
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Smp/Jam
20.00-21.00 621,6 401 61,1 1083,7
21.00-22.00 463,6 375 72,8 911,4
Jumlah 8779,8 7021 1047,8 16848,6
Sumber : Hasil analisis, 2022
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kiri untuk segmen 1, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari Minggu
tanggal 2 Oktober 2022 berada pada jam 12.00 – 13.00 dengan total 4.286
Unit/Jam atau 1.306,7 SMP/Jam. Jumlah unit kendaraan sebelumnya mengalami
puncak pada jam 16.00 – 17.00 dengan 4.400 Unit/Jam. Namun, setelah dilakukan
analisis pada data yang sudah disurvey ditemukan bahwa puncak lalu lintas
terdapat pada jam 12.00 – 13.00. Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan pada
kelas LV pada jam 12.00-13.00 mencapai 511 Unit/Jam, sedangkan pada jam 16-
00-17.00 hanya 426 Unit/Jam.
3. Ruas Jalan Kanan Segmen 2
Tabel 14. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan Unit
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
06.00-07.00 782 481 52 1315
07.00-08.00 1543 505 64 2112
08.00-09.00 2882 534 68 3484
09.00-10.00 2071 522 49 2642
10.00-11.00 2232 511 58 2801
11.00-12.00 1764 497 45 2306
12.00-13.00 3489 547 43 4079
13.00-14.00 2986 571 43 3600
14.00-15.00 2099 530 54 2683
15.00-16.00 2887 486 43 3416
16.00-17.00 3241 786 35 4062
17.00-18.00 1979 762 31 2772
18.00-19.00 3294 534 43 3871
19.00-20.00 2394 432 43 2869
20.00-21.00 1743 401 27 2171
21.00-22.00 1691 343 45 2079
Jumlah 37077 8442 743 46262
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 15. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
SMP/Jam
06.00-07.00 156,4 481 67,6 705
07.00-08.00 308,6 505 83,2 896,8
08.00-09.00 576,4 534 88,4 1198,8
09.00-10.00 414,2 522 63,7 999,9
10.00-11.00 446,4 511 75,4 1032,8
16
11.00-12.00 352,8 497 58,5 908,3
12.00-13.00 697,8 547 55,9 1300,7
13.00-14.00 597,2 571 55,9 1224,1
14.00-15.00 419,8 530 70,2 1020
15.00-16.00 577,4 486 55,9 1119,3
16.00-17.00 648,2 786 45,5 1479,7
17.00-18.00 395,8 762 40,3 1198,1
18.00-19.00 658,8 534 55,9 1248,7
19.00-20.00 478,8 432 55,9 966,7
20.00-21.00 348,6 401 35,1 784,7
21.00-22.00 338,2 343 58,5 739,7
Jumlah 7415,4 8442 965,9 16823,3
Sumber : Hasil analisis, 2022
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kanan untuk segmen 2, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari
Minggu tanggal 2 Oktober 2022 berada pada jam 12.00 – 13.00 dengan total
4.079 Unit/Jam atau 1.300,7 SMP/Jam. Penyumbang jumlah kendaraan terbesar
diberikan oleh pengguna kendaraan dengan kelas MC yang mencapai 3.489
Unit/Jam.
4. Ruas Jalan Kiri Segmen 2
Tabel 16. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan Unit
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
06.00-07.00 1282 432 53 1767
07.00-08.00 2143 532 62 2737
08.00-09.00 2282 524 69 2875
09.00-10.00 2175 512 48 2735
10.00-11.00 2762 551 59 3372
11.00-12.00 1634 497 46 2177
12.00-13.00 3689 521 45 4255
13.00-14.00 2086 511 50 2647
14.00-15.00 2099 520 47 2666
15.00-16.00 2897 481 51 3429
16.00-17.00 3341 726 35 4102
17.00-18.00 1879 662 45 2586
18.00-19.00 3284 524 44 3852
19.00-20.00 2394 432 43 2869
20.00-21.00 1833 411 52 2296
21.00-22.00 1941 233 57 2231
Jumlah 37721 8069 806 46596
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 17. Jumlah transportasi pada hari libur dalam satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
SMP/Jam
06.00-07.00 256,4 432 68,9 757,3
17
07.00-08.00 428,6 532 80,6 1041,2
08.00-09.00 456,4 524 89,7 1070,1
09.00-10.00 435 512 62,4 1009,4
10.00-11.00 552,4 551 76,7 1180,1
11.00-12.00 326,8 497 59,8 883,6
12.00-13.00 737,8 521 58,5 1317,3
13.00-14.00 417,2 511 65 993,2
14.00-15.00 419,8 520 61,1 1000,9
15.00-16.00 579,4 481 66,3 1126,7
16.00-17.00 668,2 726 45,5 1439,7
17.00-18.00 375,8 662 58,5 1096,3
18.00-19.00 656,8 524 57,2 1238
19.00-20.00 478,8 432 55,9 966,7
20.00-21.00 366,6 411 67,6 845,2
21.00-22.00 388,2 233 74,1 695,3
Jumlah 7544,2 8069 1047,8 16661
Sumber : Hasil analisis, 2022
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kiri untuk segmen 2, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari Minggu
tanggal 2 Oktober 2022 berada pada jam 12.00 – 13.00 dengan total 4.255
Unit/Jam atau 1.317,3 SMP/Jam. Penyumbang jumlah kendaraan terbesar
diberikan oleh pengguna kendaraan dengan kelas MC yang mencapai 3.689
Unit/Jam.
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
06.00-07.00 1324 354 67 1745
07.00-08.00 2570 426 69 3065
08.00-09.00 4269 483 48 4800
09.00-10.00 4315 327 34 4676
10.00-11.00 3526 341 33 3900
11.00-12.00 3297 351 31 3679
12.00-13.00 4315 439 37 4791
13.00-14.00 3972 468 34 4474
14.00-15.00 3819 337 29 4185
15.00-16.00 4732 463 46 5241
16.00-17.00 5679 532 68 6279
17.00-18.00 5985 479 64 6528
18.00-19.00 5194 463 56 5713
19.00-20.00 4637 476 60 5173
20.00-21.00 3891 423 29 4343
18
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
21.00-22.00 3569 341 42 3952
Jumlah 63694 6443 687 70824
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 19. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
SMP/Jam
06.00-07.00 264,8 354 87,1 705,9
07.00-08.00 514 426 89,7 1029,7
08.00-09.00 853,8 483 62,4 1399,2
09.00-10.00 863 327 44,2 1234,2
10.00-11.00 705,2 341 42,9 1089,1
11.00-12.00 659,4 351 40,3 1050,7
12.00-13.00 863 439 48,1 1350,1
13.00-14.00 794,4 468 44,2 1306,6
14.00-15.00 763,8 337 37,7 1138,5
15.00-16.00 946,4 463 59,8 1469,2
16.00-17.00 1135,8 532 88,4 1756,2
17.00-18.00 1197 479 83,2 1759,2
18.00-19.00 1038,8 463 72,8 1574,6
19.00-20.00 927,4 476 78 1481,4
20.00-21.00 778,2 423 37,7 1238,9
21.00-22.00 713,8 341 54,6 1109,4
Jumlah 13018,8 6703 971,1 20692,9
Sumber : Hasil analisis, 2022
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kanan untuk segmen 1, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari kerja
tepatnya hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022 berada pada jam 17.00 – 18.00
dengan total 6.528 Unit/Jam atau 1.759,2 SMP/Jam. Penyumbang jumlah
kendaraan terbesar diberikan oleh pengguna kendaraan dengan kelas MC yang
mencapai 5.985 Unit/Jam.
20
06.00-07.00 782 481 52 1315
07.00-08.00 1543 505 64 2112
08.00-09.00 2882 534 68 3484
09.00-10.00 2071 522 49 2642
10.00-11.00 2232 511 58 2801
11.00-12.00 1764 497 45 2306
12.00-13.00 3489 547 43 4079
13.00-14.00 2986 571 43 3600
14.00-15.00 2099 530 54 2683
15.00-16.00 2887 486 43 3416
16.00-17.00 3241 786 35 4062
17.00-18.00 1979 762 31 2772
18.00-19.00 3294 534 43 3871
19.00-20.00 2394 432 43 2869
20.00-21.00 1743 401 27 2171
21.00-22.00 1691 343 45 2079
Jumlah 37077 8442 743 46262
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 23. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
SMP/Jam
06.00-07.00 156,4 481 67,6 705
07.00-08.00 308,6 505 83,2 896,8
08.00-09.00 576,4 534 88,4 1198,8
09.00-10.00 414,2 522 63,7 999,9
10.00-11.00 446,4 511 75,4 1032,8
11.00-12.00 352,8 497 58,5 908,3
12.00-13.00 697,8 547 55,9 1300,7
13.00-14.00 597,2 571 55,9 1224,1
14.00-15.00 419,8 530 70,2 1020
15.00-16.00 577,4 486 55,9 1119,3
16.00-17.00 648,2 786 45,5 1479,7
17.00-18.00 395,8 762 40,3 1198,1
18.00-19.00 658,8 534 55,9 1248,7
19.00-20.00 478,8 432 55,9 966,7
20.00-21.00 348,6 401 35,1 784,7
21.00-22.00 338,2 343 58,5 739,7
Jumlah 7415,4 8442 965,9 16823,3
Sumber : Hasil analisis, 2022
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kanan untuk segmen 2, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari kerja
tepatnya hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022 berada pada jam 16.00 – 17.00
dengan total 4.062 Unit/Jam atau 1.479,7 SMP/Jam. Jumlah unit kendaraan
sebelumnya mengalami puncak pada jam 12.00 – 13.00 dengan 4.079 Unit/Jam.
Namun, setelah dilakukan analisis pada data yang sudah disurvey ditemukan
bahwa puncak lalu lintas terdapat pada jam 16.00 – 17.00. Hal ini disebabkan oleh
21
volume kendaraan pada kelas MC pada jam 12.00-13.00 mencapai 3.489
Unit/Jam, sedangkan pada jam 16-00-17.00 hanya 3,241 Unit/Jam.
4. Ruas Jalan Kiri Segmen 2
Tabel 24. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan Unit
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
Unit/Jam
06.00-07.00 1282 432 53 1767
07.00-08.00 2143 532 62 2737
08.00-09.00 2282 524 69 2875
09.00-10.00 2175 512 48 2735
10.00-11.00 2762 551 59 3372
11.00-12.00 1634 497 46 2177
12.00-13.00 3689 521 45 4255
13.00-14.00 2086 511 50 2647
14.00-15.00 2099 520 47 2666
15.00-16.00 2897 481 51 3429
16.00-17.00 3341 726 35 4102
17.00-18.00 1879 662 45 2586
18.00-19.00 3284 524 44 3852
19.00-20.00 2394 432 43 2869
20.00-21.00 1833 411 52 2296
21.00-22.00 1941 233 57 2231
Jumlah 37721 8069 806 46596
Sumber : Hasil survei lapangan, 2022
Tabel 25. Jumlah Transportasi Pada Hari Libur dalam Satuan SMP/Jam
Jumlah
Jam Mc Lv Hv
SMP/Jam
06.00-07.00 256,4 432 68,9 757,3
07.00-08.00 428,6 532 80,6 1041,2
08.00-09.00 456,4 524 89,7 1070,1
09.00-10.00 435 512 62,4 1009,4
10.00-11.00 552,4 551 76,7 1180,1
11.00-12.00 326,8 497 59,8 883,6
12.00-13.00 737,8 521 58,5 1317,3
13.00-14.00 417,2 511 65 993,2
14.00-15.00 419,8 520 61,1 1000,9
15.00-16.00 579,4 481 66,3 1126,7
16.00-17.00 668,2 726 45,5 1439,7
17.00-18.00 375,8 662 58,5 1096,3
18.00-19.00 656,8 524 57,2 1238
19.00-20.00 478,8 432 55,9 966,7
20.00-21.00 366,6 411 67,6 845,2
21.00-22.00 388,2 233 74,1 695,3
Jumlah 7544,2 8069 1047,8 16661
Sumber : Hasil analisis, 2022
22
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Jalan A.P. Pettarani pada ruas
jalan kiri untuk segmen 2, didapatkan bahwa puncak lalu lintas pada hari kerja
tepatnya hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022 berada pada jam 16.00 – 17.00
dengan total 4.102 Unit/Jam atau 1.439,7 SMP/Jam. Jumlah unit kendaraan
sebelumnya mengalami puncak pada jam 12.00 – 13.00 dengan 4.255 Unit/Jam.
Namun, setelah dilakukan analisis pada data yang sudah disurvey ditemukan
bahwa puncak lalu lintas terdapat pada jam 16.00 – 17.00. Hal ini disebabkan oleh
volume kendaraan pada kelas MC pada jam 12.00-13.00 mencapai 3.689
Unit/Jam, sedangkan pada jam 16-00-17.00 hanya 3,341 Unit/Jam.
D. Kapasitas Jalan
1. Kapasitas jalan A.P Petarani pada titik 1
P
e
n
a
m
p
a
n
g
Jalan A.P Pettarani Titik 1
23
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa jumlah kapasitas
di jalan A.P Pettarani pada titik 1 (Depan KFC Pettarani) sebesar 17.487,36
smp/jam, sedangkan untuk kapasitas per jalur sebesar 8.743,68 smp/jam.
P
Penampang Jalan A.P Pettarani Titik 2
24
10.00-11.00 463,6 433 39 935,6 0,11 A
11.00-12.00 389,4 397 44,2 830,6 0,09 A
12.00-13.00 735,4 501 41,6 1278 0,15 A
13.00-14.00 633 461 57,2 1151,2 0,13 A
14.00-15.00 513,4 352 75,4 940,8 0,11 A
15.00-16.00 635,2 472 71,5 1178,7 0,13 A
16.00-17.00 750,8 486 65 1301,8 0,15 A
17.00-18.00 496,2 316 63,7 875,9 0,10 A
18.00-19.00 736,8 435 62,4 1234,2 0,14 A
19.00-20.00 552,2 512 55,9 1120,1 0,13 A
20.00-21.00 513 481 58,5 1052,5 0,12 A
21.00-22.00 484,2 379 72,8 936 0,11 A
Jumlah 8835,6 7374 993,2 17202,8
Sumber: Hasil Analisis 2022
Berdasarkan Tabel dan grafik diatas volume kendaraan tertinggi pada hari
libur Ruas Jalan Kanan Segmen 1 adalah 1402,4 smp/jam pada pagi hari dari Jam
(08.00-09.00). Apabila ditinjau berdasarkan komposisi terdapat berbagai jenis
kendaraan, maka komposisi kendaraan yang melewati Jl. AP. Pettarani juga berbagai
macam. Namun jenis kendaraan yang mendominasi berdasarkan hasil survey
lapangan yaitu sepeda motor.
2. Pada Ruas Jalan Kiri Pada Segmen 1
Tabel 29. Tingkat Pelayanan Jalan (LOS) Ruas Jalan Kiri
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
Smp/Jam
06.00-07.00 269,4 397 76,7 743,1 0,084987 A
07.00-08.00 534,2 491 89,7 1114,9 0,127509 A
08.00-09.00 516,4 534 74,1 1124,5 0,128607 A
09.00-10.00 522,2 572 52 1146,2 0,131089 A
10.00-11.00 517 438 42,9 997,9 0,114128 A
25
11.00-12.00 268,4 397 54,6 720 0,082345 A
12.00-13.00 747,6 511 48,1 1306,7 0,149445 A
13.00-14.00 572,2 421 70,2 1063,4 0,121619 A
14.00-15.00 457,4 357 84,5 898,9 0,102806 A
15.00-16.00 643,2 392 66,3 1101,5 0,125977 A
16.00-17.00 785,6 426 59,8 1271,4 0,145408 A
17.00-18.00 639,2 312 65 1016,2 0,116221 A
18.00-19.00 564,2 495 66,3 1125,5 0,128722 A
19.00-20.00 657,6 502 63,7 1223,3 0,139907 A
20.00-21.00 621,6 401 61,1 1083,7 0,123941 A
21.00-22.00 463,6 375 72,8 911,4 0,104235 A
Jumlah 8779,8 7021 1047,8 16848,6
Sumber: Hasil Analisis 2022
27
19.00-20.00 478,8 432 55,9 966,7 0,090458 A
20.00-21.00 366,6 411 67,6 845,2 0,079089 A
21.00-22.00 388,2 233 74,1 695,3 0,065062 A
Jumlah 7544,2 8069 1047,8 16661
Sumber: Hasil Analisis 2022
Berdasarkan hasil analis pada tabel dan grafik diatas volume kendaraan
tertinggi pada hari libur Ruas Jalan Kiri Segmen 2 adalah 1439,7 smp/jam pada sore
hari dari Jam (16.00-17.00). Jenis kendaraan melewati Jl. AP. Pettarani yang
mendominasi berdasarkan hasil survey lapangan yaitu sepeda motor dengan jumlah
volume 16661 smp/jam.
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
06.00-07.00 264,8 354 87,1 705,9 0,080733 A
07.00-08.00 514 426 89,7 1029,7 0,117765 A
08.00-09.00 853,8 483 62,4 1399,2 0,160024 A
09.00-10.00 863 327 44,2 1234,2 0,141153 A
10.00-11.00 705,2 341 42,9 1089,1 0,124559 A
11.00-12.00 659,4 351 40,3 1050,7 0,120167 A
12.00-13.00 863 439 48,1 1350,1 0,154409 A
28
13.00-14.00 794,4 468 44,2 1306,6 0,149434 A
14.00-15.00 763,8 337 37,7 1138,5 0,130208 A
15.00-16.00 946,4 463 59,8 1469,2 0,16803 A
16.00-17.00 1135,8 532 88,4 1756,2 0,200854 B
17.00-18.00 1197 479 83,2 1759,2 0,201197 B
18.00-19.00 1038,8 463 72,8 1574,6 0,180084 A
19.00-20.00 927,4 476 78 1481,4 0,169425 A
20.00-21.00 778,2 423 37,7 1238,9 0,141691 A
21.00-22.00 713,8 341 54,6 1109,4 0,12688 A
Jumlah 13018,8 6703 971,1 20692,9
Sumber: Hasil Survey Lapangan,2022
Data dari tabel diatas diketahui waktu survey dilakukan pada hari Selasa, 04
oktober 2022 mulai dari pukul 06.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita dari arah Jl.
AP.Pettarani total volume dari semua jenis kendaraan Yaitu 20692,9 dan kapasitas
jalannya 8.743,68. Dari perhitungan kinerja ruas jalan dapat diketahui tingkat
pelayanan jalan (LOS) pukul 006.00 sampai 16.00 Wita tingkat pelayanan jalannya
yaitu Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang di inginkan tanpa hambatan (A). Dan pada pukul 16.00 sampai 18.00
tingkat pelayanan jalanannya yaitu Arus stabil,tetapi kecepatan operasi mulai di batasi
oleh kondisi lalu lintas. Penegmudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepatan(B).Lalu selanjutnya pada pukul 18.00 sampai 22.00 kembali pada kondisi
arus bebas dengan kecepatan tinggi,penegemudi dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa hambatan (A).
29
Dari hasil analisis yang dilakukan di JL. AP Pettarani pada segmen 1 ruas
jalan kanan didapatkan data derajat kejenuhan yang terjadi mulai pukul 16.00 – 18. 00
mengalami penurunan lalu peningkatan
30
2. Pada Ruas Jalan Kiri Pada Segmen 1
Tabel 33. Tingkat Pelayanan Jalan Los Pada Ruas Jalan Kiri Segmen 1
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
06.00-07.00 265,4 378 85,8 729,2 0,083397 A
07.00-08.00 516,8 431 91 1038,8 0,118806 A
08.00-09.00 854,2 487 67,6 1408,8 0,161122 A
09.00-10.00 864,6 315 42,9 1222,5 0,139815 A
10.00-11.00 706,2 371 45,5 1122,7 0,128401 A
11.00-12.00 657,4 334 52 1043,4 0,119332 A
12.00-13.00 866,2 437 37,7 1340,9 0,153356 A
13.00-14.00 796,4 461 57,2 1314,6 0,150349 A
14.00-15.00 764 336 46,8 1146,8 0,131158 A
15.00-16.00 944,2 471 68,9 1484,1 0,169734 A
16.00-17.00 1096 598 66,3 1760,3 0,201323 B
17.00-18.00 1177 497 83,2 1757,2 0,200968 B
18.00-19.00 938,8 359 71,5 1369,3 0,156605 A
19.00-20.00 866,2 447 50,7 1363,9 0,155987 A
20.00-21.00 643,8 326 52 1021,8 0,116862 A
21.00-22.00 693,4 315 58,5 1066,9 0,12202 A
Jumlah 12650,6 6563 977,6 20191,2
Sumber: Hasil Analisis,2022
Data dari tabel diatas diketahui waktu survey dilakukan pada hari Selasa, 04
oktober 2022 mulai dari pukul 06.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita dari arah Jl.
AP.Pettarani total volume dari semua jenis kendaraan Yaitu 20191,2 dan kapasitas
jalannya 8.743,68. Dari perhitungan kinerja ruas jalan dapat diketahui tingkat
pelayanan jalan (LOS) pukul 006.00 sampai 16.00 Wita tingkat pelayanan jalannya
yaitu Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang di inginkan tanpa hambatan (A).Dan pada pukul 16.00 sampai 18.00
tingkat pelayanan jalanannya yaitu Arus stabil,tetapi kecepatan operasi mulai di batasi
oleh kondisi lalu lintas. Penegmudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepatan(B).Lalu selanjutnya pada pukul 18.00 sampai 22.00 kembali pada kondisi
arus bebas dengan kecepatan tinggi,penegemudi dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa hambatan (A).
31
GRAFIK LOS UNTUK HARI KERJA
SEGMEN 1 RUAS JALAN KIRI
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Dari hasil analisis yang dilakukan di JL. AP Pettarani pada segmen 1 ruas
jalan kiri didapatkan data derajat kejenuhan yang terjadi mulai pukul 16.00 – 18. 00
mengalami penurunan lalu peningkatan.
3. Pada Ruas Jalan Kanan Pada Segmen 2
Tabel 34. Tingkat Pelayanan Jalan Los Pada Ruas Jalan Kanan Segmen 2
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
06.00-07.00 243,4 298 53,3 594,7 0,055649 A
07.00-08.00 448,2 396 70,2 914,4 0,085564 A
08.00-09.00 789 369 53,3 1211,3 0,113346 A
09.00-10.00 851,2 305 29,9 1186,1 0,110988 A
10.00-11.00 631,6 321 31,2 983,8 0,092058 A
11.00-12.00 391,4 318 36,4 745,8 0,069788 A
12.00-13.00 767,8 415 27,3 1210,1 0,113234 A
13.00-14.00 735,2 423 46,8 1205 0,112757 A
14.00-15.00 673,6 312 36,4 1022 0,095633 A
15.00-16.00 899,6 455 57,2 1411,8 0,132108 A
16.00-17.00 1018 453 45,5 1516,5 0,141905 A
17.00-18.00 879 329 57,2 1265,2 0,11839 A
18.00-19.00 1079,2 341 63,7 1483,9 0,138855 A
19.00-20.00 858,2 433 44,2 1335,4 0,124959 A
20.00-21.00 614,8 314 41,6 970,4 0,090804 A
21.00-22.00 653 301 50,7 1004,7 0,094014 A
32
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
Jumlah 11533,2 5783 744,9 18061,1
Sumber: Hasil Analisis,2022
Data dari tabel diatas diketahui waktu survey dilakukan pada hari Selasa, 04
oktober 2022 mulai dari pukul 06.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita dari arah Jl.
AP.Pettarani total volume dari semua jenis kendaraan Yaitu 18061,1 dan kapasitas
jalannya 10.686,72. Dari perhitungan kinerja ruas jalan dapat diketahui tingkat
pelayanan jalan (LOS) pukul 006.00 sampai 22.00 Wita tingkat pelayanan jalannya
yaitu Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang di inginkan tanpa hambatan (A).
Dari hasil analisis yang dilakukan di JL. AP Pettarani pada segmen 2 ruas
jalan kanan didapatkan data derajat kejenuhan yang terjadi mulai pukul 06.00 – 22.00
mengalami penurunan lalu peningkatan.
4. Pada Ruas Jalan Kiri Pada Segmen 2
Tabel 35. Tingkat Pelayanan Jalan Los Pada Ruas Jalan Kiri Segmen 2
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
06.00-07.00 246,8 308 46,8 601,6 0,056294 A
07.00-08.00 450,2 422 67,6 939,8 0,087941 A
08.00-09.00 797,4 387 67,6 1252 0,117155 A
09.00-10.00 858 355 28,6 1241,6 0,116182 A
10.00-11.00 643 375 37,7 1055,7 0,098786 A
11.00-12.00 399,6 382 36,4 818 0,076544 A
12.00-13.00 795,8 443 33,8 1272,6 0,119082 A
33
Jumlah
Jam Mc Lv Hv V/C Kategori
smp/jam
13.00-14.00 737,2 458 55,9 1251,1 0,117071 A
14.00-15.00 687,6 361 35,1 1083,7 0,101406 A
15.00-16.00 903,6 482 62,4 1448 0,135495 A
16.00-17.00 1022 497 54,6 1573,6 0,147248 A
17.00-18.00 881 376 57,2 1314,2 0,122975 A
18.00-19.00 1083,2 392 59,8 1535 0,143636 A
19.00-20.00 868,2 487 40,3 1395,5 0,130583 A
20.00-21.00 624,8 332 31,2 988 0,092451 A
21.00-22.00 673 311 42,9 1026,9 0,096091 A
Jumlah 11671,4 6368 757,9 18797,3
Sumber: Hasil Analisis, 2022
Data dari tabel diatas diketahui waktu survey dilakukan pada hari Selasa, 04
oktober 2022 mulai dari pukul 06.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita dari arah Jl.
AP.Pettarani total volume dari semua jenis kendaraan Yaitu 18797,3 dan kapasitas
jalannya 10.686,72. Dari perhitungan kinerja ruas jalan dapat diketahui tingkat
pelayanan jalan (LOS) pukul 006.00 sampai 22.00 Wita tingkat pelayanan jalannya
yaitu Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang di inginkan tanpa hambatan (A).
Dari hasil analisis yang dilakukan di JL. AP Pettarani pada segmen 2 ruas
jalan kiri didapatkan data derajat kejenuhan yang terjadi mulai pukul 06.00 – 22.00
mengalami penurunan lalu peningkatan.
34
F. Tarikan dan Bangkitan Pada Segmen 1
Hasil survey kendaraan yang dilakukan di Living Plaza yang ditinjau,
selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 35. Data Primer Hari Kerja
Kendaraan
MC LV
Total
Waktu EMP = 0.25 EMP = 1,00
Kend/jam smp/jam Kend/jam smp/jam Kend/jam smp/jam
06.00-07.00 1 0.25 0 0 1 0.25
07.00-08.00 3 0.75 2 2 5 2.75
08.00-09.00 5 1.25 4 4 9 5.25
09.00-10.00 7 1.75 1 1 8 2.75
10.00-11.00 10 2.5 2 2 12 4.5
11.00-12.00 14 3.5 1 1 15 4.5
12.00-13.00 24 6 0 0 24 6
13.00-14.00 13 3.25 3 3 16 6.25
14.00-15.00 5 1.25 1 1 6 2.25
15.00-16.00 11 2.75 2 2 13 4.75
16.00-17.00 16 4 3 3 19 7
17.00-18.00 20 5 4 4 24 9
18.00-19.00 9 2.25 0 0 9 2.25
19.00-20.00 4 1 0 0 4 1
20.00-21.00 0 0 0 0 0 0
21.00-22.00 0 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2022
35
Kendaraan
MC LV
Total
Waktu EMP = 0.25 EMP = 1,00
Kend/jam smp/jam Kend/jam smp/jam Kend/jam smp/jam
18.00-19.00 9 2.25 6 6 15 8.25
19.00-20.00 4 1 1 1 5 2
20.00-21.00 0 0 0 0 0 0
21.00-22.00 0 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2022
Hambatan Samping
Waktu Σ Parkir Σ Kendaraan Lambat Total
Hari Kerja 76 x1 = 76 254 x 0,5 = 127 203
Arus Kejenuhan
Waktu Volume/Kapasitas
Hari Kerja 58.5/10.686,72 = 0,0054
Hari Libur 75.75/10.686,72 = 0.007
Sumber: Hasil Analisis 2022
UJI KORELASI
Hambatan
Bangkitan Volume Kapasitas Jalan Samping
Sig. (2-tailed) . . .
N 2 2 2 2
Volume Pearson Correlation 1.000** 1 -1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) . . .
N 2 2 2 2
Kapasitas Jalan Pearson Correlation -1.000** -1.000** 1 -1.000**
Sig. (2-tailed) . . .
N 2 2 2 2
Hambatan Samping Pearson Correlation 1.000** 1.000** -1.000** 1
Sig. (2-tailed) . . .
N 2 2 2 2
Derajat Kejenuhan Pearson Correlation 1.000** 1.000** -1.000** 1.000**
36
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2
Berdasarkan data diatas, bangkitan dan volume, serta bangkitan dan derajat kejenuhan
memiliki korelasi atau pengaruh yang cukup rendah terhadap kinerja Living Plaza dengan
nilai tidak korelasi sebesar 0,01
UJI REGRESI
Variables Entered/Removeda
Model Summary
1 1.000a 1.000 . .
Residual .000 0 .
Total 1012.500 1
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Excluded Variablesa
Collinearity
Statistics
1 Volume .b . . . .000
Pada Tabel terlihat bahwa model diperoleh dengan hanya memasukkan variabel bebas yang terpilih
dari hasil uji korelasi, yaitu variabel X4. Selanjutnya dilakukan analisis regresi dan variabel yang
tidak layak masuk dalam regresi dikeluarkan satu persatu. Hasil dari model yang dianalisis, diperoleh
R2 sebesar 0,01 (R2 ≈ 1) menunjukkan besarnya peran/kontribusi variabel bebas (X4) mampu
menjelaskan variabel terikat (Y) yang baik. Berdasarkan hal tersebut, didapatlah pemodelan bangkitan
dan tarikan (trip production) pada Living Plaza, adalah:
38
Dimana:
Y = Bangkitan perjalanan
X4 = Derajat kejenuhan (smp)
Hasil persamaan regresi diatas dijelaskan dalam logis matematika sebagai berikut:
1. Hasil pada nilai konstanta regresi sebesar (13.125) jika variabel keduanya tidak ada, berarti
jumlah moda transportasi di Living Plaza adalah sebanyak 13.125 smp perhari.
2. Koefesien dari X4 (derajat jenuh) adalah 28125.000 berapa jumlah pada derajat kejenuhan
pada kinerja ruas jalan Living Plaza AP. Pettarani adalah sebanyak 28125 smp perhari.
Hambatan Samping
Waktu Σ Parkir Σ Kendaraan Lambat Total
Hari Kerja 28 x 1 = 28 257 x 0,5 = 128,5 156,5
Sumber: Hasil Analisis, 2022
39
Arus Kejenuhan
Waktu Volume/Kapasitas
Hari Kerja 683.25/10.686,72 = 0,063
Sumber: Hasil Analisis, 2022
UJI KORELASI
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2 2
X2 Pearson Correlation 1.000** 1 -1.000** -1.000** -1.000**
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2 2
X3 Pearson Correlation -1.000** -1.000** 1 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2 2
X4 Pearson Correlation -1.000** -1.000** 1.000** 1 1.000**
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2 2
X5 Pearson Correlation -1.000** -1.000** 1.000** 1.000** 1
Sig. (2-tailed) . . . .
N 2 2 2 2 2
Berdasarkan data diatas, bangkitan dan volume, serta bangkitan dan derajat
kejenuhan memiliki korelasi atau pengaruh yang cukup rendah terhadap kinerja
Telkom dengan nilai tidak korelasi sebesar -0,01
UJI REGRESI
40
Excluded Variablesa
Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 X5b . Enter
a. Dependent Variable: X1
b. Tolerance = .000 limit reached.
Model Summary
1 1.000a 1.000 . .
a. Predictors: (Constant), X5
b.
ANOVAa
Residual .000 0 .
Total 877812.500 1
a. Dependent Variable: X1
b. Predictors: (Constant), X5
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1453.0
.000 . .
67
X5 -
1683.6 .000 -1.000 . .
09
a. Dependent Variable: X1
41
Collinearity
Statistics
1 X2 .b . . . .000
X3 .b . . . .000
X4 .b . . . .000
a. Dependent Variable: X1
Parameter
Variabel Model
No. Model
1. Konstanta C 1453.067
Derajat X5 -1683.609
Kejenuhan
R2 0,01
Pada Tabel terlihat bahwa model diperoleh dengan hanya memasukkan variabel bebas yang
terpilih dari hasil uji korelasi, yaitu variabel X. Selanjutnya dilakukan analisis regresi dan
variabel yang tidak layak masuk dalam regresi dikeluarkan satu persatu. Hasil dari model
yang dianalisis, diperoleh R2 sebesar 0,01 (R2 ≈ 1) menunjukkan besarnya peran/kontribusi
variabel bebas (X5) mampu menjelaskan variabel terikat (Y) yang baik. Berdasarkan hal
tersebut, didapatlah pemodelan bangkitan dan tarikan (trip production) pada Telkom, adalah:
Dimana:
Y = Bangkitan perjalanan
Hasil persamaan regresi diatas dijelaskan dalam logis matematika sebagai berikut:
1. Hasil pada nilai konstanta regresi sebesar (1453.067) jika variabel keduanya tidak
ada, berarti jumlah moda transportasi di Telkom AP. Pettarani adalah sebanyak
1453.067 smp perhari.
2. Koefesien dari X5 (derajat jenuh) adalah (-1683.609) berapa jumlah pada derajat
kejenuhan pada kinerja ruas jalan Telkom AP. Pettarani adalah sebanyak 1683 smp
perhari.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis mengenai LoS di Jl. AP. Pettarani maka diperoleh
Los dominan sebesar 0,11 (Tingkat Pelayanan Kelas A, arus bebas volume rendah,
dan kecepatan tinggi sehingga pengemudi dapat memilih kecepatan yang
dikehendaki). Namun pada jam tertentu ditemukan bahwa terdapat Los sebesar 0,20 (
Tingkat pelayanan Kelas B, arus stabil tetapi kecepatan beroperasi mulai dibatasi oleh
kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepatan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis tarikan dan bangkitan diantara dua
segmen Jl. AP. Pettarani maka diperoleh hasil nilai 0,01 dan -0,01 yang artinya tidak
korelasi.
B. Saran
1. Diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya mematuhi
peraturan dan kebijaksanaan berlalu lintas demi kenyamanan dan keselamatan
juga menghindari kemacetan.
2. Sebaiknya perlu melakukan kajian lebih lanjut pada bukaan di ruas jalan A.P
Pettarani.
3. Sebaiknya perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk menemukan solusi atas
kemacetan yang terjadi di ruas jalan A.P Pettarani.
4. Diharapkan untuk pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam penertiban
parkir di pinggiran jalan ap pettarani.
43
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin, I. (2016). Pergerakan Bangkitan lalu lintas terhadap tata bangunan dan tingkat
pelayanan (LoS) di ruas jalan Andi Mallombasang dan jalan Usman Salengke
Sungguminasa Kabupaten Gowa. Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota , 5 (1), 65-73.
Departemen Pekerjaan Umum, Direkctorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: P.T Bina Karya (Persero).
Nazar, Khairil. Studi Tarikan Pergerakan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Marelan Raya Tanah
Enam Ratus Di Pusat Perbelanjaan Suzuya Marelan Plaza (Studi Kasus) . Dis. 2020.
Santosa, R., Afga, H., & Muryanto, D. (2018). Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan
Gudang Workshop Peti Kemas Terhadap Kinerja Ruas Jl. KH. Syafii Kabupaten
Gresik. Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil , 1 (1), 38-44.
Styawan, Ari, Yosef Cahyo SP, dan Ahmad Ridwan. "Analisis Dampak Lalu Lintas
Revitalisasi Pasar Sumbergempol Kabupaten Tulungagung." Jurnal Manajemen
Teknologi & Teknik Sipil 2.2 (2019): 190-202.
44