Anda di halaman 1dari 3

PERESENSI : Ikhsan Fajar Mualim

KELAS : Ushuluddin A
NIM : 221410054

IDENTITAS BUKU

Judul buku : (MEMOAR ISTRI DIPLOMAT)

Pengarang : Yunia Kusminarsih, M.Pd

Penerbit :Azkia Publishing

Cover :Glosy Embos

Tanggal Terbit : 13 November 2002

Tebal halaman : 303 halaman

Panjang : 20 cm

Lebar :14 cm

Genre : Non Fiksi

ORIENTASI

Beliau Yunia Kusminarsih seorang penulis asal Pamekasan .Berprofesi sebagai guru dan dosen sejak
tahun 2007 sampai sekarang di AL-Nahdlah Islamic Boarding School Bojong sari Depok , Perguruan
Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Al- Mukhlisin Ciseeng
, Bogor.
Buku hasil karyanya terkenal sangat menggambarkan kegelisahan serta perjalanan hidup yang sering
dialami oleh banyak orang.Ada belasan buku antologi yang berhasil ditulis diantaranya adalah
“Jembatan Menuju Lentera” dan masih banyak lagi karya beliau hingga buku antologi terakhir yang
beliau tulis berjudul “Dan Langitpun Tersenyum”

SINOPSIS
Buku berjudul “Memoar Istri Diplomat” karya beliau ibu Yunia memberikan pandangan kejadian dan
perasaan yang sering dialami serta dirasakan semua orang saat melewati perjalanan kisah
kehidupan. Perasaan khawatir tentang masa depan menjadi fokus permasalahan didalam buku ini.
Sang penulis juga menggambarkan kejadian yang dialaminya. Mulai dari berusaha, jatuh, dan
bangun lagi menjadi cerita indah bagi Sang penulis. Melalui buku berjudul “Memoar Istri Diplomat”
penulis ingin membagikan pengalaman hidupnya kepada pembaca.
Pada lembar awal menceritakan tentang masa depan atas ekspetasi. Membandingkan kisah hidup
sendiri dengan kehidupan orang lain. Memasang standar kesuksesan orang lain yang diciptakan oleh
media atau berita untuk menjadi target kesuksesan diri sendiri. Didalam buku ini, Sang penulis
mengisahkan perjalanannya membuka pintu kesuksesan. Melihat dari sudut pandang yang berbeda
bahwa kesuksesan bukan darimana latar pendidikannya tapi bagaimana kualitas lulusannya. Sampai
di luar negeri beliau menjadi guru di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang menurut pandangan
orang lain keren dan memiliki stigma pasti sukses. Nyatanya, di luar negeri tidak akan menjamin
kesuksesan. Berjuang dengan menjalani, berusaha, berdoa, dan yakinlah Tuhan pasti memberikan
sesuatu yang terbaik untuk kita. penulis juga memberikan pandangan terkait beberapa profesi
pekerjaan yang memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sang penulis menceritakan
kisahnya saat mencari pekerjaan. Melewati berbagai macam penolakan , setelah lulus sarjana S1
(1991) beliau mengikuti tes (PNS) dan tidak lolos. Penulis menemukan hikmah dari adanya
penolakan tergantikan dengan penerimaan yang jauh lebih baik dari apa yang diharapkan. Sampai
tak disangka , di Bangkok beliau mendapatatkan jodoh seorang diplomat , lalu di penempatan
berikutnya ,suaminya mendapat negara yang enak di Afrika selatan , Selain yang telah disebutkan
diatas, buku ini juga menceritakan tentang seorang perempuan yang membandingkan diri sendiri,
takdir, masa depan dan keadaan apabila jika kita tak pernah jadi apa-apa. tapi ada kutipan beliau
didalam buku ini yang sampai saat ini saya ingat “Ketika masalah datang, jangan fokus kepada
masalah , tetapi fokus pada solusinya , kita tidak boleh larut dalam masalahnya, tetapi mencari jalan
ke luarnya dengan ikhtiyar dan do’a”

KELEBIHAN
Sungguh saya sangat beruntung masih sempat membaca tulisan seorang penulis yang mana Dosen
saya sendiri buku berjudul "Memoar Istri Diplomat" sangat cocok dibaca oleh remaja dan dewasa
baik yang sudah atau belum tahu tujuan hidupnya. Buku ini mewakili perasaan-perasaan gelisah
yang dialami oleh banyak orang. Sampul biru muda dipadukan dengan judul yang berwarna biru tua
menambah kesan penasaran terhadap isi dari buku tersebut. Bahasa yang digunakan juga mudah
dipahami sehingga dapat membawa pembaca masuk berkelana hampir separuh keliling dunia,
menikmati dan mengikuti perjalanan disetiap kejadian yang ada dari sang penulisnya.

KEKURANGAN
Masih terdapat beberapa kata yang salah dalam penulisan seperti pada hal 238
Pada kalimat ( man haitsula yah tasib)

SARAN
buku ini baik dan cocok dibaca untuk usia 15 sampai dengan dewasa. Mulai dari siswa SMA,
Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai