Proposal Seminar Erlinda Monalisa
Proposal Seminar Erlinda Monalisa
Skor Nilai
DISUSUN OLEH:
ERLINDA MONALISA BR TOHANG
3211131015
KELAS B 21
DOSEN PENGAMPU:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan nikmat
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan proposal case method individu ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen Mata Kuliah Metode Penelitian
Geografi atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah pemahaman penulis terkait judul
yang dibahas dalam proposal ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan proposal ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun dalam isinya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada semua pihak terutama kepada ibu dosen mata kuliah
guna perbaikan untuk laporan proposal case method di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 4
BAB III...................................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dilihat dari perkembangan sejarah, pola konsumsi pada diri manusia sudah ada sejak
lahirnya. Sifat konsumsi yang ada pada diri manusia selalu mengalami perkembangan, hal ini
semakin meningkat sejak terjadinya pergesaran masyarakat, yaitu dari masyarakat agraris
menuju masyarakat modern dan sekarang menjadi masyarakat global. Perubahan ini diawali
dari lahirnya industri-industri yang mulai menggunakan mesin, mesin merupakan penemuan
baru dibidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi
barang yang dibutuhkan manusia yang sebelumnya dibuat manusia dengan menggunakan
tangan dan teknologi sederhana. Perubahan-perubahan tersebut membawa dampak bagi
pengelolaan sumber daya alam yang ada di bumi, baik yang di darat atau di laut, karena bahan-
bahan yang diproduksi berasal dari sumber daya alam.
Gaya hidup masyarakat saat ini sudah mengikuti gaya hidup negara-negara maju, gaya
hidup yang hedonis menyebabkan masyarakat berprilaku konsumtif, masyarakat Indonesia
harus mampu membentengi diri agar tidak terbawa oleh lingkungan yang mengarah pada pola
prilaku yang konsumtif. Sehingga Pada penelitian ini, yang penulis bahas ialah mengenai
analisis pendapatan dan gaya hidup terhadap pola konsumsi masyarakat. Peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengaruh tingkat pendapatan dan gaya hidup terhadapat pola konsumsi
masyarakat yang ada di Kec. Patumbak.
iv
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian
ini:
Agar penelitian ini nantinya terarah serta lebih terfokus dan tidak meluas maka penulis
membatasi penelitian sebagai berikut :
Berdasarkan peembatas masalah yang telah dikemukakan terlebih dahulu maka adapun
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Merujuk pada rumusan masalah penelitian di atas maka adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk:
2
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat antara lain
sebagai berikut:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
menambah wawasan terhadap pola konsumsi masyarakat dan dampaknya terhadap
lingkungan.
2. Secara praktis, diharapkan nantinya agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian sejenis.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pola Konsumsi
Pola konsumsi merupakan susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh
seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pendapat lain menyatakan pola
konsumsi adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan
jumlah bahan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu
kelompok (Handayani, 1994). Pola konsumsi adalah berbagai macam informasi yang
memberikan gambaran mengenai jenis, jumlah, dan frekuensi bahan makanan yang
dikonsumsi atau dimakan setiap hari oleh kelompok masyarakat tertentu (Baliawati, dkk.
2004). Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah
bahan makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk
dalam jangka waktu tertentu (Pusat Pengembangan Konsumsi Pangan, 2003).
Sedangkan menurut Lutfiah dkk. (2015) “Pola konsumsi adalah perilaku individu dalam
memanfaatkan, menghabiskan nilai guna barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasannya yang didasarkan pada tindakan rasional”. Selain itu, menurut Nurjaya et
al. (2018) “Pola konsumsi diartikan sebagai suatu bentuk atau struktur tindakan seseorang
dalam memanfaakan, mengurangi, bahkan menghabiskan nilai guna barang maupunjasa
untuk memenuhi kebutuhannya”. Menurut Singarimbun (Lintang et al., 2019) “Pola
konsumsi ialah kebutuhan manusia baik dalam bentuk benda maupun jasa yang
dialokasikan selain untuk kepentingan pribadi juga keluarga yang didasarkan pada tata
hubungan dan tanggung jawab yang dimiliki yang sifatnya terealisasi sebagai kebutuhan
primer dan sekunder” Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwasanya pola konsumsi merupakan sebuah bentuk atau struktur yang dibuat oleh
seseorang dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan mencakup kebutuhan primer,
sekunder maupun tersier yang ada dalam dirinya dan dibarengi dengan adanya
pertimbangan.
2. Tingkat Pendapatan
4
tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum adanya penambahan pendapatan beras
yang dikonsumsikan adalah kualitas yang kurang baik, akan tetapi setelah adanya
penambahan pendapatan maka konsumsi beras menjadi kualitas yang lebih baik.
Samuelson (2002) dalam Muttaqin (2014:3) mengatakan pendapatan adalah suatu
penerimaan bagi seseorang atau kelompok dari hasil sumbangan,baik tenaga dan pikiran
yang dicurahkan sehingga akan memperoleh balas jasa. Pendapatan menunjukan seluruh
uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa yang
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu
kegiatan ekonomi. Disposable income adalah pendapatan yang diterima oleh seseorang
yang sudah siap untuk dibelanjakan atau konsumsi penerimanya. Pendapatan ini
merupakan hak mutlak bagi penerimanya. (Prasetyo, 2011).
Pendapatan dapat diperoleh dengan memulai melakukan usaha atau kegiatan yang
dapat menghasilkan pendapatan itu sendiri. Setiap orang menghendaki agar memperoleh
pendapatan yang tinggi atau setidaknya dapat menutupi kebutuhan keluarganya. Tetapi
tingkat pendapatan seseorang berbeda menurut jenis dan prestasi kerjanya masing-masing.
Jenis dan prestasi kerja seseorang juga berbeda menurut kemampuan. Kaeahlian dan di
tambah kecakapan serta keuletan akan lebih mudah memperoleh kesempatan kerja yang
lebih cepat memperoleh prestasi dalam bekerja, baik sebagai pegawai negri, pengusaha,
petani dan pedagang. Karena semua faktor tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan
seseorang yang pada akhirnya mempengaruhi pula tingakat pendapatan.
Tingkat pendapatan (income level) adalah tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh
seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilan mereka atau sumber-
sumber pendatapan lain. Tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam berbagai permasalahan ekonomi. Kenyataan menunjukkan bahwa pengeluaran
konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan turun,
pengeluaran konsumsi juga turun. Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada
kemampuan keluarga dalam mengelola penerimaan atau pendapatannya
3. Gaya Hidup
Menurut Kotler dan Keller gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya. Gaya hidup menunjukan keseluruhan
diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan
5
seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Sedangkan menurut Setiadi
gaya hidup adalah secara luas diidentifikasikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan
oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktifitas) apa yang mereka anggap
penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri
mereka semdiri dan juga sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda
dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan
kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Gaya hidup pada dasarnya
merupakan suatu perilaku yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada di dalam
alam pikir pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan
masalah emosi dan psikologis konsumen.
Gaya hidup adalah konsep yang lebih kontemporer, lebih komprehensif, dan lebih
berguna dari pada kepribadian. Karena alasan ini perhatian yang besar harus dicurahkan
pada upaya memahami konsepsi atau kata yang disebut Gaya hidup, bagaimana gaya hidup
diukur, dan bagaimana gaya hidup digunakan. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di
mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi
konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya
hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen. Gaya hidup
hanyalah salah satu cara untuk mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup
(Life style) pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan
uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawankawannya, ada yang
senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas
yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk
kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Memahami kepribadian tidaklah
lengkap jika tidak memahami konsep gaya hidup. Gaya hidup adalah konsep yang lebih
baru dan lebih mudah terukur dibandingkan kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai
pola di mana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Gaya hidup
mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia
menggunakan waktu dan uangnya.
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan adalah deskripsi tentang kajian penelitian yang sudah pernah
dilakukan seputar masalah yang diteliti. Dengan demikian, penelitian yang akan dilakukan
6
merupakan kajian atau perkembangan dari penelitian yang sebelumnya, sehingga dapat
terlihat jelas bahwa kajian yang sedang dilakukan bukan merupakan pengulangan atau
duplikasi. Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang sudah dilakukan peneliti
sebelumnya.
1. Amella, Fahriansa & Astina (2020) judul penelitian “Pengaruh Pendapatan, Gaya
Hidup,Dan BudayaTerhadap Pola Konsumsi Masyarakat Gampong Geudubang Jawa
KotaLangsa Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Hasil penelitian ini adalah:
a. Pendapatan berpengaruh positifdan signifikan terhadap polakonsumsi
masyarakat
b.Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola
konsumsi
c. Budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap polakonsumsi.
Sumber JIM Vol. 2 No. 2 Oktober 2020
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rurin Dwi Anggraeni pada tahun 2021 dengan judul
“Analisis Pendapatan dan Gaya Hidup terhadap Pola Konsumsi pada Masyarakat
Singosaren Ponorogo”. Berdasarkan penelitian tersebut maka hasil yang didapat
adalah pendapatan berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat Singosaren
Ponorogo”.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Osi Putri pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh
Produksi dan Harga Terhadap Konsumsi Beras di Kabupaten Kerinci” Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Secara parsial variabel
produksi beras dan konsumsi beras tidak berpengaruh terhadap konsumsi beras di
Kabupaten Kerincitahun 2010-2015. Variabel produksi dan harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci tahun 2010-2015.
C. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2013), kerangka pemikiran merupakan alur berpikir atau alur
peneltian yang dijadikan pola atau landasan berpikir peneliti dalam mengadakan penelitian
terhadap objek yang dituju. Jadi kerangka berpkir merpakan alur yang dijadkan pola
berpikir peneliti dalam mengadakan penelitian terhadap suatu objek yang dapt
menyelesaikan arah rumusan masalah dan tujuan penelitian.
7
Berdasarkan pandangan diatas, maka, analisis pola konsumsi masyarakat dan
dampaknya terhadap lingkungan dapat disajikan kerangka berpikir penelitian sebagai
berikut:
Tingkat
Pendapatan
Pengaruh
tingkat
pendapatan
dan Gaya
hidup
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan poada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan dan gaya hidup
terhadap pola konsumsi masyarakat di Kecamatan Patumbak.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan objek penelitian dimana kegiatan penelitian dilakukan.
Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah atau memperjelas lokasi
yang menjadi sasaran dalam penelitian. Penulis menetapkan lokasi penelitian adalah tempat
di mana penelitian dilakukan di Kecamatan Patumbak. Waktu penelitian dilakukan pada 24
Maret 2024.
9
sumber pendatapan lain. Pendapatan adalah upah yang diterima oleh seseorang yang sudah
siap untuk dibelanjakan atau dikonsumsi penerimanya. Pendapatan disini dapat diperoleh
dengan memulai melakukan usaha atau kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan itu
sendiri. Pendapatan masyarakat disini di terima dari upah pekerjaan dari masing-masing
pekerjaan masyarakat di Kecamatan Patumbak.
b. Pola Konsumsi adalah berbagai macam informasi yang memberikan gambaran mengenai
jenis, jumlah, dan frekuensi bahan makanan yang dikonsumsi atau dimakan setiap hari oleh
kelompok masyarakat tertentu (Baliawati, dkk. 2004). Konsumsi adalah suatu kegiatan
yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa dalam
rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Konsumsi yang dimaksud dalam penelitian ini
konsumsi makanan dan non makanan masyarakat di Kecamatan Patumbak.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket/Kuesioner
Angket/kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan merupakan suatu mekanisme
pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan
dan bagaimana mengukur variabel penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara yaitu analisis kuantitatif.
10
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kestabilan
suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioer.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitasnya dalam
penelitian ini digunakan program SPSS.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kestabilan
suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioer.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitasnya dalam
penelitian ini digunakan program SPSS. Tes realibilitas adalah tes yang digunakan dalam
penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan
tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan
gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf
signifikansi pada 𝛼= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung
lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.
11
DAFTAR PUSTAKA
Maryadiningsih, E. (2021). 52-Article Text-248-1-10-20210828.
Hasanah, N., Anggraini, T., Daim Harahap, R., & Islam Negeri Sumatera Utara, U. (2023).
Pengaruh Gaya Hidup, Media Sosial dan Lingkungan Sosial terhadap Perilaku Konsumsi
di Masa Pandemi Menurut Ekonomi Islam: Studi pada Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara Medan. MES Management
Journal, 2(1), 1–13.
Zakia, A., Adisti, A. A., & Asmarani, A. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelas
Sosial: Gaya Hidup, Daya Beli Dan Tingkat Konsumsi (Literature Review MSDM).
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 3(5), 2–9. https://doi.org/10.31933/jimt.v3i5
Sanusi Am, S. A., & Ansar, A. (2013). Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Tingkat Konsumsi
Masyarakat Di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Jurnal Ekonomi Balance,
9(1), 27–36. https://doi.org/10.26618/jeb.v9i1.1745
Shahadatus Safia, L., Suyadi, B., & Mustika Ani, H. (2018). Pengaruh Pendapatan Terhadap Pola
Konsumsi Petani Padi Pada Kelompok Tani Ngudi Rejeki Di Desa Wonorejo Kecamatan
Kencong Kabupaten Jember. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(1), 75.
https://doi.org/10.19184/jpe.v12i1.7590
12